Share

Bab 690

Author: Kacang Merah
Reina mematung.

Karena tidak bisa melihat, Maxime tidak bisa mencium bibir Reina. Jadi dia terus menunduk sampai bisa mencium bibir Reina.

Mata Riki melebar dalam sekejap. Sialan, papanya keterlaluan! Dia cuma mengizinkan mamanya mencium papanya, tapi tidak sampai berciuman begini!

"Mama."

Reina tersentak dan sadar dari lamunannya. Lalu, dia mendorong Maxime dan mundur selangkah. "Sudah, ayo makan. Jangan macam-macam."

Maxime tersenyum kecil, "Oke."

Mereka bertiga makan bersama di meja makan.

Setelah makan malam, mereka istirahat di ruang tamu, lalu jam sembilan malam mereka pergi mandi dan bersiap tidur.

Riki meraih tangan Reina. "Ma, malam ini tidur sama aku dan Papa lagi ya?"

Saat Reina hendak setuju, Maxime menyahut, "Riki, kamu 'kan bukan anak umur tiga tahun lagi, kamu harus belajar tidur sendiri."

Riki agak bingung, apa maksud papanya ini?

Riki 'kan mau bantuin mereka supaya akur?

Karena Maxime buta, Riki tidak tahu bagaimana cara memberinya isyarat tanpa diketahui Reina.

"Oke."
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 691

    Yang Tanu tidak tahu adalah saat dia menjual sahamnya, orang-orang Maxime membeli semua saham yang dia jual dengan harga rendah.Tanu pikir dia sudah untung."Kalau kita nggak maju lewat pengadilan, bukannya kita harus balikin uang itu ke Reina?" tanya Syena.Tatapan Tanu terlihat dingin, "Syena, Reina minta kita balikin duit ke dia karena Ayah masih jadi suami Treya. Kalau kami cerai, maka semua itu akan jadi utang pribadi Treya."Syena tidak membantah saat mendengar teori ini."Kalau begitu besok kita temui Ibu."Syena tentu lebih menyukai uang daripada Treya.Dini hari berikutnya.Kamar rawat Treya yang jarang-jarang ramai pengunjung, hari ini ramai dengan kedatangan Tanu dan Syena.Treya pikir mereka berdua khusus datang menjenguknya. Treya sengaja mengabaikan Tanu dan cuma bicara dengan Syena.Tanu yang tidak pernah datang mengunjunginya pun sadar kalau dia sudah bersalah, Tanu hanya bisa mengedipkan mata pada Syena.Syena paham. Dia meminta Tanu menunggu di luar, lalu memberi tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 692

    "Bu, kamu ngompol lagi?" Syena terlihat sangat jijik.Treya tersipu malu dan menarik selimutnya, berusaha menutupi bau tak sedap itu.Melihat kondisi Treya seperti ini, Syena makin tidak bisa menahan diri, "Bu, kondisimu sudah kayak gini aja kenapa nggak mau cerai sih?"Lagian umur Ibu itu sudah tidak panjang lagi, ngapain maksain diri?Syena memang berpikir demikian, tapi dia tidak berani mengungkapkannya.Treya jadi malu, "Kalian pulang dulu aja, aku akan pikirkan baik-baik.""Ibu harus cepat ambil keputusan. Kalau kita telat bergerak, nanti Reina keburu ambil semuanya."Syena tidak mau tinggal di kamar Treya lebih lama dan pergi bersama ayahnya.Setelah mereka pergi, suster pun masuk."Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Apa perlu kupanggilkan dokter?"Mata Treya terlihat agak merah, dia menggeleng, "Nggak perlu, tolong ganti seprainya aja."Jarang-jarang Treya bersikap lemah di hadapan orang luar.Suster pun membantunya berdiri, lalu mengganti seprai. Tapi tiba-tiba dia memekik kaget

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 693

    Treya ganti pakaian biasa, lalu naik taksi dan ke luar rumah sakit. Akhirnya dia merasa seperti berada di dunia lain."Nyonya, mau ke mana?" tanya sopir itu.Treya menatap ke luar jendela, dia juga tidak tahu harus ke mana.Akhirnya, dia meminta sopir mengantarnya ke kediaman utama Keluarga Andara.Lebih dari setengah jam kemudian, dia baru sampai.Treya pikir rumah itu sudah berubah karena rumah itu sudah dilelang oleh pengadilan dan bisa jadi sekarang sudah dimiliki orang lain.Namun begitu turun dari mobil dan melihat ke rumah yang dulu dia tempati, ternyata rumah itu tidak berubah sama sekali.Bagian dalam dan luarnya dibersihkan dan ditata dengan apik dan rapi.Treya terhuyung, dia agak tidak percaya.Bukannya rumah ini dibeli Marshanda?Karena Marshanda sudah lama tidak muncul di publik, Treya tidak tahu kalau rumah itu sudah dibeli kembali oleh Maxime sejak setahun yang lalu."Maaf, Anda siapa?"Pekerja harian yang membersihkan rumah melihat kedatangan Treya. Dia pun keluar, dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 694

