Share

Bab 25 Malam Penculikan

Penulis: Maulana Yusuf
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Marcel mengejar mobil penculik dengan nafas terengah-engah. Hatinya berdegup kencang, dan panik melanda. Rihana, calon istrinya, telah diculik. Ia merasa terpukul oleh apa yang terjadi. Bagaimana ia akan menghadapi ayahnya, Pa Sudarta, dan calon mertuanya, Subroto?

Mobil penculik semakin menjauh, menghilang di tikungan jalan. Marcel mencoba mengejar lebih cepat, tetapi keputusasaan merayap di hatinya. Ia tidak bisa meraihnya. Rihana, wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya, kini berada dalam bahaya.

Dalam kebingungannya, Marcel memutuskan untuk pulang. Ia duduk sendirian di ruang tamu, cahaya remang-remang menyinari wajahnya. Malam itu sangat gelap. Ia merenung tentang nasib Rihana, tentang bagaimana ia akan menghadapi orang-orang yang mencintainya.

Ayahnya pasti akan marah. Subroto, calon mertuanya, mungkin akan menyalahkan Marcel. Namun, ia tidak bisa hanya berdiam diri. Ia harus bertindak. Ia harus menyelamatkan Rihana.

Marcel mengambil telepon genggamnya dan memilih nomor aya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 26 Cara Menghadapi Penculik

    Rihana merasa jantungnya berdetak kencang. Cahaya remang-remang gudang tua hanya menyoroti wajah bos besar penculik, Mustafa. Dia mengenalnya sebagai sosok kejam yang tak segan mengorbankan siapa pun demi keuntungan pribadi.“Rihana,” suara Mustafa bergema di dinding-dinding gudang, “kamu gadis yang sangat cantik. Tapi kenapa harus memilih Marcel, anak Ruswanda itu?”Rihana menatapnya tajam. “Lalu urusan Bapak apa? Kenapa saya tidak boleh berhubungan dengan Marcel?”Mustafa tertawa sinis. “Kamu tidak tahu? Sudarta, ayahnya Marcel, berharap menguras harta ayahmu. Dia senang saat ayahmu menjadi investor di perusahaan Ruswanda. Jadi, alangkah baiknya kamu batalkan saja pernikahanmu dengan Marcel.”Rihana menatap Mustafa dengan mata yang membara. “Tidak mungkin! Ayahnya Marcel pastilah orang baik,” katanya tajam. Mustafa hanya bisa tertawa terbahak-bahak, dan tiga penculik lainnya ikut bergabung dalam gelak tawa sinis.“Kita lihat saja,” ucap Mustafa, wajahnya yang berkerut mengekspresika

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 27 keselamatan

    Abidin merencanakan langkah selanjutnya dengan cermat. Dia tahu bahwa keluarga Sudarta tengah berada dalam tekanan besar. Uang tebusan yang diminta penculik sangat besar, dan Abidin ingin memanfaatkan situasi ini untuk keuntungannya sendiri. “Marcel, jadi apa yang harus saya lakukan?” tanya Abidin, suaranya berbisik penuh ketegangan. “Entahlah, saya juga masih bingung,” jawab Marcel, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Tapi kita harus bertindak cepat sebelum mereka menyadari sesuatu.” “Kamu benar Marcel,” jawab Abidin. Hari semakin siang, keadaan Rihana sampai siang ini belum ada kabar dari penculik. Tiba-tiba ponsel Marcel bergetar, sebuah pesan masuk dari Rihana. Dengan cepat, Marcel membuka pesan tersebut dan melihat bahwa Rihana telah mengirimkan lokasi GPS tempat persembunyiannya. Rupanya Rihana lebih cerdas, ia berhasil mengirimkan koordinatnya kepada Marcel tanpa diketahui oleh penculik. Marcel segera bergegas, mengambil kunci motor dan helmnya. “Aku harus pergi sek

