Share

Bab 387

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-23 18:00:00
Rendy masih tidak mau melepaskan Maxime saat melihat pria itu duduk sendirian di pojokan.

Dia masih ingat betapa sombongnya Maxime saat dulu dia baik-baik saja.

Rendy melirik ke arah Morgan dan mendapati pria itu tidak melakukan apa pun untuk melindungi kakaknya. Jadi, Rendy pun berani menghampiri Maxime sambil membawa segelas anggur.

"Max, kalau sekarang kamu minum anggur di tanganku dan minta maaf, aku nggak akan buat perhitungan denganmu." Rendy menggoyangkan gelas anggur di tangannya, lalu meludah dan memberikan gelas itu pada Maxime.

Maxime bahkan tidak mengangkat kepalanya.

Rendy jadi geram saat melihat Maxime mengabaikannya. Dia membungkuk dan merendahkan suaranya, "Kamu pikir kamu masih sama seperti Max yang dulu? Bagiku, meremasmu sampai mati sama gampangnya seperti menginjak semut! Kuberitahu ya, sebaiknya kamu sadar diri."

Kerabat lain menoleh, tetapi tidak ada yang berani maju untuk membantu.

Tangan Maxime mulai menegang dan mengepal, dia hendak menghajar Rendy saat tiba-ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 388

    Reina tidak tahu kalau sebenarnya Maxime sedang menahan diri.Dia tahu betul ada begitu banyak orang yang mau membunuhnya, sekarang bukan waktu yang bijak untuk tetap mempertahankan harga diri."Terima kasih."Reina duduk dan memberinya sepotong kue, "Ayo, kamu makan juga."Adegan kedua orang ini makan kue bersama terpampang jelas di mata Morgan, tatapan lembutnya tiba-tiba menjadi lebih dingin.Waktu Jess, asistennya datang, pandangannya juga langsung tertuju pada Maxime dan Reina.Padahal keduanya jelas-jelas sedang dihina, tetapi tidak ada yang peduli dan tenggelam dalam dunianya masing-masing.Jess mengamati Reina dari ujung kepala sampai ujung kaki. Reina memang sangat cantik, setiap gerakannya sangat anggun dan elegan, tatapannya sangat memikat apalagi dengan bola mata yang jernih seperti air. Pantas saja Maxime tidak mau bercerai darinya.Di sisi lain, Joanna sedang dimarahi habis-habisan oleh Tuan Besar Latief.Tentu karena Joanna sudah menipu semua orang dan membuat Morgan ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 389

    Setelah itu Reina pergi merapikan kasur, "Malam ini aku tidur di sofa aja."Maxime mengernyit, "Kamu 'kan lagi hamil, jadi kamu yang tidur di kasur."Reina tidak menyangka Maxime seorang pria sejati. Reina akhirnya setuju karena dia juga tidak nyaman tidur di sofa.Setelah membasuh kaki dan tangan, Reina berbaring di kasur yang luas dan wangi.Maxime tidur di sofa tidak jauh dari Reina, kakinya yang panjang terpaksa menggantung karena panjang sofa tidak cukup.Reina mematikan lampu, tapi tetap tidak bisa tidur.Begitu dia memejamkan mata, wajah hangat Morgan muncul di benaknya.Banyak keraguan dalam hati Reina, tapi dia tidak tahu apakah harus menanyakan hal ini atau tidak.Entah berapa lama, akhirnya Reina terlelap.Angin kencang menderu-deru di luar jendela. Reina belum lama tertidur saat tiba-tiba terbangun oleh mimpi buruk."Maxime."Reina spontan memanggilnya.Tidak lama kemudian, sebuah tangan besar menggenggam tangannya.Maxime berbaring di sisi Reina dan bertanya, "Ada apa?"Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 390

