Share

Bab 897

Penulis: Kacang Merah
Reina kaget bukan main dan matanya langsung memerah, "Maxime!"

Maxime terlihat tenang dan bahkan tidak mengerutkan kening. Maxime malah menghiburnya.

"Aku baik-baik saja, jangan takut."

Reina melihat kemeja putih Maxime sudah berubah warna menjadi merah darah. Mana mungkin Maxime baik-baik saja?

Reina pun berteriak, "Maxime! Sudah cukup, jangan pura-pura lagi! Aku tahu kamu sama sekali nggak peduli sama aku, kamu cuma peduli sama janin dalam perutku. Tapi apa kamu tahu? Mereka itu bukan anakmu!"

Begitu Reina berkata demikian, semua orang menatap Reina dengan sangat terkejut.

Christy yang hampir pingsan karena kesakitan langsung melotot marah.

"Dasar wanita jalang! Bisa-bisanya kamu mengkhianati Kak Max?"

Reina mencibir, "Kenapa? Kamu pikir cuma kakak sepupumu yang boleh tidur sama wanita lain? Nggak adil, kalian semua di Keluarga Sunandar meremehkanku, kenapa aku nggak boleh mengkhianatinya?"

"Dasar nggak tahu malu!" Christy meludahi Reina.

Reina dan Christy berhasil menarik perhatian
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Reina mengatakan anak dlm kandungan nya adalah anak Revin, krn reina tdk mau maxim memotong tangan nya demi Reina. Biar maxim marah dan tdk jd memotong tangan nya. Rupanya maxim terprovokasi.Semoga maxim mengerti. Dan bantuan datang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 898

    Kalau Reina adalah kekasih Revin, artinya Deo sungguh tidak bisa menyentuhnya!Sebenarnya Deo tidak benar-benar berniat melakukan apa pun pada Reina karena dia tahu Morgan memperlakukan wanita ini dengan spesial.Deo tidak ingin menyinggung Morgan. Dia sadar dengan kekuatan Keluarga Baclig saat ini, mereka bukanlah tandingan Keluarga Sunandar."Coba buktiin? Gimana caranya aku tahu kamu bohong atau jujur?"Deo mengeluarkan ponselnya, "Kalau kamu memang hamil anak Revin, harusnya kamu hafal nomor telepon dia, 'kan?"Hati Reina menegang, dia sungguh berharap Deron akan segera datang menolongnya, jadi Reina pun menjawab, "Ya, aku tahu."Yang Reina tidak tahu adalah saat ini Deron dan Ekki sudah mengepung tempat ini, namun mereka tidak langsung bertindak karena ingin memeriksa situasi di dalam lebih dulu."Nomornya ada di ponselku."Deo melirik bawahannya yang langsung paham maksud Deo. Bawahannya langsung mengambil ponsel Reina, membukanya dan langsung mencari nomor telepon Revin."Telepo

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 899

    Bawahan Deo yang berjaga di luar pabrik diam-diam sudah disingkirkan oleh anak buah Deron. Mereka juga sadar sekaranglah saat paling tepat untuk menyelamatkan Maxime dan Reina.Deron dan Ekki saling melirik, lalu bergegas masuk.Kejadian itu begitu mendadak, Deo dan anak buahnya terkejut bukan main dan tidak sempat bereaksi."Tuan Deo!"Di detik ini barulah Deo paham bahwa para sanderanya sedang mengulur waktu sampai bala bantuan datang. Kenapa dia begitu bodoh? Tapi ... bagaimana Ekki dan yang lainnya bisa menemukan mereka?Kalau sudah begini jadinya, dia tidak bisa kabur lagi. Namun, Deo tidak ingin mati seorang diri, dia mau para sandera ikut menemaninya ke alam baka."Siapapun yang bisa membunuh kedua wanita ini dan Maxime, akan kukasih 20 miliar!""Kalau kalian sendiri mati, aku akan kasih uangnya ke keluarga kalian!"20 miliar?Bagi orang biasa seperti mereka, uang sebanyak ini tentu tidak bisa mereka dapatkan meski bekerja bagai kuda seumur hidup.Beberapa bawahan saling menatap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 900

