Share

Bab 50

Penulis: Kacang Merah
Keesokan harinya, jam lima pagi Reina mengantar Alana.

Sebelum berangkat, Alana terlihat sangat gugup.

"Nana, apa aku sudah cantik??"

Pada dasarnya Alana memang memiliki kulit wajah yang bagus. Matanya seperti kacang almond dan wajahnya oval. Dia terlihat lembut dan imut.

"Cantik banget!"

"Syukurlah. Tahu nggak, begitu terpikir kami akan bertemu, aku jadi begitu semangat. Aku takut dia nggak menyukaiku ...."

"Nggak mungkin." Reina menenangkannya. "Kamu cantik banget, dia nggak mungkin nggak menyukaimu."

Alana mengangguk kecil.

Setelah mengantar kepergian Alana, Reina kembali ke kamar.

"Mama."

Entah sejak kapan ternyata Riko sudah bangun.

"Kami berisik ya, jadi kamu terbangun?" Reina berjalan ke depan Riko, berjongkok dan bertanya.

Karena Alana sudah mulai dandan pukul tiga pagi tadi.

Riko tidak menjawab, malah balik bertanya, "Mama, apa Paman Yansen yang akan ditemui Tante Alana itu orang baik?"

Reina berpikir sejenak, "Untuk Tante Alana, dia orang yang sangat baik."

Reina ingat pernah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
puji amriani
kapan update kak
goodnovel comment avatar
Ibuke Alfiananda
kenapa upnya lama Thor..
goodnovel comment avatar
alfi ginting
sejauh ini selama baca dri ep 1 sampe ep 50 critany samgat amat menarik, konflik ny udh mulai kerasa dn karakter wanitany aku suka banget tangguh dan tidak menye2 sprti crita novel yg mellow lainnya ...pokokokny the best lah ni ctita makasih author buat critanya ku tunggu ep laiinya soalny nagih wkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 51

    "Coba lihat, berani-beraninya Nona Liska yang gembrot tadi datang ke kencan buta ini? Nggak tahu diri.""Hahaha, dia sudah kayak dinosaurus. Rumah bisa roboh kalau dia berjalan.""Nona Sienna yang barusan juga aneh. Bibirnya merah menyala seperti nenek lampir.""Sekarang makhluk apa lagi yang datang?""Sepertinya putri dari Keluarga Crisie, katanya dia baru kembali dari luar negeri dan merupakan murid teladan di sana.""Lulusan luar negeri? Berarti harusnya cukup berpikiran terbuka dan nggak kolot, 'kan?"Nanti kita minta dia nari, kalau bagus berarti lolos. Hahaha ...."Kata-kata cabul yang tersirat dalam perkataan itu membuat Reina mengernyit.Akhirnya dia paham kenapa para putri orang kaya yang kelihatannya cukup baik semua pergi dengan marah setelah bertemu pasangan di kencan buta ini.Karena pria yang mereka temui bukan datang untuk kencan buta, melainkan untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.Reina bersyukur Alana tidak datang. Kalau tidak, sahabatnya itu pasti akan marah-

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 52

    Jovan tidak memercayai apa yang ada di hadapannya saat melihat mata Reina yang jernih dan penuh amarah.Semua yang emosi yang tersirat pada bola mata itu jelas-jelas membuktikan bahwa wanita itu adalah Reina!Jovan tidak mengerti mengapa Reina datang ke kencan buta ini.Sebelum Jovan tersadar dari lamunannya ....Reina sudah berkata lebih dulu pada Deron, "Ayo pergi."Deron angkat kaki sambil melindungi Reina.Pria yang ditendang tadi masih mengumpat dan berteriak, "Jangan pergi kalau kamu berani! Tunggu saja pembalasanku! Aku nggak akan melupakan wajah kalian!"Orang-orang lain mengejek dan memprovokasi dia."Pak Brody, jadi pria yang jantan dong. Kamu yakin bisa melawan mereka?""Ya, jangan bisanya cuma teriak aja."Pria bernama Brody itu juga ingin menyerang Deron, namun tendangan Deron barusan membuatnya tidak mampu berdiri.Bagaimanapun, sedari kecil dia selalu hidup enak dan tidak pernah ditindas.Dia bersusah payah bangkit berdiri dan mengutuk dalam hati."Sekarang juga aku akan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 53

