Beranda / Romansa / SECRET MARRIAGE / 6. Cemburu yang Terselubung

Share

6. Cemburu yang Terselubung

Penulis: Pena_Violet
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-20 06:54:25

Narendra menekan pedal rem kala mobil mewahnya tiba di halaman rumah. Dilihatnya dari celah lubang angin, tampak tak ada cahaya dari rumah sederhana itu. Pasti sudah tidur, pikirnya. Ia melirik Alexander Christie di pergelangan kiri. Pukul 01.05. Narendra gegas turun dari mobil lalu melangkah menuju pintu, lalu membukanya dengan kunci duplikat. Sengaja dirinya membuat kunci duplikat sebab ia tahu akan sering pulang malam. Begitu pintu terbuka, ruang tamu memang gelap, tetapi ada cahaya dari arah dapur. 

'Apa iya, Anyelir memasak tengah malam begini? Ah, mungkin ia haus, lalu minum ke dapur', gumamnya. 

Namun, dirinya terkesiap melihat istrinya tertidur di meja makan. Raga bagian bawahnya duduk di kursi, kepalanya bersandar pada meja makan dengan beralaskan lengan. Diperhatikan wajah polos natural yang sering ia kagumi tanpa sengaja. 

'Wajar, sih, Panji menyukainya'. Namun, buru-buru ditepis pikirannya. 

Dirinya hendak melangkah ke kamar tanpa menghiraukan Anyelir. Namun, tebersit rasa iba melihat sang istri yang kelelahan menunggunya, padahal ia sudah memasak banyak dan terlihat lezat.

'Kenapa ngeyel, sih? Sudah dibilang tak usah memasak. Kan, mubasir jadinya'. Ia pun membantu memasukkan makanan-makanan tersebut ke lemari pendingin, lalu mengangkat raga istri yang berbobot lima puluh lima kilogram itu.

Narendra membaringkan perlahan raga Anyelir di katil. Posisi wajah mereka yang berdekatan, membuat Rendra terpaku di tempatnya, tepatnya di samping tempat tidur. Perlahan, jemarinya menyusuri wajah mulus tanpa jerawat yang tampak cerah berseri itu. Lalu, turun ke bibir merah muda tanpa lipstik. 

'Memang benar kata orang, wanita hamil itu wajahnya berseri dan memancarkan aura berbeda', puji Rendra spontan.

Namun, tubuh Anyelir tiba-tiba menggeliat. Spontan Rendra menarik tangannya dan beranjak dari posisi tersebut. Lelaki itu bernapas lega kala Anyelir mengubah posisi tidurnya menjadi miring. 

Dirinya pun melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

'Please, Ren! Jangan jatuh cinta padanya! Baru saja mereguk kenikmatan bersama Felicia, masa masih kurang?' umpatnya dalam hati di bawah guyuran air. 

****

Anyelir mengejai di katil kala mendengar azan subuh berkumandang. Dirinya mengerjap, lalu samar-samar netranya mengukir sosok lelaki sedang tertidur pulas di sampingnya. Ia mengubah posisi menjadi duduk seraya mengingat sesuatu semalam. Perempuan berbaju tidur bahan kaus warna biru muda dengan gambar boneka di bagian perut itu sadar bahwa semalam dirinya menunggu Narendra pulang. Seingatnya, ia duduk di meja makan. Ia bingung, tiba-tiba mendapatkan dirinya berada di kamar. Selain itu, keberadaan sang suami di sisinya juga membuatnya kaget.

"Mas, bangun! Salat dulu." Anyelir memberanikan diri mengguncang pelan pundak Narendra.

Tentu saja alasan utamanya bukan membangunkan untuk salat, melainkan mencari jawaban atas beberapa pertanyaan yang menguar di relung.

"Apaan, sih, Nye? Salat saja sendiri, tak usah mengajak aku!"

"Begitu, ya? Aku selalu menceritakan ke Papa bahwa kamu rajin salat Subuh sejak menikah denganku. Tolong bantu aku agar tak menjadikan ibadah sebagai bahan membohongi Papa," ucap Anyelir dengan raut wajah memelas.

