Share

Bab 55

Author: Kacang Merah
Malam ini sebenarnya Jovan sedang tidak berselera makan.

Setelah Tuan Besar Jacob tahu kelakuan Jovan pagi tadi, dia menyuruh Jovan untuk datang dalam acara ini supaya bisa berkenalan dengan anak keluarga kaya lainnya.

Benar saja, begitu sampai di ruang perjamuan, kakeknya langsung memanggilnya.

"Kamu nggak akan berbuat onar di acara Keluarga Sunandar, 'kan?"

Kakeknya sungguh pintar menangkap kelemahan Jovan.

Jovan tidak punya pilihan selain duduk patuh.

Tubuhnya menguarkan aura dingin yang kuat. Semua orang tidak ada yang berani mendekatinya karena sama saja cari mati.

Jovan tidak menyadari ada anak kecil yang sedari tadi diam-diam mengawasinya.

Para anggota Keluarga Sunandar sebagai tuan rumah pun tentu sudah sampai.

Marshanda juga datang.

Dia sadar akan kehadiran Jovan, tetapi tidak berani menyapanya.

Marshanda bukan hanya takut pada Jovan, tetapi juga sungkan pada Tuan Besar Jacob.

Sebenarnya, kalau bukan karena Tuan Besar Jacob. Dengan kondisi dulu Jovan begitu terobsesi padanya,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
yaampun riko masa jovan pkai celanamu, yg bner saja. haaaa
goodnovel comment avatar
Tresna Sumirat Hermiati
Rikoooooo ...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 56

    Semakin banyak pasang mata yang memerhatikan mereka. Jovan merasa kalau dia tetap di sini, dia pasti akan menjadi pusat perhatian.Orang-orang yang tidak mengerti duduk perkaranya pasti mengira Jovan sudah menindas anak-anak.Jovan buru-buru ke toilet.Riko langsung membuang tampangnya yang bersedih, lalu mengambil jam tangan yang berfungsi sebagai ponsel. Lalu, dia mengambil posisi dan memotret Jovan yang sudah berhasil dia permalukan.Aksinya tidak berhenti sampai di situ, dia mengikuti Jovan ke kamarnya.Tidak jauh dari situ, Joanna memperhatikan gerak-gerik Riko. Hatinya terasa hangat.Dia menyesap anggur sambil berkata pada Marshanda di sampingnya, "Imut sekali anak itu, pengertian dan sopan pula.""Anak Max nanti pasti juga seperti itu."Hanya saat bicara tentang anak kecil, ekspresi dingin Joanna mencair.Marshanda tahu arti tersirat dalam perkataan ini adalah untuk mendesaknya cepat hamil. Jadi, dia hanya bisa mengangguk.Di kamar Jovan.Jovan memanggil asistennya untuk mengant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 57

    "Alana putri Keluarga Crisie adalah teman kuliah Reina. Setelah Alana lulus, dia pergi ke luar negeri. Kali ini, dia pulang nggak lama setelah Reina kembali.""Menurut penyelidikanku, Alana sepertinya menyukai teman sekelasnya dulu, namanya Yansen.""Dugaanku, dia meminta Reina menggantikannya dalam kencan buta tadi karena Yansen."Asisten itu memberi tahu Jovan semua informasi yang dia ketahui.Tatapan Jovan terlihat begitu dalam.Jovan mengganti pakaiannya lalu turun ke bawah. Di sana dia melihat Maxime dan Marshanda berdiri bersama seperti pasangan yang serasi.Jovan ragu-ragu sejenak dan tidak memberitahu Maxime apa yang terjadi hari ini....Di Vila No. 9.Reina menerima telepon dari Alana, suaranya di telepon terdengar lemas, "Nana, aku pulang malam ini.""Bagaimana? Kamu sudah ketemu dia?" tanya Reina.Tenggorokannya tercekat."Ya." Alana berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan dengan tenang, "Tapi ternyata dia sudah punya pacar. Kami ... sudah selesai."Reina tidak tahu baga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 58

    Ternyata, uang memang dapat membuat perbedaan besar."Kali ini aku lepaskan."Riko mengusap matanya yang mengantuk, lalu keluar kamar."Pagi Ma, pagi Tante Alana.""Selamat pagi, rubah kecil," sahut Alana.Reina ada di dapur dan sedang menyiapkan sarapan."Kalian harus mandi dan sarapan.""Riko, Tante Alana sudah dapat sekolah untukmu. Kita harus pergi daftar hari ini."Sebenarnya saat ini mereka sedang libur semester.Namun taman kanak-kanak internasional yang dicarikan Alana ini buka meski sedang libur.Kalau Riko sekolah, Reina tidak perlu khawatir karena harus meninggalkannya sendirian di siang hari.Selain itu, anak seusianya masih perlu banyak belajar berkomunikasi dengan anak lain."Oke," jawab Riko dengan patuh.Di toilet.Alana menatap Riko yang sedang berdiri di bangku kecil dan menggosok giginya dengan serius di depan cermin. Alana pun menggodanya."Riko, kok tumben kamu nurut banget? Kamu nggak nanya sekolahnya tuh seperti apa?"Alana tidak percaya seorang anak kecil sepert