    Sayangnya, kali ini Maxime tidak menanggapinya.Reina menggenggam tangan Maxime lebih erat.Ekki menatap tubuh Reina yang berlumuran darah dan menjadi khawatir, "Nyonya nggak terluka, 'kan? Apa mau diperiksa dokter dulu?"Reina menggeleng pelan, "Aku nggak apa-apa, dia yang terluka."Ekki tidak berkata apa-apa lagi.Dokter akhirnya menghentikan pendarahan Maxime.Kemudian dia berkata, "Kita harus ke segera rumah sakit untuk menjahit lukanya yang dalam, kalau kulihat sudah merusak pembuluh darah. Aku cuma bisa menghentikan pendarahan untuk sementara.""Baik, aku mengerti." Ekki mengangguk.Sisi kanan kepala Maxime robek sampai hampir ke wajahnya.Ekki agak menyesal. Dia dan Deron tadi seharusnya lebih berhati-hati supaya bosnya tidak terluka parah seperti ini.Sayang, menyesal tidak ada gunanya.Setibanya di rumah sakit, Jovan langsung turun tangan mengoperasi Maxime sedangkan Christy juga dimasukkan ke ruang operasi lain.Reina duduk di luar koridor sambil menatap tangannya yang gemeta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 901

    Ketika Maxime bangun, dia menggerakkan tangannya sedikit dan mendapati seseorang menggenggam tangannya.Reina langsung membuka matanya, "Max, kamu sudah bangun?"Maxime yang mengenali suara Reina langsung menggenggam balik tangan Reina kuat-kuat."Yah, kayaknya aku habis tidur lama banget."Reina langsung memeluk Maxime, "Kamu itu hampir mati, tidur apanya?"Maxime sudah memotong pembuluh darahnya dan darah yang menyembur waktu itu begitu menakutkan.Tubuh Maxime yang dipeluk Reina pun terasa kaku.Maxime mengangkat tangannya dan menepuk punggung Reina, "Nggak apa-apa, lihat ... aku sudah baik-baik aja."Reina memeluk Maxime lebih erat, membenamkan seluruh wajahnya ke dada Maxime dan air matanya membasahi pakaian Maxime.Hati Maxime ikut terasa pedih, "Jangan nangis."Reina menarik napas dalam-dalam, "Nggak? Aku nggak nangis.""Kamu lapar nggak?" Reina bertanya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Maxime, "Oh iya, harusnya aku kasih tahu Jovan dulu ya, biar dia bisa meriksa kondisimu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 902

    Reina masih tenggelam dalam momen heroik Maxime yang menyelamatkannya lagi dan lagi.Sekarang begitu ditanya seperti ini, Reina yang malu pun langsung mencubit lengan Maxime, "Kurang kerjaan ya?"Sebelum Maxime sempat menjawab, ponsel Reina tiba-tiba berdering dan mengganggu percakapan intim di antara keduanya."Siapa?" tanya Maxime.Reina mengangkat ponselnya dan mendapati Revin yang meneleponnya. Reina pun menjawab dengan jujur, "Revin."Maxime langsung terbakar api cemburu, "Pasang pengeras suara, aku mau dengar dia ngomong apa."Kemarin meski Reina cuma akting, Maxime sungguh cemburu melihat betapa harmonisnya Reina dan Revin.Reina tidak punya pilihan selain menyalakan pengeras suara."Halo, Revin," jawab Reina."Kemarin aku sudah telepon Deron dan tahu kejadiannya. Kamu nggak apa-apa?" tanya Revin."Yah, nggak apa-apa."Revin menambahkan, "Syukurlah. Tapi, yang kukatakan kemarin tetap berlaku ya. Kalau kamu mau, aku akan langsung kirim orang untuk menjemputmu dan membawamu ke sin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 903