Narendra berusaha mengabaikan permintaan Anyelir. Akhirnya, Anyelir memilih menyerah dan bergerak ke kamar mandi untuk mengambil wudu. Namun, ketika usai berwudu, perempuan itu dikagetkan oleh kemunculan sang suami di depan pintu kamar mandi. Anyelir pun memilih tak bertanya apa pun. Dirinya berpikir suaminya, hanya buang air kecil atau buang air besar.

Akan tetapi, baru hendak mengangkat tangan untuk takbiratul ikhram, suara Narendra menghentikan geraknya. "Tunggu! Aku ingin belajar menjadi imam. Mohon maklumi jika bacaanku kurang fasih, nantinya," ucap lelaki yang sedang mengenakan sarung itu.

Pasangan suami istri itu pun melaksanakan salat subuh berjama'ah. Usai salat, Anyelir gegas membebaskan pertanyan yang bercokol di hati. "Apa kau yang memindahkanku ke kamar semalam? Lalu, ada apa gerangan tiba-tiba kau tidur satu kasur denganku?"

Narendra melipat sarung. "Ya, aku yang memindahkanmu. Soal aku yang tidur di kasur, badanku terasa sakit tidur di sofa sempit seperti itu dan tak seempuk di rumahku. Lagi pula, meski satu kasur, aku tak tertarik berbuat mesum padamu," ucap Rendra seraya meletakkan sajadah dan sarung di nakas.

"Memangnya kau pulang jam berapa semalam?" Anyelir melepas mukena.

"Untuk apa kau bertanya? Kau lupa dengan perjanjian pernikahan kita? Jangan campuri urusan masing-masing. Terserah aku mau pulang malam, bahkan tidak pulang sekalipun. Bukan urusanmu!"

Anyelir menghelas napas berat. "Baiklah. Sorry!" Ia meletakan mukena dan sajadah di laci nakas.

Narendra baru ingat bahwa ia mesti membahas masalah Panji dengan sang istri. Namun, dirinya mencari kata-kata agar perempuan itu tak merasa ia mencampuri urusannya. "Kau bisa masak berarti kau ke pasar? Memangnya, kau tak pusing, ke pasar sendirian saat sedang hamil seperti itu?" Narendra duduk di sofa.

Anyelir duduk di katil dengan kaki menjuntai. "Kata siapa aku sendirian? Aku ditemani Panji. Katanya temanmu." Anyelir melirik raut wajah Narendra dan berharap ada setitik cemburu di sana.

"Panji? Bagaimana bisa?"

Anyelir pun menceritakan kronologis dirinya bertemu Panji, mulai dari mengungkit kesalahan Narendra yang tak mau makan masakannya sehinhga menyebabkannya mesti mengantar makanan ke rumah Sadewo, bertemu dan bercengkerama dengan Panji, sampai Panji mengantarnya pulang ke rumah."

"Kenapa mesti jujur segala bahwa kau dan suamimu menikah, hanya sekadar status saja?"

Anyelir mengernyit."Dari mana kau tahu aku berkata seperti itu pada Panji? Kalaunmemang Panji sudah beecerita padamu, kenapa masih bertanya?"

"Aku,hanya ingin mendengar langsung dari bibirmu." 

Anyelir merasa bahwa ada tatapan cemburu yang menguasai sang suami."Kalau tak begitu, tak akan ada lelaki yang berani mendekatiku, Rendra!"

"Memangnya kau masih berharap ada lelaki yang mendekatimu?"

"Kau pikir, hatiku ini terbuat dari batu? Aku juga punya perasaan, apalagi sedang hamil begini. Wanita hamil sangat butuh perhatian dari suaminya, sementara aku tak punya suami, kecuali di buku nikah saja," sindir Anyelir. "Lagipula, kenapa kau sewot? Aku tak sewot kau berhubungan dengan Felicia."

"Aku bukan sewot! Aku, hanya bertanya."

"Tak perlu bertanya. Baru beberapa menit yang lalu kau mengingatkan aku tentang perjanjian pernikahan. Apa aku harus ingatkan lagi untuk tidak mencampuri urusanku. Aku mau berhubungan dengan lelaki mana pun, bukan urusanmu." Anyelir bergerak menuju dapur untuk membuat sarapan.

Sementara itu, Narendra memilih kembali ke tempat tidur, mendaratkan punggung di sana, menarik selimut, lalu mengatupkan netra.