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 28 Terbukanya hati

    Seiring dengan waktu, di sore hari yang cerah itu, Rihana kini dalam kesendirian di dalam kamarnya. Ia duduk di dekat jendela, memandang langit yang mulai berubah warna menjadi oranye keemasan. Angin sepoi-sepoi masuk melalui celah jendela, membawa aroma bunga melati yang menenangkan. Rihana merasa damai, namun ada sesuatu yang berbeda dalam hatinya hari ini.Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka perlahan. Ibunya masuk dengan wajah penuh kecemasan. "Hana!" sahut ibunya, suaranya terdengar cemas namun lembut."Iya, Ibu," jawab Rihana dengan lembut, menoleh ke arah ibunya.Ibunya mendekat dan duduk di tepi tempat tidur Rihana. "Setelah ibu perhatikan, kamu lebih bahagia daripada hari kemarin. Sebenarnya ada apa, ya?" tanya ibunya penuh penasaran, matanya menatap Rihana dengan penuh perhatian.Rihana hanya bisa tersenyum bahagia. "Entahlah, Ibu. Hana juga bingung. Entah kenapa Hana merasa bahagia sekali, seolah-olah ada seorang pangeran yang sudah masuk ke dalam hati Hana," jawab Rih

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 29 Cinta yang Terlambat Disadari

    Di tengah taman bunga yang berwarna-warni, Rihana berdiri dengan senyum lebar berbicara dengan Endah. Cahaya matahari sore membelai wajahnya yang cerah. Dari kejauhan, dia melihat Marcel, sosok yang pernah mengisi hari-harinya di universitas dulu. Rambut Marcel yang dulu gondrong kini terurai rapi, dan matanya masih sama tajam.“Kak Marcel!” panggil Rihana dengan suara riang. Marcel terkejut dan menoleh ke arahnya. Ternyata, Rihana sedang berbicara dengan Endah, teman sekelas Marcel juga, ia adalah seorang mantan pacar Marcel di masa lalu. Endah, yang dulu selalu memakai kuncir rambut tinggi, kini memiliki senyum hangat di wajahnya.Marcel merasa salah tingkah. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Endah yang pernah mengisi bagian penting dalam hidupnya di tempat yang sama. Rihana dan Endah, dua nama yang membawa kenangan manis dan getir. Rihana, yang selalu ceria dan penuh semangat, dan Endah, yang pernah menjadi cinta pertamanya.Di bawah pohon rindang, Rihana duduk bersama Endah.

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 30 Kesedihan Rihana

    Sore itu, Rihana pulang dengan tubuh lelah setelah seharian bekerja. Cahaya senja menyapa jendela kamarnya, dan ia merasa hampa. Rutinitas yang monoton dan kekosongan dalam hati membuatnya merasa terisolasi.Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari temannya. “Rihana, lihat ini!” tulis teman lelakinya, disertai dengan foto Marcel yang sedang berduaan dengan seorang wanita bernama Endah. Rihana memandang foto itu dengan mata terbelalak. Marcel, calon suaminya yang baru saja dia kenal, tersenyum manis di samping Endah. Mereka terlihat begitu dekat, begitu mesra.Rihana merasa dunianya runtuh. Kenapa Marcel melakukannya? Apa yang salah? Ia mencoba menghubungi Marcel, tapi ponselnya mati begitu saja. Rihana semakin cemas. Ia menggigil, berusaha menenangkan diri. Mungkin ada penjelasan logis. Mungkin ini hanya kesalahpahaman.Namun, dalam hati Rihana, keraguan dan kekhawatiran tumbuh. Ia mengingat momen-momen indah bersama Marcel: senyumnya yang hangat, pelukannya yang menghib

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 31 Rencana dibalik pernikahan

    “Abidin, kamu dimana?” sahut ayahnya, Mustafa, mengirimkan pesan pada Abidin. “Apakah kamu sudah mendapatkan informasi tentang pernikahan anaknya Sudarta?” Abidin hanya bisa tersenyum jahat. Ia membalas pesannya, “Tenang saja, Pah! Semuanya sudah beres.” Malam telah tiba. Esok hari adalah hari pernikahan bagi Marcel dan Rihana. Di balik kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua keluarga, ada rencana jahat yang sedang disusun oleh Abidin. Ia tidak bisa menerima kebahagiaan Marcel, dan ia bertekad untuk menghancurkan pernikahan tersebut. Rihana tampak begitu cantik dalam balutan rias pengantin, wajahnya berseri-seri memancarkan kebahagiaan. Marcell pun tak kalah mempesona, penampilannya yang gagah membuat semua orang terkesima. Di tengah keramaian acara pernikahan mereka, hadir pula Abidin dan Destia, sahabat dekat yang selalu mendukung. Tak ketinggalan, adik-adik Marcell turut meramaikan suasana. Acara pernikahan Marcell dan Rihana diisi dengan hiburan musik yang meriah dan upacara adat

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 32 Lelaki Misterius dan Jejak Nasib

