Share

Bab 981

Penulis: Kacang Merah
Ekki bisa memahaminya.

"Kalau gitu, Bos akan kasih tahu Nyonya?"

"Dia nggak boleh tahu soal ini." Maxime tidak mau Reina khawatir.

Terlebih lagi kalau setelah operasi Maxime sungguh jadi idiot, dia berharap Reina benar-benar berhenti memedulikannya.

Karena dalam kesadarannya saat ini, Maxime tidak bisa menerima bahwa dirinya adalah pria yang tidak berguna dan membutuhkan seorang wanita untuk menjaganya.

"Ya."

...

Grup Rajawali.

Reina baru saja mengambil alih sebagai manajer departemen penjualan kelima. Sebelum Reina tiba, semua staf di departemennya sudah mulai bergosip.

"Aku nggak nyangka omongan dia semuanya jadi kenyataan!"

"Ah, nggak heran lah. Dia 'kan sama kayak Melisha."

"Menurutku sih nggak. Dia nggak kelihatan sama kayak Melisha."

Semua orang berdebat.

Di departemen penjualan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Mereka semua meremehkan Reina dan menganggapnya sama dengan Melisha, karena mengira Reina mendapatkan posisi dengan koneksi.

Hal pertama yang Reina lakukan adala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 982

    Awalnya Reina pikir Maxime cuma bercanda dengannya, sampai waktu sebelum tidur, Maxime memberikan dokumen yang tadi dia kirimkan pada Reina."Coba baca."Reina membelalak tidak percaya, "Kamu kenapa sih? Aku mau tidur.""Aku banyak melupakan hal di masa lalu, sekarang aku harus mempelajarinya lagi. Jadi, tolong bacain buat aku." Maxime takut memaksa Reina terlalu jauh, jadi dia mengubah pendekatannya.Reina tidak punya pilihan selain membacakannya untuknya.Tidak berapa lama, Reina tertidur.Maxime mengambil dokumen dari tangan Reina dan memeluknya erat-erat.Di hari-hari berikutnya, Maxime bertingkah seperti seorang guru yang mendorong Reina dengan segala cara, memintanya belajar cara mengelola karyawan dan cara menegosiasikan bisnis dengan orang lain, semua ini Maxime lakukan supaya bisa membuat Reina sukses dalam waktu singkat.Awalnya Reina tidak begitu tertarik untuk belajar, sampai hari ini Melisha mendatanginya.Melisha terlihat sangat bangga. "Reina, kamu nggak nyangka 'kan aku

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 983

    Di saat seperti ini, Riki sangat merindukan Riko.Riki pandai dalam menilai orang, namun kurang dalam sisi akademis.Saat berhadapan dengan angka besar, dia terpaksa berhitung dengan jarinya.Sedangkan Riko, bisa menghitung di luar kepala.Pengasuh Riki yang berjaga di samping juga merasa prihatin. Riki yang masih kecil sudah disuruh belajar hal rumit.Orangtua zaman sekarang sungguh kejam dalam mendidik anak.Reina melihat Riki yang kesulitan mulai menggaruk kepalanya, jadi Reina pun membantu Riki.Sebelum Reina bisa bergerak lebih lanjut, Maxime sudah berdeham dan berkata, "Nana, kamu sudah menyelesaikan tugasmu?"Reina pun duduk kembali dan dengan patuh menyelesaikan permasalahannya sendiri.Dia benar-benar tidak menyangka Maxime akan bersikap begitu ketat dan tegas. Apa bedanya dengan pergi ke sekolah?"Belum, aku lagi mikir." Reina menjawab ragu-ragu.Maxime menggumam, lalu kembali meneruskan pekerjaannya sendiri.Karena cuaca yang bagus, mereka semua bekerja dan belajar di taman.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 984

    Risiko dari operasi ini terlalu besar. Jovan tidak bisa menjamin kesuksesannya, kalau sampai terjadi sesuatu pada Maxime, dia akan merasa lebih kasihan pada Reina.Apalagi Jovan sudah berteman dengan Maxime dari kecil."Kalau nggak dioperasi, kamu yakin selamanya aku bisa normal kayak gini?" tanya Maxime.Jovan langsung terdiam.Tentu saja dia tidak bisa menjamin. Belum lama ini 'kan ingatan Maxime kacau lagi.Kalau Maxime tidak mengeluarkan pecahan kaca dari kepalanya, Maxime akan terus terancam bahaya."Daripada mengkhawatirkan hal yang tidak diketahui, lebih baik bertaruh." Maxime menambahkan.Jovan mengangguk, "Ya.""Kalau amit-amit terjadi sesuatu, apa kamu mau membantuku menjaga mereka?" tanya Maxime."Tentu saja!" jawab Jovan tanpa ragu-ragu.Jangankan menjaga, merawat pun Jovan bersedia.Jovan berhutang nyawa pada Reina dan dia juga berhutang budi pada Maxime karena selama ini sudah membantunya."Oke kalau begitu, aku nggak khawatir akan apa pun."Dengan janji Jovan, Maxime bis

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 985

    Maxime adalah seorang guru yang tegas dan tidak memberi waktu istirahat pada Reina dan Riki sepanjang akhir pekan.Malamnya, wajah tegas Maxime sampai terbawa di mimpi Riki."Huhuhuhu ... Iya Papa, aku akan belajar dengan giat. Papa jangan marah, jangan marah ya ...." Riki melindur dalam tidurnya.Maxime yang kebetulan lewat kamar Riki pun masuk.Dia menyentuh lengan Riki dan membuat Riki terbangun. Melihat sosok Maxime yang tinggi besar di bawah cahaya redup kamarnya, membuat Riki mengira dia sudah melihat hantu."Papa, aku ngantuk banget. Boleh nggak lanjutin kerjain PR-nya besok?"Maxime ikut sedih saat mendengar ucapan Riki, tapi dia menjawab dengan lembut, "Yang penting itu bukan PR-nya. Yang penting itu Riki harus belajar menyelesaikan masalah. Riki punya kelemahan, fisikmu lemah, tapi kamu nggak boleh kalah dari orang lain, kalau nggak gimana Riki bisa jagain mama? Riki harus belajar sendiri, fisikmu yang lemah nggak boleh jadi alasan Riki tertinggal dari orang lain. Oke?"Riki