Anyelir tampak semangat membuat omelet mi instan. Hari ini, Anyelir tak memasak banyak. Ia, hanya membuat sarapan untuk dua porsi. Kalaupun sang suami tak mau makan, ia berniat akan memakannya saat lapar. Ia ingin menikmati masa kehamilannya yang tak lagi merasa mual dengan banyak makan. 

Hati perempuan itu sedikit senang pagi ini sebab  merasa Narendra cemburu dengan kedekatan dirinya dan Panji. Akan tetapi, perempuan yang menggelung rambutnya ke atas itu tak berani menaruh perasaan mendalam pada lelaki itu. Ia sadar bahwa Narendra masih sangat mencintai Felicia. Oleh karena itu, ia pun tak menutup hatinya untuk pria lain. Sebelum perasaanya semakin kuat kepada sang suami, ia ingin ada lelaki lain yang membuatnya jatuh cinta. Toh, status pernikahan mereka, hanya di buku nikah saja. Pada dunia nyata, sama sekali taka da pernihakan. Anyelir memasrahkan hatinya. Biar Tuhan yang menentukan, ke mana pelabuhannya nanti.

Bab terkait

  • SECRET MARRIAGE   7. Hati yang Lelah

    Buana terus berputar pada poros, membawa perubahan waktu dari menit ke menit. Tak terasa sepuluh hari telah dilewati Anyelir dan Narendra di rumah baru dengan status yang baru pula. Meski sama sekali tak ada kebahagiaan di rumah itu, tetapi Anyelir tetap menjalankan kesehariannya dengan tegar. Perempuan itu berniat ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya. Sadewo pernah memberinya uang untuk mengontrol kehamilan. Meski pria itu merupakan dokter kandungan langganan Anyelir, tetapi terkadang dirinya tak bertugas. Jadi, untuk persiapan apabila dirinya sedang tak praktik, menantunya itu tetap bisa mengontrol kandungan.Bagsakara yang memancarkan kehangatan, menambah kekesalan di hati Anyelir. Sejak sebelum sarapan, ia sudah menanti sang suami bangun sebab dirinya hendak meminta tolong pada lelakiitu untuk mengantarnya ke rumah sakit. Akan tetapi, Narendra malah pergi begitu saja tanpa pamit, bahkan tak melirik istrinya sama sekal

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • SECRET MARRIAGE   8. Wanita Berhak Bahagia

    WANITA BERHAK BAHAGIASemburat mentari muncul di sela mega yang masih berwarna kelabu, sisa hujan semalam. Namun, tetap memberi cahaya terang di sebagian bentala. Kehangatan baskara memberi semangat tersendiri bagi Anyelir.Luka dan nyeri di hatinya tentu masih sangat terasa. Namun, sejak bangun subuh tadi, dirinya bertekad untuk tetap tegar dan kuat dan mengikuti keinginan sang suami untuk tak mencampuri urusannya. Ia pun berusaha bahagia dengan caranya sendiri. Biarpun demikian, ia tetap melakukan tugas sebagai istri. Anyelir tak peduli dengan perjanjian pernikahan bagian itu sebab jika tak melakukan apapun, membuat dirinya jenuh.Seperti saat ini, ia baru selesai menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi. Setelah itu, dirinya mengeluarkan pakaian kerja Narendra yang sudah disetrika subuh tadi. Biasanya, Anyelir menggosok baju kerja sang suami saat malam, tetapi semalam suasana hati perempuan itu sedang tak baik-baik saja sehingga memilih tidur lebih cepat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • SECRET MARRIAGE   9. Meringankan beban pikiran

    Hari terus berganti. Tak terasa hampir satu bulan Anyelir menjalani kehidupan bersama suami di tempat tinggal barunya. Ia merasa waktu berjalan sangat lambat. Memang benar, apabila kehidupan yang dijalani tak sesuai harapan, maka waktu akan terasa lama bergulir.Narendra semakin sering membawa Felicia ke rumah dan Anyelir sudah terbiasa dengan itu. Sakit? Pasti. Namun, ada banyak cara untuk mengalihkan rasa sakit. Kalau sudah lelah mengerjakan pekerjaan rumah, dirinya berkirim pesan dengan Panji atau Gilang. Kadang, ia tak menolak kala kedua lelaki itu mengajaknya jalan-jalan.Setiap insan butuh hiburan meski, hanya sekadar menemani seseorang belanja ke minimarket. Kalau suami sendiri tak peduli akan kebutuhan hati istrinya, maka tak ada salahnya menerima tawaran bantuan dari orang lain.Hari ini, Anyelir sedang tak ingin keluar rumah. Dirinya memilih berkutat dengan tanaman. Ia menyiram berbagai tanaman di halaman belakang rumah yang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • SECRET MARRIAGE   10.setitik asa