    Lelaki misterius itu, dengan mantel hitam yang menggantung longgar di pundaknya, berdiri di sudut ruangan. Wajahnya tertutup oleh bayangan topi fedora yang rendah. Matanya, tajam dan gelap, memandang ke arah Marcel dan Rihana yang sedang berdansa di tengah kerumunan tamu undangan.Dia mengutuk nasibnya dengan kata-kata yang penuh kekecewaan. Semua rencananya telah gagal. Rencana untuk menghentikan pernikahan ini, untuk menggagalkan kebahagiaan mereka, hancur berantakan. Lelaki misterius itu tahu bahwa dia tidak bisa mengubah takdir. Dia hanya bisa pergi.Dengan langkah tergesa-gesa, dia meninggalkan ruangan itu. Di luar, hujan turun dengan derasnya. Jalanan basah dan gelap menyambutnya. Dia menarik mantelnya lebih erat, melindungi diri dari dingin yang menusuk tulang. Tapi lebih dari itu, dia merasa dingin dalam hati.Namun, di tengah kepergiannya, Marcel dan Rihana tengah merayakan kebahagiaan mereka. Mereka berdua, terikat dalam janji suci pernikahan, tersenyum satu sama lain. Rihan

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 33 Badai yang Mengancam

    Pagi telah bersinar dengan terang, menyelimuti kota dengan cahaya keemasan yang hangat. Marcel dan Rihana, pasangan yang baru saja mengikat janji suci, melangkah keluar dari rumah mereka dengan senyum lebar di wajah. Hari ini adalah awal dari bulan madu mereka, sebuah perjalanan yang telah mereka impikan sejak lama. Mereka berdua tak sabar untuk menikmati setiap momen bersama, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.Namun, di tempat lain, suasana sangat berbeda. Di perusahaan Ruswanda, sebuah badai sedang mengancam. Orang-orang berduyun-duyun berkumpul di depan gedung, mengangkat spanduk dan berteriak dengan penuh semangat. Orasi demi orasi menggema, menciptakan suasana yang tegang dan penuh ketidakpastian.Ruswanda, sang direktur utama, berdiri di jendela kantornya, memandang ke arah kerumunan dengan wajah penuh kepanikan. "Apa yang sebenarnya terjadi?" pikirnya, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba meledak ini. Hatinya berdebar kencang, dan keringat dingin mulai mengalir di

Bab terbaru

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 83 Siapakah Anak yang ditabrak itu ?

    Marcel mengikuti dokter ke ruang perawatan intensif. Di sana, ia melihat anak itu terbaring dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya. Marcel merasa hatinya hancur melihat kondisi anak itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apa saja untuk membantu anak itu pulih.Saat Marcel keluar dari ruang perawatan, ia bertemu dengan seorang wanita yang tampak sangat cemas. Namun, ia sangat terkejut saat melihat siapa wanita itu. “Mrs. Andrian?” Marcel sangat kaget atas kehadirannya di ruang perawatan itu. Matanya penuh air mata, dan di belakangnya berdiri dua orang bodyguard yang tampak siap siaga.Mrs. Andrian menatap Marcel dengan tatapan dingin. “Apa yang kamu lakukan di sini, Marcel?” tanyanya dengan suara yang penuh kemarahan.Marcel merasa tubuhnya gemetar. “Saya… saya hanya ingin memastikan anak itu baik-baik saja,” jawabnya dengan suara bergetar.Mrs. Andrian menggelengkan kepala. “Kamu sudah cukup membuat masalah, Marcel. Sekarang, keluar dari sini sebe

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 82 Cobaan silih berganti

    “Ka Ruswanda,” kata Sumarni, istri Subroto, dengan nada penuh keprihatinan. “Aku tahu apa yang sudah terjadi pada kalian.” Ruswanda hanya bisa mengangguk, tak ada daya dan upaya untuk membantah atau menjelaskan lebih lanjut.“Ini semua salahku, Sumarni,” kata Ruswanda dengan suara bergetar [pada adik kandungnya. “Mengapa dulu aku mengkhianati Ratna saat aku tahu bahwa aku mandul, sehingga aku selingkuh dengan Nayla. Dengan perbuatan kejam, aku pun tidur dengannya.”“Astaghfirullahaladzim! Teganya kamu, Kak Ruswanda,” kata Sumarni, matanya membelalak dengan kekecewaan dan kemarahan.“Tapi semua ini aku sudah bertaubat, sehingga aku mengusir Nayla saat dia hamil, dan sampai saat ini, aku tidak pernah berjumpa dengan anakku,” kata Ruswanda, suaranya penuh penyesalan.Istri Ruswanda, yang duduk di sampingnya, hanya bisa merasa cemburu mendengar pengakuan suaminya. Hatinya terasa perih, namun ia mencoba untuk tetap tenang.Sumarni menghela napas panjang. “Kak, aku tahu ini berat, tapi kamu

