Share

Bab 51 Kepemimpinan yang Tergadai

Setelah melihat Abidin memiliki anak, Rihana merasa hatinya hancur. Kenangan pahit tentang kegugurannya sendiri kembali menghantui pikirannya. Meskipun ia berusaha tersenyum dan memberikan ucapan selamat kepada Abidin dan Destia, rasa sedih itu tetap tidak bisa disembunyikan. Marcel, yang selalu peka terhadap perasaan istrinya, merasakan perubahan suasana hati Rihana. Ia menggenggam tangan Rihana dengan erat, mencoba memberikan dukungan dan kekuatan.

“Sayang, aku tahu ini sulit bagimu,” bisik Marcel lembut. “Tapi kita akan melalui ini bersama.”

Rihana mengangguk pelan, air mata mulai mengalir di pipinya. “Aku hanya merasa begitu kosong, Kak Marcel. Melihat Abidin dan Destia dengan bayi mereka membuatku teringat akan kehilangan bayi kita.”

Marcel memeluk Rihana erat-erat. “Kita akan mencoba lagi, dan aku yakin kita akan diberkati dengan anak suatu hari nanti.”

Sementara itu, di sudut lain, Tommy dan Endah sedang merencanakan sesuatu yang jahat. Mereka telah lama menyimpan denda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status