    Maxime sudah mendengar laporan dari pengawalnya bahwa Reina pergi ke Taman Haden."Ngapain dia pergi ke Taman Haden?"Sejauh yang Maxime tahu, Taman Haden adalah tempat tinggal para pesolek, tempat bersenang-senang. Bagi wanita baik-baik seperti Reina, itu adalah tempat yang kotor.Pengawal itu ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Sepertinya untuk kencan buta."Maxime memicingkan matanya dan hawa di sekitarnya terasa dingin.Ternyata urusan yang dimaksud Reina itu kencan buta?Sekali lagi, Reina benar-benar membuatnya terkesan.Wajah Maxime tiba-tiba menjadi suram.Pengawal itu mengetahui temperamen Maxime.Karena tidak berani mendapat masalah, dia langsung keluar dari kantor dengan hati-hati.Jam dua sore.Pintu kantor Maxime diketuk."Pak Maxime."Begitu Reina masuk, dia langsung menyadari aura Maxime yang tidak beres.Maxime menatap Reina dengan tatapan jahat dan acuh tak acuh. Tatapannya begitu dingin, seolah bisa melihat ke dalam hati seseorang."Sudah selesai urusannya?"Maxime ber

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 54

    Pembunuh berdarah dingin ... Mungkin Maxime-lah contohnya.Reina mengatupkan bibirnya erat-erat dan tangannya mati rasa.Di tangan Diego, Grup Andara memang terus merugi tetapi setidaknya masih bisa berdiri.Tapi sekarang, peninggalan terakhir ayahnya untuknya sudah lenyap.Reina paham, Maxime melakukan hal ini sebagai usaha balas dendam padanya.Reina menatap tanah gersang itu, tenggorokannya sangat sakit dan dia hampir menitikkan air mata."Hukum rimba memang seperti itu, yang terkuatlah yang bisa bertahan. Pak Maxime adalah CEO Grup Sunandar, kamu berhak memutuskan."Reina tidak sadar kalau suaranya parau.Maxime tidak menyangka respon Reina akan begini. Bahkan sudah seperti ini saja Reina masih menolak mengaku?Awalnya dia kira Reina akan mencecarnya, marah, menangis dan meluapkan amarahnya setelah melihat hal ini. Namun faktanya, Reina tidak berbuat apa-apa.Dulu setiap Reina menatapnya, Maxime bisa melihat matanya bersinar. Tetapi sekarang, tatapan Reina sangat dalam dan tenang.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 55

    Malam ini sebenarnya Jovan sedang tidak berselera makan.Setelah Tuan Besar Jacob tahu kelakuan Jovan pagi tadi, dia menyuruh Jovan untuk datang dalam acara ini supaya bisa berkenalan dengan anak keluarga kaya lainnya.Benar saja, begitu sampai di ruang perjamuan, kakeknya langsung memanggilnya."Kamu nggak akan berbuat onar di acara Keluarga Sunandar, 'kan?"Kakeknya sungguh pintar menangkap kelemahan Jovan.Jovan tidak punya pilihan selain duduk patuh.Tubuhnya menguarkan aura dingin yang kuat. Semua orang tidak ada yang berani mendekatinya karena sama saja cari mati.Jovan tidak menyadari ada anak kecil yang sedari tadi diam-diam mengawasinya.Para anggota Keluarga Sunandar sebagai tuan rumah pun tentu sudah sampai.Marshanda juga datang.Dia sadar akan kehadiran Jovan, tetapi tidak berani menyapanya.Marshanda bukan hanya takut pada Jovan, tetapi juga sungkan pada Tuan Besar Jacob.Sebenarnya, kalau bukan karena Tuan Besar Jacob. Dengan kondisi dulu Jovan begitu terobsesi padanya,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 56

    Semakin banyak pasang mata yang memerhatikan mereka. Jovan merasa kalau dia tetap di sini, dia pasti akan menjadi pusat perhatian.Orang-orang yang tidak mengerti duduk perkaranya pasti mengira Jovan sudah menindas anak-anak.Jovan buru-buru ke toilet.Riko langsung membuang tampangnya yang bersedih, lalu mengambil jam tangan yang berfungsi sebagai ponsel. Lalu, dia mengambil posisi dan memotret Jovan yang sudah berhasil dia permalukan.Aksinya tidak berhenti sampai di situ, dia mengikuti Jovan ke kamarnya.Tidak jauh dari situ, Joanna memperhatikan gerak-gerik Riko. Hatinya terasa hangat.Dia menyesap anggur sambil berkata pada Marshanda di sampingnya, "Imut sekali anak itu, pengertian dan sopan pula.""Anak Max nanti pasti juga seperti itu."Hanya saat bicara tentang anak kecil, ekspresi dingin Joanna mencair.Marshanda tahu arti tersirat dalam perkataan ini adalah untuk mendesaknya cepat hamil. Jadi, dia hanya bisa mengangguk.Di kamar Jovan.Jovan memanggil asistennya untuk mengant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 57