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 59

    Setelah mengantarkan si rubah kecil itu, Reina dan Alana pun bisa pergi berbelanja bersama.Setelah kasusnya dengan Yansen, Alana berencana untuk tinggal di Kota Simaliki sehingga dia bisa dengan leluasa mengurus Riko."Alana, terima kasih banyak ya," kata Reina dengan tulus."Ngapain sungkan begitu."Di sisi lain, di taman kanak-kanak.Begitu Riko muncul di kelas, wajahnya yang begitu tampan langsung menarik perhatian semua gadis di taman kanak-kanak.Guru memperkenalkannya dan mengatakan bahwa Riko baru kembali dari luar negeri dan meminta semua anak-anak untuk menjaganya dengan baik.Keponakan Alana, Alfian Crisie tidak kaget. Semalam Tante Alana meneleponnya dan mengatakan bahwa hari ini ada anak baru, Tante Alana juga memintanya untuk berteman dengan anak itu.Dia kira teman barunya bertubuh kekar seperti dirinya.Tidak disangka ternyata wajahnya begitu cantik, bahkan lebih cantik dari seorang gadis. Wajahnya begitu manis dan membuat semua orang jadi ingin melindunginya.Alfian me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 60

    Tommy menoleh dan mendapati Riko berdiri di belakangnya dan menatapnya dengan tenang.Tommy tidak berpura-pura baik dan langsung berkata, "Aku nggak suka kamu. Nanti pulang, bilang sama orang tuamu untuk keluar dari sekolah ini."Riko mendengarkan dengan tenang. Dia berjalan ke wastafel dan mencuci tangannya."Kenapa?""Karena aku anggota Keluarga Sunandar, aku adalah pewaris masa depan Grup Rajawali!" sahut Tommy dengan sombong.Di Kota Simaliki, semua orang tahu tentang Grup Rajawali."Kalau kamu sampai cari gara-gara aku, kamu dan orang tuamu pasti akan terusir dari kota ini. Grup Rajawali itu sponsor sekolah ini!""Jadi kalau kusuruh pergi, kamu harus pergi."Riko mengangkat alisnya.Dia tidak tahu, ternyata ayahnya yang bajingan itu ingin memberikan perusahaannya pada orang lain?"Oh."Tommy pun kembali terlihat sombong karena mengira Riko memilih untuk menurutinya.Segera setelah itu, Riko menjawab, "Aku nggak akan pergi."Tommy langsung marah.Dia langsung mengangkat kakinya dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 61

    Reina kira Maxime juga ingat tempat ini dan ingin menggunakannya untuk memaksa Reina mengaku kalau dia tidak amnesia.Faktanya bukan begitu.Telapak tangan Maxime yang besar dengan buku-buku jarinya yang jelas meremas kemudi erat-erat, lalu berujar dengan ekspresi rumit di wajahnya. "Reina, bagaimana kabar anak itu?"Dia masih ingat ketika Jovan memberinya berkas medis Reina, di laporan itu tertulis Reina hamil dua minggu.Selama ini Maxime tidak pernah bertanya karena ingin Reina berinisiatif cerita duluan.Ketika Reina mendengar kata 'anak', pupil matanya pun menyusut. Reina jadi waspada, "Anak apa?"Maxime menghentikan mobilnya dan menatap Reina. Dia merasa sangat tertekan."Aku tahu waktu itu kamu sedang hamil."Matanya yang dalam menatap Reina, seolah ingin menerawang tubuhnya.Reina takut Maxime akan menemukan Riko.Reina tetap merasa takut berhadapan dengan Maxime meski sudah membuat persiapan yang begitu matang. Dia sangat takut Maxime akan merebut Riko dan Riki.Reina memaksa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 62

    Waktu Reina datang kali ini, Ekki tidak menghentikannya.Maxime sedang berdiri di depan jendela setinggi langit-langit, merokok sambil memikirkan perkataan Reina kemarin.Dia keguguran dan anak mereka meninggal.Saat pintu kantornya diketuk, Maxime mematikan rokoknya. "Masuk."Reina membuka pintu dan melihat tubuh tinggi tegap Maxime terbalut setelan jas yang rapi dan sedang berdiri tidak jauh dari jendela, membuat sosoknya bersinar di bawah sinar matahari.Reina masih ingat pertama kali dia melihat Maxime 10 tahun yang lalu, sosoknya waktu itu mirip sekali dengan yang sekarang. Waktu itu Maxime juga sedang berdiri di bawah sinar matahari seperti ini dan langsung menarik perhatian Reina.Maxime juga terpana melihat wajah cantik Reina yang terlihat begitu percaya diri.Reina menutup pintu kantor dan berjalan menghampirinya."Pak Maxime, setelah ngobrol denganmu kemarin, akhirnya aku memeriksa masa laluku. Maaf, sepertinya aku sudah salah paham. Kita memang pernah menikah.""Aku mau menj

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 63

    Maxime tidak menerima undangan itu dan menjawab dengan acuh tak acuh, "Aku sibuk."Marshanda tidak menyangka dia akan menolak begitu tegas.Begitu teringat kembali akan apa yang terjadi antara Maxime dan Reina barusan, Marshanda pun mengepalkan tinjunya kuat-kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya.Marshanda menekan rasa kesalnya, lalu menoleh pada Reina di sampingnya. "Nana, kamu bisa ikut nggak?""Kebetulan setelah acara peluncuran ada reuni dengan teman-teman kuliah kita. Mungkin kamu bisa ingat sesuatu kalau bertemu mereka."Maxime juga menatap Reina.Karena Reina baru saja memberi tahu Maxime bahwa dia ingin memulihkan ingatannya, tentu Reina tidak bisa menolak ajakan ini dan mengangguk setuju, "Oke."Reina menerima undangan itu dan meninggalkan kantor Maxime.Melihat Reina akan menghadiri acara itu, Maxime pun ikut tergerak.Apalagi Marshanda terus membujuknya, Maxime pun setuju untuk pergi.Marshanda bisa membaca perubahan pada Maxime dan hal ini membuat kebenciannya p

Pinakabagong kabanata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status