Share

Bab 840

Penulis: Kacang Merah
Setelah mendengar ucapan Reina, Maxime menjawab dengan dingin, "Mereka itu anak-anakku. Tentu aku akan bersabar dan memperlakukan mereka dengan baik."

Reina pun merasa lega dan kembali ke anak-anaknya.

Malamnya ....

Semua orang kembali ke kamar untuk beristirahat dan Riki memeluk paha Maxime, "Papa, kamu nggak boleh ke mana-mana ya malam ini. Kita berempat tidur bareng, oke?"

Begitu Riki mengatakan hal ini, semua orang pun menoleh.

Sebelum Maxime sempat menjawab, Riko menyahut dengan dingin, "Riki, memangnya kamu masih anak kecil?"

"Om Ari 'kan sudah pesan kamar sendiri buat kita, ayo kita tidur berdua."

Entah kenapa, Alana tersenyum kecil saat Riko berkata Riki masih anak kecil, "Riko, kamu itu seumur Riki."

Riko memutar bola matanya.

Alana merasa makin lama Riko makin tidak imut.

Riki pun mulai merengek, "Biarin! Aku mau tidur sama Papa Mama. Kalau Kakak sudah besar, kamu tidur aja sendiri."

Amarah Riko hampir meledak.

"Sini!"

"Nggak mau!" Riki memeluk Maxime lebih erat, "Papa, tolon
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 841

    "Kamu mau kubantu?" tanya Reina balik.Dasar sombong, jelas-jelas butuh bantuan orang lain, tetap saja mulutnya tidak mau mengucapkan kata 'tolong'.Maxime mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan setelah terdiam lama dia pun membuka mulutnya dan menjawab, "Ya.""Mana ada orang minta tolong kayak kamu? Harusnya kamu bersikap sopan sedikit. Coba ulangin, kamu mau minta tolong apa?" Jarang-jarang Reina punya kesempatan mempersulit Maxime, kalau Reina melepaskan kesempatan ini begitu saja, bukankah artinya dia bersalah pada diri sendiri yang dulu selalu ditindas Maxime?Saat ini Maxime ingin sekali rasanya memotong gaji Ekki. Bisa-bisanya Ekki melemparnya ke Reina lalu menelantarkannya begitu saja.Maxime punya OCD, dia sudah pasti tidak bisa tidur kalau tidak mandi dulu, apalagi malam ini harus tidur di tempat asing.Lagian, meski tidak mandi pun, dia tetap harus ke toilet bukan?Reina memanfaatkan situasi ini."Tolong bantu aku mandi." Maxime langsung menyesal begitu ucapan ini terlontar da

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 842

    "Mmm, nggak juga sih. Kamu memang perlu waktu di tempat baru, tapi kalau tempat lama bisa langsung ingat kok. Biasanya aku cuma perlu bimbing kamu selama tiga hari, terus abis itu kamu bisa ingat sendiri. Bisa dibilang, sebenarnya kamu nggak butuh bantuanku." Setelah Reina selesai bicara, dia meletakkan sikat gigi ke tangan Maxime dan berkata, "Ayo sikat gigi, abis itu kita tidur."Maxime tidak berkata apa-apa dan mulai mandi.Dia cuci muka, lalu gosok gigi."Kamu keluar sebentar."Reina bingung, "Kenapa?""Aku mau mandi."Reina pun menggumam, "Orang udah pernah lihat juga."Maxime menahan lengan Reina dan berkata, "Apa katamu?""Bukan apa-apa," sangkal Reina.Karena Maxime kira dia salah dengar, Maxime pun melepaskan tangan Reina dan tiba-tiba mendengar suara aneh di tengah pancuran air."Ekki, bajingan! Keluar dari sini!"Itu adalah suara Gaby. Meski suaranya tidak terlalu keras, namun tetap samar-samar terdengar.Karena semua adalah orang dewasa, tentu mereka mengerti apa yang terja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 843

