Share

Ruang hati
Ruang hati
Penulis: Aqila Hasna

Prolog

Penulis: Aqila Hasna
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-08 17:51:51

Kayra terbelalak membaca deretan huruf kapital diselembar kertas yang sengaja orang jatuhkan dilorong sekolah,dengan cepat dia bergerak mengambil kertas itu,setelah dirasa bahwa keadaan disekitarnya telah aman terkendali.

Tiba tiba saja mata kayra tertuju pada cowok yang sedang asik bermain ponsel disamping Mading sekolah.Kayra menekan bibir bawahnya karena geram setelah melihat tampang cowok dihadapannya itu.

"Sok cool!"umpat nya dalam hati. "Padahal amit amit."

"Lo udah dengar belum Kay,hots news hari ini?"tanya Dinda teman sebangku kayra dengan wajah cemberut sambil berjalan menuju kelas " Si Tian katanya korupsi!"

Tiba tiba kedua pipi kayra memanas setelah nama Tian disebut oleh Dinda. " Maksudnya korupsi?"tanya kayra penuh selidik dengan rasa cemas."kalau cerita yang jelas nda,jangan setengah setengah,gue kepo ni."

"Dia kemarin korupsi nilai Kay,"

"Korupsi apaan?"tanya nya menahan rasa cemas.

"Kemarin dia ternyata beli nasi tumbeng untuk tugas keterampilan tataboga,dan si Tian nggak sendiri Lo?"kata Dinda antusias ujung matanya berdenyut  menahan kesal karena ulah Tian dan teman temannya."Gara gara dia ni,kita satu kelas disuruh ujian ulang, Bu Dewi akan menyelediki kasus ini,siapa saja yang ikut dalam komplotan korupsi nilai si Tian ,Kay."

Kayra menelan ludah. "Apa mengulang?Lo tahu berita ini dari mana nda?"suara kayra terdengar bergetar karena gugup.

Dinda menghela nafas cukup panjang.

"Gue sih nggak tahu siapa yang pertama kali yang sebarin berita ini,tapi tadi gue denger dari anak anak ekskul tari waktu kita lagi rapat."

"Bahkan kelas lain sudah dengar cerita ini?"tanya kayra sedikit cemas yang dibalas Dinda dengan anggukan kepala. "Terus?"

"Yang pasti udah ada yang ngelaporin mereka lah kay,nggak mungkin kan Bu Dewi tahu gitu aja!''

"Siapa ya,yang kira kira sudah ngelaporin semua ini,gara gara itu orang kita semua jadi susah karena harus mengulang ujian tataboga,keluar biaya lagi kan kita."keluh kayra

Dinda mengangkat bahu.

"Udah konfirmasi belum dengan Tian dan teman temannya?"tanya kayra lagi.

Lagi lagi Dinda hanya mengangkat bahu."Lo kok gugup banget sih Kay,nggak apa apa lah kita ngulang lagi,sekalian kita belajar cara membuat nasi tumpeng yang benar."

Kayra melotot mendengar ucapan Dinda.Bibirnya mengerucut.

"Kok Lo belain mereka sih nda?"

"Siapa yang belain,gue juga kesal sama mereka tapi kan udah terjadi mau gimana lagi,lagian Bu Dewi juga lagi menyelidikin kasus ini soalnya si Tian tidak ngaku siapa aja yang udah nitip nasi tumpeng instan itu."

Kayra hanya diam,dia meletakkan kepalanya disamping jendela.Dia merasa sangat cemas,bagaimana kalau teman satu kelasnya tahu tentang apa yang telah dia perbuat.

Ini berawal dari dia yang tak mahir memasak dan sifat malasnya,sebenarnya dia bisa saja menyuruh mamanya untuk membantu membuat nasi tumpeng untuk tugas tata boga,tapi melihat mamanya yang supersibuk karena mengurus bisnis butik yang lagi rame,membuat kayra tak enak hati untuk meminta bantuan mamanya.

  Hingga suatu hari kayra Tidak sengaja melihat Tian dan temanntemannya saat sedang membeli nasi bungkus,dari situ kayra mendengar mereka  sedang memesan  lima buah nasi tumpeng disebuah resto masakan pandang,pandangan kemereka saling beradu dan akhirnya Tian menghampiri kayra.

"Lo dengar semuanya?Gue juga akan mesenin satu buah nasi tumpeng gratis buat Lo,kalau Lo tidak lapor kepada Bu Dewi."kata Tian ketika hendak keluar dari resto tersebut.

