Share

Bab 769

Author: Kacang Merah
Christy pura-pura bodoh saat ditanya Reina, "Memangnya wanita hamil nggak boleh nahan lapar ya?"

Dia meminta maaf dengan memasang tampang polos, "Maaf, aku nggak tahu."

Reina tahu Christy hanya berpura-pura bodoh, jadi Reina menundukkan kepalanya dan lanjut makan.

Kalau Joanna datang, ya itu urusan Christy.

Dalam kontrol kehamilannya yang terakhir, dokter bilang kondisi janinnya agak tidak stabil.

Dokter sudah berpesan agar Reina menjaga pola makan supaya tetap teratur, kalau menahan lapar, bisa-bisa mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Reina sendiri punya pencernaan yang buruk.

Riki juga sadar kalau Christy berlagak bodoh, jadi dia sengaja menyindirnya, "Mama jangan salahin Tante ya, dia 'kan belum pernah hamil, jadi wajar kalau nggak tahu."

Riki berujar sambil menatap Christy.

"Tante, nggak ada pria yang mau jadi suamimu ya?"

Wajah Christy jadi sangat tidak enak dilihat. "Apa katamu?"

"Tante kelihatan lebih tua dari Mama, Tante sudah lebih dari 30 tahun ya? Apa karena nggak ada pria ya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 770

    Joanna masuk ke dalam vila, lalu meminta sekretarisnya meletakkan semua hadiah yang dia bawa untuk Riki, lalu pergi mencari cucunya tersayang.Riki masih mandi.Joanna melewati dapur dan melihat Christy sedang makan.Christy yang melihatnya pun merasa malu."Kok Bibi pagi-pagi sudah sampai?" Christy langsung meletakkan makanan yang dia pegang.Melihat Christy yang makan seperti orang kelaparan pun membuat Joanna menatapnya dengan jijik, "Ini 'kan rumah anakku? Terserah aku lah mau datang jam berapa.""Kamu ngapain? Kenapa makan di dapur?"Menurut Joanna sikap Christy ini sangat tidak pantas.Christy sadar diri, dia pun menjelaskan, "Maaf Bi, semalam aku nggak makan karena nungguin Bibi. Jadi pagi ini aku lapar banget.""Lain kali jangan begini." Joanna awalnya mau bertanya tentang kondisi Keluarga Revilino, namun suara Riki tiba-tiba terdengar di belakangnya, "Nenek."Joanna langsung tersenyum berseri-seri, dia balik badan dan berjongkok, "Aduuuh, cucuku sayang. Sini Nenek peluk."Meli

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 771

    Reina merasa Christy ini aneh. Bukannya gadis ini memohon tinggal supaya bisa melayaninya? Kenapa sekarang dia malah ngatur-ngatur jam bangun?"Ya, kenapa?" jawab Reina dengan tenang."Bibi sudah datang, dia yang minta aku manggil kamu turun. Jadi jangan marah sama aku ya."Christy berujar cukup lantang sehingga Joanna bisa mendengarnya di bawah.Joanna tampak agak tidak senang.Sudah malas-malasan sampai jam segini masih berani marah waktu ditegur?Namun di depan Riki, Joanna hanya bisa menahan amarahnya. Saat Reina turun, dia cuma berkata, "Selanjutnya jangan bangun siang-siang, kalau tidur kelamaan nggak bagus buat janin."Reina langsung tahu kalau Christy yang mengajarkan Joanna bicara seperti ini.Karena merasa tidak ada gunanya menjelaskan lebih lanjut, Reina pun menjawab, "Oke."Bagaimanapun, Joanna tidak akan datang ke sini lebih dari sebulan sekali. Saat tidak ada Joanna, Reina bisa bangun kapan pun dia mau.Benar saja, setelah mendengar persetujuan Reina, Joanna tidak berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 772