    Anyelir pun segera menemui Dokter Devan dan berkosultasi. Tentu saja setelah mengantri."Kandunganmu sangat lemah, Anyelir. Aku kasih resep obat penguat janin, tetapi kau harus istirahat total. Sedikit pun kau bekerja atau berpikir serius, kau akan kehilangan calon bayimu," jelas Dokter Devan.Anyelir mencangah mendengar penjelasan tersebut. "Kau sungguh membuatku takut, Dokter.""Takut kehilangan anakmu?""Tentu saja.""Kalau begitu, turuti saranku, Nona cantik."Entah kenapa, Anyelir tak suka mendengar panggilan itu. Ia merasa sang dokter, hanya sekadar merayu saja."Baiklah, terimakasih, Dokter. Kalau begitu, aku pulang dulu, ya." Anyelir terpaksa mengurai senyum. "Oh, iya! Sekadar memberitahu. Adikmu adalah sahabatku sejak kecil.""What? Really?""Jangan sering berbahas

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • SECRET MARRIAGE   11. Pertengkaran

    BAB 11Sementara itu, ketika sudah di mobil, Anyelir memilih diam daripada banyak bicara. Setiap ucapan atau pertanyaan dari Dokter Devan, hanya dijawab sekadarnya."Kita mampir ke minimarket sebentar, ya. Ada yang mau kubeli," ucap sang dokter."Baiklah! Aku juga ingin membeli camilan dan susu hamil."Devan tak menjawab. Pria itu fokus pada jalan di depan saja. Sepuluh menit kemudian, sebuah minimarket terkenal se-Indonesia, terpampang di netra Anyelir. Kedua insan itu gegas turun, kemudian melangkah masuk. Anyelir berjalan ke rak makanan, sedangkan Devan menuju rak sabun, sampo, dan peralatan rumah lainnya.Ketika sedang asyik memasukkan beberapa pilihan makanan ke keranjang pastik warna merah, suara seorang perempuan membuatnya menoleh. "Wah, ada cewek kampung masuk minimarket, nih."Perempuan di sampingnya menoleh ke Anyelir. "isi keranjangnya camilan semua. Sebelum menikah dengan orang kaya, tak pernah makan camilan sebanyak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • SECRET MARRIAGE   12. Tentang sandiwara

    September telah berakhir sejak tiga hari yang lalu. Di hari ketiga Oktober, langit Jakarta tetap redum seperti hari sebelumnya. Mentari, hanya muncul sekali dalam satu minggu. Hal yang senada dengan hari-hari yang dilalui Anyelir. Kelabu sebab tanpa kasih sayang dan perhatian seorang suami. Dirinya punya kekasih halal, tetapi seperti janda.Sejak subuh tadi, Sadewo menghubungi Narendra. Beliau mewajibkan ia, Anyelir, dan Anindya untuk berkunjung ke rumahnya.Anyelir menebak, mertuanya akan membicarakan perihal keributan di minimarket milik Frans kemarin. Namun, ia tak menceritakan hal tersebut kepada Narendra. Toh, tak ada gunanya, hanya akan memperpanjang masalah dan membuatnya semakin pusing.Ia dan Narendra sedang berada dalam perjalanan menuju rumah Sadewo. Mereka gegas masuk ke dalam, ketika mobil sudah terparkir manis di halaman rumah dokter sekaligus pengusaha itu.Pint

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • SECRET MARRIAGE   13. Cemburu part-1