    Saat itulah Maxime baru berhenti.Setelah Reina tertidur, Maxime langsung mandi air dingin.Di sisi lain.Riki dibawa pelayan masuk ke kamar anak-anak yang sangat mewah. Joanna langsung menghampirinya setelah para tamu pulang."Riko, aku minta maaf membuatmu menunggu begitu lama. Kamu lapar? Mau makan nggak?" Joanna menghampiri Riki dengan wajah cemas.Riki menatap wanita cantik di depannya yang masih menawan di usianya yang sudah lebih dari setengah abad. Begitu teringat bahwa wanita ini adalah ibu mertua yang jahat, Riki pun tidak bersikap baik dan berkata, "Nenek Joanna, aku 'kan kangen banget, kok Nenek baru datang?"Riki berlari dan memeluk paha Joanna, lalu menyeka ingusnya di baju wanita itu.Joanna tercengang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Riko sangat bergantung padanya."Maaf, Nenek salah. Nenek nggak bermaksud meninggalkanmu sendirian di sini.""Kamu tahu nggak begitu tahu kamu mau datang, rasanya Nenek mau terbang nyamperin kamu."Riki terkejut.Ternyata kakaknya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 391

    Kebetulan, Morgan yang lewat sedang menengadah sehingga mereka saling bertatapan.Berbeda dengan pesta tadi malam, saat ini dunia seolah hanya milik mereka berdua.Pupil Reina menegang, sebelum dia tersadar dari lamunannya, tiba-tiba dia dipeluk dari belakangnya."Ngapain kamu gosok gigi di teras? Di luar dingin lho nanti kamu kedinginan." Maxime berkata dengan suara serak.Reina langsung tersadar dan membuang muka, lalu melepaskan diri dari pelukan Maxime.Untung Maxime tidak bisa melihat."Nggak kok, nggak dingin."Reina langsung kembali ke kamar.Maxime memang buta, tapi Reina tidak tahu kalau Maxime punya mata dimana-mana.Begitu Morgan datang mendekat, seseorang langsung melapor padanya.Maxime berdiri di balkon dan membiarkan angin dingin bertiup menerpa wajahnya. Tiba-tiba ponselnya berdering.Morgan yang meneleponnya."Ibu bilang kamu amnesia? Kayaknya kabar itu benar. Kalau gitu aku akan mengingatkanmu lagi, orang yang disukai Nana dari dulu itu aku, bukan kamu."Morgan melont

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 392

    Riki pun menoleh dan mendapati seorang anak kecil memanggilnya.Aneh sekali mukanya? Siapa anak kecil di depannya ini?Tommy menghampirinya. "Riko, kamu kenapa? Kok kamu nggak balas sapaanku?"Oh, ternyata kenalan kakaknya.Riki meliriknya dengan tidak sabar."Ada urusan apa?"Tommy tercengang mendengar suara Riko yang lembut dan manis, sangat berbeda dari suara Riko biasanya yang dingin dan serius."Riko, kok tiba-tiba kamu jadi feminin?""..."Riki memasang tampang kesal. Kurang ajar! Justru kamu dan semua keluargamu tuh yang feminim!"Lucu juga kamu bicara seperti ini." Tommy terkekeh, "Kamu datang mau main sama aku ya? Yuk main sama aku, aku tahu semua tempat di sini."Riki bingung dengan ucapan Tommy."Kamu tahu semua tempat di sini? Maksudnya?""Lho aku 'kan Tommy, satu-satunya cucu penerus Keluarga Sunandar. Kamu lupa?" Tommy berujar dengan sombong.Tommy ....Riki langsung ingat.Dulu Riko pernah cerita kalau ayah bajingan mereka punya seorang sepupu dan sepupu itu punya anak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 393

