Share

23. Tersesat

Sampai di kamar, kubuka amplop, puluhan lembar uang merah lengkap dengan kertas rincian gajiku hampir dua minggu kerja. Mengejutkan lagi saat lihat tulisan uang lembur. Padahal itu kan karena aku kerja lemot. Baiklah, aku terima aja, ini kesempatan belanja pakaian pantas pakai saat kerja besok.

Selepas Ashar, aku langsung mengganti pakaian, memakai sweater dan rok lebar, tak lupa kerudung instan. Uang kumasukkan dalam kantung rok yang lumayan besar, terbiasa tak pakai dompet, karena memang aku belum punya benda itu, hee.

“Mbak Atun, di mana ya tempat beli pakaian kantoran gitu, tapi yang harga sedang.” Aku menemui Mbak Atun yang lagi menyiram tanaman di sisi kolam renang.

“Baju kantor? Buat siapa, Mbak Sekar?” Wanita berwajah bulat ini bertanya tapi tampak matanya membulat, menggodaku.

“Buatku, Mbak. Pak Calvin minta aku kerja d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status