Ini adalah pertama kalinya bagi Swan dan Lexia untuk memanen hasil kebun mereka. Hasilnya cukup melimpah dan kentang itu tampak sempurna. Ubi manis yang mereka cabut juga sangat memuaskan keduanya.
Kerja keras mereka akhirnya menuai hasil yang bisa membuat mereka bertahan. Ayam yang mereka pelihara juga tidak berhenti menghasilkan telur.
“Kita bisa menghemat dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan!” seru Swan dengan wajah berseri-seri.
“Kau luar biasa, Swan! Aku mungkin tidak perlu melakukan banyak adaptasi. Tapi, kau? Semua dimulai dari nol dan aku kagum padamu!” puji Lexia.
Swan meringis dan tersipu.
“Aku juga heran dan bangga pada diriku sendiri. Pencapaian yang tertinggi dalam hidup!” timpal Swan.
Tangannya penuh dengan tanah merah, namun Swan tidak peduli sedikit pun. Ia menikmati dengan sungguh-sungguh.
**
Dusk dan Rose kembali melanjutkan perjalanan mereka, setelah beberapa hari
Rose meletakkan Leon dengan hati-hati dan ia keluar dari mobil.Dusk duduk di bawah pohon sementara kepulan asap tidak berhenti. Rose menyilangkan tangan di dada sembari menatap Dusk sengit.“Kau tidak seharusnya bersikap konyol, Dusk! aku tidak pernah menuntut apa pun selama ini! Tapi Leon tidak pantas kau kalahkan hanya karena Swan! Belum tentu gadis itu setia dan mencintaimu dengan tulus!” kecam Rose dengan murka.“Apa yang kau inginkan? Jangan mencampuri terlalu banyak!”“Oh ya? Aku tidak boleh ikut campur? Lalu kenapa kau memintaku menemanimu dalam perjalanan ini? Kenapa, Dusk?! Hanya sebagai pembantumu dalam merawat Leon?! Itukah anggapanmu untuk peranku?!”Rose tampak tersinggung dan emosional sekali. Dusk terdiam dan memalingkan wajahnya dengan muka merah padam.Jauh di dalam hati kecilnya, Rose tidak pantas ia perlakukan seperti ini. Wanita itu selalu menunjukkan dukungan untuknya dengan konsisten
Milfred kembali menemui kedua tamunya dan meminta maaf karena telah meninggalkan mereka cukup lama. Leon mulai rewel dan sepertinya meminta susu.Rose permisi dan keluar untuk memenuhi permintaan bayi Leon.“Kau yakin, Sheriff? Bukankah tadi kau sempat mengatakan tentang dua wanita yang baru datang dan menjadi penghuni desa Verne?” tanya Dusk mulai curiga.“Ah! Ternyata aku salah! Mereka bukan dua gadis muda seperti dalam fotomu barusan. Hanya dua perempuan tua yang aku yakin usianya dua kali lipat dari kedua temanmu tersebut! Kita bisa menengok mereka jika kau mau?”Dusk tampak kecewa lalu menggelengkan kepala dengan pelan. Suara bayi menangis kencang terdengar hingga ke dalam kantor polisi dan Dusk bersiap untuk pamit.“Penginapan itu mungkin menjadi pilihan yang terbaik, Tuan?”“Garcia. Namaku Dusk Garcia,” sahut Dusk seraya menganggukkan kepala.Milfred tersenyum dan mengantar Dusk h
Loreta meremas tangannya gugup sementara berada di ruang tunggu untuk menemui ratu Theodore. Ada beberapa hal yang ingin ia sampaikan dan Loreta sangat khawatir ratunya tidak akan setuju, apalagi senang mendengar berita yang akan diutarakan.“Menteri Deiz, Yang Mulia siap menemuimu,” ucap sekretaris kerajaan, Tina Fey.“Terima kasih,” ucap Loreta dengan senyum kikuk.Begitu masuk ke ruangan tempat Theodore berada, Loreta disambut dengan sapaan hangat. Setelah duduk dan menunggu selama beberapa saat, akhirnya ratunya mempersilahkan Loreta bicara.Dengan terbata-bata dan sedikit gugup, Loreta mengungkap siapa saja yang telah dicurigai menjadi komplotan yang akan melawannya.Theodore menjatuhkan pulpen yang tadinya ia pegang dan wajahnya tampak syok.“Weston? Daniel Weston?” Theodore bertanya seperti mencoba menyakinkan dirinya sendiri akan nama yang ia dengar.“Betul, Yang Mulia. Daniel Weston.&
Semua terlihat tidak menyenangkan seperti sebelumnya. Swan menghela napas dengan mata terpejam. Matahari sudah cukup tinggi tapi ia masih bermalasan di sofa bulat di teras, sembari melipat kaki.Lexia sudah mulai menyiram kebun serta memberi makan ternak mereka. Swan seperti kehilangan semangat juga motivasi untuk bergerak.Matanya hanya memandang ke depan, menerawang dan termenung.Sebuah truk dengan bak datang dan parkir di depan pagar rumahnya. Susan keluar dengan menenteng keranjang tertutup.Tampak Lexia menyapa Susan dan keduanya menoleh ke arah Swan.Gadis itu baru menyadari jika mereka membicarakan dirinya. Namun tidak ada keinginan untuk menyembunyikan kondisi yang sekarang sedang ia rasakan.Sementara Lexia melanjutkan berkebun, Susan melanjutkan langkah dan mendekati Swan.“Selamat pagi, Nona Reinard!” seru Susan seraya meletakkan keranjang di meja.Sapaannya terkesan menyindir dan menyatakan pada Swan ba