    Suasana Arunika yang kelabu, menciptakan dingin membelai lapisan epidermi. Namun, tak menyurutkan semangat Narendra untuk mandi sebab dirinya akan mengisi Hari Minggu ini dengan jalan-jalan bersama Felicia.Usai mandi, dirinya mendengar suara lelaki sedang bercengkerama dengan istrinya dan ia sangat mengenali suara tersebut. Lelaki itu pun gegas mengenakan kemeja lengan pendek warna biru dan celana chino panjang warna hitam. Tak lupa dirinya menyemprotkan parfum ke sebagian tubuh, lalu mengoleskan gel di rambut.Setelah itu, Narendra lekas menuju sumber suara. Dirinya sedikit terkesiap kala mendapati Panji asyik bercanda dengan istrinya."Panji!" sapanya. "Pagi sekali kau ke sini.""Iya, mau sarapan bareng wanita cantik," ucapnya sembari melirik Anyelir yang tampak tersipu. "Kau mau ke mana? Tak mau sarapan dengan kami?""Dia mana pernah mau makan masakank

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • SECRET MARRIAGE   14. Cemburu|| Part-2

    "Kalian berdua sengaja mengikuti aku?"Spontan Anyelir dan Panji bersirobok. Posisi Anyelir yang sedikit merenggangkan jarak dengan lelaki di sampingnya, membuat Narendra melihat pegangan tangan keduanya.Belum sempat Panji dan Anyelir menjawab, Narendra terlebih dulu bersuara. "Jangan manja, Nye! sudah dewasa masih minta dituntun segala. Kan, tak menyeberang jalan. Kenapa harus digandeng segala? Tak akan hilang juga, kan?" racau Narendra.Panji baru hendak menjawab, tetapi kalah cepat dengan sang Felicia. "Kau ini kenapa? Kenapa diriku terlihat tak suka melihat mereka gandengan? Tak mungkin, kan, kau cemburu ketika ada lelaki yang mendekati saudaramu?" Felicia sengaja menekan kata-kata cemburu dan saudara untuk memberi kode kepada sang kekasih agar menyadari bahwa dirinya membuat kesal."Aku pun heran. sejak pagi tadi kekasihmu ini aneh, Fel. Sepertinya, dia tak suka aku mendekati saudaranya ini, padahal dia tahu bahwa aku tak mungkin menyakiti Any

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04

Bab terbaru

  • SECRET MARRIAGE   14. Cemburu|| Part-2

    "Kalian berdua sengaja mengikuti aku?"Spontan Anyelir dan Panji bersirobok. Posisi Anyelir yang sedikit merenggangkan jarak dengan lelaki di sampingnya, membuat Narendra melihat pegangan tangan keduanya.Belum sempat Panji dan Anyelir menjawab, Narendra terlebih dulu bersuara. "Jangan manja, Nye! sudah dewasa masih minta dituntun segala. Kan, tak menyeberang jalan. Kenapa harus digandeng segala? Tak akan hilang juga, kan?" racau Narendra.Panji baru hendak menjawab, tetapi kalah cepat dengan sang Felicia. "Kau ini kenapa? Kenapa diriku terlihat tak suka melihat mereka gandengan? Tak mungkin, kan, kau cemburu ketika ada lelaki yang mendekati saudaramu?" Felicia sengaja menekan kata-kata cemburu dan saudara untuk memberi kode kepada sang kekasih agar menyadari bahwa dirinya membuat kesal."Aku pun heran. sejak pagi tadi kekasihmu ini aneh, Fel. Sepertinya, dia tak suka aku mendekati saudaranya ini, padahal dia tahu bahwa aku tak mungkin menyakiti Any

  • SECRET MARRIAGE   13. Cemburu part-1

    Suasana Arunika yang kelabu, menciptakan dingin membelai lapisan epidermi. Namun, tak menyurutkan semangat Narendra untuk mandi sebab dirinya akan mengisi Hari Minggu ini dengan jalan-jalan bersama Felicia.Usai mandi, dirinya mendengar suara lelaki sedang bercengkerama dengan istrinya dan ia sangat mengenali suara tersebut. Lelaki itu pun gegas mengenakan kemeja lengan pendek warna biru dan celana chino panjang warna hitam. Tak lupa dirinya menyemprotkan parfum ke sebagian tubuh, lalu mengoleskan gel di rambut.Setelah itu, Narendra lekas menuju sumber suara. Dirinya sedikit terkesiap kala mendapati Panji asyik bercanda dengan istrinya."Panji!" sapanya. "Pagi sekali kau ke sini.""Iya, mau sarapan bareng wanita cantik," ucapnya sembari melirik Anyelir yang tampak tersipu. "Kau mau ke mana? Tak mau sarapan dengan kami?""Dia mana pernah mau makan masakank

