Share

BAB 21.

Penulis: Meta Janush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 08:34:06

‘Dia sempurna seperti keinginanku, tidak ada cacat sama sekali tapi memang ada satu yang mengganjal. Kenapa dia punya tahi lalat disana? Belinda Alexandra Amani, kau cantik secantik namamu dan juga unik! Membuat Dante semakin menyukai gadis itu.

“Aaahhhhh…...aku mohon hentikan!”

Teriakan demi teriakan Bella tidak lagi didengar oleh Dante yang tak peduli, semakin gadis itu berteriak semakin menambah keinginan untuk merenggut sesuatu yang berharga dari gadis yang ditawannya.

“Uuuuggghhhhh…..” rintihan tangis pelan keluar dari bibir Bella. "Tolong lepaskan aku. Jangan sakiti aku Tuan."

‘Ternyata kau benar-benar sesuai,' Ucap Dante dalam hati sambil menyunggingkan senyum tapi membuatnya semakin bersemangat untuk membuat gadis itu kembali berteriak.

“Aku mohon hentikan. Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya, aku selalu menjaga diriku. Aku mohon jangan lakukan itu!”

Dante menyeringai buas, ‘Kau memang belum pernah melakukannya tapi kau akan melakukannya denganku untuk pertama kalinya. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 22.

    Tatapan pria itu semakin tajam, menunggu penjelasan dari Bella. Dia ingin mengetahui semuanya, apa yang terjadi pada gadis itu. Setelah empat tahun lamanya, kini gadis itu jauh berbeda dari saat pertama kali bertemu.Tangan Dante terjulur kearah Bella tapi dia langsung menghentikannya. Bella hanya diam tak menolak dan pasrah jika pria itu melakukan apapun, dia membiarkan Dante melakukan apapun yang dia mau.“JAWAB!” ujar Dante marah.“I---iya Tuan.” Bella mengganguk dan merasa cemas. “Aku meminumnya hampir setiap jam saat mau tidur dan saat aku bangun aku juga meminum obatnya..Aku tidak bisa hidup tanpa itu, Tuan.” Dia mengungkapkan semuanya tanpa ada sedikitpun yang ditutupi.Dante tidak melihat kebohongan dimata gadis itu, hanya ketakutan dan kebingungan yang terpancar dari mata indah berwarna hijau itu.“Apa ada tambahan lain yang kau minum selain sepuluh butir itu?” Dante masih belum berhenti, dia ingin mendengar penjelasan lebih detail dari Bella. Hatinya panas penuh amarah. Kedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 23.

    Dante hanya diam tak menjawab, dia melirik Bella sekejap dan kembali berjalan lurus ke pintu meninggalkan Bella seorang diri didalam kamar. “Kenapa sih pria itu dingin sekali?” decaknya jengkel. “Aduh….ada apa denganku? Kenapa badanku menggigil begini?” tanya Bella bahkan saat kakinya turun menginjak lantai, seluruh tubuhnya bergetar dan lemas. Bahkan kedua tangannya ikut bergetar hebat.“Ayo Bella, kau harus kuat! Kau bisa melakukannya, jangan menyerah atau kau akan bernasib lebih buruk dari sekarang.” Bella berusaha sekuat tenaga memaksakan diri berjalan ke kamar mandi.Setelah selesai mandi dia pun kembali ke ruang ganti dan memakai apapun yang bisa dipakainya. Toh tidak ada satupun pakaian di wardrobe itu pantas dikatakan sebagai pakaian layak. ‘Huh….string romper lagi….ahhhhh pakaian bawahnya juga begini! Aku seperti kerja siang malam saja. Wah….aku suka model yang ini bagus!” Bella memilih pakaian dan segera turun ke bawah menemui Dante.“Tadi malam aku pasti membuat kesalahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 24.

    “Apa?”Hanya dengan satu kata itu saja sudah membuat wajah Bella tersenyum bahagia. ‘Ah….syukurlah dia bertanya. Itu artinya dia bersedia kalau aku menitip sesuatu, iyakan.’ ujar hatinya bahagia.“Tunggu sebentar Tuan aku harus mengambil sesuatu dulu dikamar atas. Tunggu ya.” ujar Bella bersemangat lalu pergi ke kamarnya. ‘Baiklah aku sudah mengerti sekarang, kalau kau diam begini artinya kau memberikanku kesempatan untuk melakukan apa yang kuinginkan, bukankah begitu? Atau kau tidak suka dengan apa yang kulakukan? Cuma dalam kasus ini, aku yakin pilihannya yang ertama,’ bisik hatinya yang sudah mulai mengerti bagaimana caranya berkomunikasi dengan Dante Sebastian.Saking gembiranya, saat dia kembali kelantai dasar sambil berjalan menundukkan kepala hanya agar pria itu tidak melihatnya tersenyum, tapi---Bukkkk….“Aduh.” suara ringisan Bella yang terdengar oleh Dante. Karena dia tidak ingin pria itu menunggu terlalu lama sehingga dia berlari menuruni tangga. Niat hati agar cepat malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 25.

