Share

86. CEMBURU DAN MINDER

Siang keesokan harinya, Magdalena telah tiba di Jakarta. Begitu bertemu Ruth di bandara ia langsung memeluk erat putri semata wayangnya itu. Hizkia tidak dapat turut menjemput. Mereka diantar jemput oleh Danu, sopir keluarga.

"Bunda tidak menyangka kamu mendapat penyakit itu," lirih Magdalena setelah mengurai pelukannya. Ia mengambil alih Elkana dan mencium cucu kesayangannya itu.

"Ayo, Bunda. Mari...," ajaknya ke mobil. "Nanti aku akan menceritakan lebih lanjut pada Bunda," tambahnya.

Sesampainya di rumah, Ruth mengajak Magdalena bersantai di ruang keluarga. Ruth menceritakan bagaimana awal mula dirinya mulai merasakan sakit.

Sesekali Magdalena mengusap bahu Ruth untuk menguatkannya. Air mata Ruth tidak terelakkan, berderai mengingat penyakit, rencana pengobatan, dan program kehamilannya.

"Kalau aku tidak bisa mengandung lagi, bagaimana ya Bunda?" ucap Ruth sambil meringis memikirkannya.

"Nak, sebaiknya pikiran kamu fokus dulu untuk penyembuhan endometriosisnya. Tadi kamu bilang, dok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status