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 986

    Tommy menepati ucapannya, dia langsung menelepon Tuan Besar Latief."Kakek, mereka semua menggangguku."Ketika Tuan Besar Latief mendengar bahwa cicitnya diintimidasi di sekolah, dia langsung bergegas ke sekolah.Setibanya di sana, Tommy mengadu bahwa Riko tidak mengizinkan anak-anak lain bermain dengannya."Kenapa Riko seperti anak kecil?"Tommy terlihat marah, "Kakek, kapan aku boleh ketemu papa mama? Aku kangen, kalau nggak ada papa mama, semua orang akan menggangguku."Tuan Besar Latief merasa kasihan pada cicitnya."Orangtuamu sudah melakukan kesalahan. Mulai sekarang Kakek yang akan melindungimu ya. Kakek akan suruh Riko minta maaf padamu!"Riko langsung dipanggil ke ruang guru.Tuan Besar Latief langsung memarahinya."Kenapa kamu bersikap kekanak-kanakan? Kamu dan Tommy itu saudara!"Riko langsung tahu ulah Tommy, "Kakek, kenapa aku dituduh mengganggunya?""Dia bilang kamu nggak izinin anak lain main sama dia."Oh, jadi yang seperti ini namanya sudah mengganggunya?Riko bingung,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 987

    Christy mengangguk berulang kali, "Ya."Di dunia ini, tidak ada orang yang lebih takut pada Morgan selain Christy.Sebenarnya dulu Christy juga sangat tertarik pada Morgan.Karena Morgan sakit parah dan kesehatannya buruk, dia hanya bisa tinggal di ruangan gelap hampir sepanjang waktu.Christy tidak menyukai sepupunya yang sakit. Suatu hari, dia membuntuti Morgan lalu memukulnya dengan batu.Morgan tidak marah.Christy jadi lebih agresif.Suatu malam, hujan turun.Christy melihat Morgan diam-diam kembali dari luar, tubuhnya basah karena hujan, jadi dia berkata dengan arogan, "Ckck, dari mana saja kamu? Aku kasih tahu kakek ya kalau kamu pergi diam-diam."Belum juga Christy sempat melangkah mendekat.Morgan sudah lebih dulu mendatanginya.Christy masih ingat cara Morgan memandangnya saat itu, yang begitu dingin dan menakutkan, seperti iblis yang melarikan diri dari neraka.Morgan menjambak rambutnya, menyeretnya ke kolam tidak jauh dari sana dan memasukkan kepalanya ke dalam air.Menit

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 988

    Riko menyilangkan tangan di depan dada dan terlihat tenang.Di sisi lain, Tommy bingung kenapa Tuan Besar Jacob mau membantu Riko?Dia merasa semakin cemburu.Melisha yang mengikuti Reina pun mengira putranya sedang diintimidasi."Tommy, Riko gangguin kamu lagi?"Melisha langsung mendorong Reina menjauh dan menghampiri Tommy.Reina terdiam. Kok jadi Riko yang gangguin Tommy?Apa Melisha sudah cari tahu dengan jelas apa yang terjadi?Baru pada saat itulah Tuan Besar Jacob dan Tuan Besar Latief menyadari bahwa ibu dari kedua anak tersebut sudah datang."Kok kamu ada di sini?" Tuan Besar Latief bertanya lebih dulu.Melisha terlihat ragu-ragu dan tidak menjawab, masa iya dia mengaku karena dia mengikuti Reina.Reina tidak menjawab dan bertanya, "Kakek, ada apa ini?"Tuan Besar Jacob angkat bicara, "Anak-anak lain sudah bilang, mereka nggak mau main sama Tommy karena dia suka mukul."Melisha langsung tidak senang mendengar ini."Reina, jelas-jelas kamu yang nyuruh orangtua murid lain buat m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 989

    Tuan Besar Jacob selalu merasa kesal begitu mengingat Riko bukan cucunya.Alana tidak menyangka kejadian ini akan melibatkannya dalam hal punya cicit.Tuan Besar Jacob terus terbatuk-batuk.Alana segera menepuk punggungnya dan Jovan juga datang."Aduh benar-benar deh Kek. Udah tahu lagi nggak sehat, tetap maksa keluar rumah. Kalau ada apa-apa, kan bisa nyuruh aku aja?" ucap Jovan yang kesal.Tuan Besar Jacob terbatuk lebih kuat.Alana memelototi Jovan, "Bisa nggak sopan dikit? Kamu masih tega marah ya? Nggak lihat Kakek sudah begini?"Alana pun menghibur Tuan Besar Jacob."Kakek, jangan marah ya. Iya, ini semua salahku dan salah Jovan. Selain urusan cicit, Kakek mau apalagi? Kami akan mengusahakannya. Kalau urusan cicit kan ... kita sudah sepakat akan pacaran dulu baru menikah."Batuk Tuan Besar Jacob agak mereda, dia terpikir sesuatu lalu berkata, "Kalau gitu boleh nggak punya anak dulu baru menikah?"Jovan terdiam.Alana terdiam.Reina juga ikut menghela napas dalam hati.Tuan Besar

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status