    Saat ini, di mobil.Riki hanya menunduk dan tidak berani bicara.Reina tidak pernah begitu marah dan khawatir seperti hari ini. Dia tidak membuka mulut duluan dan menunggu Riki mengaku.Maxime juga ada di dalam mobil dan menyuruh Ekki untuk tidak perlu mencari Riki lagi.Setelah kembali ke rumah, Maxime langsung pergi kerja.Riki mulai bertingkah genit, "Ma, maaf. Aku kangen banget sama Mama dan Om Max, makanya aku samperin."Dia meminta maaf dengan manis.Dulu selama Riki bersikap manja, Reina akan mengalah dan memaafkannya.Tapi kali ini, Reina masih memasang tampang dingin.Riki sedikit panik. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hendak meminta bantuan Lyann.Belum juga Riki berjalan dua langkah, Reina sudah memanggilnya. "Mau ke mana?"Riki pun berdiri diam."Ma, aku tahu aku salah.""Kamu ke sana cuma mau ketemu Mama dan Om Max?" tanya Reina tiba-tiba.Mata indah Riki pun terlihat nanar. "Iya Ma, aku salah, maaf."Meski wajah Riki terlihat pucat, Reina tidak menunjukkan belas kasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 394

    Treya merasa senang dengan jawaban Syena. Ini baru putri kandungnya, dia tahu mana yang penting bagaimana harus bersikap, tidak seperti Reina.Diego menatap dengan dingin.Setelah Syena pergi, Diego langsung berkata pada Treya, "Ma, nanti kalau dia jadi menikah sama Morgan, artinya 'kan aku jadi saudara ipar Keluarga Sunandar. Aku mau mendirikan perusahaan, menurut ...."Sebelum dia selesai bicara, Treya sudah memotongnya."Sudah kamu jadi anak rumahan aja deh. Jangan pagi malam taunya cuma menghamburkan uang."Diego marah, dia mengancam, "Cih! Aku bisa aja tahu membocorkan rahasia kita ke Reina, kalau itu terjadi nggak ada seorang pun dari kita akan lolos!""Berani ya kamu!" Treya juga naik pitam dan membanting gelasnya ke meja.Diego yang kesal pun keluar rumah.Sayang, sesampainya di luar dia tidak punya tempat tujuan, jadi dia ke Klub Sobernica untuk mabuk."Kasih aku wanita tercantik di sini."Diego menarik perhatian banyak orang begitu dia tiba.Di saat yang sama, Jovan yang seri

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 395

    Setelah hening beberapa saat, Maxime berkata, "Ah jangan, tempatnya kumuh. Kamu 'kan lagi hamil.""Nggak apa-apa, aku bisa lihat dari jauh kok," jawab Reina.Maxime sepertinya tidak bisa mengelak, dia pun mengiyakan."Oke."Setelah itu, Maxime masuk kamar untuk ganti baju.Sesampainya di kamarnya, dia langsung menelepon Ekki."Malam ini siapkan kantor kita sebagai kantor amal. Siapkan para bos dan karyawannya."Saat ini Ekki sedang memasak untuk tunangannya. Dia hanya bisa tersenyum pahit saat mendapat tugas dari Maxime."Bos, apa lebih baik mengaku saja pada Nyonya? Kan nggak ada wanita yang nggak suka uang.""Sudah lakukan saja sesuai perintahku."Maxime tidak sedang bercanda.Kalau Reina tahu Maxime punya banyak uang, wanita itu pasti akan langsung minta cerai.Dia tahu betul Reina itu wanita seperti apa.Ekki tidak punya pilihan selain meninggalkan tunangannya dan melaksanakan tugas.Yang berhati lembut di rumah ini bukan hanya Reina, Lyann pun begitu.Sejak Lyann mengetahui posisi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2097

    Sebenarnya, ini bukan menjelaskan semuanya dengan jelas, tetapi menempatkan identitas dengan jelas bahwa Ari tidak pantas untuk Reina dan dia tidak lebih baik dari Maxime.Sekarang, Ari merasa sangat bersalah, "Bu Reina, kita akan bertemu lagi lain kali. Kali ini, aku yang mentraktirmu dan Tuan Maxime."Maxime segera membalas, "Nggak perlu. Saat datang, aku sudah bayar."Dia tidak mau menerima traktiran dari saingan cintanya, dia juga bukan orang yang suka gratisan.Ari makin malu, lalu mengangguk mengerti sebelum pergi bersama orang tuanya.Setelah dia pergi, Reina menghela napas panjang, merasa masih belum pulih dari semua kejutan yang baru saja terjadi."Apa maksudnya ini?" Reina bergumam pada dirinya sendiri.Maxime menatapnya dengan ramah. "Sudah percaya 'kan kamu sekarang?"Reina menghela napas, masih sedikit tidak percaya."Apa mungkin Ari mengarang jawaban yang barusan?"Dia tidak mengerti kenapa seorang selebriti pria populer menyukai seorang wanita yang lebih tua beberapa tah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2096