    “Apa aku salah bicara tadi ya? Aduh….gawat….gawat kalau dia tidak mau menolongku bagaimana nanti nasib adikku menjalani hidupnya tanpa uang sepeserpun? Siapa lagi yang bisa menolongku memberikan uang ini pada Sarah? Uang simpanan yang ada dirumah tidak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan Sarah sampai lulus sekolah.” kata Bella cemas.“Menyingkir dari hadapanku!” ucap Dante saat pintu lift terbuka.“Aku mohon Tuan! Tolong aku sekali ini saja. Adikku sangat membutuhkan ini, dia tidak akan bisa sekolah dan membiayai dirinya karena selama ini aku yang membiayai semuanya. Aku mohon.” Bella panik dan kebingungan.“Sekali kau menggangguku dengan urusan adikmu itu maka jangan salahkan aku jika aku akan mengambil adikmu dan melakukan hal yang jauh lebih buruk dari yang dilakukan Julian padamu. Mengerti?”Bella bergidik ngeri mendengar ucapan Dante. ‘Aku pikir dia baik tapi ternyata dia juga jahat sama seperti mereka semua yang jahat padaku selama ini.’ gumamnya sambil menyingkir dari had

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 26.

    Ya ampun apa yang sudah kulakukan pada istriku? Apa yang kuperbuat padanya? Bagaimana bisa aku tidak merasakan apa yang kulakukan tadi bersamanya? Mengapa aku malah menjadikannya pelampiasan dan malah membayangkan sedang bersama Bella? Perasaan tadi itu adalah perasaanku untuk wanita lain bukan untuk istriku. Tatiana maafkan aku!’ ucapnya dalam hati.Dia sama sekali tidak menikmati kebersamaannya bersama Tatiana tapi dia merasakan suatu perasaan lain saat dia membayangkan wajah Bella. Semuanya hanyalah Bella, yang mengisi hati dan pikirannya kembali.Dia bahkan sama sekali tidak mengingat wajah istrinya ketika mereka melakukannya, pikirannya entah berada dimana dan dia hanya mengingat Bella…..Bella dan Bella. Dia menumpahkan semua rasa itu dan ini belum pernah terjadi pada Dante sebelumnya.‘Kau sangat berbeda hari ini sayang,” ujar Tatiana tersenyum puas. Sikapnya makin manja pada Dante dan tidak peduli atas apa yang telah diperbuat oleh suaminya tadi.“Maafkan aku Tatiana! Aku bersik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 27.

    “Kenapa tidak mau makan masakan koki? Kau juga tidak mau makan masakan mommy.”Alex hanya menggelengkan kepala tapi tak mengucapkan sepatah katapun, dia hanya menatap Dante dengan tatapan matanya yang mengemaskan.“Baiklah, Alex sayang. Ayo kita ke dapur, bagaimana kalau kita masak bersama. Apa kau mau?” dengan senang hati Alex menggangguk dan setuju dengan saran ayahnya.“Tapi ada syaratnya!”“Apa daddy?”“Lain kali kalau daddy sedang bekerja atau tidak dirumah dan tidak bisa membuatkan makanan untukmu, kau harus makan masakan koki, maukan?” bujuk Dante pada putranya. Tampak bocah itu berpikir sejenak sebelum menjawab ayahnya.“Hmmmm…..” akhirnya setelah beberapa detik Alex pun mengganggukkan kepalanya.“Bagus! Itu baru putra daddy! Kau mau makan apa, sayang?” Dante selalu bersikap lembut pada putranya, dia selalu menanyakan terlebih dahulu apa yang diinginkan oleh putranya. Dante berjalan menuruni tangga menuju ke dapur dengan Alex di pelukannya.“Aku mau smash avocado, smash potato,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 28.

