Share

Bab 2179

Penulis: Kacang Merah
Sudah lewat jam empat sore ketika Reina turut bermain kartu. Melihat sudah hampir jam lima, para istri kaya itu berniat untuk pulang.

Mereka tidak perlu mencuci tangan dan memasak, tetapi mereka masih harus melayani suami mereka.

"Besok cari waktu lagi, ya?"

Beberapa orang berpisah dengan enggan.

Reina mengantar mereka pergi, tiba-tiba berpikir bahwa kehidupan mereka yang santai dan nyaman seperti ini cukup baik, tanpa tekanan.

Melakukan perawatan kulit dan bermain kartu setiap hari, hari-hari berlalu begitu saja.

Ketika mereka kembali, ibu Hanna belum pergi dan mengeluh kepada Joanna.

"Tahu nggak, Hanna sekarang kerja di perusahaan kelas tiga. Sepetinya gajinya cuma empat puluh juta satu bulan. Aku nggak tahu bagaimana dia bisa bertahan hidup."

Ibu Hanna mengatakan bahwa dia sudah memutuskan hubungan dengan Hanna, tetapi dia selalu bertanya kepada orang-orang tentang Hanna, karena takut akan melewatkan sesuatu.

"Setiap anak punya keberuntungan mereka sendiri, kamu nggak perlu khawatir
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2180

    Joanna orang yang mudah panik."Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?"Dia tidak tahan dengan sikap bertele-tele Daniel.Daniel berkata, "Kesehatan Morgan memburuk lagi. Sekarang, dia nggak mau melanjutkan pengobatan, padahal aku sudah membujuknya dengan segala cara."Mendengar itu, seberkas kekhawatiran muncul di mata Joanna."Apa kondisinya belum stabil? Bagaimana bisa kambuh lagi? Kapan itu terjadi?""Tadi malam, kalau rumah sakit nggak ngabarin, aku pasti nggak akan tahu," jawab Daniel.Selama lebih dari satu tahun ini, kesehatan Morgan memang tidak kunjung membaik. Dia sering bolak-balik ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.Namun, setiap kali dia diperiksa, Joanna-lah yang memaksanya.Jika Joanna tidak memaksanya, Morgan tidak akan mau pergi ke rumah sakit. Dia benar-benar tidak peduli dengan kesehatannya sendiri."Nana, kamu di rumah saja dan jaga anak-anak. Aku mau maksa Morgan ke dokter," kata Joanna kepada Reina.Reina mengangguk mengiakan. "Ya."Joanna bahkan tidak sem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2181

    Joanna dan Daniel hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi tiba-tiba Morgan menguatkan diri dan duduk dari tempat tidur."Dia benar, kalian nggak perlu peduli padaku," kata Morgan dengan suara dingin.Joanna berjalan mendekat dan mengulurkan tangan untuk membantunya.Morgan menepisnya dengan tidak sabar. "Nggak perlu."Mata Joanna terlihat sedih. "Morgan, dengarkan Ibu, jangan terlalu keras kepala, ya?"Sejak kecil, kesehatan Morgan memang sudah tidak baik, jadi Joanna sangat mengkhawatirkannya.Awalnya, dia merasa Morgan orang yang lembut, tetapi sekarang dia jadi begitu kasar.Morgan menarik napas dalam-dalam."Bu, kalau kalian ingin keadaanku membaik, berhenti mengirim orang untuk memata-mataiku."Mendengar ini, Daniel langsung setuju. "Ya, selama kamu nggak merusak kesehatanmu lagi, kami akan melakukan semua yang kamu inginkan."Joanna langsung memelototinya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Ekspresi Morgan menjadi lebih tenang kali ini.Melihat dia akan beristirahat, Joanna, Da

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2182

    Sadar Jess sudah melihatnya, Morgan hanya bisa menghentikan langkahnya.Dia tidak berbalik dan menjawab, "Nggak apa-apa.""Kenapa kamu jadi begini sekarang?" tanya Jess lagi.Morgan menarik napas dalam-dalam dan berbalik, matanya yang dalam menatapnya. "Kenapa kamu tanya begitu? Kamu kasihan padaku?"Jess menggelengkan kepalanya. "Aku nggak bermaksud begitu."Dia masih mencoba menjelaskan sesuatu, ketika Erik sudah berlari ke mari."Jess, sudah selesai belum?"Erik berlari ke sini dan menyadari bahwa ada Morgan di sini.Sikapnya yang santai dan nyaman berubah dalam sekejap, seluruh tubuhnya penuh dengan aura dingin."Jess, kamu janjian sama temanmu?"Jess tahu bahwa dia salah paham, jadi dia menjelaskan, "Nggak kok. Aku cuma ambil kalung dan mau pulang, tapi tiba-tiba melihatnya di sini."Hati Morgan terasa getir saat melihat cara Jess sangat ingin menjelaskan karena takut Erik salah paham."Ini cuma kebetulan." Morgan membantunya menjelaskan.Keduanya mengatakan hal yang sama, sekaran

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2183

    Sudut mulut Erik terangkat tinggi. "Nggak mau, biarkan aku memelukmu sebentar."Dia hanya ingin memeluk Jess di depan umum, membiarkan orang lain mengetahui bahwa Jess adalah istrinya.Morgan berjalan di belakang keduanya dan melihat mereka menunjukkan cinta mereka di depan umum. Ini benar-benar berbeda dari cara mereka bergaul, yang terkesan sopan dan berjarak.Morgan tahu bahwa dia sudah benar-benar kalah.Sebelumnya Reina, sekarang Jess.Mata Morgan yang dalam dipenuhi dengan es. Dia tidak mengerti kenapa mereka mengubah hati mereka pada akhirnya.Selangkah demi selangkah, dia berjalan keluar dan masuk ke mobil, lalu duduk.Morgan bersandar di sandaran kursi, tampak lelah.Dia berpikir lama, tetapi akhirnya memilih kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Suasana di dalam rumah sangat ramai karena ada banyak anak-anak.Morgan baru masuk dan ada seorang anak yang sedang bermain petak umpet dengan mata tertutup, melompat ke dalam pelukannya."Ah, aku dapat!" Wajah Riki sangat senang. Sa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2184

    Reina melingkarkan lengannya pada Maxime dan memejamkan matanya.Mereka berdua sudah tertidur hampir sepanjang malam, tiba-tiba ada ketukan di pintu.Reina membuka matanya dengan bingung. "Siapa?""Mama ...." Suara Riki terdengar dari balik pintu."Sayang, kamu kenapa?" Reina buru-buru bangkit dari tempat tidur.Maxime mengikutinya dan membuka matanya, ikut turun dari tempat tidur.Reina berjalan ke pintu dan membukanya. Dia melihat Riki yang mengenakan piyama katun lucu tengah mengusap matanya sambil menangis, "Mama, aku mimpi buruk. Apa hari ini aku boleh tidur sama Mama?"Reina langsung tidak tega saat melihat ini.Dia baru saja akan mengiakan, tetapi tiba-tiba Maxime menggendong Riki. "Kamu anak laki-laki atau bukan?"Tubuh Riki menggantung di udara, tangan dan kakinya meronta."Ayah, turunkan aku, aku takut.""Berapa umurmu dan kamu masih mau tidur sama Mama? Aku antar balik ke kamar.""Hiks, aku nggak mau. Mama, Mama, hiks ...."Riki tidak sering meminta tidur dengan Reina. Itu k

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2185

    Riki merasa agak sedih."Kak, aku mau tidur sama Mama saja.""Nggak boleh," jawab Riko dengan tegas.Maxime ikut bicara, "Riko benar. Semalam itu pengecualian, nggak ada lain kali."Riki mengiakan, terlihat sangat terpukul.Dia turun dan duduk di sebelah Riko."Kak, tahu nggak semalam aku mimpi buruk apa?"Riko tidak terlalu tertarik dengan omong kosong itu. Lagi pula, semua mimpi itu palsu."Nggak tahu.""Aku mimpi ada yang mencoba membunuhku dan kamu. Aku sangat takut, aku pikir aku nggak akan pernah bisa ketemu Mama lagi. Riki masih terguncang saat memikirkan mimpi buruk itu.Riko awalnya tidak peduli, tetapi ketika dia mendengar apa yang dikatakan Riki, dia menatapnya. "Benarkah?""Tentu saja.""Lalu, siapa yang mencoba menyakiti kita?" tanya Riko.Riki menjawab dengan suara pelan, "Aku nggak tahu, tapi orang itu sangat menakutkan."Mendengar ini, Riko pun bertanya lagi."Kemarin siang kamu ngapain aja? Siapa saja yang kamu temui?"Mendengar itu, Riki teringat bahwa dia bertemu den

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2186

    Ekspresi di wajah Morgan berubah saat mendengar Riko mengatakan bahwa Talitha adalah putrinya.Meskipun itu adalah perubahan suasana hati yang sangat kecil, Riko tetap menyadarinya."Riko, siapa yang bilang kalau aku ayah Talitha?" tanya Morgan.Riko menjawab, "Nggak dikasih tahu pun aku tahu."Dia berbicara ceplas-ceplos.Riki yang ada di sampingnya merasakan dengan jelas bahwa ada arus gelap di meja makan.Dia menundukkan kepalanya dan melanjutkan sarapan, tidak berani menatap keduanya.Dia sedikit bingung kenapa kakaknya sengaja berusaha membuat Om Morgan marah.Morgan baru akan mengatakan sesuatu, tiba-tiba Reina dan Maxime datang.Reina agak terkejut saat melihatnya. Namun, keterkejutan itu hilang dengan cepat dan dia pun duduk, makan bersama kedua anaknya.Maxime juga duduk, tepat di seberang Morgan.Morgan memperhatikan mereka untuk waktu yang lama sebelum mengalihkan pandangannya.Sarapan berlalu dalam keheningan.Setelah makan, Reina mengantar Riki dan Riko ke mobil untuk perg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2187

    Keluarga Sunandar sebenarnya tidak pernah memisah-misahkan anggota keluarga mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri. Karena istri Aarav tidak ada, jadi semua urusan di dalam rumah diserahkan kepada Joanna.Jadi, para pelayan, sopir, pengasuh dan pekerja lainnya, mereka berada di bawah kendali Joanna.Melisha langsung marah saat mendengar sopir itu mengatakan akan mengantar Tommy setelah dia selesai mengantarkan Riki dan Riko.Sudut mulutnya tertarik, dia berpura-pura marah, "Tante Joanna nggak adil sekali. Aku sama Tommy juga bagian dari keluarga ini, kenapa dia minta sopir nganter cucu menantunya dulu? Lagi pula, sopir di rumah juga nggak cuma satu."Pengemudi itu mendengar hal ini dan langsung berkata kepada Melisha."Semua sopir lain ada keperluan hari ini, jadi hanya saya yang masuk. Kalau nggak, Nyonya Joanna nggak akan meminta saya mengantar Den Riki sama Den Riko dulu, baru mengantar Nyonya sama Den Tommy."Wajah Melisha menegang lagi.Dia kesal, tetapi tidak mungkin melampi

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status