Kayra tidak berdaya saat itu,bisikan ghoib itu membuatnya luluh,karena setelah dipikir pikir dia tidak bisa membuat nasi tumpeng dan tiba tiba ada yang nawarin nasi tumpeng asal dia mau tutup mulut.

"Oke,deal!"itu jawaban singkat dari kayra.lalu Fery menepuk pundak kayra pelan dan akhirnya mereka berempat berjalan masuk kedalam mobil.

Bab terkait

  • Ruang hati   Praduga tak bersalah

    Kayra menatap sebal kearah cowok yang baru saja masuk kedalam kelas,kayra mulai menerka nerka apa cowok yang sok cool dan pintar itu yang diam diam dikagumi oleh kayra itu yang telah menyebarkan gosip murahan ini. Tet..tet.Bel sekolah berbunyi tanda pergantain jam pelajaran dimulai,tapi kayra masih saja memikirkan tentang perbuatan yang telah dilakukannya.Kayra tidak bisa membayangkan bagaimana kalau satu sekolah tahu kalau dia juga termasuk dalam komplotan Tian."Kay,kata gina masalahnya Tian bakal ditutup deh?"bisik Dinda begitu jam pelajaran terakhir usai.Kayra tidak berani menatap wajah sahabatnya itu,bagaimana kalau Dinda tahu kalau dirinya juga terlibat dalam konspirasi yang dilakukan oleh tian. "Kay,gue ngomong sama Lo,kok malah diam?"tegur Dinda."gue duluan ya,soalnya ekskul tari dimajuin jam nya."Kayra mengangguk dan membiarkan sabahatnya itu berlalu terlebih dahulu bersama teman teman

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Ruang hati   Ternyata

    Kayra langsung mempercepat langkahnya menuju kelas,setelah dia turun dari mobil ayahnya.Begitu sampai dikelas kayra terlihat heran,belum ada satu pun temannya yang datang,dia kemudian melirik jam guess miliknya ternyata masih pukul 06.08,masih pagi sekali.Kayra kemudian berjalan santai menuju tempat duduknya dibangku nomer dua dari belakang."Hai Kay?"Kayra menoleh kearah datangnya suara,keningnya berkerut merasa heran melihat jeni sudah berdiri disampingnya,kayra menatap jeni dengan ekpresi dingin."Hai,gue kok nggak lihat Lo datang,tapi tiba tiba udah berdiri aja disini?"sapa kayra dan dipaksanya untuk tersenyum lebar untuk mencairkan suasana yang mendadak canggung."Lo pasti udah baca pesan gue?"tanya jeni dingin.Kedua mata kayra menyipit mencoba mencerna perkataan jeni "pesan".kayra memang tidak terlalu akrab dengan jeni,karena jeni cenderung tertutup dan tidak mudah bergaul dengan anak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Ruang hati   Galau

    Kayra menatap kertas form pendaftaran demo masak yang diberikan saka tadi kepadanya.Membayangkan memasak saja sudah membuat Kayra pusing,dapur kotor,cucian piring yang menumpuk,belum lagi cipratan minyak panas kalau lagi menggoreng."Yang benar saja!"batin kayra.Kayra memegang kepalanya yang tiba tiba mendadak nyut nyut,kayra tahu sebagai seorang wanita dia harus bisa memasak,tapi memasak adalah kegiatan yang paling dibenci oleh kayra.Ada sebuah insiden yang membuat Kayra trauma dengan memasak,bahkan selama dirumah dia tidak pernah masuk kedalam dapur rumahnya.Kayra melirik saka sekilas cowok berambut cepak itu terlihat sangat sibuk dengan tumpukan buku dihadapannya.Saka adalah siswa multitelent mulai dari olahraga hingga pelajaran sekolah saka selalu unggul dibandingkan dirinya,itu yang membuat Kayra diam diam mengagumi saka."Apa kamu sudah mengisinya?"Kayra hampir melompat da

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10
  • Ruang hati   Pengakuan