    "Alana putri Keluarga Crisie adalah teman kuliah Reina. Setelah Alana lulus, dia pergi ke luar negeri. Kali ini, dia pulang nggak lama setelah Reina kembali.""Menurut penyelidikanku, Alana sepertinya menyukai teman sekelasnya dulu, namanya Yansen.""Dugaanku, dia meminta Reina menggantikannya dalam kencan buta tadi karena Yansen."Asisten itu memberi tahu Jovan semua informasi yang dia ketahui.Tatapan Jovan terlihat begitu dalam.Jovan mengganti pakaiannya lalu turun ke bawah. Di sana dia melihat Maxime dan Marshanda berdiri bersama seperti pasangan yang serasi.Jovan ragu-ragu sejenak dan tidak memberitahu Maxime apa yang terjadi hari ini....Di Vila No. 9.Reina menerima telepon dari Alana, suaranya di telepon terdengar lemas, "Nana, aku pulang malam ini.""Bagaimana? Kamu sudah ketemu dia?" tanya Reina.Tenggorokannya tercekat."Ya." Alana berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan dengan tenang, "Tapi ternyata dia sudah punya pacar. Kami ... sudah selesai."Reina tidak tahu baga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 58

    Ternyata, uang memang dapat membuat perbedaan besar."Kali ini aku lepaskan."Riko mengusap matanya yang mengantuk, lalu keluar kamar."Pagi Ma, pagi Tante Alana.""Selamat pagi, rubah kecil," sahut Alana.Reina ada di dapur dan sedang menyiapkan sarapan."Kalian harus mandi dan sarapan.""Riko, Tante Alana sudah dapat sekolah untukmu. Kita harus pergi daftar hari ini."Sebenarnya saat ini mereka sedang libur semester.Namun taman kanak-kanak internasional yang dicarikan Alana ini buka meski sedang libur.Kalau Riko sekolah, Reina tidak perlu khawatir karena harus meninggalkannya sendirian di siang hari.Selain itu, anak seusianya masih perlu banyak belajar berkomunikasi dengan anak lain."Oke," jawab Riko dengan patuh.Di toilet.Alana menatap Riko yang sedang berdiri di bangku kecil dan menggosok giginya dengan serius di depan cermin. Alana pun menggodanya."Riko, kok tumben kamu nurut banget? Kamu nggak nanya sekolahnya tuh seperti apa?"Alana tidak percaya seorang anak kecil sepert

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2194

    Adrian samar-samar merasakan ada yang tidak beres. Dia meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke rumah.Sesampainya di rumah, dia tidak melihat Hanna.Dengan cemas, dia mengambil ponselnya dan menghubungi Reina.Dia mendapatkan nomor Reina dari Hanna.Jika terjadi situasi khusus, di mana Adrian tidak bisa menghubunginya, dia bisa menghubungi Reina. Tidak disangka, situasi khusus ini benar-benar terjadi.Reina sedang bekerja dan tiba-tiba melihat ada panggilan dari nomor asing. Dia ragu-ragu cukup lama, tetapi tetap menjawabnya."Halo? Dengan siapa ini?""Aku Adrian, pacar Hanna. Apa ini dengan Nona Reina?" Adrian mengatakan siapa dia sebelum bertanya pada Reina.Reina sedikit bingung mengapa Adrian meneleponnya."Ya, ini aku, ada apa?" tanya Reina."Hanna nggak ada, jadi aku mau tanya, apa dia ada bersamamu?" tanya Adrian.Reina terkejut saat mendengar ini. Dia nggak di sini. Kenapa dia bisa hilang?""Aku juga nggak tahu. Perusahaan tempatnya bekerja meneleponku, katanya dia nggak masuk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2193

    Hanna sebenarnya pergi dari rumah bukan karena semata-mata ingin hidup bersama Adrian.Dia tidak tahan dengan suasana rumah yang menyesakkan.Orang tuanya selalu mendesaknya untuk menikah atau menceritakan betapa hebatnya anak-anak dari keluarga lain, bagaimana mereka memiliki cucu dan seterusnya.Sekarang, setelah pindah, tinggal bersama Adrian dan mulai bekerja dengan pekerjaan yang normal, dia merasa jauh lebih santai.Dia merebahkan diri dan kembali tidur, tidak tahu bahwa orang tuanya tidak bisa tidur.Malik menghentakkan kakinya dengan tidak sabar. "Lihatlah anak perempuanmu itu."Ines memutar bola matanya. "Jangan lupa kalau dia juga putrimu."Malik tersedak."Kita harus apa lagi sekarang? Kita nggak mungkin diam saja saat melihat putri kita dihancurkan sama Adrian," kata Malik.Ines menghela napas, tidak tahu harus berbuat apa."Kamu tahu sendiri kalau Hanna sangat keras kepala dan nggak akan mau mengubah keputusannya." Ines memandang ke luar pada malam yang gelap. "Apa kita ha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2192

