Share

Bab 1928

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-12-21 18:00:00
Diego dan Hanna berjalan menghampirinya.

Saat Hanna melihat Reina, dia langsung menyapanya, "Nana."

Diego juga menyapanya, "Kakak."

Wajah Reina kaku.

"Ya." Dia mengangguk, lalu bertanya, "Kapan kalian berdua kenal?"

"Barusan." Hanna berkata pada Reina, "Kalau bukan karena Diego, aku pasti sudah ditipu oleh orang munafik."

"Memang ada apa?" Reina tampak bingung.

Kebaikan apa yang adiknya lakukan?

Hanna memberi tahu Reina tentang Hans yang sudah menyembunyikan status pernikahan.

"Dia mau kencan buta sama aku, tapi dia nggak bilang kalau sudah menikah atau bahkan belum bercerai, tapi dia mulai mencari pasangan. Dia juga bilang nggak punya perasaan terhadap istrinya. "

Reina mendengarkan dalam diam dan melihat sisi baik Diego.

Dalam hal ini, Diego melakukan pekerjaannya dengan baik.

Namun, Reina ingin memberi tahu Hanna bahwa adik laki-lakinya tidak lebih baik dari laki-lakinya yang munafik itu, yang jelas-jelas seorang bajingan.

Saat Diego tidak punya uang, dia tega menjual kakak perempua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1929

    Sesampainya di rumah, Diego langsung mengirim pesan ke Hanna."Hanna, kamu suka nonton opera nggak? Temanku memberiku dua tiket opera. Besok kamu ada waktu? Mau nonton bareng aku?"Diego sudah menyelidiki Hanna. Dia berbeda dari wanita lain karena punya hobi menonton opera.Saat Hanna melihat pesan itu, dia teringat tentang kebaikan Reina padanya, juga tentang pengakuan Diego hari ini, jadi dia menjawab, "Oke, sampai jumpa besok."Tidak lama setelah Hanna membalas pesan Diego, sebuah panggilan telepon masuk ke ponselnya.Hans-lah yang menelepon."Hanna.""Hans? Ada apa?" Hanna tidak menyangka Hans akan meneleponnya."Aku mau minta maaf."Hans terdiam sesaat, "Setelah kupikir, ucapanmu hari ini benar, aku sudah menjelaskannya pada istriku."Hanna tercengang."Maksudmu, kamu dan istrimu ...."Hanna tidak berani menyelesaikan kalimatnya.Hans langsung mengaku, "Ya, aku sudah minta cerai. Ke depannya, aku mau menemukan orang yang benar-benar kusuka dan cocok denganku."Hanna tidak tahu har

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1930

    Hanna menatap Diego dengan bingung, "Bukannya aku bilang, aku yang traktir?""Ini pertama kalinya kita makan, mana mungkin aku berani minta wanita yang bayar?" Diego tampak seperti pria istimewa."Tapi ...." Hanna masih ingin mengucapkan sesuatu lagi, tapi Diego menyela, "Lain kali aja. Lain kali kamu traktir aku ya?"Bagi wanita muda seperti Hanna, Diego tahu betul bahwa Hanna tidak akan memanfaatkannya.Benar saja, Hanna mengangguk setuju, "Oke. Lain kali, aku yang bayar.""Ya."Artinya, Diego punya kesempatan lagi untuk bertemu Hanna.Hanna tidak banyak berpikir.Hanna tidak mencurigai Diego sama sekali.Mereka berdua pergi menonton opera bersama.Diego sama sekali tidak tertarik dengan hal semacam ini, tapi dia tidak menunjukkannya, malah dia duduk diam di samping Hanna.Setelah mereka berdua selesai menonton, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.Hanna sudah menganggap Diego sebagai teman dan menceritakan ucapan Hans tadi malam.Sesama pria pasti mengerti pikiran pria. Dieg

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1931

    Hanna tidak terlatih dalam minum minuman beralkohol, dia tidak bisa minum banyak.Setelah menegak beberapa gelas, Hanna mulai mabuk. Begitu banyak hal melintas di benaknya. Mulai dari orangtua yang mendesaknya menikah, teringat tentang kejadian kemarin di mana dia hampir mendapat masalah karena teman kencan butanya, Jason. Hanna punya segunung keluhan yang ingin dia ungkapkan.Diego, kamu tahu nggak sih? Aku itu capek banget hidup di dunia ini, kenapa orangtua aku maksa aku nikah?" Hanna mulai menggerutu.Melihat Hanna yang rapuh, Diego pun menggenggam tangan Hanna dengan lembut."Orangtua memang suka kayak gitu, kamu nggak usah sedih.""Aku nggak sedih, aku cuma heran aja. Aku bisa hidup sendiri dengan baik kok, aku sama sekali nggak mau menikah. Kalau tujuan mereka mendesakku menikah biar aku punya anak, aku 'kan bisa program bayi tabung." Hanna mulai terisak, "Orangtuaku itu kurang bergaul, memangnya mereka nggak lihat berita ya? Banyak lho wanita yang dibunuh karena para pria itu m