    Kayra bergegas menghampiri jeni yang sedang membereskan buku pelajarannya."Jen,bisa kita ngomong sebentar?"ajak kayra datar dan kemudian keluar dari kelas meuju ruang OSIS."Gue mau bahas tentang permintaan Lo tadi."Jadi gimana?Lo setuju dengan tawaran gue?"tanya jeni setibanya diruang osis.Kayra menggeleng." Maaf Jen, sepertinya gue nggak bisa terima tawaran Lo,gue nggak mau jadi budak Lo,kalau Lo mau lebih paham dan pintar dari pada gue,Lo sebaiknya ikut bimbingan belajar,kalau mau sukses itu perlu pengorbanan dan modal.""Jangan sok ceramahin gue,Lo yakin nolak perminta gue?"Kayra mengangguk mantap."Dua yakin malah!""Lo nggak takut gue laporin perbuatan Lo sama Bu Dewi, bayangin deh Kay,bagaimana kalau satu sekolah tahu seorang ketua OSIS bisa melakukan perbuatan yang picik seperti itu,kalau gue sih mending langsung keluar dari sekolah ini!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-11
  • Ruang hati   Pengakuan 2

    Kayra menghela nafas,kakinya bergerak memasuki kelas.Tanpa sengaja kedua matanya beradu pandang dengan saka yang sudah duduk manis dikursinya.Buru buru kayra mengalihkan pandangannya,sekilas menatap tatapan tajam jeni,kayra mengerjap dan buru buru berjalan cepat menuju kursinya,dalam hatinya kayra sedang menyiapkan rangkain kata saat nanti menghadap dengan Bu Dewi.Setelah jam akhir pelajaran selesai,kayra buru buru keluar dari kelas dan langsung bergegas berlari menuju ruang guru,ini waktu yang tepat untuk menghadap Bu Dewi,karena sebagian guru guru yang lain sudah pulang,perlahan diam diam kayra mengintip keadaan didalam ruang guru yang pintunya terbuka lebar,perasaanya saat ini campur aduk antara takut dan harus berani.Pandangannya langsung tertuju pada sosok Bu Dewi yang masih duduk manis ditempanya sambil memilah milah kertas dihadapannya."Kayra?kenapa berdiri disitu,ayo masuk,kamu mau bertemu dengan siapa?"tanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • Ruang hati   Sebab akibat

    Kayra dengan malas melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu gerbang sekolah.Degan gontai dia berjalan menuju kelasnya,tak memperdulikan anak lain yang berlarian menuju kelas masing masing,baru saja kayra duduk di kursinya,Bu Dewi dan pak Heru masuk kedalam kelas,kayra menatap sekilas lalu buru buru mengadahkan pandangannya."Selamat pagi semuanya."sapa pak Heru selaku guru kimia."Minta waktunya sebentar ya,Bu Dewi mau membicarakan sesuatu dengan kalian,silahkan bu Dewi,"kata pak Heru mempersilahkan Bu Dewi."Pagi semua!"sapa Bu dewi yang langasung dibalas seluruh kelas hampir bersamaan."Ibu disini meminta waktunya sebentar kepada kalian,untuk membahas masalah karena salah satu teman kalian ada yang berbuat curang telah memesan nasi tumpeng dan tidak membuatnya sendiri,ibu akan membatalkan nilai mereka dan akan melaksanakan ujian ulang membuat nasi tumpeng,tapi jika mereka mau mengakui perbuatan mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15
  • Ruang hati   Hukuman yang membuat kesal.

    "Teman macam apa lo Kay,padahal gue juga cerita sama Lo tentang Tian,tapi nggak tahunya Lo juga komplotan mereka,nggak nyangka ya Lo semunafik itu."kata Dinda menumpahkan kekesalannya.Kayra menarik nafas,mencoba untuk menenangkan diri. "Maaf din?""Gue nggak butuh maaf Lo Kay,gue hanya kecewa sama Lo."ucap dinda dan langsung pergi meninggalkan kayra.Kayra bergegas berlari menuju lapangan sekolah.Disana Tian dan ketiga temannya sudah menunggu,Bu Dewi sambil membawa stop watch menyuruh mereka langsung berlari,kayra melirik Tian memergoki cowok itu melirik kearahnya,kayra tidak tersenyum.Tian yang kesal dengan tingkah kayra langsung memalingkan wajahnya." Lo ngapain sih lari nyamain gue?"protes kayra kepada Tian yang sejak tadi berlari dengan kecepatan sama dengan kayra,padahal dia ketinggalan jauh dengan ketiga temannya."Nemenin Lo!"balas Tian santai.Kedua mata k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-16
  • Ruang hati   Situasi