    Perasaan Adrian campur aduk saat mendengar Hanna mengatakan itu."Hanna, kenapa kamu begini? Kembali ke Keluarga Sunandar dan tunggu aku selama setahun. Dalam waktu setahun, aku janji bakal melakukan sesuatu buat diriku sendiri biar orang tuamu merestui hubungan kita. Setelah itu, kita bisa tinggal bersama lagi."Dia tidak ingin Hanna terus menderita.Namun, Hanna menggelengkan kepalanya. "Nggak mau."Dia berdiri dan berjalan menghampiri Adrian."Kenapa kamu pikir aku menderita karena hidup begini? Aku nggak berpikir seperti itu. Aku benar-benar ingin bersamamu, aku nggak mau pergi begitu saja. Kamu mengerti?"Hanna memegang tangannya. "Kalau aku kembali sekarang, orang tuaku bakal minta aku pergi kencan buta. Setelah itu, mungkin mereka bakal maksa aku nikah. Kalau sudah begitu, apa kita masih punya kesempatan?""Lagi pula, kamu memulai semuanya dari nol. Nggak peduli apa yang kamu upayakan, kamu nggak akan bisa menyamai keluarga kami. Dalam waktu satu tahun, orang tuaku tetap nggak a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2191

    Hanna memeluk Adrian dengan erat dan menggigitnya dengan keras.Pria itu merasakan sakit dan langsung tersadar, lalu mendorong Hanna.Tiba-tiba terdorong olehnya, tubuh Hanna goyah dan dia jatuh ke arah punggung Adrian.Mata Adrian menegang saat melihat ini. Dia mengulurkan tangan untuk meraih tubuh Hanna, memeluk pinggangnya agar tidak jatuh ke lantai."Kamu nggak apa-apa?" tanya Adrian.Hanna melihat kekhawatiran di matanya dan sudut mulutnya terangkat naik, lalu dia menjawab, "Kamu benar-benar mau putus denganku? Lihat dirimu sekarang, kamu sekhawatir itu padaku."Tatapan Adrian sedikit bergetar, lalu melepaskan Hanna setelah dia bisa berdiri dengan benar."Aku cuma nggak mau kamu jatuh.""Benarkah?"Hanna melangkah ke hadapannya dan merangkul pinggang kecilnya."Kamu ngapain?" Darah di sekujur tubuh Adrian mendidih."Nggak, kok. Aku merasa kesal karena diusir sama kamu, padahal aku sudah memutuskan hubungan dengan orang tuaku dan mengorbankan banyak hal untukmu." Hanna memeluknya l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2190

    Tenggorokan Hanna sedikit sakit. Dia meremas piring makan di tangannya dan meletakkannya di atas meja."Kita sudah pacaran lama, apa kamu nggak merasa terlambat karena baru bilang kalau kita nggak cocok?" kata Hanna dengan mata merah.Adrian terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Hanna melanjutkan, "DI bagian mana kita nggak cocok? Bilang yang jelas. Kalau semuanya jelas, baru kita putus."Bibir tipis Adrian terkatup rapat. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya menjawabnya."Kita punya pandangan yang berbeda, terutama soal nilai."Hanna mengira yang dimaksud Adrian adalah tindakan Hanna yang menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan. Jadi, dia menjelaskan, "Alasanku menghabiskan banyak uang dan memesan banyak makanan karena aku nggak tahu kalau harganya mahal. Tapi, sekarang aku sudah ngerti."Dia menunjuk makanan yang dibawanya dari meja."Hari ini aku makan sama Sisil dan total tagihannya nggak sampai satu juta. Aku juga bawa pulang beberapa makanan yang nggak habis. Sela