    Jovan terbatuk, membuat kamar itu hening seketika.Lalu, Jovan langsung menarik Alana ke kamarnya.Alana langsung panik, "Jovan bajingan! Kamu mau ngapain? Aku panggil polisi lho."Jovan mengernyit, melepaskan Alana, lalu menutup pintu dengan punggung tangannya, "Aku nggak minat sama kamu."Alana menghela napas lega.Lagian Jovan tidak pernah tertarik padanya, pria itu pasti tidak berniat melakukan sesuatu padanya."Terus ngapain kamu narik aku ke kamarmu?"Jovan duduk dan menatap Alana dengan serius, "Alana, bagaimanapun juga di mata orang luar itu kita tunangan. Aku nggak mau dipermalukan sama kelakuanmu.""Kalau kamu memang suka sama si artis pesolek itu, kamu langsung bilang aja ke kakek."Alana pun sadar kalau Jovan sudah salah paham."Kamu gila ya? Di kamarku nggak ada cerek, aku tanya sama pemilik penginapan katanya di kamar Ari ada banyak.""Terus mana cereknya?"Jovan tidak memercayai omong kosong Alana, kalau dia butuh pemanas air, ngapain keluar mengendap-ngendap begitu?Ala

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 844

    "Huhuhuhuhu! Riko! Kamu memang yang terbaik deh!"Alana menyerahkan tas kecilnya dengan sopan pada Riko.Riki juga menghampiri, "Tante Alana, sini biar aku yang bawa botol minumnya.""Aduh hebatnya kedua pahlawan kecilku!"Reina menatap kedua putranya dengan bangga. Riki dan Riko memang masih kecil tapi sudah tahu cara memperlakukan wanita, ini hal bagus.Setelah itu Reina memperhatikan versi besar kedua anaknya, Maxime. Padahal jelas-jelas mereka semua naik gunung untuk bertamasya, tapi Maxime tetap memasang wajah dingin dan seperti terpaksa.Kenapa perbedaan ayah dan anak begitu jauh?"Nana, sini! Bunga di sini bagus banget, ayo foto." Alana sudah berjalan jauh ke depan dan berteriak memanggil Reina."Oke.""Pelan-pelan, jangan buru-buru." Ari mengingatkan.Reina mengangguk, "Aku tahu, jangan khawatir."Gunung Skandina tidak tinggi dan jalan aksesnya terbang datar sehingga tidak masalah bagi wanita hamil dan anak-anak.Meski sedang hamil, Reina tidak kesulitan menempuh jalur ini.Ari

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 845

    Sungguh perusak suasana yang sangat sempurna. Apa yang lebih menyebalkan daripada bertemu orang yang paling dibenci saat sedang menikmati momen hidup?Suasana hati Reina seketika jadi jelek begitu melihat Christy menggeret kopernya.Kok bisa-bisanya Christy menemukan tempat ini?Kaki Christy mau patah rasanya dan sudah hampir mati rasa. Dia menjelajahi seluruh gunung sepanjang malam demi bisa menemukan Reina.Kalau bukan karena dia ingat untuk meminta bantuan Morgan, mungkin dia tidak akan kembali bahkan sampai Reina selesai tamasya."Kak Reina, kok nggak balas pesanku sih? Aku ada minta Kakak kirim titik lokasi." Christy langsung menghampiri Reina, tapi sudut matanya tidak lupa melirik Jovan dan Maxime.Jovan juga ada di sini?"Maaf, mungkin nggak ada signal, aku nggak lihat."Reina sebenarnya membaca pesan Christy, tapi dia tidak cukup bodoh untuk memberi tahu wanita ini di mana titik lokasinya."Oh, oke."Christy pura-pura tidak ambil pusing, lalu melirik Riko yang sama persis denga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 846