    "Bu, jangan konyol." Ari membela Reina, "Itu masalahku sendiri, nggak ada hubungannya sama dia."Ari memang penurut dan pengertian sejak kecil, kecuali untuk urusan jatuh cinta dan menikah.Melihatnya membela wanita lain, hati Retno jadi makin tidak nyaman, lalu melampiaskan kemarahannya pada Reina."Namamu Reina?" tanya Retno sambil menatapnya tajam. "Apa suamimu tahu tentang hubunganmu dengan Ari?"Kata-kata dingin Retno terus terlontar, "Kamu sudah menikah, punya anak dan terlihat sedikit lebih tua dari Ari. Jadi, kamu harusnya sangat pandai dalam memanipulasi laki-laki muda, bukan? Menurutmu, apa yang akan suamimu lakukan kalau aku memberitahunya semua ini?"Jika orang ini bukan ibu Ari, Reina pasti sudah membalas tanpa ampun."Tante, aku nggak memanipulasi anak Tante, jadi jangan bicara sembarangan tentangku. Usia anak Tante sudah dua puluhan, bukankah dia punya pendapat sendiri?" kata Reina dengan tegas.Ari mendengarkan percakapan antara Reina dan ibunya sendiri, mengerti bahwa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2095

    Sudut mulut Imran bergerak pelan, apakah itu kabar baik?"Lalu bagaimana sekarang?"Mereka berharap bisa bertemu dengan calon menantu mereka hari ini, tetapi tidak disangka semuanya tidak seperti yang mereka bayangkan.Retno berpikir sejenak, lalu menjawab, "Karena anak kita lebih suka yang sudah menikah, kenapa kita nggak carikan janda saja untuknya?"Raut wajah Imran terlihat makin aneh."Kamu nggak lagi bercanda?""Di zaman sekarang ini, bercerai bukanlah masalah besar." Retno berpikiran terbuka. "Yang penting anak kita bisa cepat menikah dan memberi kita cucu."Imran tidak menolak atau membantah.Dia hanya diam saja.Retno menganggapnya sebagai jawaban persetujuan darinya."Ayo. Karena ini salah paham, kita pulang saja." Imran berdiri.Pada saat itulah dia tiba-tiba mendengar Ari berkata lagi, "Bu Reina, apa kamu dan Tuan Maxime rujuk? Kamu sudah yakin nggak mau mempertimbangkan yang lain?"Reina sedikit bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu."Kenapa kamu tanya begitu?""Mak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2094

    Reina dan Maxime tiba di dalam restoran sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Maxime menerima telepon dan keluar sebentar.Melihatnya dari kejauhan, Ari langsung berjalan cepat ke arahnya.Setelah sampai di tempat itu, dia melihat sekeliling dan bertanya, "Katanya Tuan Maxime datang juga, di mana dia?""Oh, dia keluar sebentar buat jawab telepon," jawab Reina.Mendengar itu, Ari mengangguk dan duduk di seberang Reina.Dia tidak menyadari bahwa saat ini orang tuanya sedang duduk di ruang sebelah.Orang tua Ari senang saat melihat orang yang ditemui putra mereka adalah seorang wanita dan memiliki penampilan yang khas."Ternyata dia sudah punya pacar, tapi menyembunyikannya dari kita," kata Imran.Retno bertanya bingung, "Apa kamu nggak merasa wanita ini agak familier? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat."Sebelumnya, Ari dan Reina pernah digosipkan dan berita keduanya menjadi pemberitaan hangat.Pada waktu itu, Retno sempat melihat foto profil Reina di berita."Memang n

