Share

Bab 1997

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-30 18:00:00
Tia sama sekali tidak mengetahui rencana Reina. Setelah pulang, dia memberi tahu suami dan ibu mertuanya kabar baik.

Suaminya merasa lega dan berkata, "Makanya kamu jalin benar-benar tuh hubungan sama Reina. Statusnya berbeda, mulai sekarang, kita semua bergantung sama dia."

Tia juga sadar akan logika ini.

Dia cemburu pada Reina, tapi kalau Reina bisa membuat hidupnya lebih baik, kenapa dia tidak memanfaatkan Reina?

"Ya, aku mengerti."

Tia mandi dan beristirahat, tidak lupa menambah Reina di daftar kontaknya.

Dia juga menarik Reina ke grup Whatsapp Keluarga Libera.

Semua ini berjalan lancar karena tidak memerlukan persetujuan Reina.

Setelah Tia menarik Reina masuk, dia berkata, "Ini Nana, aku juga baru dapat kontaknya hari ini. Kita 'kan satu keluarga, nggak boleh ada yang terlupakan."

Reina sudah tidur dan tidak tahu apa yang terjadi pada Whatsapp-nya

Begitu mereka tahu Reina masuk ke grup, semua langsung menyambutnya dengan ramah.

"Selamat datang, selamat datang."

"Nana akhirnya pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Baba Suripatty
yg d tunggu kisah diego sama sophia muncul kisah Ketiak...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1998

    Reina melihat pesan itu, tapi tidak membalasnya.Di sisi lain, Tia cemas menunggu balasan Reina yang tidak kunjung datang."Kok dia nggak balas ya? Apa lagi sibuk kerja?"Tia hanya bisa menunggu dengan tenang.Sampai malam, Tia tidak menerima kabar dari Reina.Tia terus mengirim pesan ke Reina. 10 menit ... 1 jam berlalu, tapi masih tidak ada balasan.Tia panik dan menelepon Reina.Reina melihat ponselnya berdering, dia pun menelepon Sisil."Sisil, pergi ke mal dan cari bos toko kemarin."Sisil mengernyit bingung, "Bos, bukannya kamu bilang nggak akan bantuin dia?"Reina tersenyum, "Iya, tapi kita harus pura-pura. Buat jaga-jaga, kamu bilang aja hubunganku sama bos toko kemarin itu biasa, jadi dia juga nggak nanggapin permintaanku.""Oke." Sisil mengerti dan langsung melakukannya.Setelah Sisil pergi, Reina menelepon Tia.Begitu ditelepon Reina, Tia menghela napas lega, "Nana, akhirnya kamu angkat teleponku.""Maaf, aku sibuk banget hari ini dan baru lihat pesanmu. Makanya sekarang aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1999

    "Sudah. Mana sini aku lihat dulu bajunya."Setelah bos selesai bicara, dia memutar matanya."Sejujurnya kalau bukan karena Bu Reina, kami nggak akan berani menerima tamu kayak Anda."Tia merasa tertampar.Dia mengangguk berulang kali, "Oke, tolong ya."Dia sangat menyesal sekarang. Kenapa kemarin dia begitu kompetitif dan bersaing dengan Reina untuk mendapatkan pakaian?Bos mengambil pakaian yang dibawakan Tia, memeriksanya dengan cermat, lalu memilih beberapa pakaian dan berkata pada Tia, "Nona Tia, semua pakaian ini dibuat khusus dengan kualitas bahan terbaik. Kamu tahu 'kan barang mewah biasanya cuma bisa dipakai sekali?"Bos terdiam sesaat."Kamu sudah memakai pakaian ini di rumah?"Tia mematung.Dia memang sudah mencobanya. Kemarin waktu sampai di rumah, dia langsung buru-buru memakainya, memotret dirinya dalam balutan gaun mewah itu dan mempostingnya di status Whatsapp."Nggak kok. Aku 'kan memang sudah berniat mau balikin, masa aku pakai?" Tia berbohong.Bos merasa Tia tidak aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2000