    Seberkas sinar dingin melintas di mata Morgan, tapi dia tetap tidak berkomentar. Morgan cuma menyuap beberapa suap, lalu bangkit berdiri."Bu, aku sudah kenyang, aku ke kantor dulu.""Kamu kerja hari ini?" tanya Joanna."Ya, lagian urusan rumah nggak ada yang perlu kubantu." Setelah Morgan selesai bicara, dia melirik Syena dan berkata, "Kamu bantu Ibu aja ngurus keperluan di rumah. Jangan muncul di depan publik lagi."Kalimat terakhir dari mulut Morgan adalah untuk memperingatkan Syena yang sudah ketahuan menuduh Reina melakukan plagiarisme.Syena pun menjawab dengan enggan, "Oke."Masalah itu membludak cukup besar di media massa. Syena tidak berani membuat Morgan marah.Setelah Morgan di luar rumah, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat ada beberapa panggilan tidak terjawab.Semuanya dari tuan muda ketiga dari Keluarga Baclig, Fendy.Morgan menelepon balik.Begitu telepon itu tersambung, terdengarlah suara Fendy yang gemetaran, "Tuan Morgan, gimana nih? Kakakku dibawa pergi sama bawa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 904

    'Seperti biasa' di kamus Maxime adalah membinasakan Deo dari muka bumi ini.Maxime takut menakuti Reina, jadi dia berbohong, "Kita akan bikin dia nggak pernah menginjakkan kaki lagi di Kota Simaliki.""Oh." Reina mengerti.Tiba-tiba, pintu kamar mereka diketuk dan seorang pengawal berkata, "Pak Maxime, Nona Christy minta bertemu denganmu."Maxime mengerutkan kening. Dia sama sekali tidak menyukai Christy.Sebelum Maxime sempat menjawab, Christy sudah lebih dulu melongok dan menerobos penjagaan para pengawal, "Kak Max, kamu nggak apa-apa?"Christy ingat sebelum diantar ke rumah sakit, Maxime terluka parah saat mencoba menyelamatkan Reina si wanita jalang.Christy tidak mengerti kenapa Maxime masih mau menyelamatkan Reina padahal Reina jelas-jelas sudah mengkhianatinya?Apa Reina begitu menyenangkan untuk Maxime?Pengawal itu menghentikan Christy dan menarik tubuhnya kembali ke depan pintu. Tapi karena wanita ini adalah sepupu Maxime dan sedang terluka, para pengawal tidak berani bersika

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 905

    Di dalam kamar rawat.Maxime mengulurkan tangannya ke arah Reina.Reina langsung menyambut uluran tangan Maxime dan bertanya, "Kepalamu masih sakit?""Nggak sakit." Maxime menjawab, "Tapi aku butuh dipeluk."Reina duduk di samping Maxime dan memeluknya, "Kalau aku nggak sengaja menyentuh lukamu, kasih tahu ya.""Iya, aku nggak sebodoh itu." Maxime menyunggingkan senyum.Sudah lama sekali dia tidak merasa sebahagia ini.Keduanya berpelukan seperti itu entah sampai kapan. Sampai pintu kamar terbuka, mereka masih menikmati momen pelukan itu."Ih Papa nggak tahu malu! Sudah besar aja masih minta dipeluk Mama!"Begitu terdengar suara anak-anak, Reina langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Deron menggandeng Riki berdiri di depan pintu.Riki terdiam, "Mama, kalian jahat! Masa kalian diam-diam pelukan dan nyuruh aku ke sekolah di hari libur?"Begitu Reina tersadar, dia langsung melepaskan Maxime."Ah ...."Reina bingung bagaimana harus menjelaskan situasi ini pada Riki, mata Riki yang begi

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status