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 81 Pengkhianatan yang Terungkap

    Malam itu, Marcel kembali ke ruang kerjanya. Ia merasa lega setelah berbicara dengan ayahnya, namun ia tahu bahwa perjuangannya belum selesai. Ia harus terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran dan menghancurkan Ruswanda.Saat Marcel pergi ke toilet, Sudarta yang merasa penasaran memutuskan untuk masuk ke kamar Marcel. Ia melihat laptop Marcel yang masih menyala dan dokumen-dokumen yang tersebar di meja. Dengan hati-hati, Sudarta mendekati meja dan mulai membaca dokumen-dokumen tersebut.Wajah Sudarta berubah pucat saat ia menyadari apa yang sedang direncanakan oleh putranya. “Marcel… apa yang kamu lakukan?” gumamnya dengan suara bergetar. Ia tidak percaya bahwa Marcel berencana untuk menghancurkan Ruswanda, teman dekatnya selama bertahun-tahun.Marcel kembali dari toilet dan terkejut melihat ayahnya di ruang kerjanya. “Pak, apa yang sedang Anda lakukan di sini?” tanya Marcel dengan nada cemas.Sudarta menatap Marcel dengan mata yang penuh kekecewaan. “Marcel, apa maksud semua in

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 80 Demo di Perusahaan Pusat

    Siang itu, suasana di perusahaan Ruswanda sangat kacau. Semua pekerja berdemo memenuhi halaman depan perusahaan. Mereka membawa spanduk dan berteriak menuntut keadilan. “Kami butuh gaji yang layak!” “Hentikan pemotongan upah!” “Ruswanda, dengarkan kami!” teriakan-teriakan itu menggema di seluruh area pabrik.Ruswanda duduk di kantornya, wajahnya tampak pucat dan penuh kebingungan. Perusahaan yang ia bangun dengan susah payah selama bertahun-tahun kini berada di ambang kebangkrutan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Setiap hari, laporan keuangan yang masuk semakin memperlihatkan kondisi perusahaan yang semakin memburuk. Utang menumpuk, proyek-proyek tertunda, dan kepercayaan investor mulai goyah.Ruswanda tidak memiliki anak. Ia selalu fokus pada karir dan bisnisnya, sehingga tidak pernah berpikir untuk membangun keluarga. Kini, di saat-saat sulit seperti ini, ia merasa kesepian. Tidak ada satupun yang ingin mewarisi perusahaannya. Tidak ada yang peduli dengan nasibnya.Di luar kantor,

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 79 Rencana Rahasia Marcel

    Sudarta kini telah kembali ke rumah, ditemani oleh istrinya, Ibu Ratih. Setelah menjalani operasi jantung yang cukup berat, Sudarta membutuhkan perawatan intensif agar kesehatannya tetap terjaga. Perjalanan pulang dari rumah sakit terasa panjang dan melelahkan, namun Sudarta merasa lega bisa kembali ke rumahnya yang nyaman.Setibanya di rumah, suasana terasa sepi. Tidak ada satupun yang menyambut kedatangan mereka, kecuali pembantu setia mereka, Siti. Sudarta merasa ada yang aneh, biasanya anaknya, Marcel, selalu ada di rumah untuk menyambutnya."Hari ini, aku tidak melihat anakku Marcel, kemanakah dia?" tanya Sudarta dengan nada khawatir."Tadi pagi katanya dia ke perusahaan pusat ingin menemui Pak Ruswanda, Pak," jawab Siti dengan sopan."Ke perusahaan pusat? Ada masalah apa ya, Bu?" tanya Sudarta lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.Ibu Ratih tampak bingung. Ia tahu bahwa ada masalah besar di perusahaan, namun ia tidak ingin membuat suaminya khawatir, terutama saat kondisi

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 78 Pertarungan di Balik Kehancuran PT. RSTI