  • SECRET MARRIAGE   12. Tentang sandiwara

    September telah berakhir sejak tiga hari yang lalu. Di hari ketiga Oktober, langit Jakarta tetap redum seperti hari sebelumnya. Mentari, hanya muncul sekali dalam satu minggu. Hal yang senada dengan hari-hari yang dilalui Anyelir. Kelabu sebab tanpa kasih sayang dan perhatian seorang suami. Dirinya punya kekasih halal, tetapi seperti janda.Sejak subuh tadi, Sadewo menghubungi Narendra. Beliau mewajibkan ia, Anyelir, dan Anindya untuk berkunjung ke rumahnya.Anyelir menebak, mertuanya akan membicarakan perihal keributan di minimarket milik Frans kemarin. Namun, ia tak menceritakan hal tersebut kepada Narendra. Toh, tak ada gunanya, hanya akan memperpanjang masalah dan membuatnya semakin pusing.Ia dan Narendra sedang berada dalam perjalanan menuju rumah Sadewo. Mereka gegas masuk ke dalam, ketika mobil sudah terparkir manis di halaman rumah dokter sekaligus pengusaha itu.Pint

  • SECRET MARRIAGE   11. Pertengkaran

    BAB 11Sementara itu, ketika sudah di mobil, Anyelir memilih diam daripada banyak bicara. Setiap ucapan atau pertanyaan dari Dokter Devan, hanya dijawab sekadarnya."Kita mampir ke minimarket sebentar, ya. Ada yang mau kubeli," ucap sang dokter."Baiklah! Aku juga ingin membeli camilan dan susu hamil."Devan tak menjawab. Pria itu fokus pada jalan di depan saja. Sepuluh menit kemudian, sebuah minimarket terkenal se-Indonesia, terpampang di netra Anyelir. Kedua insan itu gegas turun, kemudian melangkah masuk. Anyelir berjalan ke rak makanan, sedangkan Devan menuju rak sabun, sampo, dan peralatan rumah lainnya.Ketika sedang asyik memasukkan beberapa pilihan makanan ke keranjang pastik warna merah, suara seorang perempuan membuatnya menoleh. "Wah, ada cewek kampung masuk minimarket, nih."Perempuan di sampingnya menoleh ke Anyelir. "isi keranjangnya camilan semua. Sebelum menikah dengan orang kaya, tak pernah makan camilan sebanyak

  • SECRET MARRIAGE   10.setitik asa

    Anyelir pun segera menemui Dokter Devan dan berkosultasi. Tentu saja setelah mengantri."Kandunganmu sangat lemah, Anyelir. Aku kasih resep obat penguat janin, tetapi kau harus istirahat total. Sedikit pun kau bekerja atau berpikir serius, kau akan kehilangan calon bayimu," jelas Dokter Devan.Anyelir mencangah mendengar penjelasan tersebut. "Kau sungguh membuatku takut, Dokter.""Takut kehilangan anakmu?""Tentu saja.""Kalau begitu, turuti saranku, Nona cantik."Entah kenapa, Anyelir tak suka mendengar panggilan itu. Ia merasa sang dokter, hanya sekadar merayu saja."Baiklah, terimakasih, Dokter. Kalau begitu, aku pulang dulu, ya." Anyelir terpaksa mengurai senyum. "Oh, iya! Sekadar memberitahu. Adikmu adalah sahabatku sejak kecil.""What? Really?""Jangan sering berbahas