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1932

    Saat Adrian pergi untuk menyajikan anggur lagi, dia mendatangi kedua orang itu dan berkata pada Hanna."Nona, sepertinya kamu harus berhenti, kamu sudah mabuk."Diego hendak memarahi Adrian dan menyuruhnya pergi.Tidak disangka, Hanna menatap wajah kekanak-kanakan Adrian, tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Adik kecil."Adik?Adrian sekarang masih duduk di bangku SMP dan memang terlihat masih kecil.Adrian ingin berkomentar, tapi Hanna sudah berujar lebih dulu, "Nih, nggak ada kata sandi. Kamu pakai aja buat jajan, jangan beli yang mahal-mahal ya ...."Adrian terkejut saat melihat kartu yang diberikan padanya."Maaf, aku nggak bisa menerimanya, terima kasih."Kini Adrian yakin kalau wanita di hadapannya memang tidak kekurangan uang.Hanna terkejut melihat pemberiannya ditolak. Dia masih ingin berkomentar, tapi Diego menyela duluan."Ini pacarku, ada aku yang jagain. Sudah selesai 'kan antar minumannya? Cepat pergi sana."Diego menatap Adrian dengan dingin.Adrian tidak punya pilihan

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1933

    Diego tidak akan membiarkan Adrian merusak rencananya.Dia meninju wajah Adrian, lalu langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobil.Adrian ingin menghentikannya, tapi sudah terlambat."Krak!" Sesuatu jatuh dari mobil.Adrian berjalan ke depan dan melihat yang rusak adalah ponsel Hanna.Tepat pada saat ini, ibu Hanna menelepon dan Adrian menjawab panggilan tersebut....Di sisi lain, Reina sudah tidur, namun terbangun oleh dering telepon.Reina bangun dan melihat Diego meneleponnya.Kenapa Diego menelepon semalam ini?Reina menerimanya dengan ragu, "Halo.""Nana?"Suara di telepon bukan suara Diego, melainkan suara wanita paruh baya."Siapa kamu?" Reina tidak mengenali suara itu."Aku ibu Hanna," jawab wanita paruh baya itu.Ternyata Ines."Bibi kok meneleponku pakai nomor Diego?" Reina samar-samar merasa ada sesuatu yang buruk telah terjadi.Ines tidak menjawab, tapi berkata dengan agak serius, "Bisa ke Hotel Fourse, kamar 6008 sekarang?""Oke."Reina tahu, ada yang tidak beres.

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1934

    Kalau dia mengakui Diego akan mencelakai Hanna, maka orangtua Hanna pasti melihat Reina dengan buruk dan ujung-ujungnya, Reina ikut terdampak karena kejahatan Diego.Reina mengepalkan tangannya erat-erat dan menjawab."Bibi, Paman, bagaimana kalau kita menunggu sampai Hanna bangun dan langsung tanya sama Hanna." Reina terdiam, "Kalau Diego benar-benar punya niat jahat sama Hanna, terserah kalian mau apakan dia, kalian bisa jeblosin dia ke penjara."Wajah Diego menjadi pucat.Bagaimana bisa Reina berkata seperti itu?Mengirimnya ke penjara?Karena Reina sudah berkata demikian, orangtua Hanna tentu saja tidak bisa berkata apa-apa.Ines berkata, "Ayo, kita tunggu di dalam.""Oke."Namun Adrian berkata, "Saya kembali dulu ya, tadi saya izin sama atasan.""Jangan pergi!" Diego menghentikannya, "Kamu mau pergi setelah menjebakku? Nggak boleh!"Adrian terlihat kesal dan hendak setuju untuk tinggal.Reina berkata, "Jangan mempersulit orang lain. Dia itu kerja di Klub Beautide, kalau dia bersal

    Last Updated : 2024-12-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1

    Hujan turun dengan deras di hari ziarah makam.Saat ini, di pintu masuk rumah sakit.Reina yang bertubuh kurus sedang memegang laporan tes kehamilan dari rumah sakit, di kertas itu tertera sebuah kata yang tercetak tebal."Negatif.""Sudah tiga tahun menikah belum hamil juga?""Astaga, bisa-bisanya ada wanita yang begitu nggak berguna seperti kamu. Kalau nggak cepat hamil, kamu pasti akan didepak keluar dari Keluarga Sunandar, lalu bagaimana dengan Keluarga Andara?"Treya Libera yang berpakaian anggun mengentakkan sepatu hak tingginya. Dia menunjuk Reina dan terlihat sangat kecewa.Reina menatap kosong, begitu banyak kalimat yang ingin dia ungkapkan, tetapi pada akhirnya hanya terucap sebuah kata."Maaf.""Aku nggak butuh maaf. Aku mau kamu hamil anak Maxime, ngerti?"Reina tercekat, tidak tahu harus menjawab apa.Reina dan Maxime sudah menikah selama tiga tahun, tetapi Maxime tidak pernah sekalipun menyentuhnya.Mana mungkin dia bisa hamil?Treya kembali melirik Reina yang terlihat le