    Butuh waktu sekitar satu jam bagi Morgan untuk sampai ke Vila Magenta.Ketika Morgan keluar dari mobil, dari kejauhan dia melihat Reina sedang tidur di kursi santai di taman, sinar matahari menyinari seluruh tubuhnya dan membuat sosok Reina tampak seperti peri cantik yang bersinar."Pak Maxime."Ketika satpam melihat Morgan, dia langsung membuka pintu tanpa ragu-ragu.Orang biasa sulit membedakan Morgan dan Maxime karena mereka sama persis.Morgan masuk ke vila dan langsung mendatangi Reina.Reina sedang tidur nyenyak dan tidak menyadari kedatangan Morgan.Morgan cuma berdiri di depannya dan tidak berkata apa-apa.Mungkin karena cahayanya terhalang oleh seseorang, Reina jadi merasa tidak begitu hangat lagi, jadi dia balik badan dan menurunkan buku yang menutupi wajahnya.Karena wajahnya masih belum tersentuh hangatnya sinar matahari, Reina pun membuka matanya dengan bingung dan mendapati seseorang berdiri di depannya."Maxime? Kok kamu pulang?"Morgan menelan ludah, lalu berkata, "Nana

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 773

    "Ah, ya. Lama nggak ketemu." Christy tersenyum terpaksa, mundur beberapa langkah dan menunggu Joanna maju menyusulnya.Reina baru pertama kali melihat Christy yang seperti ini.Bukannya Christy itu ganjen banget sama semua pria?Kenapa dia malah menjauh saat berhadapan dengan Morgan?"Morgan? Kamu ngapain ke sini?"Joanna bertanya bingung."Kudengar katanya kakak terluka, jadi aku mau nengok dia.""Oh, Max nggak di sini, dia ada di Vila Samore." Setelah Joanna selesai menjawab, dia berujar pada Riki, "Riki, ayo sapa. Ini Om Morgan."Riki adalah anak yang penurut dan sudah bertemu Morgan beberapa kali, tapi entah kenapa Riki agak takut dengan pria ini."Halo, Om."Riki spontan menyapanya."Ya." Morgan mengangguk lembut, membungkuk dan mengeluarkan sebuah permen dari sakunya, lalu menyerahkannya pada Riki, "Om nggak bawa hadiah apa pun, Om cuma punya permen ini."Morgan jelas terlihat begitu hangat dan lembut, tetapi di mata Riki seluruh tubuh Morgan seolah-olah tertutup kabut hitam.Ind

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 774

    Selama ini Riki tidak pernah terlalu dekat dengan Morgan. Meski dekat, dia tidak bisa merasakan kabut hitam. Jadi memang baru hari ini Riki menyadarinya."Ya sudah kalau gitu kamu dan mama hati-hati ya di rumah. Aku sudah mau naik pesawat, nanti kita ngobrol lagi.""Oke."Riki menutup telepon dengan enggan.Riki menoleh dan melihat ke luar jendela. Morgan masih di luar, mengobrol dengan mamanya dan Joanna.Meski berada jauh dari pria itu, Riki masih bisa melihat kabut hitam yang begitu menakutkan dari tubuh pria itu.Kebetulan ada Morgan, tiba-tiba Joanna teringat dengan siaran langsung yang dilakukan Riki.Kok bisa-bisanya Reina menyuruh anak sekecil itu cari uang?Joanna pun berkata pada Reina, "Nana, kamu 'kan nggak punya kerjaan. Gimana kalau latihan kerja aja di perusahaan Morgan? Paling nggak kamu jadi punya penghasilan.""Jangan khawatir, sehari cukup kerja 3-4 jam saja, nggak akan ganggu waktumu ngurus anak-anak."Joanna sudah merencanakan ini setelah Reina dan Maxime pergi ke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 775

