Sementara itu, Nyonya Melly sedang Makan bersama dengan CEO Jackson. CEO Jackson mengomelinya karena sibuk memfoto makanan dan mempostingnya di sosmed, yang ia anggap tidak ada gunanya. Nyonya Melly lalu berdalih bahwa ia ingin mengingat semua momen bersama CEO Jackson, termasuk hidangan yang ia makan.
Nyonya Melly lantas mengatakan ia akan memberi hadiah pada CEO Jackson. CEO Jackson lantas pura-pura gembira mendengarnya karena mengira Nyonya Melly akan memberikan dasi yang ia beli beberapa waktu lalu (dan sudah diintip oleh CEO Jackson). Ternyata yang diberikan kepada CEO Jackson bukan dasi itu melainkan sebuah kemeja. CEO Jackson pun terdiam dan jadi berpikir untuk siapa Nyonya Melly membelikan dasi tersebut.CEO Jackson memanggil Sekretaris Warren dan memintanya untuk mengawasi Nyonya Melly. Ia curiga kalau nyonya Melly telah berselingkuh sehingga sekretaris Warren diminta untuk mengikutinya kemana saja. Saat itu, nyonya Melly sedang dipijat oleh Lisa ibu tiri"Em ...."Ciuman pria itu bertubi tubi menghujani tubuh Rahel, dia seperti perahu yang terombang ambing di lautan, mengambang dan akhirnya tenggelam mengikuti irama ombak.Entah sudah berapa lama, angin dan hujan akhirnya telah berhenti. Rahel meringkuk dalam pelukan hangat pria itu dan tertidur lelap ....Keesokan paginya, saat Rahel membalikkan badan, jari-jarinya merasakan sentuhan asing, tangannya menyentuh sesuatu yang hangat dan sentuhan asing itu mengejutkannya. Dia perlahan membuka matanya dan terkejut bukan main."Hah? Jo...Johan?" Rahel tertegun sejenak, kemudian teringat rentetan kilas balik kejadian gila tadi malam.Matanya langsung membelalak dan dia langsung terduduk tegak. Tetapi, karena gerakannya yang terlalu keras, suatu bagian ditubuhnya terasa sangat sakit dan rasa sakit itu langsung membuatnya berkeringat dingin.Dia seperti boneka bongkar pasang, yang di bongkar dan dipasang kembali. Setiap dia bergerak, sekujur tubuhnya t
“Sejujurnya, aku sungguh takut kembali ke sana sendirian. Ku pikir alangkah baiknya jika ada seseorang menemaniku. Dan kau kebetulan muncul sekarang,” ujar Gebbie sambil tersenyum lebar.Jimmie menatapnya. “Kau pasti super senang melihatku, kalau begitu.”“Yaaa, berarti Jimmie ada gunanya juga, itu yang ku pikirkan,” jawab Gebbie.Tak lama mereka tiba kembali di mansion. Gebbie kaget sekaligus senang melihat Jimmie yang membukakan pintu kamar untuknya.Setelah memastikan Gebbie tidur, Jimmie keluar dari kamar itu. Satu jam kemudian tiba-tiba Gebbie mendapat telpon dari pihak krematorium yang mengabarkan seseorang telah membayar uang sewa krematorium untuk bulan ini. Ia kaget mengetahui orang yang dimaksud adalah lelaki yang mengaku sebagai ayah kandungnya.Masih dalam kebingungan dan setengah mengantuk, tiba-tiba Joy mengetuk pintu dan mengajak Gebbie keluar kamar. Ternyata ia membuatkan spaghetti spesial untuk Gebbie karena tahu Gebbie t
Gebbie kembali ke Mansion dan langsung mencari Jimmie. Namun saat di ruang tamu, ia bertemu Joy duduk sendiri dan melamun dengan sebotol minuman alkohol di tangannya. Merasa ada yang tidak baik dengan Joy, Gebbie mengurungkan niatnya untuk langsung mencari Jimmie, sebaliknya ia menghampiri Joy."Joy?" Panggil Gebbie."Gebbie, kau sudah pulang?" Ucap Joy."Ada apa denganmu? Kenapa kau seperti ini?" Tanya Gebbie."Aku hanya sedikit stress karena manager ku, ah lupakan saja. Bagaimana kalau kau temani aku minum? Sebotol ini saja?" Joy menawarkan.Pada awalnya, Gebbie menolak untuk minum, tetapi dia tidak tega melihat Joy dan berpikir akan sedikit menghiburnya jika ia menemani Joy minum dan lagipula hanya sebotol saja."Oke, baiklah... Tapi sebotol saja, oke?" Ucap Gebbie."Tentu." Ucap Joy sambil memeluk Gebbie erat."Kak Joy, aku tak bisa bernafas." Ucap Gebbie terbata-bata."Ah, maafkan aku. Itu karena k