    Tentu saja, Tia yang tidak bisa menguangkan pakaian itu kembali langsung dipulangkan ke rumah orangtuanya sore itu juga oleh suami dan ibu mertuanya.Ibu mertuanya bahkan berkata, "Pokoknya selama kamu nggak dapat uang itu, kamu nggak perlu pulang."Tia pulang ke rumah orangtuanya dengan menyedihkan, ayahnya masih memarahinya pula.Kalau bukan karena keluarga mereka punya anak laki-laki, Tia pasti tidak diperbolehkan masuk ke rumahnya.Sekarang dia sangat menyesal, "Aku menyesal banget, boleh nggak pinjam 11 miliar?""Kamu pikir uang 11 miliar itu turun dari langit? Masih mending pas dulu ada bibimu."Baru di saat seperti ini mereka ingat akan Treya."Sayang banget Reina tidak peduli sama Keluarga Libera, coba dia bisa seperti Treya."Ibu Tia bernostalgia saat Treya menikah dengan Anthony yang kaya dari Keluarga Andara, dia yang membuat seluruh Keluarga Libera kaya raya.Tia hanya bisa cemberut, "Keluarga kita sudah banyak ambil uang Keluarga Andara, masa 11 miliar aja nggak ada?""Ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2001

    "Ya, ya, Bu Sisil benar. Makanya sekarang aku sangat menyesal." Nyonya Liz tampak malu.Reina menatapnya dalam diam untuk waktu yang lama, lalu berkata, "Menurutmu maaf bisa memperbaiki kerugian Grup Yinandar karena ulahmu?""Rugi? Kerugian apa?"Sisil melangkah maju, "Nyonya, kamu sudah membuat rumor bahwa bos kami nggak mau merawatmu dan nggak berterima kasih sama keluarga kalian. Berita ini membuat harga saham Grup Yinandar anjlok dan kami rugi puluhan triliun. Bagaimana kamu mau ganti rugi ke kami?""Pu ... puluhan triliun?" Nyonya Liz sangat terkejut, "Ini nggak mungkin.""Nggak mungkin apanya? Kalau kamu nggak percaya, tanya aja sama anakmu. Kalau anakmu juga nggak ngerti, silakan cari pengacara. Sudah bagus bos kami nggak menuntutmu karena melihat kamu yang sudah lanjut usia. Eh, sekarang kamu malah tiap hari jongkok di depan perusahaan kami. kamu sengaja mau memojokkan dan membuat kami terus rugi?"Begitu bicara tentang penuntutan, wajah Nyonya Liz menjadi pucat, dia ketakutan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2002

    Hati Nyonya Liz terasa dingin saat mendengar makian putranya.Angin dingin bertiup di wajahnya, dia jadi gelandangan. Sekarang dia tidak punya uang, kehilangan cucu dan putranya pula, kemana dia harus pergi?Nyonya Liz bukan orang yang mudah menyerah. Setelah lama berpikir, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke rumah Hanna....Di rumah, Hanna sedang sibuk menghindari kencan buta yang diatur orangtuanya.Hanna dikunci orangtuanya di kamar, "Pokoknya kamu baru boleh keluar kalau sudah bisa mikir jernih.""Hanna, Hans itu cuma sudah menikah tapi nggak punya anak. Apa salahnya?" kata ibu Hanna di depan pintu."Waktu dia kenalan sama aku, dia belum cerai dari istrinya! Dia juga pria berengsek!"Hanna tahu orang-orang seperti Hans akan lebih menjijikkan daripada pria berengsek seperti Jason."Kami sudah tanya sama orang tentang dia, mereka semua bilang dia pria baik. Justru dia menceraikan istrinya karena istrinya mandul. Mana mungkin Keluarga Chalisa rela nggak punya keturunan? Hans bahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2003

    "Kalau putrimu bukan wanita yang seperti itu, tolong kembalikan padaku semua biaya yang Diego bayar saat mereka berkencan. Harusnya bagi kalian, puluhan miliar itu uang kecil, 'kan?" ucap Nyonya Liz.Puluhan miliar!Ibu Hanna membelalak tidak percaya.Meski baginya puluhan miliar memang bukan apa-apa ....Tapi tetap saja dia tidak rela mengeluarkan puluhan miliar untuk hal yang tidak jelas."Bibi Sari, panggil Hanna."Ibu Hanna menyuruh pelayan di sampingnya."Oke."Bibi Sari langsung naik ke lantai atas, mengeluarkan Hanna dari kamar dan menceritakan bahwa terjadi sesuatu di bawah.Saat Nyonya Liz mendengar bahwa Hanna akan datang, dia malah takut berhadapan dengan Hanna, sehingga dia merasa tidak nyaman.Ketika Hanna turun, dia melihat ke arah Nyonya Liz dan berpikir ibunya sedang mencari mak comblang untuknya lagi, "Ibu nyariin aku mak comblang lagi?""Mak comblang apa? Dia datang buat minta uang!""Minta uang?" Hanna terlihat bingung, "Uang apa?""Nona Hanna lupa ya? Aku nenek Dieg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2004