    Meski Christy dan Jovan mengobrol dengan begitu riang, Christy tidak lupa memperhatikan Maxime dan berkata, "Kak Max, kamu kedinginan nggak? Aku ambilkan jaket ya? Cuaca di gunung itu dingin, gawat kalau sampai kamu flu."Maxime menyesap anggurnya."Nggak dingin kok, nggak usah."Jovan malah ikut-ikutan saat melihat sikap Maxime yang begitu dingin."Kak Max, jangan dingin gitu lah. Jarang-jarang lho Christy seperhatian ini sama orang lain."Alana kesal mendengar ucapan ini.Jovan ini suka jadi mak comblang ya? Dulu nyomblangin Maxime sama Marshanda, apa sekarang dia mau nyomblangin Christy dan Maxime?Alana berjalan menghampiri dan menjitak belakang kepala Jovan.Jovan yang bingung pun menoleh dan langsung marah saat melihat Alana memukulnya, "Kenapa mukul aku?"Jovan cuma bicara dengan nada tinggi, tapi tidak berani melawan Alana."Sini."Alana memberi Jovan perintah.Jovan pun bangkit berdiri, dia mau lihat ulah apalagi yang akan Alana lakukan.Christy menyahut, "Kak Jovan, ini pacar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 847

    "Semua orang belum makan." Setelah Ekki mengenal wajah asli Christy yang ternyata licik, dia merasa sangat jijik saat harus mendengar suara wanita ini.Egois sekali."Ya kalau gitu kalian panggang lagi lah. Kan dagingnya masih banyak."Christy tidak menganggap ucapan Ekki serius. Melihat Deron dan Ekki tidak bergerak memberikannya daging, Christy langsung ambil tindakan. Dia mengambil semua daging yang sudah dipanggang, sampai dua piring penuh, lalu bersiap membawanya pergi sendirian.Ekki langsung menghadang Christy tanpa sungkan sedikit pun."Kalau kamu mau makan, beli dan panggang sendiri aja sana." Ekki berujar dengan nada dingin, "Selain itu buat jatah makan bos, biar kuurus sendiri, kamu nggak perlu repot-repot."Reina, Gaby dan si kembar pun datang.Melihat sikap Ekki seperti ini, Gaby pun sudah memaafkan perbuatan Ekki yang lalu.Gaby melangkah maju, menyingkirkan Christy yang diam tertegun, mengambil beberapa daging dan sayuran dari piring Ekki, lalu memberikannya pada si kemb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 848

    Suasana hati Alana seketika jadi jelek, "Jovan, kok kamu nggak nyuruh Christy bantuin? Emangnya dia juga lagi hamil?"Jovan menjawab dengan santai, "Dia itu tamu.""Tamu apaan? Bukannya dia ke sini buat ngurusin Nana dan Maxime? Kok jadi kita yang melayani dia?"Alana bisa saja merendah untuk melayani Maxime yang dulu dia benci, tapi jelas dia tidak sudi melayani Christy."Kok kamu itungan?""Aku? Itungan?"Alana langsung marah. Hei! Dia sudah bau asap satu badan, tapi Christy malah makan daging di bawah pohon bunga yang cantik, bersantai sambil berfoto.Bahkan Reina yang lagi hamil aja membantu mengambilkan makanan dan memasang obat nyamuk di dalam setiap tenda.Alana menarik Gaby."Gaby, ayo pergi. Karena dia suka jadi budak, biar dia sendiri aja yang ngerjain.""Hah?"Sebelum Gaby sempat bereaksi, dia sudah ditarik duluan sama Alana ke pinggir.Jovan tercengang.Alana juga melarang Ekki dan Deron membantunya, "Kalian berdua jangan bantu dia. Sekarang status kita semua teman, bukan a