    Reina tidak menyangka gadis ini sudah tidak punya niat baik, bodoh pula.Tapi ada bagusnya juga kalau begini. Reina jadi mudah membereskannya."Aku mau istirahat dulu.""Oke, aku nggak ganggu."Awalnya Christy hendak membatasi jam tidur Reina, namun setelah ditawari hal baik, Christy pun tidak cari masalah lagi.Reina berjalan-jalan di taman sebentar sebelum kembali duduk santai.Reina mengamati gerak gerik Christy dari kejauhan. Saat ini Christy membawa sekantong besar hadiah dan membagikannya satu per satu pada para pelayan serta satpam.Reina tidak menghentikan Christy yang sedang menyuap orang-orang.Orang yang bisa dibeli dengan hadiah akan pindah keterpihakan dengan hadiah yang lebih banyak.Reina pun berhenti memperhatikan Christy dan kembali membaca buku.Christy sesekali curi pandang pada Reina dan saat menyadari Reina sama sekali tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, dia makin terang-terangan bertindak, bahkan mengajak semua orang makan malam di luar.Christy juga sengaja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 776

    Baru-baru ini Liane kembali ke Kota Simaliki untuk membicarakan kerjasama bisnis.Hari ini Syena sedang makan malam bersamanya. Sebagai putri yang baik, dia menyendokkan banyak lauk ke piring Liane, "Bu, makan yang banyak ya.""Ya."Liane sangat senang.Namun, momen damai ini terganggu oleh suara panggilan telepon.Syena mengambil ponsel dan melihat layarnya. Saat menyadari yang meneleponnya adalah Treya, dia langsung memutuskan panggilan itu dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya.Syena tidak sadar kalau dia salah tekan tombol, bukan memutuskan panggilan, malah mengangkat panggilan itu.Namun karena sudah memasukkan ponselnya ke dalam tas, dia tidak bisa mendengar suara Treya."Siapa yang menelepon?" tanya Liane, "Kok nggak kamu angkat?""Hahh, biasalah. Orang iseng," jawab Syena.Treya awalnya mau menutup telepon saat tidak kunjung mendengar suara Syena saat tiba-tiba dia mendengar percakapan Liane dan Syena.Orang iseng?Treya pun sadar kalau sepertinya Syena salah menekan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 777

    "Syena, kamu sangat membenciku ya? Kamu benar-benar mau aku mati secepatnya?" Treya bersembunyi di bawah selimut, takut pasien di ranjang sebelah bisa mendengarnya.Suaranya sangat serak.Coba pikir, putri yang begitu Treya banggakan, yang selama ini Treya sayangi sampai harus mengorbankan segalanya, malah menjelekkannya di depan wanita lain. Di hadapan ibu angkat, putri kandungnya mengaku bahwa dia membenci ibu kandungnya, merasa jijik dan ingin ibu kandungnya mati secepatnya!Mungkin cuma pada saat inilah Treya bisa benar-benar memahami kata-kata kasar yang dia ucapkan pada Reina di masa lalu."Ibu salah paham."Syena buru-buru membela diri, "Barusan Liane ada di sini. Ibu 'kan tahu dia membencimu.""Aku nggak punya pilihan selain berbohong untuk menyenangkannya.""Jadi nggak usah ambil hati kata-kataku ya? Ibu 'kan ibu kandungku. Apa pun yang terjadi tentu Ibu lebih penting dari Liane, bukan begitu?"Treya tidak sedikit pun percaya ucapan Syena.Tatapannya jadi lebih dingin, "Aku be

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2201

    Seketika, penilaian Malik terhadap Adrian langsung berubah."Kamu yakin?"Jika perjanjian itu ditandatangani, di masa depan, keuangan milik Keluarga Sunandar benar-benar tidak terkait dengan Adrian. Kalaupun dia menikahi Hanna, dia tidak akan mendapatkan keuntungan sepeser pun. Jika suatu saat dia bercerai dengan Hanna, dia juga tidak akan mendapatkan harta gono-gini.Adrian mengangguk berat. "Aku yakin, asalkan Om mau menikahkan Hanna denganku, aku akan memenuhi semua syarat yang kalian minta.""Selain itu, kalau Om mau percaya padaku, aku akan berbakti kepada Om dan Tante." Adrian berkata dengan sungguh-sungguh.Malik terdiam.Bukannya tidak bersedia, dia hanya masih ragu.Dia adalah seorang pengusaha, jadi dia tahu bahwa hati manusia itu jahat."Sudahlah, kamu dan Hanna bisa menjalin hubungan. Kalau tahun ini hubungan kalian masih baik-baik saja dan kariermu melesat, aku akan merestui hubungan kalian." Malik menambahkan, "Tentu saja, sebelum kalian menikah, kamu harus tanda tangan p