    Ibu Hanna membawa selembar cek dan menandatanganinya.Hanna panik, "Ibu nggak usah ngasih dia sebanyak itu, kalau mau juga kasih satu miliar aja, anggap saja kita sedekah. Mereka itu memeras kita.""Diam!" Ibu Hanna menatap putrinya dengan dingin, "Masih belum cukup kamu bikin malu?"Ibu Hanna tahu Nyonya Liz ini bukan orang baik dan orang yang sulit dihadapi.Jadi Ibu Hanna lebih baik mengeluarkan uang sebanyak itu supaya bisa mengusir Nyonya Liz, dia tidak mau mengambil risiko reputasi Hanna di luar sana hancur.Hanna tidak punya pacar. Kalau Nyonya Liz merusak reputasi Hanna, Hanna makin sulit menemukan pasangan hidup.Nyonya Liz tidak menyangka dia bisa mendapat balik 80 miliar semudah itu. Nyonya Liz mengulurkan tangan untuk mengambil selembar cek itu, tapi ibu Hanna langsung menarik balik lembar cek itu."Kamu tanda tangan kwitansi ya, buat bukti kalau uang ini sudah kamu kembalikan. Jangan datang ke sini lagi buat minta uang sama kami."Nyonya Liz berkata tanpa malu-malu, "Ya, o

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2005

    "Mmm ... Hanna." Sisil memanggilnya pelan.Hanna mengangguk berulang kali.Reina menatap dua temannya itu dan spontan tersenyum, "Oke, ayo masuk.""Oke."Mereka bertiga masuk ke dalam bersama-sama.Manajer klub langsung menyambut mereka karena dia mengenal Reina dan Sisil, teman baik istri bosnya.Karena manajer begitu menjaga Reina, para staf pun menoleh ke arah mereka dan mengenali salah satu dari kawanan Reina, Hanna.Salah satu staf menyenggol lengan rekan di sebelahnya dan mengejek, "Adrian, sudah jangan lihat dia terus. Mau kamu pelototi juga dia bukan milikmu. Sadar diri lah, kamu siapa, dia siapa?"Saat Adrian mendengar ucapan temannya, dia hanya bisa menunduk dan tidak berkata apa-apa.Rekan lainnya datang."Adrian, kemarin kan kamu sudah jadi pria sejati yang menyelamatkan si cantik. Perempuan yang kemarin kamu selamatkan itu dari Keluarga Sunandar, 'kan? Dia belum membalas kebaikanmu, 'kan? Keluarga Sunandar punya bisnis keluarga yang besar. Minta uang jajan aja sama mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2018

    Diego merasa lega dan menutup telepon.Sekarang Diego sudah jauh lebih dewasa dan bijaksana.Diego tahu Reina tidak mau membantunya bukan karena Reina tidak punya uang, tapi karena Reina tidak mau membantunya tanpa syarat.Apalagi sebenarnya mereka bukan saudara kandung. Diego juga sudah berutang banyak pada Reina, mana mungkin dia berani memohon pada Reina seperti dulu?Setelah Diego pulang kerja, dia membawa pulang dua porsi sate yang dibelinya.Sophia baru pulang setelah mengunjungi orangtuanya, tapi Sophia tetap hanya makan mi rebus tanpa tambahan lauk sedikit pun.Waktu Diego pulang dan melihat makanan Sophia, dia langsung mengernyit kesal."Bukannya aku sudah beli daging? Kan ada di kulkas, kok kamu nggak masak? Nggak ada gizinya lah kalau makan mi tiap hari."Sophia tidak peduli, "Aku pulang telat, jadi nggak punya waktu buat masak. Masak mi paling cepat buat ngisi perut kosongku."Diego tahu ini hanya alasan Sophia semata, sebenarnya Sophia tidak mau makan makanan yang dibeliny

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2017

    Suasana di ruangan Sisil hening dan mencekam, meski begitu di luar angin dingin menderu-deru dan hujan turun lebat.Setelah sekian lama, Deron bicara, "Kalau kamu setuju, kita putus aja."Ternyata benar ....Sisil mengepalkan tangannya erat-erat dan terlihat sangat pilu, "Apa maksudmu kalau aku setuju? Kalau aku nggak setuju?"Deron terdiam lagi dan tidak bicara.Sisil menarik balik isak tangisnya, berusaha untuk tidak menangis dan mempermalukan dirinya."Kalau mau putusin aku, kamu harus ngasih aku alasan yang masuk akal. Kamu pikir hubungan kita ini apa. Masa kamu putusin aku karena mau pulang ngurus urusan keluarga?"Deron terdiam, dia tidak tahu harus memberikan jawaban apa.Tingkah laku Deron membuat Sisil semakin marah.Sisil berdiri, berjalan ke arah Deron dan menatapnya, "Kenapa kamu diam aja?"Deron akhirnya bicara."Kalau kamu nggak mau putus, kamu harus nunggu aku."Sisil menjadi semakin bingung, "Kenapa? Sebenarnya kamu ngapain sih? Terus aku harus nunggu berapa lama?"Sisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2016

