Share

Bab 899

Author: Kacang Merah
Bawahan Deo yang berjaga di luar pabrik diam-diam sudah disingkirkan oleh anak buah Deron. Mereka juga sadar sekaranglah saat paling tepat untuk menyelamatkan Maxime dan Reina.

Deron dan Ekki saling melirik, lalu bergegas masuk.

Kejadian itu begitu mendadak, Deo dan anak buahnya terkejut bukan main dan tidak sempat bereaksi.

"Tuan Deo!"

Di detik ini barulah Deo paham bahwa para sanderanya sedang mengulur waktu sampai bala bantuan datang. Kenapa dia begitu bodoh? Tapi ... bagaimana Ekki dan yang lainnya bisa menemukan mereka?

Kalau sudah begini jadinya, dia tidak bisa kabur lagi. Namun, Deo tidak ingin mati seorang diri, dia mau para sandera ikut menemaninya ke alam baka.

"Siapapun yang bisa membunuh kedua wanita ini dan Maxime, akan kukasih 20 miliar!"

"Kalau kalian sendiri mati, aku akan kasih uangnya ke keluarga kalian!"

20 miliar?

Bagi orang biasa seperti mereka, uang sebanyak ini tentu tidak bisa mereka dapatkan meski bekerja bagai kuda seumur hidup.

Beberapa bawahan saling menatap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 900

    Sayangnya, kali ini Maxime tidak menanggapinya.Reina menggenggam tangan Maxime lebih erat.Ekki menatap tubuh Reina yang berlumuran darah dan menjadi khawatir, "Nyonya nggak terluka, 'kan? Apa mau diperiksa dokter dulu?"Reina menggeleng pelan, "Aku nggak apa-apa, dia yang terluka."Ekki tidak berkata apa-apa lagi.Dokter akhirnya menghentikan pendarahan Maxime.Kemudian dia berkata, "Kita harus ke segera rumah sakit untuk menjahit lukanya yang dalam, kalau kulihat sudah merusak pembuluh darah. Aku cuma bisa menghentikan pendarahan untuk sementara.""Baik, aku mengerti." Ekki mengangguk.Sisi kanan kepala Maxime robek sampai hampir ke wajahnya.Ekki agak menyesal. Dia dan Deron tadi seharusnya lebih berhati-hati supaya bosnya tidak terluka parah seperti ini.Sayang, menyesal tidak ada gunanya.Setibanya di rumah sakit, Jovan langsung turun tangan mengoperasi Maxime sedangkan Christy juga dimasukkan ke ruang operasi lain.Reina duduk di luar koridor sambil menatap tangannya yang gemeta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 901

    Ketika Maxime bangun, dia menggerakkan tangannya sedikit dan mendapati seseorang menggenggam tangannya.Reina langsung membuka matanya, "Max, kamu sudah bangun?"Maxime yang mengenali suara Reina langsung menggenggam balik tangan Reina kuat-kuat."Yah, kayaknya aku habis tidur lama banget."Reina langsung memeluk Maxime, "Kamu itu hampir mati, tidur apanya?"Maxime sudah memotong pembuluh darahnya dan darah yang menyembur waktu itu begitu menakutkan.Tubuh Maxime yang dipeluk Reina pun terasa kaku.Maxime mengangkat tangannya dan menepuk punggung Reina, "Nggak apa-apa, lihat ... aku sudah baik-baik aja."Reina memeluk Maxime lebih erat, membenamkan seluruh wajahnya ke dada Maxime dan air matanya membasahi pakaian Maxime.Hati Maxime ikut terasa pedih, "Jangan nangis."Reina menarik napas dalam-dalam, "Nggak? Aku nggak nangis.""Kamu lapar nggak?" Reina bertanya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Maxime, "Oh iya, harusnya aku kasih tahu Jovan dulu ya, biar dia bisa meriksa kondisimu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 902

    Reina masih tenggelam dalam momen heroik Maxime yang menyelamatkannya lagi dan lagi.Sekarang begitu ditanya seperti ini, Reina yang malu pun langsung mencubit lengan Maxime, "Kurang kerjaan ya?"Sebelum Maxime sempat menjawab, ponsel Reina tiba-tiba berdering dan mengganggu percakapan intim di antara keduanya."Siapa?" tanya Maxime.Reina mengangkat ponselnya dan mendapati Revin yang meneleponnya. Reina pun menjawab dengan jujur, "Revin."Maxime langsung terbakar api cemburu, "Pasang pengeras suara, aku mau dengar dia ngomong apa."Kemarin meski Reina cuma akting, Maxime sungguh cemburu melihat betapa harmonisnya Reina dan Revin.Reina tidak punya pilihan selain menyalakan pengeras suara."Halo, Revin," jawab Reina."Kemarin aku sudah telepon Deron dan tahu kejadiannya. Kamu nggak apa-apa?" tanya Revin."Yah, nggak apa-apa."Revin menambahkan, "Syukurlah. Tapi, yang kukatakan kemarin tetap berlaku ya. Kalau kamu mau, aku akan langsung kirim orang untuk menjemputmu dan membawamu ke sin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 903