  • SECRET MARRIAGE   9. Meringankan beban pikiran

    Hari terus berganti. Tak terasa hampir satu bulan Anyelir menjalani kehidupan bersama suami di tempat tinggal barunya. Ia merasa waktu berjalan sangat lambat. Memang benar, apabila kehidupan yang dijalani tak sesuai harapan, maka waktu akan terasa lama bergulir.Narendra semakin sering membawa Felicia ke rumah dan Anyelir sudah terbiasa dengan itu. Sakit? Pasti. Namun, ada banyak cara untuk mengalihkan rasa sakit. Kalau sudah lelah mengerjakan pekerjaan rumah, dirinya berkirim pesan dengan Panji atau Gilang. Kadang, ia tak menolak kala kedua lelaki itu mengajaknya jalan-jalan.Setiap insan butuh hiburan meski, hanya sekadar menemani seseorang belanja ke minimarket. Kalau suami sendiri tak peduli akan kebutuhan hati istrinya, maka tak ada salahnya menerima tawaran bantuan dari orang lain.Hari ini, Anyelir sedang tak ingin keluar rumah. Dirinya memilih berkutat dengan tanaman. Ia menyiram berbagai tanaman di halaman belakang rumah yang m

  • SECRET MARRIAGE   8. Wanita Berhak Bahagia

    WANITA BERHAK BAHAGIASemburat mentari muncul di sela mega yang masih berwarna kelabu, sisa hujan semalam. Namun, tetap memberi cahaya terang di sebagian bentala. Kehangatan baskara memberi semangat tersendiri bagi Anyelir.Luka dan nyeri di hatinya tentu masih sangat terasa. Namun, sejak bangun subuh tadi, dirinya bertekad untuk tetap tegar dan kuat dan mengikuti keinginan sang suami untuk tak mencampuri urusannya. Ia pun berusaha bahagia dengan caranya sendiri. Biarpun demikian, ia tetap melakukan tugas sebagai istri. Anyelir tak peduli dengan perjanjian pernikahan bagian itu sebab jika tak melakukan apapun, membuat dirinya jenuh.Seperti saat ini, ia baru selesai menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi. Setelah itu, dirinya mengeluarkan pakaian kerja Narendra yang sudah disetrika subuh tadi. Biasanya, Anyelir menggosok baju kerja sang suami saat malam, tetapi semalam suasana hati perempuan itu sedang tak baik-baik saja sehingga memilih tidur lebih cepat.

  • SECRET MARRIAGE   7. Hati yang Lelah

    Buana terus berputar pada poros, membawa perubahan waktu dari menit ke menit. Tak terasa sepuluh hari telah dilewati Anyelir dan Narendra di rumah baru dengan status yang baru pula. Meski sama sekali tak ada kebahagiaan di rumah itu, tetapi Anyelir tetap menjalankan kesehariannya dengan tegar. Perempuan itu berniat ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya. Sadewo pernah memberinya uang untuk mengontrol kehamilan. Meski pria itu merupakan dokter kandungan langganan Anyelir, tetapi terkadang dirinya tak bertugas. Jadi, untuk persiapan apabila dirinya sedang tak praktik, menantunya itu tetap bisa mengontrol kandungan.Bagsakara yang memancarkan kehangatan, menambah kekesalan di hati Anyelir. Sejak sebelum sarapan, ia sudah menanti sang suami bangun sebab dirinya hendak meminta tolong pada lelakiitu untuk mengantarnya ke rumah sakit. Akan tetapi, Narendra malah pergi begitu saja tanpa pamit, bahkan tak melirik istrinya sama sekal

  • SECRET MARRIAGE   6. Cemburu yang Terselubung

    Narendra menekan pedal rem kala mobil mewahnya tiba di halaman rumah. Dilihatnya dari celah lubang angin, tampak tak ada cahaya dari rumah sederhana itu. Pasti sudah tidur, pikirnya. Ia melirik Alexander Christie di pergelangan kiri. Pukul 01.05. Narendra gegas turun dari mobil lalu melangkah menuju pintu, lalu membukanya dengan kunci duplikat. Sengaja dirinya membuat kunci duplikat sebab ia tahu akan sering pulang malam. Begitu pintu terbuka, ruang tamu memang gelap, tetapi ada cahaya dari arah dapur.'Apa iya, Anyelir memasak tengah malam begini? Ah, mungkin ia haus, lalu minum ke dapur', gumamnya.Namun, dirinya terkesiap melihat istrinya tertidur di meja makan. Raga bagian bawahnya duduk di kursi, kepalanya bersandar pada meja makan dengan beralaskan lengan. Diperhatikan wajah polos natural yang sering ia kagumi tanpa sengaja.'Wajar, sih, Panji menyukainya'. Namun, buru-buru ditepis pikirannya.Dirinya hendak melangkah ke kama

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status