Share

BAB 24 - dua garis merah

“Richard, c’mon! Kamu tahu ‘kan di Jerman itu hanya ada enam hari dalam seminggu! Hari Minggu itu hari libur! Jadi ngapain kamu nyuruh aku pulang malam ini, hanya untuk ngurus kerjaan di hari Minggu? Apa nggak ada hari lain?” Suara Moreno terdengar kesal, ketika Richard menelponnya, setibanya di apartemen, sementara Tsabitha langsung ngeloyor ke lantai atas untuk membersihkan wajahnya dari riasan.

“Tapi, Ren, ini perintah Ayahmu. Ayahmu yang minta. Beliau tahu kalau kamu itu sudah pulang dari Jakarta sejak Jumat kemarin, tapi sampai hari ini kenapa belum sampai di Berlin?”

“Kamu sudah tahu ‘kan apa jawabannya? Harus berapa kali sih, aku bilang? Masa kayak gitu harus diajarin terus! Kamu tinggal bilang aja ke Ayahku, kalau pesawatnya delay di Abu Dhabi! Jadi aku itu nggak mungkin bisa ketemu sama klien hari Minggu besok! Aku masih jet lag, Brad!”

“Iyaa, iyaa! Nanti aku bilang ke Ayahmu gitu,” sahut Richard galau, nada suaranya terdengar gelisah.

“Eeeh, Brad! Jangan sedih dong! Sema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status