    Padahal Reina merasa Deron tidak terlihat seperti orang yang tidak bertanggung jawab, kenapa ini bisa terjadi?"Kamu mau aku bantu cari tahu?" tanya Reina.Kali ini, Sisil menolak, "Jangan. Kalau dia tahu, dia pasti marah, pasti mikirnya aku diam-diam menyelidikinya."Sisil sangat menyukai Deron, meski tahu hubungannya dengan Deron ini tidak normal, Sisil tidak berkeluh kesah pada Deron dan terus melanjutkan hubungan ini.Reina pun tidak mengungkit lagi.Sore itu Deron pulang, namun alih-alih mencari Sisil, dia malah datang ke kantor Reina.Dia memberi tahu Reina, "Aku ada urusan di rumah dan nggak bisa jadi pengawalmu lagi. Aku sudah melatih sekelompok pengawal yang baik, mulai sekarang biar mereka yang melindungimu."Reina membelalak tidak percaya, "Kok kamu pergi tiba-tiba? Ada apa?"Reina bertanya secara naluriah karena prihatin, bukan bermaksud ikut campur urusan orang lain.Deron tidak menjawab, "Ini cuma masalah kecil, bukan masalah besar."Reina pun sungkan dan tidak bertanya l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2015

    Tia selalu suka mengancam Nita dan Nita selalu patuh, tidak berani menolaknya.Tapi hari ini, Nita menarik napas dalam-dalam dan menjawab dengan tergagap, "O ... oke, laporin aja. Aku nggak takut."Tia tertegun. Dia tidak menyangka sepupunya yang gagap, yang dulunya begitu patuh padanya, sekarang begitu berani padanya."Nita, berani ya kamu sekarang? Lancang banget kamu ngomong kayak gitu ke aku? Aku datengin lho kamu, kasih kamu pelajaran!"Nita sebenarnya masih merasa takut dengan bentakan Tia.Tapi begitu teringat ucapan Reina, dia merasa dirinya tidak bisa menjadi pengecut seumur hidup."Oke, sini aja. Aku sudah bukan adik sepupu yang bisa kamu tindas kayak dulu. Kalau kamu mau memberiku pelajaran, aku temani kapan pun."Setelah itu, Nita langsung menutup telepon.Tia mematung di tempat, mendengar dering telepon putus di ponselnya.Dia benar-benar tidak menyangka Nita yang tadinya baik-baik saja akan menjadi seperti ini.Awalnya Tia mau mengeluh pada orangtua Nita, tetapi ketika he

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2014

    Setelah Reina mendengar jawaban Nita, dia kembali bertanya, "Sekarang kamu sudah lulus kuliah, 'kan?""Yah, baru lulus," jawab Nita."Jadi, kamu sudah dapat kerja?" Reina bertanya.Hening sesaat sebelum Nita di ujung telepon menjawab dengan tergagap, "Be ... belum. O ... orangtuaku berencana menikahkanku ...."Nita menambahkan kalimat lain."Kak Nana, aku ... aku nggak mau menikah."Masalahnya, pria yang dijodohkan orangtuanya padanya adalah duda atau pria yang sudah tua bangka.Tanpa perlu bertanya, Reina sudah bisa membaca kondisi Nita. "Nita, hidup kita di dunia ini susah. Jadi, kita harus mikirin diri sendiri. Kalau kamu nggak mau menikah, ya nggak usah diiyakan. Jangan sampai kamu terkekang oleh keputusan siapa pun.""Tapi ... mereka orangtuaku ...." Nita merasa tidak berdaya.Nita yang sekarang persis seperti Reina yang dulu.Reina tahu betapa besar pengaruh keluarga pada pribadi seseorang dan hal ini tidak bisa diubah, jadi Reina hanya bisa menasihati dan membujuknya."Nita, kit

