Share

38. Duel Langsung

Bagas masih duduk memandang sekelilingnya. Lagi, usaha pencariannya tidak berhasil. Bahkan orang yang ia suruh pun belum menemukan hasil.

Bagas menatap hamparan lautan hijau kebun milik eyangnya. Mata tajamnya menatap awas setiap aktivitas di sekelilingnya. 

"Pagi Den Bagas."

"Pagi."

"Pagi, Den."

"Pagi."

Sesekali Bagas menjawab sapaan dari para pemetik teh atau lalu lalang orang yang lewat. Tanpa Bagas sadari dari kejauhan ada sepasang mata dengan bulu mata lentik sedang menatapnya dengan penuh kerinduan. Selintas saja semua orang yang menatapnya dengan cermat akan mengatakan jika dia cantik. Sayang, saat ini dia memakai caping dengan wajah ditutupi kain seperti kebanyakan pemetik teh yang lain. Sehingga tak ada yang menyadari kalau orang itu adalah Nawang.

Nawang menatap suaminya dari kejauhan. Ingin sekali dia berlari dan menghampiri suaminya. Tapi Bima melarang Nawang untuk menampakkan diri. Nawang, Erlangga dan Kinanti kini t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status