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2132

    Morgan tidak bisa menghindar, tidak punya pilihan selain menerima pukulan keras itu.Darah keluar dari sudut mulutnya, tubuhnya limbung. Cengkeraman tangannya di lengan Jess terlepas saat dia terdorong mundur dan hampir jatuh ke tanah.Erik mengepalkan tinjunya dan berdiri di antara dia dan Jess, menatap Morgan dengan dingin."Aku sudah berbaik hati mengantarmu ke rumah sakit, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang ke sini dan berbuat kasar sama Jess. Sepertinya kamu masih belum cukup sadar, jadi aku akan membuatmu sadar!"Jika dia tidak datang untuk menjemput Jess, dia tidak akan melihat adegan Morgan yang mengganggu Jess.Dia mengatupkan giginya karena marah, ada sedikit kejengkelan dalam tatapannya saat dia menatap Jess."Kamu baik-baik saja?" tanyanya.Jess sedikit panik saat mendengar pertanyaannya, tetapi dia mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja."Erik menoleh ke arah Morgan dan melangkah mendekatinya.Morgan berdiri diam sebelum menatap orang di depannya. Dia mengangkat tangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2131

    Morgan melihat ke arah panggilan yang ditutup, suasana hatinya langsung jatuh ke titik terendah.Namun, dia tidak beranjak pergi.Di dalam perusahaan.Jess mengira Morgan sudah pergi, jadi dia berkemas seperti biasa dan keluar dari perusahaan.Sebelum dia keluar, Erik bahkan mengiriminya pesan."Aku jemput, ya?"Jess membalas pesan itu, "Nggak perlu, aku pulang sendiri saja."Dia terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, bahkan setelah menghabiskan banyak waktu dengan Erik, dia masih belum terbiasa untuk dijaga olehnya seperti itu."Penolakan ditolak, aku sudah di lantai bawah perusahaanmu, cepat keluar." Erik tersenyum dan mengirimkan pesan itu.Jess sedikit tidak berdaya saat melihat pesan itu, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Erik memang seperti itu, selalu melakukan segala sesuatu terlebih dahulu, baru memberitahunya. Jess sudah terbiasa dengan hal itu.Berjalan keluar dari pintu perusahaan, Jess mencari-cari mobil Erik. Namun, sebelum dia bisa menemukannya, sesosok tu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2130

    Morgan hanya perlu menunggu persetujuan Jess, tidak mempermasalahkan apakah Jess sudah menikah atau belum.Jess tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini.Ternyata orang yang dia sukai kini juga menyukainya. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Namun, yang menyedihkan adalah dia sudah menikah. Pernikahan ini diatur oleh orang tuanya, yang juga atas keinginannya sendiri. Erik memperlakukannya dengan baik, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu yang kiranya bisa mengkhianati Erik."Maafkan aku, Tuan Morgan. Tuan mungkin sudah salah paham dengan niatku untuk Tuan. Tuan itu atasanku, jadi aku harus bersikap baik kepada Tuan karena tuntutan pekerjaan, bukan karena aku menyukai Tuan seperti yang Tuan katakan." Jess terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, "Selain itu, aku sudah menikah dan suamiku memperlakukanku dengan sangat baik. Kami berdua saling mencintai dan aku nggak akan menceraikannya."Kami berdua saling mencintai!Kata-kata itu sangat tajam dan menusuk ketika terdenga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2129

    Morgan membuka kontaknya dan melihat catatan panggilan pegawai tempat dia minum dengan Jess saat dia mabuk.Pikirannya kacau dan dia ingin sekali memastikannya.Entah sudah berlalu berapa lama, Morgan akhirnya berhasil menghubungi nomor Jess.Pada saat itu, Jess sedang sendirian di dalam perusahaan, sementara Erik pergi untuk menjalankan tugasnya sendiri setelah mengantarnya.Melihat panggilan dari Morgan, Jess ragu-ragu sejenak sebelum mengangkatnya."Tuan Morgan, ada apa?"Tuan Morgan?Morgan sedikit terdiam saat mendengar panggilan yang tidak biasanya digunakan Jess saat memanggilnya."Kamu yang membawaku ke rumah sakit hari ini?" tanya Morgan.Jess tidak mencoba menyembunyikan apa pun dan menjawab, "Aku dan Erik yang mengantarmu. Untung saja ada dia yang membantu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa membawamu ke rumah sakit sendirian."Sepanjang jawabannya, dia menyebutkan nama Erik hingga beberapa kali.Morgan mengerti bahwa ini adalah untuk memberitahukan bahwa dia dan Erik sudah me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2128

