Share

Bab 688

Author: Kacang Merah
Melisha mundur beberapa langkah dan setelah berhasil berdiri stabil, dia melihat pria berwajah tegas di depannya.

Awalnya dia pikir pria itu adalah kekasih Reina, jadi dia menyindir, "Reina, kamu kesepian ya? Maxime tahu nggak pria ini simpananmu?"

Deron mengernyit.

"Aku pengawal Nona Reina."

"Pengawal? Bohong!"

Melisha tidak menyangka kalau Reina yang dulu begitu terintimidasi sekarang mampu punya pengawal.

Reina melangkah maju, dia tidak memberi penjelasan pada Melisha, namun berkata dengan suara rendah, "Ditampar sekali masih nggak cukup?"

Melisha langsung berhenti bicara.

Karena mereka ada di depan banyak orang, Melisha hanya bisa menarik Tommy pergi. Tapi sebelum itu, dia melotot tajam pada Reina.

"Terima kasih sudah membantuku, tapi kali ini aku benar-benar sudah menyinggung Melisha." Sisca berterima kasih pada Reina dengan tulus.

Dia tidak takut pada apapun. Satu-satunya hal yang dia takuti hanya karena dia membesarkan anak selingkuhan suaminya.

"Nggak masalah. Kita nggak menyin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 689

    Reina membawa Riko turun dari mobil.Wajah Tuan Besar Jacob penuh dengan senyuman, "Halo, cucuku."Riko berlari ke arahnya, "Kakek."Tuan Besar Jacob mengeluarkan beberapa pernak-pernik kecil dari sakunya dan menyerahkan pada Riko seperti memberi harta karun. "Lihat, Kakek bosan sendirian di rumah, jadi Kakek mengukir ini. Bagus nggak?""Wah! Tapi yang ini harusnya lebih detail." Riko menunjuk kekurangan ukiran tangan Tuan Besar Jacob tanpa sungkan.Tuan Besar Jacob mengangguk berulang kali, "Oke, nanti Kakek betulkan.""Kamu masuk dulu Riko, Kakek mau bicara sama mamamu.""Oke."Setelah Riko masuk, barulah Reina berjalan mendekat."Kakek Jacob."Tuan Besar Jacob melihat bekas luka di wajah Reina dan menghela napas, "Sudah tertangkap belum pelakunya?"Reina menggeleng, "Sepertinya dia melarikan diri ke luar negeri.""Kurang ajar sekali orang itu, berani sekali dia menyakitimu dan Riko. Mau sampai ke ujung dunia pun, akan kukejar dia!"Tuan Besar Jacob tidak cuma bicara omong kosong, di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 690

    Reina mematung.Karena tidak bisa melihat, Maxime tidak bisa mencium bibir Reina. Jadi dia terus menunduk sampai bisa mencium bibir Reina.Mata Riki melebar dalam sekejap. Sialan, papanya keterlaluan! Dia cuma mengizinkan mamanya mencium papanya, tapi tidak sampai berciuman begini!"Mama."Reina tersentak dan sadar dari lamunannya. Lalu, dia mendorong Maxime dan mundur selangkah. "Sudah, ayo makan. Jangan macam-macam."Maxime tersenyum kecil, "Oke."Mereka bertiga makan bersama di meja makan.Setelah makan malam, mereka istirahat di ruang tamu, lalu jam sembilan malam mereka pergi mandi dan bersiap tidur.Riki meraih tangan Reina. "Ma, malam ini tidur sama aku dan Papa lagi ya?"Saat Reina hendak setuju, Maxime menyahut, "Riki, kamu 'kan bukan anak umur tiga tahun lagi, kamu harus belajar tidur sendiri."Riki agak bingung, apa maksud papanya ini?Riki 'kan mau bantuin mereka supaya akur?Karena Maxime buta, Riki tidak tahu bagaimana cara memberinya isyarat tanpa diketahui Reina."Oke."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 691

    Yang Tanu tidak tahu adalah saat dia menjual sahamnya, orang-orang Maxime membeli semua saham yang dia jual dengan harga rendah.Tanu pikir dia sudah untung."Kalau kita nggak maju lewat pengadilan, bukannya kita harus balikin uang itu ke Reina?" tanya Syena.Tatapan Tanu terlihat dingin, "Syena, Reina minta kita balikin duit ke dia karena Ayah masih jadi suami Treya. Kalau kami cerai, maka semua itu akan jadi utang pribadi Treya."Syena tidak membantah saat mendengar teori ini."Kalau begitu besok kita temui Ibu."Syena tentu lebih menyukai uang daripada Treya.Dini hari berikutnya.Kamar rawat Treya yang jarang-jarang ramai pengunjung, hari ini ramai dengan kedatangan Tanu dan Syena.Treya pikir mereka berdua khusus datang menjenguknya. Treya sengaja mengabaikan Tanu dan cuma bicara dengan Syena.Tanu yang tidak pernah datang mengunjunginya pun sadar kalau dia sudah bersalah, Tanu hanya bisa mengedipkan mata pada Syena.Syena paham. Dia meminta Tanu menunggu di luar, lalu memberi tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 692