    “Aku mau naik kapal mommy!”“Naik kapal?” Tatiana bertanya pada Alex sambil mengeryitkan dahi lalu melirik kearah Dante.“Hem….” Dante hanya menggangguk. “Nanti siang kita akan pergi berlayar.”“Kau serius, sayang?” Tatiana kembali mengeryitkan dahi dan menatap Dante agak aneh.“Iya. Memangnya kenapa? Ada masalah?” tanya Dante kemudian.“Tidak ada. Tapi kau harus istirahat, sayang.” jawab Tatiana mengingat suaminya belum tidur.“Untuk apa istirahat? Aku sehat dan tidak merasa letih sama sekali.” jawab Dante sambil mengelus rambut istrinya.“Tapi tadi malam kau sudah keluar semalaman dan aku sangat yakin kalau kau belum istirahat sama sekali. Setiap kali kau bekerja dimalam hari, kau tidak pernah tidur dan sekarang kau malah ingin pergi lagi?” Tatiana menggelengkan kepala.“Aku tidak mau kau sampai jatuh sakit.” ujar Tatiana lagi sambil memegang tangan suaminya yang masih ada dipipinya.“Jangan khawatir, aku tidak akan sakit. Aku akan menjaga kalian berdua lagipula hari ini adalah hari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 29.

    “Tidak! Dalam mimpipun aku tidak berani!” jawab Barack.“Kalau begitu lakukan saja semua yang tadi kuperintahkan!”Klikk…..Dante langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu lagi.“Issshhhh!” Barack mendengus lalu merebahkan kembali tubuhnya diatas kasur yang empuk. Dia masih bermalas-malasan tapi dia segera bangun lalu mencuci muka. Melakukan rutinitas paginya sebelum melaksanakan perintah Dante. “Dante…..Dante! Pagi-pagi kau sudah memberiku kerjaan!” ujar Barack lagi melangkah keluar dari kamarnya menuju kamar lain yang tak jauh dari ruangannya.“Selamat pagi, Tuan!” sapa pengawal yang berdiri didepan pintu.“Buka pintunya!” perintah Barack sambil memasukkan ponsel kedalam skau celananya.“Baik, Tuan.” para pengawal itupun membuka pintu.“Kau mau apalagi, ha?” tanya Julian mendelik pada Barack.‘Dia sudah membuatku babak belur, sekarang mau apalagi dia? Belinda kau harus bertanggung jawab atas semua yang mereka lakukan padaku! Akan kubalas kau nanti! Saat aku bebas dari sini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 36.

    Dia memikirkan kira-kira seperti apa karakter Dante yang sebenarnya, termasuk perubahan sikap Dante yang tiba-tiba saja marah dan pergi begitu saja.“Dante...pria aneh! Haaah…..aku kan tidak menyusahkannya malah aku tadi memberikan uang padanya. Aku hanya memintanya untuk memberikan uang itu pada adikku dan dia bisa memotong biaya antarnya dari uang itu. Tapi kenapa dia jahat sekali tidak mau menolongku. Padahal aku hanya memintanya melakukan sesuatu yang sederhana.”“Oh Sarah! Bagaimana kondisimu disana? Tuhan….aku harus minta tolong pada siapa?” Bella kembali memikirkan tentang adiknya ketika dia memikirkan betapa jahatnya Dante padanya.“Aku sangat yakin kalau tiga puluh ribu dolar, pasti dia punya tapi memang dia yang tidak mau menolongku!” Bella mengomel sendirian dikamarnya mengingat kembali bagaimana Dante tidak mau menolongnya dan langsung pergi meninggalkannya.‘Tunggu! Apa aku bisa minta tolong pada Tuan Jeff? Tapi aku merasa tidak enak hati minta tolong padanya, selama ini

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 35.

    “Aku juga tidak tahu. Aku belum pernah melihatnya melakukan itu.”“Tapi memang ini jauh lebih sadis daripada film thriller!” Eddie mengomentari dengan suara pelan tak berani mengganggu Dante.KREEEKKKKAaaaaahhhhhkkkkk“Aduh sadis sekali!”“Issss…..kenapa aku merasa ngilu melihatnya?” bahkan teman-teman Dante berkeringat dingin melihat bagaimana pria itu mematahkan tangan Julian.‘Gergaji itu….’ bisik Hans pelan “Sssshhhh...”Nguuuuuuunnnng“Ini untuk seribu orang yang telah kau berikan padanya!” ucap Dante yang menjadi suara terakhir yang didengar oelh Julian didunia ini.Aaaahahhhhkkkkkk……..‘Ada apa dengan Dante? Kenapa dia bisa setega itu? Aku belum pernah melihatnya membunuh satu orangpun bahkan aku sempat berpikir bahwa dia satu-satunya kepala mafia yang tidak berani untuk membunuh lawannya! Dia bahkan selalu menyuruh kamu menyelesaikan semuanya. Tapi apa yang barusan kulihat?' batin Nick.'Kejam sekali! Dia benar-benar membelah orang itu dari atas ke bawah dengan gergaji mesin?