    Simpul di tenggorokan Morgan bergulir. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuka matanya dan melihat Jess. Ketika dia yakin itu adalah Jess, dia langsung mengangkat kedua tangannya.Jess tidak tahu apa yang ingin dilakukan Morgan, jadi dia mendekat dan bertanya kepadanya."Tuan Morgan, apa Tuan baik-baik saja? Apa ada yang nggak nyaman? Apa Tuan butuh air? Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit."Begitu kata-kata terakhir itu terucap, tangan Morgan tiba-tiba mendarat di sisi wajahnya.Pria itu bergumam dengan suara pelan, "Jess? Apa aku sedang ... bermimpi?"Wajah Jess terasa panas, tubuhnya menegang dan dia menatapnya tidak percaya.Wajah Erik yang duduk di samping langsung berubah muram. Dia mengangkat tangannya untuk menepis tangan Morgan."Ngapain kamu?"Tangan Morgan jatuh dan dia benar-benar kehabisan tenaga, menutup matanya lagi.Jess menatap Erik dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Maafkan aku."Erik kesal, tetapi tidak menunjukkannya."Dia yang menyentuhmu, jadi kam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2127

    Ketika Jess dan Erik sampai, mereka langsung dimarahi."Kalian akhirnya datang juga. Bukan hanya mabuk, dia juga merusak banyak minuman di toko kami. Jadi, jangan lupa bayar dulu sebelum kalian membawanya pergi," kata pemilik tempat itu.Mendengar itu, Jess melihat ke arah yang pria ini tunjuk.Ini adalah pertama kalinya dia melihat Morgan seperti itu.Pakaiannya sedikit acak-acakan, wajahnya berjanggut dan sedikit tidak terawat. Dia mabuk berat, duduk tidak berdaya di kursi. Ada banyak pecahan botol di sekelilingnya, membuat udara pekat oleh bau alkohol.Mata Jess terlihat khawatir. Dia hendak meminta maaf kepada pemilik tempat ini, tetapi Erik yang berada di antara mereka berkata dengan dingin, "Apa kalian nggak tanggung jawab? Apa kamu tahu, kalau sesuatu terjadi dengannya di tempatmu ini, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa lepas dari tanggung jawab."Dia tidak sebaik Jess."Itu masalah dia, apa hubungannya dengan kita?" Pelayan tidak terintimidasi oleh perkataan Erik.Ini ada

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2126

    Jess sedikit tidak percaya. Kesehatan Morgan tidak baik. Selama bertahun-tahun dia merawatnya, dia tidak pernah melihat Morgan minum.Sekarang, mendengar nada bicara pria itu, Morgan sepertinya sedang mabuk berat.Namun ....Jess menoleh ke arah Erik, hatinya terkoyak.Dia sudah menikah dan bertekad untuk menjauhi Morgan. Dia tidak akan pernah bisa mengkhianati Erik."Itu, aku nggak bisa ke sana. Kalau kamu ada waktu, tolong antar dia ke rumah sakit. Setelah dia sadar dari mabuk, dia pasti akan sangat berterima kasih kepadamu," jawab Jess dengan sopan."Apa kamu bercanda? Kamu yang temannya saja nggak mau antar dia ke rumah sakit, apalagi aku yang cuma orang asing? Kamu ingin aku mengantarnya? Aku masih harus kerja." Pria itu menjawab dengan tidak sabar. "Kalau kamu nggak datang, aku juga nggak peduli lagi."Setelah mengatakan itu, pria di seberang sana menutup telepon.Wajah Jess terlihat cemas.Melihat ini, Erik tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa?""Morgan mabuk." Jess me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status