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2189

    Sisil ingin terus bekerja, tetapi Reina menyuruhnya pulang dan beristirahat.Dia sedang hamil dan akan menikah, jadi tentu saja dia perlu istirahat.Sisil merasa bosan dan pergi berbelanja dengan Hanna.Hari ini Hanna sedang libur, jadi dia meregangkan badannya dengan lelah. "Sisil, aku baru sadar kalau pekerjaan ini sangat melelahkan."Sejak mendapatkan pekerjaan, Hanna bangun jam tujuh pagi setiap hari, mulai bekerja jam delapan. Dia seharusnya sudah bisa pulang kerja jam lima sore, tetapi karena semua orang lembur, jadi dia juga harus tetap tinggal juga untuk lembur.Begitu lembur, dia pasti baru akan selesai sampai jam sembilan hingga jam sepuluh malam.Dia pulang ke rumah dan baru bisa mulai istirahat jam sebelas setelah mandi dan yang lain-lain. Dia tidak punya waktu yang cukup untuk istirahat."Bagaimana kalau begini saja, kebetulan aku mau nikah, jadi minta izin cuti. Mungkin kamu bisa bantu kerjaan Bos." Sisil menawarinya untuk menjadi asisten Reina.Hanna langsung menggelengk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2188

    Reina agak terkejut saat mendengar Joanna mengatakan ini.Ternyata seluruh biaya rumah di sini ditanggung oleh Joanna seorang diri. Ini terlalu tidak adil."Tante, aku salah, jadi tolong jangan melampiaskan kekesalan Tante padaku."Melisha tidak bodoh. Dia tahu bahwa jika dia benar-benar menuruti perkataan Joanna dan benar-benar pisah keluarga, dia pasti harus mengurus rumah sendiri. Kalau itu terjadi, banyak hal yang akan membebaninya. Bukan hanya itu saja, uangnya mungkin juga akan habis.Joanna tersenyum tanpa beban. "Melisha, lebih baik bicarakan sama ayah mertuamu. Kalau kamu nggak bilang, aku tetap akan cari waktu buat mengatakannya."Mendengar ini, Melisha hanya bisa menganggukkan kepalanya."Baiklah."Joanna menoleh ke arah Reina dan berkata, "Nana, ayo masuk.""Ya."Reina mengangguk.Keduanya masuk ke dalam rumah bersama-sama, sementara Melisha memperhatikan kepergian keduanya dengan marah sekaligus iri.Kenapa Reina memiliki ibu mertua sebaik Joanna, sementara ayah mertuanya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2187

    Keluarga Sunandar sebenarnya tidak pernah memisah-misahkan anggota keluarga mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri. Karena istri Aarav tidak ada, jadi semua urusan di dalam rumah diserahkan kepada Joanna.Jadi, para pelayan, sopir, pengasuh dan pekerja lainnya, mereka berada di bawah kendali Joanna.Melisha langsung marah saat mendengar sopir itu mengatakan akan mengantar Tommy setelah dia selesai mengantarkan Riki dan Riko.Sudut mulutnya tertarik, dia berpura-pura marah, "Tante Joanna nggak adil sekali. Aku sama Tommy juga bagian dari keluarga ini, kenapa dia minta sopir nganter cucu menantunya dulu? Lagi pula, sopir di rumah juga nggak cuma satu."Pengemudi itu mendengar hal ini dan langsung berkata kepada Melisha."Semua sopir lain ada keperluan hari ini, jadi hanya saya yang masuk. Kalau nggak, Nyonya Joanna nggak akan meminta saya mengantar Den Riki sama Den Riko dulu, baru mengantar Nyonya sama Den Tommy."Wajah Melisha menegang lagi.Dia kesal, tetapi tidak mungkin melampi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2186

    Ekspresi di wajah Morgan berubah saat mendengar Riko mengatakan bahwa Talitha adalah putrinya.Meskipun itu adalah perubahan suasana hati yang sangat kecil, Riko tetap menyadarinya."Riko, siapa yang bilang kalau aku ayah Talitha?" tanya Morgan.Riko menjawab, "Nggak dikasih tahu pun aku tahu."Dia berbicara ceplas-ceplos.Riki yang ada di sampingnya merasakan dengan jelas bahwa ada arus gelap di meja makan.Dia menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan, tidak berani menatap keduanya.Dia sedikit bingung kenapa kakaknya sengaja berusaha membuat Om Morgan marah.Morgan baru akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Reina dan Maxime datang.Reina agak terkejut saat melihatnya. Namun, keterkejutan itu hilang dengan cepat dan dia pun duduk, makan bersama kedua anaknya.Maxime juga duduk, tepat di seberang Morgan.Morgan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama sebelum mengalihkan pandangannya.Sarapan berlalu dalam keheningan.Setelah makan, Reina mengantar Riki dan Riko ke mobil untuk perg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status