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 34.

    ‘Sepertinya aku harus bisa mengendalikan diriku. Mereka berdua adalah keluargaku yang sebenarnya tapi aku berjanji akan memberikan kehidupan yang baik untuk wanitaku! Mungkin suatu hari nanti aku akan membebaskannya dengan kondisi yang aman tidak seperti dulu saat aku terlalu terburu-buru membebaskannya. Kali ini aku tidak akan membiarkan hidupnya hancur lagi, aku pastikan dia akan hidup dengan baik dan bahagia.’ ujar Dante dalam hatinya.Sejujurnya dia tidak ikhlas saat memikirkan itu, tapi dia tetap mengatakan pada dirinya dengan niat yang dia sendiri tak pahami.“Ayo kita masuk kedalam. Tidurkan Alex!” ucap Tatiana. Dante pun setuju lalu mereka berdua masuk bersama dengan Alex yang masih tidur didekapan Dante.“Jika kau ingin pergi, maka pergilah sekarang supaya kau tidak pulang larut malam.” kata Tatiana.“Apa kau tidak keberatan menjaga Alex?”“Dante! Aku sudah bilang padamu kalau dia anakku, berarti kau tidak perlu bertanya lagi soal itu. Tidak seorang ibu yang keberatan untuk

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 33.

    “Tolong jangan mulai lagi.”“Aku hanya mengutarakan isi hatiku. Aku hanyalah seorang perempuan cacat Dante! Tentu saja kau tidak akan pernah mau mendengarku.”“Cukup! Jangan mulai lagi Tatiana!” ujar Dante dengan intonasi tinggi.“Keputusanku untuk tetap menggeluti duniaku dan mengurus organisasiku bukan karena masalah dalam hidup kita! Aku tidak pernah mempermasalahkan semua kekuranganmu. Kita sudah sepakat!”“Itu menurutmu. Tapi bagiku itu masalah!”“Tatiana!”“Dante! Aku mau istirahat saja, aku lelah. Biarkan aku sendiri.”“Alasan! Kau hanya ingin menghindar dariku.”“Apakah pantas aku menghindari suamiku yang tampan dan kaya yang selalu mencintaiku apa adanya, tak pernah berbagi hati dengan wanita lain meskipun aku mandul?”Kalimat itu sontak membuat Dante lingling, dia tak bisa merespon ucapan istrinya. Dia ingin mengejarnya tapi Tatiana sudah melangkah pergi dengan langkah cepat.Dante hanya terdiam dengan pikirannya yang melayang pada sosok wanita yang kini sedang berada di pen

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 32.

    “Memancing dan menelepon. Tapi hari ini aku tidak mendapatkan seekor ikan pun, lautnya terlalu kotor.” kata Dante.“Ya kau benar sayang. Inikan teluk Jakarta, mungkin kau harus pergi memancing ketempat lain.”“Mungkin aku harus pergi lebih ketengah lagi, airnya mungkin lebih bersih.”“No, Dante! Aku mengkhawatirkan kesehatan anak kita kalau kau membawanya ketengah laut. Apa kau lupa kalau dia mabuk laut? Lagipula kita sudah melaut lama sekali sekarang Alex pasti sudah lelah. Biarkan dia beristirahat.” ucap Tatiana.“Baiklah. Kita akan kembali jika menurutmu itu lebih baik untuknya.”Keduanya lalu masuk menghampiri anaknya dan melupakan pancingan ikan dan melupakan sejenak bisnisnya.“Alex, jadi kau ketengah laut hanya untuk main lego saja?” tanya Dante menghampiri putranya.“Daddy lihat!” dia tak peduli dengan sindiran ayahnya, Alex yang masih berusia empat tahun justru memperlihatkan ego yang baru saja disusunnya.“Wah bagus sekali. Anak daddy sangat pintar.” mengomentari lego yang b

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 31.