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2200

    Hati Hanna langsung cemas saat mendengar bahwa ayahnya menyuruh Adrian datang."Kenapa Ayah minta kamu datang?"Hanna khawatir ayahnya akan mempermalukan Adrian dan mengatakan sesuatu yang buruk.Adrian menggeleng. "Entahlah, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku.""Baiklah."Hanna berbicara sedikit tidak enak hati, "Kalau nanti Ayah bicara aneh-aneh, kamu jangan marah."Adrian tidak bisa menahan senyumnya."Jangan khawatir, aku nggak akan marah nggak peduli semenyakitkan apa pun perkataannya."Sebagai seorang pria, jika dia memiliki seorang anak perempuan dan akan diambil oleh orang lain, apalagi pria itu orang miskin, dia juga tidak akan menyukainya.Sebagai orang tua, siapa yang tidak ingin anaknya memiliki kehidupan yang baik?"Hmm."Ketika mereka berdua sedang berbicara, Malik dan Ines tiba.Mereka mendorong pintu dan melihat sikap manis keduanya, sedikit canggung.Malik berjalan menghampiri mereka, melewati Adrian dan mendekati putrinya."Kenapa dekat-dekat begitu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2199

    Begitu mendengar Ines memberi izin, Hanna langsung memeluknya dan tersenyum terharu. "Ibu baik sekali, terima kasih."Reina menyaksikan adegan intim antara ibu dan anak perempuannya dari samping, entah kenapa dia merasa sedikit iri.Seandainya saja ibunya masih ada di dunia ini.Ines menepuk-nepuk punggung Hanna dengan lembut. "Sudah, semoga kamu nggak menyesal."Hanna tersenyum, lalu menjawab dengan serius."Ibu, aku nggak bisa menjamin itu. Yang namanya orang nggak bisa ditebak, aku juga nggak bisa jamin kalau dia bakal selalu baik padaku. Aku juga nggak bisa jamin kalau aku nggak akan menyesal."Dia melepaskan pelukan ibunya, lalu melanjutkan, "Tapi, aku bisa jamin kalau sekarang dia memperlakukanku dengan sangat baik, aku juga sangat bahagia sekarang."Mendengar putrinya mengatakan bahwa dia bahagia, apa lagi yang bisa Ines katakan?Setelah menjadi seorang ibu, siapa yang tidak ingin putrinya bahagia?"Ya, bagus kalau begitu. Habiskan makananmu, nanti keburu dingin.""Ya." Hanna me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2198

    "Nana, aku nggak tahu harus ngapain lagi. Tolong bujuk Hanna." Ines tahu bahwa Hanna dan Reina sangat dekat.Reina tidak tahu kalau Hanna mengalami kecelakaan mobil.Dia mengangguk. "Aku akan melihatnya. Kalau nggak bisa juga, tolong jangan salahkan aku.""Kamu ini bicara apa. Tante sudah berterima kasih karena kamu mau membantu." Ines menatap Reina masuk ke dalam bangsal.Hanna merasa lapar dan berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam, tidak bisa tidur sama sekali.Ketika mendengar seseorang masuk, dia langsung mengerutkan kening dan berseru, "Keluar, aku nggak mau makan.""Hanna, ini aku." Reina membuka mulutnya.Mendengar suara Reina, Hanna segera membuka matanya. Ketika melihat wajah Reina, dia langsung menyingkirkan sikap waspadanya."Kak Nana ...."Reina berjalan cepat ke arahnya. "Apa yang terjadi?"Hanna menceritakan semuanya.Reina mendengarkan dalam diam sebelum berkata, "Meskipun begitu, kamu nggak boleh melewatkan makan."Sejujurnya, Reina hanya pernah melihat trik in