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2093

    Ibu kota.Keluarga Yinandar sangat meriah seperti biasa, Naria takut kedua orang tua itu kesepian, jadi meminta Reta untuk kembali lebih awal untuk menemani mereka merayakan Tahun Baru.Begitu Reina dan yang lainnya tiba, keduanya terlihat sangat gembira.Keempat cicit kecil itu memanggil mereka, kemudian mereka memberi keempatnya hadiah.Reina melihat bahwa mereka tidak bisa memegang semua hadiah itu dengan tangan mereka."Kakek, Nenek, kenapa beli banyak hadiah begini?""Kami senang karena mereka datang. Setiap kali kami melihat sesuatu yang bagus dan menyenangkan, kami berpikir untuk membelinya dan menyimpannya untuk mereka."Reina tidak berkata apa-apa lagi saat mendengar ini.Reina meminta keempat anaknya bermain bersama kakek dan neneknya, kemudian dia dan Maxime bisa keluar jalan-jalan, lalu sorenya menemui Ari....Rumah Ari.Ayah dan ibunya memegang banyak foto perempuan cantik dan menyerahkannya kepadanya. "Coba lihat."Ari hanya melirik mereka dan mengalihkan pandangannya."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2092

    "Ya."Riko mengiakan dengan sangat patuhDia menguap dan menyuruh ketiga adiknya untuk bangun.Kedua adiknya yang paling kecil langsung bangun, tetapi Riki yang selalu bersikap malas tidak mau bangun."Hoaam, Kak, aku masih ingin tidur. Kamu balik dulu saja, aku mau tidur sambil peluk Mama."Reina tidak bisa menahan tawa saat melihat adegan ini."Ya, kalian istirahat di sini dulu saja." Reina tidak tega berpisah dengan beberapa anak.Rasanya sangat bahagia bisa bersama anak-anak.Namun, Maxime berkata dengan tidak sabar, "Cepatlah."Riki beranjak dari lantai dengan gusar saat mendengar suara marah papanya."Ayo pergi." Dia menepuk lipatan di tubuhnya. Ternyata dia sudah bangun sejak tadi, dia hanya sengaja tidak ingin meninggalkan tempat itu.Reina melihat tanpa daya saat keempat anaknya pergi. Lalu, dia menggerutu kepada Maxime, "Kamu kenapa, sih? Kenapa ngusir mereka begitu?"Maxime bergegas menghampirinya dan memeluknya."Kalau ada mereka, bagaimana kita bisa punya waktu berdua?"".

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2091

    Ketika Morgan pergi, dia melewati ruang tamu, melewati Aarav dan Daniel."Kamu baru pulang, apa sudah mau pergi lagi?" Daniel bertanya saat melihat Aarav akan keluar rumah."Hmm," jawab Morgan singkat.Daniel mengerutkan keningnya. "Jangan pergi, tunggu sampai makan nanti."Morgan tidak sependapat, bersikap seakan tidak mendengar perkataannya dan terus melangkahkan kakinya keluar rumah.Sikapnya membuat Daniel merasa canggung.Aarav yang berada di sampingnya memperhatikan semuanya dalam diam. Dia menyesap tehnya, lalu berkata, "Anak-anak sudah besar, jadi suka memberontak. Rendy juga sering membuatku kesal, jadi jangan ambil pusing.""Hmm." Daniel mengangguk."Kalau nggak ada yang lain, kami akan pulang dulu. Aku minta tolong kepadamu untuk bicara dengan Max terkait kerja sama ini." Aarav berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Bagaimanapun juga, kamu itu ayah Max, kepala keluarga.""Kak, jangan khawatir."Daniel mengantarnya pergi.Sebenarnya Daniel tidak bodoh, mana mungkin dia tidak ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

DMCA.com Protection Status