Share

Bab 389

Penulis: Kacang Merah
Setelah itu Reina pergi merapikan kasur, "Malam ini aku tidur di sofa aja."

Maxime mengernyit, "Kamu 'kan lagi hamil, jadi kamu yang tidur di kasur."

Reina tidak menyangka Maxime seorang pria sejati. Reina akhirnya setuju karena dia juga tidak nyaman tidur di sofa.

Setelah membasuh kaki dan tangan, Reina berbaring di kasur yang luas dan wangi.

Maxime tidur di sofa tidak jauh dari Reina, kakinya yang panjang terpaksa menggantung karena panjang sofa tidak cukup.

Reina mematikan lampu, tapi tetap tidak bisa tidur.

Begitu dia memejamkan mata, wajah hangat Morgan muncul di benaknya.

Banyak keraguan dalam hati Reina, tapi dia tidak tahu apakah harus menanyakan hal ini atau tidak.

Entah berapa lama, akhirnya Reina terlelap.

Angin kencang menderu-deru di luar jendela. Reina belum lama tertidur saat tiba-tiba terbangun oleh mimpi buruk.

"Maxime."

Reina spontan memanggilnya.

Tidak lama kemudian, sebuah tangan besar menggenggam tangannya.

Maxime berbaring di sisi Reina dan bertanya, "Ada apa?"

Ja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggi Ambon
cerita yang berbelitbelit kkapan tamat nya .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 390

    Saat itulah Maxime baru berhenti.Setelah Reina tertidur, Maxime langsung mandi air dingin.Di sisi lain.Riki dibawa pelayan masuk ke kamar anak-anak yang sangat mewah. Joanna langsung menghampirinya setelah para tamu pulang."Riko, aku minta maaf membuatmu menunggu begitu lama. Kamu lapar? Mau makan nggak?" Joanna menghampiri Riki dengan wajah cemas.Riki menatap wanita cantik di depannya yang masih menawan di usianya yang sudah lebih dari setengah abad. Begitu teringat bahwa wanita ini adalah ibu mertua yang jahat, Riki pun tidak bersikap baik dan berkata, "Nenek Joanna, aku 'kan kangen banget, kok Nenek baru datang?"Riki berlari dan memeluk paha Joanna, lalu menyeka ingusnya di baju wanita itu.Joanna tercengang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Riko sangat bergantung padanya."Maaf, Nenek salah. Nenek nggak bermaksud meninggalkanmu sendirian di sini.""Kamu tahu nggak begitu tahu kamu mau datang, rasanya Nenek mau terbang nyamperin kamu."Riki terkejut.Ternyata kakaknya be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 391

    Kebetulan, Morgan yang lewat sedang menengadah sehingga mereka saling bertatapan.Berbeda dengan pesta tadi malam, saat ini dunia seolah hanya milik mereka berdua.Pupil Reina menegang, sebelum dia tersadar dari lamunannya, tiba-tiba dia dipeluk dari belakangnya."Ngapain kamu gosok gigi di teras? Di luar dingin lho nanti kamu kedinginan." Maxime berkata dengan suara serak.Reina langsung tersadar dan membuang muka, lalu melepaskan diri dari pelukan Maxime.Untung Maxime tidak bisa melihat."Nggak kok, nggak dingin."Reina langsung kembali ke kamar.Maxime memang buta, tapi Reina tidak tahu kalau Maxime punya mata dimana-mana.Begitu Morgan datang mendekat, seseorang langsung melapor padanya.Maxime berdiri di balkon dan membiarkan angin dingin bertiup menerpa wajahnya. Tiba-tiba ponselnya berdering.Morgan yang meneleponnya."Ibu bilang kamu amnesia? Kayaknya kabar itu benar. Kalau gitu aku akan mengingatkanmu lagi, orang yang disukai Nana dari dulu itu aku, bukan kamu."Morgan melont

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 392

    Riki pun menoleh dan mendapati seorang anak kecil memanggilnya.Aneh sekali mukanya? Siapa anak kecil di depannya ini?Tommy menghampirinya. "Riko, kamu kenapa? Kok kamu nggak balas sapaanku?"Oh, ternyata kenalan kakaknya.Riki meliriknya dengan tidak sabar."Ada urusan apa?"Tommy tercengang mendengar suara Riko yang lembut dan manis, sangat berbeda dari suara Riko biasanya yang dingin dan serius."Riko, kok tiba-tiba kamu jadi feminin?""..."Riki memasang tampang kesal. Kurang ajar! Justru kamu dan semua keluargamu tuh yang feminim!"Lucu juga kamu bicara seperti ini." Tommy terkekeh, "Kamu datang mau main sama aku ya? Yuk main sama aku, aku tahu semua tempat di sini."Riki bingung dengan ucapan Tommy."Kamu tahu semua tempat di sini? Maksudnya?""Lho aku 'kan Tommy, satu-satunya cucu penerus Keluarga Sunandar. Kamu lupa?" Tommy berujar dengan sombong.Tommy ....Riki langsung ingat.Dulu Riko pernah cerita kalau ayah bajingan mereka punya seorang sepupu dan sepupu itu punya anak,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 393