Belum lama Joy dan Jimmie membawa Gebbie pergi, Rey datang entah dari mana dan bertanya pada Ms,Zhea."Ada dimana semua orang?" Rey memastikan.Ms,Zhea berkata, "Gebbie pingsan, jadi tuan muda Jimmie dan Joy mengantarnya ke rumah sakit."Rey nampak terkejut dan langsung pergi.Rey menuju rumah sakit dan Segera bertanya dimana ruangan Gebbie.Di depan pintu ruangan dimana Gebbie di rawat, Rey berdiri sambil ragu-ragu untuk masuk dan membuka pintu."Apa Anda mau masuk dan menemuinya? Dia mungkin akan segera bangun." Ucap suster."Enggak perlu." Ekspresi Rey kembali seperti biasanya. "Masih ada yang harus aku urus, aku pergi dulu. Jangan lupa hubungi aku juga saat dia bangun nanti.""Baik. Jangan khawatir tentang itu." Ucap Suster.Setelah melihat Rey pergi, perawat itu segera berbalik dan masuk ke dalam kamar Gebbie.Gebbie sudah bangun, matanya terbuka, tetapi dia sangat lemah.Joy berjalan mendekat d
Di saat ini, Lilis mendengus. Wanita murahan? Berusaha merebut kekasih sahabatnya?Omong kosong! Orang-orang yang tadi mencacinya sama sekali tidak tahu apa-apa. Kenyataannya, pasangan pengantin bernama Nadya dan Nico yang ada di pelaminan itu adalah sahabat baik dan juga kekasih Lilis sendiri! Dirinyalah yang diselingkuhi!Selagi Lilis menahan rasa sakit dan pedih di hatinya, mendadak sebuah panggilan terdengar. “Lilis?!”Lilis menoleh, menatap seorang wanita paruh baya dengan pakaian anggun yang warnanya senada dengan tema acara pernikahan itu. “Tante Farha …,” sapa Lilis datar.Tante Farha, dia adalah ibunda Nico. Wanita yang selama ini selalu berusaha memisahkan Lilis dari putranya setelah tahu kalau Lilis sangat terobsesi pada ketiga tuan muda pewaris Hokkaido group itu. Tak hanya itu, Farha bahkan sampai menghina Lilis sebagai wanita rendahan kelas bawah menjijikkan yang tidak pantas untuk putranya.“Untuk
Melihat tubuh Lilis yang bergetar, pria di hadapan Lilis mengalihkan pandangan ke arah bilik pintu yang sedang digedor. Dia mendengus dingin dan berkata, “Apa kalian sudah bosan hidup?!”Semua orang langsung terkejut, termasuk Lilis sendiri. Percaya diri sekali pria ini!Namun, keterkejutan Lilis tidak berakhir di sana. Karena detik berikutnya, pria tersebut melonggarkan dasinya, lalu membuka beberapa kancing kemejanya.“Apa yang kamu lakukan!?” Lilis berucap tanpa suara, matanya melotot karena sang pria sekarang beralih menatapnya.“Kamu ingin aku membantumu, ‘kan?” tanya pria itu di sisi telinga Lilis, membuatnya diam. “Kalau ya, diam dan ikuti permainanku.”Kemudian, tanpa aba-aba, pria tersebut menarik kepala Lilis dan membenamkan wajah wanita itu ke dada bidangnya. Sontak membuat Lilis merona merah!Tepat ketika Lilis sedang sibuk berusaha tenang dan mempertanyakan niat pria tersebut, pria asing itu malah membuka pintu bilik kamar man
Saat mereka berdua jalan-jalan angin sejuk bertiup sepoi-sepoi. Gebbie merasakan ada sesuatu yang ditaruh di bahunya, ternyata Jimmie mengenakan jaket di tubuhnya. Jelas kalau Jimmie mengenakan pakaian tipis, tapi ia tetap melindunginya, Gebbie mengerucutkan bibirnya dan dengan cepat masuk ke dalam mobil.Saat mereka sampai di rumah, Jimmie membantu Gebbie masuk ke kamar, meletakkan bantal di punggungnya, menuangkan secangkir air hangat dan menyentuh dahinya dengan gelisah."Kamu tunggu di sini sebentar, aku akan buatkan teh hangat untukmu. Kalau butuh sesuatu, panggil saja aku." Kata Jimmie penuh perhatian.Gebbie mengangguk setuju. "Ya."Jimmie mengenakan celemek dan pergi ke dapur untuk membuat teh hangat.Sedangkan Joy saat itu sedang menjalani interview di radio yang membahas mengenai single terbarunya yang berjudul “Pengakuan”. Penyiar radio menanyakan seperti apa cinta pertama Joy. Dan jawaban Joy ternyata menggambarkan sosok Gebbi