Seandainya dunia ini seperti kisah drama, mungkin akan jauh lebih mudah menjalaninya. Karena dalam setiap cerita, yang jahat selalu mendapat hukuman dan peran protagonist selalu menang.Itu tidak terjadi dalam hidup Swan.Pemberitaan yang semakin menyudutkan ayahnya, membuat Swan dalam dilemma terbesar. Gejolak perasaan membuatnya kadang lelah memikirkan semuanya.Antara memaafkan semua perbuatan Hector dan kembali, atau membiarkan ayahnya tenggelam dalam kegagalan yang memalukan.“Dia semakin terlihat kacau dan menyedihkan,” cetus Lexia seraya membersihkan senapan yang baru saja ia beli dua hari lalu.“Jangan mengarahkan senjatamu ke arahku, Lex!” teriak Swan dengan kesal.“Senapan ini kosong! Tidak akan meletupkan peluru!” bantah Lexia dengan geli.Swan memberengut dan membuang muka seperti tidak percaya.“Kau tidak mendengar koemntarku tentang ayahmu?” Lexia meraih remot dan me
Tidak pernah ada yang menduga jika akhirnya ratu Theodore memanggil Loreta dan mengatakan mengenai rencana yang akan ia lakukan dalam minggu ini.“Adakan sebuah rapat akbar yang akan dihadiri oleh seluruh perwakilan rakyat dari berbagai organisasi yang mewakili suara mereka, termasuk Polin, orang kepercayaanmu.”Loreta terkesima dan setiap kalimat yang ratunya katakan terekam dengan baik dan tersusun rapi dalam benaknya.Theodore kemudian mengatakan tanggal dan tempat pertemuan tersebut dan berjanji akan hadir sebagai kejutan yang tidak pernah akan ia katakan pada siapa pun.“Sudah waktunya aku melangkah keluar dari pagar yang dibangun oleh parlemen untuk membatasi gerak gerikku sebagai ratu. Kate telah menyusun dan mengurus semuanya, kau tidak perlu khawatir akan Weston karena Kate juga telah koordinasi dengan pria yang ia sebut sebagai kepala keamanan orgnisasi Polin. Dusk Garcia, jika aku tidak salah mengingat.”Loreta mu
Swan melihat ke berita yang baru saja berlangsung, dan ia memekik memanggil Lexia yang ada di depan teras, sedang memetik buah strawberry.“Revolusi sedang dimulai!” seru Swan dengan antusias.Lexia hampir menjatuhkan mangkuk yang penuh dengan buah strawberry di tangannya.Keduanya menatap dengan mata tidak berkedip ke layar kaca dan setiap perkataan pembawa berita membuat hati mereka mengembang, penuh dengan kebahagiaan.Saat yang ditunggu oleh seluruh rakyat Northery akhirnya tiba. Kebebasan wanita dan perombakan pemerintahan yang jauh lebih adil karena mendengarkan aspirasi rakyat akan menjadi harapan bagi semuanya.“Jika semuanya telah kembali seperti semula, mungkin kita harus kembali ke Barner,” ucap Swan. Lexia tersenyum dan tidak menanggapinya. Baginya, kembali ke kota tersebut tidak lagi menarik minatnya.“Entahlah, Swan. Mungkin kita harus memikirkan ulang. Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan di sana
Hari yang ditunggu akhirnya tiba.Sedari pagi, seluruh petugas keamanan berjaga dan mengelilingi lokasi yang akan dijadikan pertemuan akbar tersebut. Dusk tidak berhenti memastikan semua anggotanya dalam koridor yang semestinya, sementara Lockey menunjukkan diri sebagai orang andalan yang bisa Dusk percayai sepenuhnya.Selama tiga jam lebih, pertemuan pun digelar.Ratu Theodore tampil dengan memukau dan kharismanya jelas terpancar. Ketika akhirnya mereka mendengar keputusan yang digaungkan dengan lantang oleh ratu mereka, gegap gempita terdengar memenuhi lapangan kota Barner.Dusk tersenyum dengan penuh kebanggaan dan ia melirik ke arah Rose yang juga menatapnya dengan tawa.Di balik senyum itu, Dusk berharap Swan bersamanya saat ini.Pernyataan ratu yang meniadakan beberapa peraturan yang memberatkan wanita seharusnya menjadi perayaan mereka berdua. Seandainya Swan ada di sampingnya, mungkin tawa bahagia ini akan jauh lebih sempurna.