    “Puffff…..ada apa sebenarnya antara kau dan Bella? Apa ada rahasia antara kalian berdua yang tidak mau kau beritahukan pada kami?”Dante diam sejenak dan berusaha menahan diri, menimbang-nimbang apakah dia harus bercerita pada sahabatnya atau tidak. Apakah dia harus jujur mengatakan semuanya?‘Aneh sekali sikapmu Dante! Selama aku mengenalmu kau hanya peduli pada keluargamu dan teman dekatmu saja. Tidak pernah mau peduli pada orang lain. Apa wanita itu keluarga Dante? Hubungan kekeluargaan seperti apa antara mereka?Kenapa aku tidak pernah tahu?’ ucap Barack dalam hatinya.Barack memilih untuk diam dan menunggu sampai Dante sendiri yang bicara dan siap mengatakan semuanya pada Barack dan ketiga temannya yang lain. Pria itu merasakan banyak keanehan pada diri Dante sejak dia datang ke Indonesia dan bertemu dengan Bella.“Dante! Apa kau tidak mempercayai sahabatmu sendiri?” tanya Barack lagi.“Kenapa kau banyak tanya? Apa kau tidak bisa melakukan apa yang kusuruh?”“Aku bisa. Selama ini

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 30.

    “Maaf Tuan, mau cari siapa?” tanya seorang penjaga saat melihat Barack celingak celinguk.“Dimana kantornya? Aku ingin menemui seseorang.”“Mari ikut saya Tuan. Akan saya antarkan kesana.”Barack pun mengikuti penjaga itu ke kantor penanggung jawab asrama.“Selamat pagi Tuan. Ada yang bisa saya bantu?”“Saya ingin bertemu dengan Sarah Azalea. Saya orang suruhan kakaknya.”jawab Barack.“Apa benar anda adalah suruhan kakaknya? Selama ini belum pernah siapapun yang dikirim oleh kakaknya kesini” tanya seorang guru jaga disana.Barack mengganggukkan kepala dan mengeluarkan sesuatu dari kantorngnya.“Kakaknya sudah menikah memintaku untuk memberikan ini kepadanya.” kata Barack. ‘Aku yakin guru ini mencurigaiku dan kau tidak percaya kalau aku orang suruhan kakaknya tapi melihat uang segepok ini mentalmu pasti langsung goyah! Pasti kau akan segera memanggilnya.” ujar Barack dalam hati.“Silahkan duduk dan tunggu sebentar ya Tuan. Biar saya panggilkan Sarah!” ucap guru jaga itu. Sesuai dengan

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 29.

    “Tidak! Dalam mimpipun aku tidak berani!” jawab Barack.“Kalau begitu lakukan saja semua yang tadi kuperintahkan!”Klikk…..Dante langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu lagi.“Issshhhh!” Barack mendengus lalu merebahkan kembali tubuhnya diatas kasur yang empuk. Dia masih bermalas-malasan tapi dia segera bangun lalu mencuci muka. Melakukan rutinitas paginya sebelum melaksanakan perintah Dante. “Dante…..Dante! Pagi-pagi kau sudah memberiku kerjaan!” ujar Barack lagi melangkah keluar dari kamarnya menuju kamar lain yang tak jauh dari ruangannya.“Selamat pagi, Tuan!” sapa pengawal yang berdiri didepan pintu.“Buka pintunya!” perintah Barack sambil memasukkan ponsel kedalam skau celananya.“Baik, Tuan.” para pengawal itupun membuka pintu.“Kau mau apalagi, ha?” tanya Julian mendelik pada Barack.‘Dia sudah membuatku babak belur, sekarang mau apalagi dia? Belinda kau harus bertanggung jawab atas semua yang mereka lakukan padaku! Akan kubalas kau nanti! Saat aku bebas dari sini

  • SANG KUPU-KUPU MALAM   BAB 28.

    “Aku mau naik kapal mommy!”“Naik kapal?” Tatiana bertanya pada Alex sambil mengeryitkan dahi lalu melirik kearah Dante.“Hem….” Dante hanya menggangguk. “Nanti siang kita akan pergi berlayar.”“Kau serius, sayang?” Tatiana kembali mengeryitkan dahi dan menatap Dante agak aneh.“Iya. Memangnya kenapa? Ada masalah?” tanya Dante kemudian.“Tidak ada. Tapi kau harus istirahat, sayang.” jawab Tatiana mengingat suaminya belum tidur.“Untuk apa istirahat? Aku sehat dan tidak merasa letih sama sekali.” jawab Dante sambil mengelus rambut istrinya.“Tapi tadi malam kau sudah keluar semalaman dan aku sangat yakin kalau kau belum istirahat sama sekali. Setiap kali kau bekerja dimalam hari, kau tidak pernah tidur dan sekarang kau malah ingin pergi lagi?” Tatiana menggelengkan kepala.“Aku tidak mau kau sampai jatuh sakit.” ujar Tatiana lagi sambil memegang tangan suaminya yang masih ada dipipinya.“Jangan khawatir, aku tidak akan sakit. Aku akan menjaga kalian berdua lagipula hari ini adalah hari

DMCA.com Protection Status