    "Bu, kamu ngompol lagi?" Syena terlihat sangat jijik.Treya tersipu malu dan menarik selimutnya, berusaha menutupi bau tak sedap itu.Melihat kondisi Treya seperti ini, Syena makin tidak bisa menahan diri, "Bu, kondisimu sudah kayak gini aja kenapa nggak mau cerai sih?"Lagian umur Ibu itu sudah tidak panjang lagi, ngapain maksain diri?Syena memang berpikir demikian, tapi dia tidak berani mengungkapkannya.Treya jadi malu, "Kalian pulang dulu aja, aku akan pikirkan baik-baik.""Ibu harus cepat ambil keputusan. Kalau kita telat bergerak, nanti Reina keburu ambil semuanya."Syena tidak mau tinggal di kamar Treya lebih lama dan pergi bersama ayahnya.Setelah mereka pergi, suster pun masuk."Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Apa perlu kupanggilkan dokter?"Mata Treya terlihat agak merah, dia menggeleng, "Nggak perlu, tolong ganti seprainya aja."Jarang-jarang Treya bersikap lemah di hadapan orang luar.Suster pun membantunya berdiri, lalu mengganti seprai. Tapi tiba-tiba dia memekik kaget

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 693

    Treya ganti pakaian biasa, lalu naik taksi dan ke luar rumah sakit. Akhirnya dia merasa seperti berada di dunia lain."Nyonya, mau ke mana?" tanya sopir itu.Treya menatap ke luar jendela, dia juga tidak tahu harus ke mana.Akhirnya, dia meminta sopir mengantarnya ke kediaman utama Keluarga Andara.Lebih dari setengah jam kemudian, dia baru sampai.Treya pikir rumah itu sudah berubah karena rumah itu sudah dilelang oleh pengadilan dan bisa jadi sekarang sudah dimiliki orang lain.Namun begitu turun dari mobil dan melihat ke rumah yang dulu dia tempati, ternyata rumah itu tidak berubah sama sekali.Bagian dalam dan luarnya dibersihkan dan ditata dengan apik dan rapi.Treya terhuyung, dia agak tidak percaya.Bukannya rumah ini dibeli Marshanda?Karena Marshanda sudah lama tidak muncul di publik, Treya tidak tahu kalau rumah itu sudah dibeli kembali oleh Maxime sejak setahun yang lalu."Maaf, Anda siapa?"Pekerja harian yang membersihkan rumah melihat kedatangan Treya. Dia pun keluar, dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 694

    "Kalau kamu memang sekarat, atas jasamu yang sudah melahirkanku, aku nggak akan diam saja lihat kamu mati," kata Reina.Treya melihat sosok Reina yang sekarang bisa menyombongkan diri, dia pun menyindir, "Dasar gadis berengsek! Jangan pikir karena sekarang Maxime buta dan ngasih kamu uang, kamu jadi bisa bersikap nggak tahu diri ya!""Mana mungkin aku bakal mati? Syena itu ratusan kali jauh lebih baik dari kamu! Justru karena dia, hidupku jadi bisa senyaman ini. Barusan aku cuma ngetes kamu aja, sekarang sifat aslimu ketahuan, 'kan? Dasar wanita licik ...."Treya terus memaki Reina tanpa henti.Reina tidak ingin buang waktu bicara dengan Treya. Reina kembali masuk ke rumah untuk menyiapkan upacara penghormatan untuk ayahnya.Treya yang marah-marah masih berdiri di luar. Perutnya kembali terasa sakit dan darah mulai mengalir keluar.Pekerja paruh waktu melihat Treya meringkuk kesakitan, dia pun menghampiri Treya dan bertanya, "Anda nggak apa-apa?"Treya sangat kesakitan sampai tidak dap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 695

    Reina tidak menyangka Syena akan mengatakan hal seperti ini. Inilah putri yang begitu disayangi Treya.Saat ini Reina sudah tiba di pintu masuk rumah sakit, sehingga dia bisa berkata pada Syena di ujung telepon, "Aku sudah sampai."Setelah mendengar jawaban ini, Syena pun tidak punya alasan lain."Aku akan menyusul." Syena menutup telepon dan minta asistennya menyiapkan mobil.Di dalam rumah sakit.Nyawa Treya berhasil diselamatkan, dia koma cukup lama dan baru sadar beberapa jam kemudian.Dia membuka matanya dan melirik ke luar jendela dengan susah payah, lalu melihat Syena berdiri di tepi balkon sambil menelepon."Syena ...."Mendengar suara lirih Treya di belakangnya, Syena pun meletakkan ponselnya dan berjalan menghampirinya, "Ibu sudah sadar?"Treya mengangguk, "Apa kamu yang mengantar Ibu ke rumah sakit?"Syena berbohong tanpa mengubah ekspresi wajahnya, "Ya, lain kali jangan pergi sembarangan, bahaya. Ngerti nggak?"Setelah Syena tiba di rumah sakit, Reina langsung pergi."Oke,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 696

    Reina berjalan keluar sebelum mengangkat telepon itu, "Revin?"Karena sudah lama tidak saling berhubungan, Reina agak tidak yakin apa lawan bicaranya adalah Revin atau bukan."Ya, ini aku."Setelah terdengar suara yang familiar, kekhawatiran Reina pun memudar."Kamu nggak apa-apa, 'kan?"Revin yang berada di ujung telepon melirik tubuh bagian atasnya yang masih penuh perban. Dia terdiam lama sebelum berkata, "Aku ... nggak baik-baik aja ...."Reina buru-buru bertanya, "Kamu sakit?""Sekujur tubuhku luka parah, sekarang aku baru agak sadar." Revin melanjutkan dengan nada murung, "Kamu juga nggak datang jenguk aku."Reina merasa bersalah saat mendengarnya, "Sekarang kamu ada di mana? Aku akan beli tiket penerbangan malam ini buat datengin kamu, oke?""Oke, aku kasih alamatnya ke kamu ya? Kamu bakal datang, 'kan?"Revin menutup telepon terlebih dahulu, lalu mengirimkan alamat detail pada Reina.Setelah Reina menuliskan alamatnya, dia menelepon lagi dan menanyakan kondisi fisiknya.Revin m

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status