    “Alex?” sahut Abidin, suaranya penuh dengan kejutan dan ketidakpercayaan. Semua mata tertuju kepada seseorang yang berdiri di ambang pintu. Alex, keponakan dari Mustafa, ayahnya Abidin, baru saja keluar dari penjara. Skandal besar yang melibatkan perusahaan RSTI dan Mustafa telah membuatnya mendekam di balik jeruji besi selama bertahun-tahun.Kini, Alex hadir dengan wajah yang berbeda. Wajah yang dulu penuh dengan kesombongan dan ambisi kini tampak lebih tenang dan penuh penyesalan. Dia melangkah masuk ke rumah Abidin yang sedang berkabung, membawa aura yang berbeda dari sebelumnya.\“Alex, bagaimana kabarmu? Mengapa kau bisa bebas dari penjara?” tanya Abidin dengan nada penasaran. Matanya menatap tajam ke arah Alex, yang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis di wajahnya.Alex menatap Nayla yang berdiri di samping Abidin dan tersenyum. “Sebelumnya, saya turut berduka dengan kematian istrimu, Abidin,” jawabnya dengan suara rendah namun jelas. “Aku juga ingin mengucapkan terima ka

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 77 luka yang dibawa mati

    Siang itu, berganti menjadi gelap dan suasana di rumah sakit semakin sunyi. Abidin duduk di ruang tunggu dengan perasaan gundah gulana. Pikirannya terus-menerus memutar kejadian tragis yang baru saja terjadi. Melihat istrinya, Destia, ditabrak oleh sebuah mobil adalah pemandangan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan. Rasa bersalah dan penyesalan menghantui setiap pikirannya.Di sudut ruangan, Rina sebagai selingkuhannya, berdiri dengan wajah penuh kecemasan. Dia merasa tidak nyaman berada di sana, mengetahui bahwa kehadirannya hanya akan memperburuk situasi. "Kang Mas, aku sungguh tak tahu jika kamu sudah menikah," katanya dengan suara pelan, hampir berbisik. "Aku akan pergi dari sini."Abidin menatap Rina dengan tatapan bingung. Dia merasa bimbang, tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, dia merasa bersalah karena telah mengkhianati Destia, tetapi di sisi lain, dia juga merasa ada perasaan yang tidak bisa dia abaikan terhadap Rina. "Rina, tunggu," katanya dengan suara gemetar. "

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 76 Ketika Cinta Berubah Menjadi Bencana

    Abidin merasa putus asa. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya. "Sayang, aku akan berhenti mengunjungi mucikari. Aku akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa aku benar-benar menyesal."Destia terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Abidin. "Kau benar-benar akan berhenti? Kau benar-benar akan berubah?"Abidin mengangguk dengan tegas. "Ya, Sayang. Aku berjanji. Aku akan berubah. Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari kamu."Destia menatap Abidin dengan tatapan penuh keraguan. "Baiklah, Mas. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi ingat, ini adalah kesempatan terakhirmu. Jika kau mengkhianatiku lagi, aku tidak akan pernah memaafkanmu."Abidin merasa lega mendengar kata-kata Destia. "Terima kasih, Sayang. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi."Namun, di balik janji manisnya, Abidin menyembunyikan niat yang licik. Dia tidak pernah puas dengan istrinya dan selalu mencari wanita lain untuk memuaskan h

  • Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan   Bab 75 mengingatkan pada masa lalu

    Ruswanda memasuki ruangan Sudarta dengan langkah cepat, merasa cemas tentang kondisi sahabat lamanya. Namun, langkahnya terhenti seketika saat melihat Nayla duduk di samping tempat tidur Sudarta. Wajahnya berubah kaget, dan dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Nayla?" gumamnya dengan suara pelan, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Nayla menoleh dan melihat Ruswanda berdiri di ambang pintu. Hatinya berdebar kencang dan berbagai perasaan bercampur aduk dalam dirinya. "Sialan, kenapa dia ada di sini," pikir Nayla dalam hati, merasa canggung dan tidak nyaman dengan situasi ini. Mereka berdua saling menatap dalam keheningan yang canggung. Kenangan masa lalu yang suram kembali menghantui pikiran mereka. Nayla teringat bagaimana Ruswanda telah mengkhianatinya dan meninggalkannya dalam keadaan hamil, sementara Ruswanda merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya kepada Nayla. Sudarta, yang terbaring lemah di tempat tidur, merasakan ketegangan di antara mereka

DMCA.com Protection Status