Lilis Sendiri tiba-tiba mendapat telepon dari seseorang dan mendapat masalah, penagih utang yang selama ini mereka hindari tiba-tiba mendatangi Lilis.Lilis disekap dari belakang dan terbangun di sebuah ruangan yang gelap gulita, Lilis berbaring di atas ranjang. Dia seolah-olah tersihir karena tidak bisa menggerakkan tubuhnya."Dimana aku?" Ucap Lilis menjerit.Grace mendengar suara pintu terbuka. Dia memejamkan matanya rapat-rapat, merasa takut pada hal yang akan terjadi selanjutnya.Ia lalu ingat menurut ibunya pria penagih utang itu memiliki wajah buruk rupa serta temperamen aneh dan ia juga terkenal galak. Selain itu, dia sepertinya impoten karena tidak pernah terlihat bersama wanita mana pun.Di seluruh kota, tidak ada yang berani dengan pria ini. Namun, belakang Lilis mengetahui Keluarganya khususnya ibunya sendiri tidak punya cara lain lagi untuk membayar hutang-hutang mereka pada rentenir itu selain menjual anaknya pada pria itu untuk sem
Dalam perjalanan pulang, Gebbie mendapat kabar bahwa Jimmie sudah sadarkan diri. Ia bergegas kembali ke rumah sakit. Namun melihat CEO Jackson sudah lebih dulu masuk, ia mengurungkan niatnya untuk menemui Jimmie dan hanya mengintip dari balik pintu. “Terima kasih sudah bangun, Jimmie. Terima kasih banyak.” gumamnya sambil menangis. Hari berganti. Nyonya Melly menemui CEO Jackson yang sedang bersiap untuk pulang dari rumah sakit. Ia meletakkan surat cerai serta cincin pernikahan yang ia kenakan di meja. Saat ditanya, nyonya Melly mengaku bahwa dari awal hubungan mereka berdasar atas cinta. Hanya semua berubah saat ia melihat sekretaris Warren, dimana insting keibuannya kemudian mengambil alih. Karena ia melakukan semua itu demi anaknya, nyonya Melly tidak peduli apakah CEO Jackson akan memaafkannya atau tidak. Namun ia meminta agar CEO Jackson memaafkan sekretaris Warren karena ia tetap setia menjaga CEO Jackson dan perusahaan hingga akhir. “Satu-satunya kesalahan sekretaris Warren
Lilis ngedumel pada ibunya, Lisa yang mengajaknya jalan jauh-jauh ke pasar hanya untuk membeli kecambah. Ibunya beralasan harganya lebih murah daripada di supermarket, selain itu hitung-hitung mereka juga berolahraga. Karena Lilis terus mengomel, Lisa ganti memarahinya karena dipecat dari pekerjaan paruh waktunya karena bermalas-malasan dan ketahuan tidur ibunya pun mengingatkannya agar bisa mandiri karena ayahnya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari uang dan ia tidak bisa terus menyusahkannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Entah ada kabar apa, yang jelas Lisa tampak kaget mendengarnya. Lisa dan Lilis tiba-tiba mengajak Gebbie bertemu. Mereka mengabarkan bahwa ayah Gebbie, saat ini sedang berada di kantor polisi karena tidak sengaja menabrak mobil lain saat mengemudi dalam keadaan mengantuk. Ia baru bisa dibebaskan apabila sudah membayar uang jaminan sebesar 10 juta sebagai ganti biaya perawatan sopir mobil yang ia tabrak itu. Karena tidak punya uang, Lisa ibu tirinya meminta