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2197

    Keheningan yang mematikan menyelimuti ruangan.Adrian mengepalkan tangannya. "Saat itu ada beberapa hal yang masih belum aku selesaikan."Sebenarnya, baru beberapa bulan dia dan Hanna menjalin hubungan bersama, jadi belum lama.Ines mendengus dingin. "Benarkah? Kamu tahu 'kan kalau masa muda seorang wanita itu berharga. Hanna sudah nggak muda lagi, kalau dia tunggu kamu satu tahun lagi, apa yang akan dia lakukan kalau kamu nggak mencapai apa-apa?"Sekali lagi, Adrian tidak tahu harus berkata apa.Dia memahami keprihatinan dan kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Dia juga tahu bahwa semua yang dilakukan Ines adalah demi kebaikan putrinya.Baginya yang seorang yatim piatu dan tidak memiliki apa-apa, rasanya hanya khayalan semacam jika dia ingin bersama dengan putri mereka, Hanna."Sekarang aku nggak punya apa-apa, jadi aku nggak tahu bagaimana akan meyakinkan kalian."Adrian menjawab dengan jujur."Kalau begitu, lepaskan Hanna dan lanjutkan hidupmu," kata Ines.Malik juga berkata, "S

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2196

    Adrian terdiam sejenak, lalu mendapatkan kembali ketenangannya dan berkata kepada mereka, "Om, Tante, silakan masuk."Kedua orang tua itu awalnya mengira bahwa ketika Adrian melihat mereka, dia tidak akan berani meminta mereka masuk. Namun, tidak disangka Adrian begitu terbuka.Namun, makin terbuka sikap seorang pria, mereka harus makin waspada.Putri mereka saja bukan lawan pria ini.Keduanya masuk ke dalam rumah. Mereka melihat sekeliling dan ternyata rumah ini sangat bersih dan rapi.Dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur dan dua kamar mandi.Ines paling memperhatikan kamar tidur.Dia memperhatikan bahwa kedua kamar ditutupi dengan selimut, kamar tidur utama memiliki selimut merah muda dan beberapa mainan kecil yang disukai Hanna.Kamar tidur kedua tampak sederhana, hanya dengan dua selimut, beberapa buku dan sebuah komputer desktop."Kalian nggak tidur bareng?" Ines bertanya tanpa basa-basi.Malik meringis dan terbatuk-batuk beberapa kali.Adrian mengangguk pelan. "Nggak, Tante. Ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2195

    Hanna terbaring di ranjang rumah sakit, membuka matanya dengan lelah, "Ah, sakit."Ines duduk di sampingnya. "Salahmu sendiri karena nggak hati-hati. Kamu bukan anak kecil lagi, apa kamu nggak tahu melompat keluar dari mobil itu bahaya?""Itu karena kalian membawaku dengan paksa," jawab Hanna dengan dingin.Ines menghela napas. "Aku dan ayahmu melakukan ini demi kebaikanmu. Kalau kamu sampai hamil, hidupmu bakal hancur."Hanna sangat lelah mendengarkan alasan klise ini."Ibu itu nggak ngerti."Pertama-tama, Adrian bukanlah pria seperti itu. Lalu, hal paling intim yang pernah mereka lakukan sampai saat ini hanya ciuman."Ya, Ibu nggak ngerti. Garam yang Ibu makan jauh lebih banyak dari nasi yang kamu makan. Kalau kamu nggak percaya apa yang Ibu katakan sekarang, kamu bakal nyesel nanti." Ines mengatakan hal umum yang sering dikatakan orang tua kepada anaknya."Ya, sudah cukup. Aku pusing, aku mau istirahat."Hanna memejamkan matanya.Melihat Hanna bersikap seperti itu, Ines tidak punya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status