    Seberkas sinar dingin melintas di mata Morgan, tapi dia tetap tidak berkomentar. Morgan cuma menyuap beberapa suap, lalu bangkit berdiri."Bu, aku sudah kenyang, aku ke kantor dulu.""Kamu kerja hari ini?" tanya Joanna."Ya, lagian urusan rumah nggak ada yang perlu kubantu." Setelah Morgan selesai bicara, dia melirik Syena dan berkata, "Kamu bantu Ibu aja ngurus keperluan di rumah. Jangan muncul di depan publik lagi."Kalimat terakhir dari mulut Morgan adalah untuk memperingatkan Syena yang sudah ketahuan menuduh Reina melakukan plagiarisme.Syena pun menjawab dengan enggan, "Oke."Masalah itu membludak cukup besar di media massa. Syena tidak berani membuat Morgan marah.Setelah Morgan di luar rumah, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ada beberapa panggilan tidak terjawab.Semuanya dari tuan muda ketiga dari Keluarga Baclig, Fendy.Morgan menelepon balik.Begitu telepon itu tersambung, terdengarlah suara Fendy yang gemetaran, "Tuan Morgan, gimana nih? Kakakku dibawa pergi sama bawa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 904

    'Seperti biasa' di kamus Maxime adalah membinasakan Deo dari muka bumi ini.Maxime takut menakuti Reina, jadi dia berbohong, "Kita akan bikin dia nggak pernah menginjakkan kaki lagi di Kota Simaliki.""Oh." Reina mengerti.Tiba-tiba, pintu kamar mereka diketuk dan seorang pengawal berkata, "Pak Maxime, Nona Christy minta bertemu denganmu."Maxime mengerutkan kening. Dia sama sekali tidak menyukai Christy.Sebelum Maxime sempat menjawab, Christy sudah lebih dulu melongok dan menerobos penjagaan para pengawal, "Kak Max, kamu nggak apa-apa?"Christy ingat sebelum diantar ke rumah sakit, Maxime terluka parah saat mencoba menyelamatkan Reina si wanita jalang.Christy tidak mengerti kenapa Maxime masih mau menyelamatkan Reina padahal Reina jelas-jelas sudah mengkhianatinya?Apa Reina begitu menyenangkan untuk Maxime?Pengawal itu menghentikan Christy dan menarik tubuhnya kembali ke depan pintu. Tapi karena wanita ini adalah sepupu Maxime dan sedang terluka, para pengawal tidak berani bersika

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 905

    Di dalam kamar rawat.Maxime mengulurkan tangannya ke arah Reina.Reina langsung menyambut uluran tangan Maxime dan bertanya, "Kepalamu masih sakit?""Nggak sakit." Maxime menjawab, "Tapi aku butuh dipeluk."Reina duduk di samping Maxime dan memeluknya, "Kalau aku nggak sengaja menyentuh lukamu, kasih tahu ya.""Iya, aku nggak sebodoh itu." Maxime menyunggingkan senyum.Sudah lama sekali dia tidak merasa sebahagia ini.Keduanya berpelukan seperti itu entah sampai kapan. Sampai pintu kamar terbuka, mereka masih menikmati momen pelukan itu."Ih Papa nggak tahu malu! Sudah besar aja masih minta dipeluk Mama!"Begitu terdengar suara anak-anak, Reina langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Deron menggandeng Riki berdiri di depan pintu.Riki terdiam, "Mama, kalian jahat! Masa kalian diam-diam pelukan dan nyuruh aku ke sekolah di hari libur?"Begitu Reina tersadar, dia langsung melepaskan Maxime."Ah ...."Reina bingung bagaimana harus menjelaskan situasi ini pada Riki, mata Riki yang begi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 906

    Ternyata si Christy datang membawa pesan.Reina pun menjawab, "Kamu ngomong aja sendiri ke Maxime."Christy pun berjalan ke kamar rawat Maxime selangkah demi selangkah dengan kesal.Reina juga masuk ke kamar rawat, Riki sedang duduk diam."Riki, ayo pulang, biar papa istirahat ya?""Oke."Awalnya Riki memang cuma mau melihat kondisi Maxime, bosan juga ternyata kalau hanya diam di kamar tidak ngapa-ngapain, mending dia pulang untuk siaran langsung.Begitu mendengar Reina dan Riki akan pulang, dia berkata, "Malam ini aku juga akan pulang."Luka di tubuh Maxime sudah dijahit dan selama tidak berolahraga berat, Maxime akan baik-baik saja."Kamu yakin? Lukamu gimana?" tanya Reina sedikit khawatir."Jangan khawatir, nggak apa-apa. Jovan bilang aku sudah nggak dalam kondisi kritis kok."Maxime menambahkan, "Nanti malam aku berencana pulang ke rumah utama sebentar."Dia ingin membicarakan sesuatu dengan Morgan.Menurut penyelidikan Ekki, belakangan ini Morgan sangat dekat dengan Deo. Kali ini

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 907

    Setelah menutup telepon, Jovan merasa lega.Lalu, dia bertanya pada Alana, "Jadi? Kita mau pergi ke mana?"Alana adalah orang yang malas."Pergi ke mal dekat sini aja deh. Kita makan sambil santai-santai aja. Kalau kakek tanya, bilang aja kita pergi nonton?" jawab Alana.Meski Jovan enggan, ini adalah cara terbaik.Mereka berdua pun pergi ke mal.Saat ini mal penuh sesak dengan manusia.Alana pun akhirnya masuk ke dalam pelukan beberapa kali karena didesak kerumunan orang, Jovan tidak punya pilihan selain melindunginya, "Apa coba yang asyik dari tempat kayak gini?"Jovan tidak bisa mengerti.Alana sebenarnya juga tidak suka keramaian. Tapi karena sudah sampai, kalau pergi ke tempat lain pun dia juga tidak tahu harus pergi ke mana.Alana menoleh kanan kiri dan melihat sebuah restoran ikan bakar di kejauhan di mana tidak perlu mengantri, "Ayo ke sana."Mungkin karena Alana buru-buru, dia tidak memperhatikan ada orang di depannya dan hampir saja membuat orang itu terjungkal."Hati-hati do

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status