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2013

    Nyonya Liz langsung meledak, "Apa? Ayahmu pergi memohon ke dia? Ayahmu itu pamannya, lebih tua pula!"Tia menghela napas."Hah, apa gunanya lebih tua? Reina aja nggak menganggapmu sebagai neneknya?"Nyonya Liz terdiam oleh ucapan ini.Tia menatap Nyonya Liz dengan hati-hati, dia pikir Nyonya Liz itu akan membuat perhitungan dengan Reina, tapi ternyata dia malah ikut terdiam."Nenek, kamu nggak akan membiarkan Reina kabur gitu aja, 'kan?"Tia memang minta maaf pada Reina, tapi dia masih cemburu dan berharap Reina akan tertimpa kesialan.Setelah terdiam cukup lama, Nyonya Liz berkata, "Hahh, sudahlah lupakan. Sekarang, kita nggak boleh sampai menyinggung Reina."Tia tercengang."Nenek! Sejak kapan Nenek jadi pengecut gini?""Kamu tuh nggak ngerti apa-apa! Ayahmu sudah bilang aku nggak boleh cari masalah lagi. Bahkan Diego aja nyuruh aku minta maaf sama Reina." Nyonya Liz sangat mendengarkan kedua putranya dan Diego.Tia tahu Nyonya Liz pilih kasih, tapi tidak menyangka akan separah ini.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2012

    "Nggak lama kok nyarinya." Maxime menjawab."Terima kasih.""Ngapain bilang terima kasih, dasar bodoh." Maxime menunduk dan mencium kening Reina.Reina menatap Maxime, mereka saling bertatapan untuk waktu yang lama, keduanya enggan untuk berpaling.Maxime tercekat, dia langsung membopong Reina ke kamar.Keesokan harinya, dini hari.Reina terbangun dalam pelukan Maxime. Saat membuka matanya, Reina melihat wajah tampan suaminya itu.Reina menatap Maxime dengan tenang dan menyadari bahwa setelah bertahun-tahun, pria itu tidak berubah sama sekali.Kini wajah Maxime terlihat lebih hangat dan lembut.Entah karena merasa ditatap Reina atau bukan, Maxime ikut terbangun.Melihat Reina sedang menatapnya, Maxime pun menoleh dan memeluk istrinya erat-erat. Dia bibir Reina, lalu bertanya, "Ngapain bangun pagi-pagi banget?"Reina bersandar di pelukan Maxime."Nggak bisa tidur."Belakangan ini Reina sering bermimpi macam-macam.Maxime membelai rambut Reina dan berkata, "Hmm ... kalau gitu kita ngobro

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2011

    Angin dingin menderu-deru di luar dan rintik air hujan mulai turun.Sisil menatap ke langit, matanya tidak lagi berbinar seperti dulu, sekarang malah terlihat kesepian.Reina datang ke sisinya dan memanggil, "Sisil."Sisil tersadar dari lamunannya dan menatap Reina."Hm? Ada apa Bos? Pangsitnya sudah matang?"Reina menghela napas, "Baru juga mulai masak, mana mungkin sudah matan?""Oh.""Kamu kenapa? Kok sedih? Kamu kangen Deron ya?" tanya Reina.Belakangan Deron izin mau pulang, katanya ada urusan. Tapi Reina tidak tahu apa urusannya dan tidak bertanya.Sisil terdiam lama sebelum berkata, "Kayaknya ... aku dan Deron nggak mungkin sampai pelaminan.""Kok kamu bilang gitu?" Reina bingung.Sisil menarik napas dalam-dalam, "Aku juga nggak tahu kenapa. Kita sudah lama pacaran tapi aku masih belum mengenalnya dengan baik. Aku nggak tahu di mana rumahnya, siapa anggota keluarganya atau siapa dia. Aku juga nggak tahu sebenarnya apa yang ada di pikirannya."Reina juga bingung bagaimana harus m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2010

    Liane tersenyum penuh arti saat melihat ruangan itu penuh dengan orang datang menanti kedatangannya."Terima kasih."Kelopak mata Liane terasa berat, dia hanya punya sedikit tenaga untuk mengobrol dengan orang-orang ini.Semua orang paham situasi Liane. Reina menyuruh suster mengantar Liane ke kamar untuk beristirahat.Riki ikut masuk ke kamar untuk menghibur Liane.Liane sedang berbaring di kasur, dia bahagia menatap Riki yang energik.Dia memanggil Reina dan berkata dengan lemah, "Meski hanya sebentar, Ibu merasa hidupku sangat bahagia."Reina menggenggam tangan Liane dan menyelimutinya."Ibu harus cepat sembuh supaya bisa main bareng sama keempat cucu ibu.""Oke."Liane kehilangan energinya, dia menutup matanya dan tertidur.Reina menatap wajah Liane yang sedang tidur cukup lama. Setelah itu dia menoleh menatap Riki dan berkata, "Riki, ayo keluar biar nenek bisa tidur nyenyak.""Oke."Riki mengangguk berulang kali dan mengikuti Reina keluar sambil berjinjit.Di lantai bawah, semua o

DMCA.com Protection Status