    Kayra menatap cowok tersebut,ternyata saka.Kayra memang sudah dari tadi melihat saka memberi dukungan terhadapnya dengan gerakan,bukan dengan kata kata."Makasih!"ucap kayra pelan setelah meneguk air mineral itu hampir setengah botol.Alis saka terngkat,kemudian bibirnya mengembang lebar."kamu akrab banget ya sama Tian?""Hah,Tian?nggak juga kok,tu anak emang sok akrab aja sama gue,emang kenapa?"tanya kayra penuh selidik. "Lo sendiri ngapain disini,tumben amat,biasanya kan asik diperpus?""Nungguin kamu?"."Nungguin gue?"tanya kayra sambil menunjuk dirinya sendiri. "Ngapain?"Saka melihat sekelilingnya menoleh kekiri dan kekanan,memastikan daerah sekitarnya aman terkendali. "Aku mau ajak kamu makan!"Uhuk...uhuk....Kayra yang sedang meneguk sisa air mineralnya mendadak kaget kemudian reflek langsung memutahka airnya."Ada angin apa Lo ngajaki

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21

Bab terbaru

  • Ruang hati   Rahasia kayra

    Hari Minggu yang biasanya dihabiskan kayra untuk istrahat terpaksa hari ini dia harus berangkat kesekolah karena ada tugas OSIS yang belum dia selesaikan.Setibanya dia disekoah kayra melihat ada anak voli,karate dan futsal yang sedang latihan.Kayra bergegas menuju ruang OSIS karena ada tugas yang belum dia selesai kan,tapi setelah tiba disana ternyata ruang OSIS terkunci dan biasanya yang pegang kunci OSIS adalah pak Doni guru olahraga."Kok dikunci,percuma dong gue kamari?"keluh kayra dan langsung balik badan meninggalkan ruang OSIS,ini salah kayra juga sih,seharusnya kayra konfirmasi dulu ke pak Doni kalau hari Minggu ini dia mau pakai ruang OSIS untuk mengerjakan tugas.Kayra memutuskan dia tidak langsung pulang,dia melihat anak ektra tataboga juga lagi ada kegiatan hari libur ini,karena penasaran kayra berjalan mendakati aula tari untuk melihat nya,ternyata benar seperti nya mereka lagi membuat roti baunya harum sampai depa

  • Ruang hati   Antara kita dan dia

    Hari ini Tian berangkat sangat pagi sekali menuju sekolah,dia sengaja berangkat pagi berjalan kaki dari rumah karena memang jarak rumah Tian dari sekolah tidak terlalu jauh,dengan berjalan santai sambil menyanyikan lagu Tian tampak ceria pagi hari ini,karena semalaman dia sudah mempersiapkan dirinya untuk ulangan kimia hari ini.Kedua mata Tian melotot lebar setibanya diambang pintu ruang kelasnya,ternyata si tiang listrik sudah duduk manis dibangkunya sambil asik membaca sebuah buku."Gue kira ,gue yang pertama,ternyata ni anak udah ada disini, berangkat dari subuh mungkin dia."pikir tian."kayra juga udah ada dikelas?apa mereka janjian?"Tian langsung saja menerobos masuk kedalam kelasnya,dan duduk manis dibangku pojok nomer dua dari belakang.Semua anak dibuat kaget oleh perubahan Tian akhir akhir ini,buktinya saat ulangan kimia hari ini dia selesai yang pertama biasanya saka lah yang selesai pertama kali,tapi kal

  • Ruang hati   Perasaan apa ini?

    Hari ini sepulang sekolah kayra bersiap untuk melakukan demo masak membuat nasi tumpeng bersama saka.Pukul 13.00 nanti dia sudah harus berada didalam aula tari.Kayra bergegas menuju aula tari setelah selesai memberikan proposal kepada kepala sekolah. "Semoga aja ,acaranya belum dimulai."Setibanya di aula tari,ruangan itu sudah dipenuhi banyak murid,rata rata yang ikut kebanyakan murid perempuan,bahkan sebagian sudah ada yang menggunakan pakaian ala ala chef terkenal seperti ditelevisi."Aku kira kamu nggak bakal datang Kay?"pertanyaan itu membuat Kayra menoleh kebelakang yang ternyata saka." Aku tungguin kamu dari tadi!''"Maaf,aku tadi harus laporan dulu ke kepala sekolah!""Ayo kita tempati tempat kita kay,sebentar lagi demo masaknya akan segera dimulai."ajak saka dan kemudian masuk kedalam aula tari.Kayra langsung menggunakan celemek yang sudah disediakan oleh panitia,begitupun dengan sa

  • Ruang hati   Situasi apa ini?