Di mansion, Joy yang baru menerima SMS untuk menghadiri rapat pemegang saham mempertanyakan hal tersebut pada Rey. Reu pun menceritakan apa yang terjadi, termasuk bahwa saat ini kondisinya genting bagi CEO Jackson dan pihak lain yang ‘berkhianat’ adalah sekretaris Warren. Joy kaget dan tidak percaya mendengarnya. Rey lalu berbagi tugas dengan Joy, dan memintanya sebisa mungkin mempertahankan posisi CEO Jackson sampai ia tersadar. Joy pun menyetujuinya. Esok harinya, Rey mendatangi pemegang saham dan meyakinkan mereka untuk tetap berada di sisi CEO Jackson. Ia juga meminta mereka untuk percaya kepadanya, meski mungkin sulit bagi mereka untuk melakukannya. “Aku ingin melindungi Hokkaido Group yang merupakan milik kalian semua, tidak hanya milikku dan milik CEO.” Sementara Rey sibuk dengan urusanny saat ini, di butik, Rahel galau memikirkan Rey dan semua yang telah ia lakukan untuknya. Tak sengaja ia mendengar berita tentang Rey yang akan maju sebagai salah satu calon penerus perusaha
Gebbie yang sudah merasa baikan, keluar dari rumah sakit dan terlihat Jimmie sudah menunggunya. Gebbie kembali mencoba untuk pergi dari Jimmie. Jimmie kembali tidak memperbolehkannya. “Tetaplah di sampingku hingga kakek sadar kembali,” ujar Jimmie. Gebbie berniat menolak, tapi Jimmie langsung memotongnya dan dengan nada tinggi memintanya untuk menjelaskan bahwa yang dikatakan oleh nyonya Melly sebelumnya tentang Gebbie tidaklah benar. “Kamu sebenarnya juga ingin bersamaku, kan?” tanya Jimmie. Ia melanjutkan, “Aku cukup tahu kamu untuk tahu tentang itu.” Gebbie menyerahkan jaket Jimmie yang dititipkan kepadanya, lalu berpamitan pergi. “Maaf, aku minta maaf karena telah meninggalkanmu begitu saja pada waktu itu,” ujar Jimmie. “Aku tidak percaya apapun yang kau katakan pada hari itu. Aku tidak peduli alasanmu untuk tetap berada di sampingku. Jadi ku mohon, jangan tinggalkan aku.” Gebbie, yang menghentikan langkahnya, kembali hendak berdalih. Tapi Jimmie menghampirinya dan memelukn
Gebbie sedang bekerja dan ia mulai merasakan perih di bagian perutnya. Ia mengira mungkin itu karena ia belum makan, segera ia membeli makanan siap saji dan mulai memakannya. Namun, perih yang ia rasakan di perutnya bukanlah berkurang malah semakin menjadi-jadi. Wajahnya mulai berubah pucat sambil ia memegangi perutnya. Saat ia selesai bekerja ia duduk di depan cafe sambil menahan sakit hingga ponselnya tiba-tiba berdering. [Joy Memanggil...] "Kau dimana? Aku sudah sampai. Jangan bilang kau lupa kalau kita sudah pernah buat janji untuk makan malam bersama hari ini." Ucap Jimmie. "Maaf kak Joy, aku tidak bisa menepati janjiku hari ini." Kata Gebbie. "Oh, apa kau kerja lembur lagi hari ini?" Tanya Joy. "Iya, kak Joy pesan makanan saja jangan sampai kelaparan." Ledek Gebbie. "Suaramu terdengar tidak seperti biasanya, apakah kau kurang sehat?" Tanya Joy mulai khawatir. "Ti...tidak ...!" Ucap Gebbie menahan rasa sakit di perutnya. "Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Joy. "Ah, ka
Jimmie sendiri mengendarai mobil tanpa tujuan. Ia terus melirik ke arah ponselnya, menunggu telpon dari Gebbie Akhirnya ia menyerah dan membuang ponsel itu, lalu lanjut memacu mobilnya. Sementara itu, Rey kembali ke rumah sakit karena diminta untuk menemui Dr. Kevin. Dr. Kevin mengatakan bahwa ia mencari Gebbie karena Gebbie sempat menemuinya setelah CEO Jackson dirawat dan menyatakan ingin menjadi donor. Namun hasilnya sama saja karena ia juga tidak cocok. Rey lantas menunggui CEO Jackson di kamarnya, saat seorang suster mengabarkan bahwa pihak restoran menelpon dan memberitahu ada barang milik CEO Jackson yang tertinggal di sana. Dengan heran Rey mengiyakan.Saat mengambil barang yang dimaksud, sebuah ponsel, Rey mendapat fakta bahwa saat CEO Jackson jatuh pingsan, sekretaris Warren dan nyonya Melly sedang berada di restoran. Rey yang mulai curiga lalu mendatangi kantor dan mendapat info bahwa saat itu sekretaris Warren tidak masuk karena hendak pergi ke rumah sakit bersa
Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers