Share

Bab 2048

Penulis: Kacang Merah
Jovan pun mencondongkan tubuh ke arah Alana.

"Sungguh?"

"Terus, kenapa wajahmu merah begitu?" tanya Jovan sambil memperhatikan wajah Alana.

Alana langsung berdiri membelakangi Jovan.

"Kayaknya kepanasan, suhu pemanas ruangan terlalu tinggi. Biar kukecilkan."

Alana pun berjalan pergi untuk mengatur suhu pemanas.

Jovan mengikutinya, "Hati-hati, pelan-pelan jalannya. Jangan terburu-buru."

Entah kenapa, Alana merasa sangat panik.

"Iya, nggak buru-buru," jawab Alana dengan tegas.

Jovan hanya tersenyum melihatnya tanpa mengatakan apa-apa.

Alana memperhatikan tatapannya dan wajahnya menjadi semakin merah. Dia menurunkan suhu pemanas, lalu berbalik dan berkata, "Sudah, ayo tidur. Aku ngantuk."

Mereka berdua sekarang tidur di ranjang yang terpisah, tapi masih satu kamar.

Alana bergegas ke tempat tidur, lalu melepas mantelnya dan bergelung di bawah selimut.

Jovan juga tidak bisa terus mengusik Alana, jadi dia berbaring di tempat tidur di sebelah Alana.

Malam belum terlalu larut. Alana sama sekal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2049

    Alana tidak punya waktu untuk bertanya pada Tuan Besar Jacob.Dia tahu bahwa Tuan Besar Jacob pasti akan membantu Jovan berbohong."Kalau gitu, sana periksa ke rumah sakit biar sembuh. Kalau sampai ini terulang lagi, aku nggak akan segan-segan kepadamu."Jovan menghela napas lega , lalu berdiri.Alana menunggu Jovan pergi, lalu buru-buru menyentuh seluruh tubuhnya untuk memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Barulah setelah itu dia menyerah.Sementara itu, Tuan Besar Jacob bangun pagi-pagi dan tidak terlihat di mana pun.Itu karena dia datang ke rumah sakit jiwa tempat Marshanda berada.Si direktur rumah sakit pun membawanya menemui Marshanda dengan hormat, "Tuan Besar Jacob, pasien ada di sini.""Jangan sampai Jovan tahu aku ke sini, paham?" kata Jacob.Si direktur rumah sakit langsung mengangguk, "Baik."Dia jadi bertanya-tanya siapa Marshanda. Bukan hanya Reina dan Jovan yang peduli, tapi sekarang Tuan Besar Jacob juga sampai datang ke sini.Tuan Besar Jacob meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2050

    Menit demi menit berlalu dan akhirnya tiba saatnya liburan sekolah.Reina membawa pulang kedua anaknya ke kediaman utama Keluarga Sunandar.Sekarang Reina pulang sekali atau dua kali seminggu agar dia bisa bersama kedua putranya yang masih kecil dan berkumpul bersama mereka.Karena sudah libur, anak-anaknya akan segera tiba. Orang-orang yang bekerja di luar juga akan segera pulang.Hari ini, Reina akhirnya menerima telepon dari Revin."Nana, Deron akhirnya ketemu.""Benarkah? Bagaimana kabarnya sekarang?"Reina belum mendengar kabar dari Deron yang sudah hilang selama lebih dari sebulan."Dia baik-baik saja, tapi sekarang dia dirawat di rumah sakit. Dia nggak bisa menghubungimu ataupun pacarnya untuk sementara waktu," kata Revin.Di rumah sakit?Firasat Reina mengatakan ada hal lain di balik semua ini."Apa lagi?" tanya Reina."Untuk detailnya, lebih baik kamu tunggu saja Deron sendiri yang menghubungimu dan menjelaskan," jawab Revin."Oke." Reina pun berhenti bertanya.Setelah menutup

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2051

    Jess membutuhkan sedikit waktu untuk kembali tersadar."Nggak ... nggak kok."Erik memeluknya erat-erat. "Aku sangat merindukanmu. Apa satu bulan ini kamu juga merindukanku?"Jess tidak tahu harus menjawab apa saat mendengar pertanyaan itu.Selama sebulan ini, mereka berdua sangat jarang berhubungan. Setiap kali mengobrol, itu hanya berupa kata-kata sapaan sederhana.Jess terdiam sejenak, baru menjawab, "Ya, begitulah."Erik mengulurkan tangannya untuk menyalakan lampu, menatap Jess dalam-dalam.Dia menunduk dan mencoba menciumnya lagi. Namun, detik berikutnya Jess terlepas dari pelukannya."Kapan kamu kembali? Sudah makan belum?" Jess mengganti topik pembicaraan setelah terlepas dari pelukan Erik dan bertanya dengan gugup.Erik sedikit bingung, tetapi sikapnya kembali pulih dengan cepat."Baru, belum lama, kok. Aku belum makan, kamu sudah makan?" tanyanya.Jess menggelengkan kepalanya. "Aku baru pulang kerja, jadi belum makan. Aku buatkan makanan dulu.""Ya, aku bantu." Erik mengikuti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2052

    Jess menarik kembali tangannya secara refleks, menatap Erik dengan tatapan mendesak."Jangan begitu. Kita nikah dulu, baru tidur satu ranjang."Erik menatap wajahnya yang terlihat ketakutan, lalu menarik kembali tangannya tanpa daya. "Ya, terserah kamu saja. Kamu pasti lelah karena seharian bekerja. Kembalilah dan istirahatlah. Aku akan merapikan tempat tidur sendiri."Jess menggelengkan kepalanya dan merapikan tempat tidur dulu sebelum pergi.Setelah Jess pergi, Erik berbaring di tempat tidur. Dia sudah berpindah posisi berkali-kali, tetapi tidak bisa tidur.Dia mengambil ponselnya dan melihat pesan dari Revin, "Kenapa nggak angkat telepon?"Saat makan malam, dia dan Jess terlalu asyik mengobrol dan ponselnya dalam mode diam, jadi dia tidak tahu kalau Revin menelepon.Erik langsung menelepon balik."Kak, ada apa?""Kenapa baru telepon?" Revin bertanya dengan cemas."Oh, aku baru pulang dan nggak pegang ponsel, jadi nggak tahu kalau ada telepon," jawab Erik.Revin merasa lega mendengar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2053

    Di dalam kamar hotel.Morgan setengah berbaring di tempat tidur, di depannya ada seorang wanita yang sedang menangis.Tubuh wanita itu penuh dengan luka dan seluruh tubuhnya menggigil. "Tuan Morgan, tolong lepaskan aku."Morgan menatapnya dengan malas."Aku nggak ingin ada yang tahu tentang apa yang terjadi hari ini."Wanita itu membeku, lalu mengangguk dengan cepat, "Ya.""Kamu boleh pergi."Wanita itu buru-buru beranjak dari lantai, mengambil tasnya dan segera pergi.Dia mengira bahwa dia telah mendapatkan berlian, tetapi tidak disangka bahwa Morgan tidak bisa.Wanita itu sedikit takut. Dia sengaja menyewa seseorang untuk mengambil foto mereka berdua setelah Morgan mabuk.Setelah keluar, dia buru-buru menelepon pria itu. "Fotonya jangan disebarkan.""Hah? Kenapa nggak bilang sejak tadi? Foto sudah diunggah di sosial media," jawab orang di ujung telepon.Hati wanita itu langsung berubah dingin. "Kamu benar-benar membunuhku!"Dia menutup telepon dan membuka ponselnya, mencoba melihat b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2054

    "Terserah kalau begitu." Joanna berdiri dan hendak pergi.Melihat itu, Daniel langsung memanggilnya, "Kamu pasti juga kesulitan mengurus dua anak selama ini."Dulu, Daniel tidak secara langsung membesarkan anak-anaknya, jadi dia tidak mengerti. Dia merasa bahwa di rumah sudah ada pelayan, jadi membesarkan anak tidaklah melelahkan.Namun, sekarang kedua anaknya sudah besar, tetapi masih membuatnya khawatir. Dari sini dia sadar bahwa menjadi seorang ibu tidaklah mudah.Langkah kaki Joanna terhenti, tetapi dia tidak menoleh ke belakang dan kembali melangkah pergi.Di luar rumah, angin dingin menerpa wajahnya, seperti pisau dan terasa sangat menyakitkan.Kepala pelayan yang mengikuti di belakang Joanna segera menggunakan payung untuk menghalangi angin dingin untuknya.Joanna melambaikan tangannya ke arahnya. "Ini hanya angin dingin, nggak perlu pakai payung."Setelah itu, barulah kepala pelayan menarik kembali payung dari atas kepalanya.Joanna membiarkan angin dingin menerpa wajahnya, tet

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2055

    "Aku akan memberitahumu ketika waktunya tepat. Aku nggak menyangka semuanya akan berkembang secepat ini," kata Deron.Sisil sedikit bingung. "Karena kamu pewaris Keluarga Reidar, kenapa kamu bekerja sebagai pengawal Bos?"Ada keheningan panjang yang tercipta, sebelum Deron menjawab, "Karena aku bukan anak istri sah. Satu-satunya alasan aku memiliki hak atas warisan adalah karena sebelum ayahku meninggal, dia tahu kalau Kakak nggak akan bisa punya anak."Sisil menikmati ceritanya dengan serius."Karena itulah aku nggak memberitahumu identitasku yang sebenarnya." Deron melanjutkan, "Aku takut kamu akan membenci identitasku."Anak haram ... ini status yang sangat sulit untuk didengar.Dia tumbuh dengan nama seperti itu dan ibunya tidak diperlakukan dengan baik oleh Keluarga Reidar.Dia sendiri harus menjalani kehidupan yang penuh dengan bahaya hanya demi mencari nafkah.Dia cukup beruntung bisa bertemu dengan Revin, mengikutinya berkeliling, kemudian menetap sebagai pengawal Reina untuk w

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2056

    "Kalau begitu, bisakah aku melihatmu sekarang? Aku ingin melihatmu." Sisil berkata dengan agak malu-malu.Deron melihat sekeliling bangsal, tidak ingin Sisil tahu bahwa dia masih di rumah sakit."Aku masih agak sibuk, jadi kita melakukan panggilan video nanti, ya?" tanya Deron dengan lembut.Sisil mengiakan dengan penuh pengertian, "Ya, kita melakukan panggilan video nanti saja. Sekarang, aku juga masih harus bekerja. Aku juga harus memberitahu Bos kalau kamu baik-baik saja. Kalau nggak, dia pasti akan khawatir denganmu."Deron mengangguk. "Ya, baiklah."Keduanya menutup telepon dengan enggan. Setelah itu, Sisil memberi tahu Reina alasan kenapa Deron menghilang akhir-akhir ini.Reina juga terkejut saat mendengarnya. Dia akan memastikannya dulu baru mengatakannya dengan Sisil."Kamu akhirnya bisa tenang sekarang, 'kan?"Sisil mengangguk. "Ya, aku sudah nggak khawatir lagi."Dia benar-benar tidak bisa tidur nyenyak dalam beberapa hari terakhir."Tapi, sekarang aku agak khawatir, Bos. Apa

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status