    "Kalau kamu memang sekarat, atas jasamu yang sudah melahirkanku, aku nggak akan diam saja lihat kamu mati," kata Reina.Treya melihat sosok Reina yang sekarang bisa menyombongkan diri, dia pun menyindir, "Dasar gadis berengsek! Jangan pikir karena sekarang Maxime buta dan ngasih kamu uang, kamu jadi bisa bersikap nggak tahu diri ya!""Mana mungkin aku bakal mati? Syena itu ratusan kali jauh lebih baik dari kamu! Justru karena dia, hidupku jadi bisa senyaman ini. Barusan aku cuma ngetes kamu aja, sekarang sifat aslimu ketahuan, 'kan? Dasar wanita licik ...."Treya terus memaki Reina tanpa henti.Reina tidak ingin buang waktu bicara dengan Treya. Reina kembali masuk ke rumah untuk menyiapkan upacara penghormatan untuk ayahnya.Treya yang marah-marah masih berdiri di luar. Perutnya kembali terasa sakit dan darah mulai mengalir keluar.Pekerja paruh waktu melihat Treya meringkuk kesakitan, dia pun menghampiri Treya dan bertanya, "Anda nggak apa-apa?"Treya sangat kesakitan sampai tidak dap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 695

    Reina tidak menyangka Syena akan mengatakan hal seperti ini. Inilah putri yang begitu disayangi Treya.Saat ini Reina sudah tiba di pintu masuk rumah sakit, sehingga dia bisa berkata pada Syena di ujung telepon, "Aku sudah sampai."Setelah mendengar jawaban ini, Syena pun tidak punya alasan lain."Aku akan menyusul." Syena menutup telepon dan minta asistennya menyiapkan mobil.Di dalam rumah sakit.Nyawa Treya berhasil diselamatkan, dia koma cukup lama dan baru sadar beberapa jam kemudian.Dia membuka matanya dan melirik ke luar jendela dengan susah payah, lalu melihat Syena berdiri di tepi balkon sambil menelepon."Syena ...."Mendengar suara lirih Treya di belakangnya, Syena pun meletakkan ponselnya dan berjalan menghampirinya, "Ibu sudah sadar?"Treya mengangguk, "Apa kamu yang mengantar Ibu ke rumah sakit?"Syena berbohong tanpa mengubah ekspresi wajahnya, "Ya, lain kali jangan pergi sembarangan, bahaya. Ngerti nggak?"Setelah Syena tiba di rumah sakit, Reina langsung pergi."Oke,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 696

    Reina berjalan keluar sebelum mengangkat telepon itu, "Revin?"Karena sudah lama tidak saling berhubungan, Reina agak tidak yakin apa lawan bicaranya adalah Revin atau bukan."Ya, ini aku."Setelah terdengar suara yang familiar, kekhawatiran Reina pun memudar."Kamu nggak apa-apa, 'kan?"Revin yang berada di ujung telepon melirik tubuh bagian atasnya yang masih penuh perban. Dia terdiam lama sebelum berkata, "Aku ... nggak baik-baik aja ...."Reina buru-buru bertanya, "Kamu sakit?""Sekujur tubuhku luka parah, sekarang aku baru agak sadar." Revin melanjutkan dengan nada murung, "Kamu juga nggak datang jenguk aku."Reina merasa bersalah saat mendengarnya, "Sekarang kamu ada di mana? Aku akan beli tiket penerbangan malam ini buat datengin kamu, oke?""Oke, aku kasih alamatnya ke kamu ya? Kamu bakal datang, 'kan?"Revin menutup telepon terlebih dahulu, lalu mengirimkan alamat detail pada Reina.Setelah Reina menuliskan alamatnya, dia menelepon lagi dan menanyakan kondisi fisiknya.Revin m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 697

    Maxime terdiam. Saat Reina berjalan melewatinya, Maxime meraih lengannya."Aku ikut."Mana mungkin Maxime akan membiarkan istrinya pergi menemui cinta pertamanya sendirian?Reina tercengang, "Ngapain kamu ikut?""Di luar negeri nggak aman. Aku ikut supaya bisa melindungi kamu." Maxime berbohong tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Di tempat yang ada Revin memang tidak aman untuk Reina, gimana kalau sampai dia diculik?Dulu saja Reina begitu mencintainya sampai rela kabur dengan Revin selama lima tahun. Sekarang hubungan Reina dan Maxime tidak sebaik dulu, Maxime tidak berani bertaruh, dia takut Reina akan tiba-tiba menghilang lagi."Nggak perlu, aku sudah hidup di Estonia selama bertahun-tahun dan aku nggak kenapa-kenapa tuh? Lagian aku mau ketemu Revin, nggak enak kalau ada kamu.""Nggak enak apanya? Aku 'kan suamimu?" Maxime berujar dengan nada rendah.Reina akhirnya paham maksud Maxime. Dia menarik lengannya dan bertanya dengan nada dingin, "Kamu nggak percaya sama aku, 'kan?"Maxime t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 698

    Maxime yang terus mencium Reina membuat Reina yang sedang tidur nyenyak pun terbangun karena kesulitan bernapas.Reina pun berjuang membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat, setelah itu dia mulai memukul Maxime sambil berkata, "Kamu ngapain?"Dada Maxime terasa panas, dia pun menjawab dengan suaranya serak."Kapan kamu pulang?"Reina yang masih mengantuk, tidak bisa berpikir jernih dan menjawab dengan linglung, "Ya nggak tahu lah.""Aku nggak tahu cideranya parah apa nggak, kalau parah banget ya aku bakal tinggal lebih lama."Tatapan Maxime menjadi dingin, "Dia sepenting itu buat kamu?"Reina sangat mengantuk dan mengira dia bosan, jadi dia menanyakan pertanyaan ini kali ini."Ya iyalah penting, kami 'kan tumbuh besar bareng. Enam tahun yang lalu, aku pasti sudah mati kalau bukan karena dia.""Dia dan Lyann sudah menyelamatkan hidupku.""Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, aku pasti akan minta kamu ...."Reina tidak melanjutkan perkataannya.Tiba-tiba hati Maxime menegang, "K

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status