    Saat ini, di mobil.Riki hanya menunduk dan tidak berani bicara.Reina tidak pernah begitu marah dan khawatir seperti hari ini. Dia tidak membuka mulut duluan dan menunggu Riki mengaku.Maxime juga ada di dalam mobil dan menyuruh Ekki untuk tidak perlu mencari Riki lagi.Setelah kembali ke rumah, Maxime langsung pergi kerja.Riki mulai bertingkah genit, "Ma, maaf. Aku kangen banget sama Mama dan Om Max, makanya aku samperin."Dia meminta maaf dengan manis.Dulu selama Riki bersikap manja, Reina akan mengalah dan memaafkannya.Tapi kali ini, Reina masih memasang tampang dingin.Riki sedikit panik. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hendak meminta bantuan Lyann.Belum juga Riki berjalan dua langkah, Reina sudah memanggilnya. "Mau ke mana?"Riki pun berdiri diam."Ma, aku tahu aku salah.""Kamu ke sana cuma mau ketemu Mama dan Om Max?" tanya Reina tiba-tiba.Mata indah Riki pun terlihat nanar. "Iya Ma, aku salah, maaf."Meski wajah Riki terlihat pucat, Reina tidak menunjukkan belas kasi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 394

    Treya merasa senang dengan jawaban Syena. Ini baru putri kandungnya, dia tahu mana yang penting bagaimana harus bersikap, tidak seperti Reina.Diego menatap dengan dingin.Setelah Syena pergi, Diego langsung berkata pada Treya, "Ma, nanti kalau dia jadi menikah sama Morgan, artinya 'kan aku jadi saudara ipar Keluarga Sunandar. Aku mau mendirikan perusahaan, menurut ...."Sebelum dia selesai bicara, Treya sudah memotongnya."Sudah kamu jadi anak rumahan aja deh. Jangan pagi malam taunya cuma menghamburkan uang."Diego marah, dia mengancam, "Cih! Aku bisa aja tahu membocorkan rahasia kita ke Reina, kalau itu terjadi nggak ada seorang pun dari kita akan lolos!""Berani ya kamu!" Treya juga naik pitam dan membanting gelasnya ke meja.Diego yang kesal pun keluar rumah.Sayang, sesampainya di luar dia tidak punya tempat tujuan, jadi dia ke Klub Sobernica untuk mabuk."Kasih aku wanita tercantik di sini."Diego menarik perhatian banyak orang begitu dia tiba.Di saat yang sama, Jovan yang seri

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 395

    Setelah hening beberapa saat, Maxime berkata, "Ah jangan, tempatnya kumuh. Kamu 'kan lagi hamil.""Nggak apa-apa, aku bisa lihat dari jauh kok," jawab Reina.Maxime sepertinya tidak bisa mengelak, dia pun mengiyakan."Oke."Setelah itu, Maxime masuk kamar untuk ganti baju.Sesampainya di kamarnya, dia langsung menelepon Ekki."Malam ini siapkan kantor kita sebagai kantor amal. Siapkan para bos dan karyawannya."Saat ini Ekki sedang memasak untuk tunangannya. Dia hanya bisa tersenyum pahit saat mendapat tugas dari Maxime."Bos, apa lebih baik mengaku saja pada Nyonya? Kan nggak ada wanita yang nggak suka uang.""Sudah lakukan saja sesuai perintahku."Maxime tidak sedang bercanda.Kalau Reina tahu Maxime punya banyak uang, wanita itu pasti akan langsung minta cerai.Dia tahu betul Reina itu wanita seperti apa.Ekki tidak punya pilihan selain meninggalkan tunangannya dan melaksanakan tugas.Yang berhati lembut di rumah ini bukan hanya Reina, Lyann pun begitu.Sejak Lyann mengetahui posisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 396

    Meski kantor Maxime tidak besar, namun dipenuhi dengan berbagai macam berita termasuk pencarian anak, pendanaan untuk anak-anak bisu-tuli dan lain sebagainya.Reina masuk dan melihat sekeliling di sana juga ada komputer dan ponsel yang khusus digunakan oleh orang buta.Keraguan di hatinya untuk sementara hilang."Ya sudah kamu kerja aja, aku nggak ganggu.""Oke, aku antar." Maxime tahu Reina sudah percaya, batu ganjalan di hatinya pun hilang."Nggak usah, kamu kerja aja."Reina pulang sendirian.Dalam perjalanan pulang, dia menelepon Alana, "Alana, barusan aku pergi ke kantor Maxime. Dia memang kerja di perusahaan amal."Reina sudah cerita pada Alana."Hoo ... jadi Maxime yang sekarang sungguh sudah berubah?" tanya Alana sambil bekerja."Sebenarnya menurutku pekerjaannya saat ini cukup bagus. Dia bisa membantu orang lain dan menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja."Reina selalu mau menjalani kehidupan yang sederhana."Nana ... hatimu mulai tergerak ya? Kamu mau memaafkannya dan mula

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 397

    Reina mengernyit.Diego masih mengoceh, "Kamu tahu nggak betapa aku sangat dihina beberapa tahun terakhir. Padahal dulu aku yang biasanya menindas orang lain!""Kak, tolonglah bantu aku. Asal Kakak mau ketemu Morgan, dia pasti mau bantu kita."Reina tidak berniat mendengar omong kosong Diego dan hendak menutup telepon saat tiba-tiba mendengar Diego berkata, "Kalau bukan karena ditipu Ibu, Keluarga Andara kita nggak akan bangkrut.""Apa maksudmu?" Reina langsung bertanya.Diego yang mabuk saat ini duduk di jalanan seperti gelandangan.Sebelum ini, Diego dihajar dan diusir oleh pihak Klub Sobernica karena tidak mampu bayar, ternyata Tanu sudah membekukan kartu banknya."Kamu kira harta kekayaan kita sebanyak itu bisa raib ke mana hanya dalam waktu tiga tahun? Itu semua karena Ibu yang minta aku mentransfer semua uang itu ke kekasih gelapnya, Tanu!""Keluarga Hinandar berengsek! Sekarang setelah punya uang dan kekuasaan, mereka nggak tahu balas budi! Berani sekali membekukan kartu bankku

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status