    Kayra menatap saka,setelah diamati lebih dalam ternyata saka tidak mempunyai teman dekat sama sekali dikelas,beda dengan Tian yang anaknya cenderung pecicilan dan gampang akrab dengan orang.Karena Dinda masih ngambek dan tidak mau berbicara dengan dirinya,terpaksa kayra hari ini kakantin seorang diri."Kay nggak kekantin?"tanya saka yang tiba tiba sudah berdiri disampingnya ."Hah,apa?"kayra balik nanya."Nggak kekanntin?"saka mengulangi lagi pertanyaan lagi."kenapa sih kok bengong ?""Eng..nggak papa kok,kenapa tumben ngajak gue kakantin?apa gue mau ditraktir lagi,jangan deh nggak usah,gue nggak enak tiap hari ditraktir sama Lo."tanya kayra menggoda saka,cowok itu hanya menyipitkan kedua matanya."Gue juga mau dong ditraktir tiang listrik!"tiba tiba saja Tian sudah berdiri dibelakang saka sambil menepuk pundaknya."gue juga ikut ya?""Apa tadi?tiang listrik?panggil orang yang bener

  • Ruang hati   Perasaan

    Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo,waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya

  • Ruang hati   Perasaan

    Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya

  • Ruang hati   Hati

    "Ma,papa beneran dinas keluar kota atau cuma menghindari kita?"tanya Tian saat dia sedang berdua dengan mamanya diruang tamu."sepertinya papa sudah tidak peduli lagi sama kita ma?"Mama mengusap rambut putra kesayangannya itu,lalu tersenyum. "Sabar ya,mungkin papa kamu butuh waktu.""Butuh waktu?emang papa butuh waktu berapa lama lagi ma?apa waktu tujuh tahun lebih masih belum cukup buat papa,bersikap menyebalkan seperti ini,mama terlalu sabar menghadapi papa!"Hampir tujuh tahun lebih papanya bersikap menyebalkan seperti ini,jarang dirumah,sering dinas keluar kota,bukan dua atau tiga hari saja,papanya kadang sampai berbulan bulan melakukan tugas bisnis.semenjak gendis lahir papa jarang banget ada dirumah,bahkan dia tidak pernah menyentuh ataupun mengendong gendis."Apa karena mama melahirkan gendis,emang salah ya ma kalau gendis lahir,itu juga bukan kemauan gendis ma,itu sudah ketentuan yang maha kuasa,kalau papa m

  • Ruang hati   Si tengil

    Tak akan aku biarkan orang mengetahui jati diriku selain kamu...ya hanya kamu!Setelah selesai latihan main futsal,Tian segera buru buru pulang kerumah,karena dia lupa ada tugas rumah yang harus dia kerjakan secepatnya,beruntung sekali digerbang sekolah dia bertemu dengan feri."Fer!" Teriak Tian keras belari mendekat kearah sahabatnya itu."Anterin gue bentar ya,gue lupa hari ini harus ke rumah sakit?"tambah Tian."Kok Lo baru kerumah sakit?pasti keasikan main futsal sampai lupa waktu,gimana sih Lo bro?"sahut Feri setengah melotot kepada Tian. "Ayo buruan naik!"Tanpa membuang waktu lagi Tian langsung melompat keboncengan belakang motor feri."Pegangan,gue bakal ngebut ni supaya Lo cepat sampai rumah?''.Feri segera menyalakan mesin motornya,lalu melewati jalan perumahan Tian yang tidak jauh dari sekolah mungkin jaraknya sekitar 500 meteran."Buruan turun,salam buat nyokap Lo ya!"

  • Ruang hati   Berkabung

    Pikiran saka saat ini campur aduk,apa yang sebenarnya ingin ibunya katakan,ada apa dengan papanya."Papa kenapa?"tanya saka tak sabar.Ibunya menghela nafas panjang."papamu nggak ada,saka."Saka masih bingung,apa yang dimaksud ibu nya bahwa papanya tidak ada. "Maksud ibu apa,papa memang nggak ada disini kan Bu?"Ibu saka terlihat tidak berdaya ,bingung bagaimana cara menjelaskan kepada putra semata wayangnya tentang keadaan mantan suaminya saat ini."Tadi setelah melakukan operasi ibu menerima telefon dari saudara papamu di Bristol,katanya papamu sakit keras disana,setelah seminggu dirawat dirumah sakit,Allah lebih sayang papamu sayang."Jantung saka seolah berhenti mendadak mendengar cerita ibu nya,pelupuk matanya memanas,bagaimana mungkin papanya sakit keras tapi tidak ada yang memberi tahu mereka,tapi kenapa saat papanya meninggal,baru mereka memberi tahu,saudara macam apa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status