    Last Updated : 2024-02-28
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2

    Semua orang yang ada di ruangan itu menengok ke arah pintu.Sontak, suasana jadi hening.Reina melirik Maxime, tatapan pria itu begitu jernih, jelas dia sama sekali tidak mabuk.Reina sadar dia sudah ditipu Marshanda.Saat Maxime melihat sosok Reina, bola matanya yang gelap pun menegang.Sedangkan Jovan dan yang lainnya yang barusan mendukung Maxime untuk menerima perasaan Marshanda, semua tersenyum canggung.Harusnya Reina tidak datang."Nana, jangan salah paham. Jovan cuma bercanda, sekarang Max dan aku hanya teman biasa."Marshanda-lah yang pertama kali memecah ketenangan.Sebelum Reina sempat menjawab, Maxime yang kehilangan kesabaran sudah berdiri lebih dulu."Nggak perlu menjelaskan apa pun padanya."Setelah itu, Maxime berjalan ke depan muka Reina dan bertanya, "Mau apa ke sini?""Kupikir kamu mabuk, jadi aku datang untuk menjemputmu pulang," jawab Reina jujur.Maxime mencibir, "Sepertinya kamu nggak ingat sepatah kata pun yang kukatakan, ya."Maxime mengecilkan suaranya sehingg

    Last Updated : 2024-02-28

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1934

    Kalau dia mengakui Diego akan mencelakai Hanna, maka orangtua Hanna pasti melihat Reina dengan buruk dan ujung-ujungnya, Reina ikut terdampak karena kejahatan Diego.Reina mengepalkan tangannya erat-erat dan menjawab."Bibi, Paman, bagaimana kalau kita menunggu sampai Hanna bangun dan langsung tanya sama Hanna." Reina terdiam, "Kalau Diego benar-benar punya niat jahat sama Hanna, terserah kalian mau apakan dia, kalian bisa jeblosin dia ke penjara."Wajah Diego menjadi pucat.Bagaimana bisa Reina berkata seperti itu?Mengirimnya ke penjara?Karena Reina sudah berkata demikian, orangtua Hanna tentu saja tidak bisa berkata apa-apa.Ines berkata, "Ayo, kita tunggu di dalam.""Oke."Namun Adrian berkata, "Saya kembali dulu ya, tadi saya izin sama atasan.""Jangan pergi!" Diego menghentikannya, "Kamu mau pergi setelah menjebakku? Nggak boleh!"Adrian terlihat kesal dan hendak setuju untuk tinggal.Reina berkata, "Jangan mempersulit orang lain. Dia itu kerja di Klub Beautide, kalau dia bersal

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1933

    Diego tidak akan membiarkan Adrian merusak rencananya.Dia meninju wajah Adrian, lalu langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mobil.Adrian ingin menghentikannya, tapi sudah terlambat."Krak!" Sesuatu jatuh dari mobil.Adrian berjalan ke depan dan melihat yang rusak adalah ponsel Hanna.Tepat pada saat ini, ibu Hanna menelepon dan Adrian menjawab panggilan tersebut....Di sisi lain, Reina sudah tidur, namun terbangun oleh dering telepon.Reina bangun dan melihat Diego meneleponnya.Kenapa Diego menelepon semalam ini?Reina menerimanya dengan ragu, "Halo.""Nana?"Suara di telepon bukan suara Diego, melainkan suara wanita paruh baya."Siapa kamu?" Reina tidak mengenali suara itu."Aku ibu Hanna," jawab wanita paruh baya itu.Ternyata Ines."Bibi kok meneleponku pakai nomor Diego?" Reina samar-samar merasa ada sesuatu yang buruk telah terjadi.Ines tidak menjawab, tapi berkata dengan agak serius, "Bisa ke Hotel Fourse, kamar 6008 sekarang?""Oke."Reina tahu, ada yang tidak beres.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1932

    Saat Adrian pergi untuk menyajikan anggur lagi, dia mendatangi kedua orang itu dan berkata pada Hanna."Nona, sepertinya kamu harus berhenti, kamu sudah mabuk."Diego hendak memarahi Adrian dan menyuruhnya pergi.Tidak disangka, Hanna menatap wajah kekanak-kanakan Adrian, tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Adik kecil."Adik?Adrian sekarang masih duduk di bangku SMP dan memang terlihat masih kecil.Adrian ingin berkomentar, tapi Hanna sudah berujar lebih dulu, "Nih, nggak ada kata sandi. Kamu pakai aja buat jajan, jangan beli yang mahal-mahal ya ...."Adrian terkejut saat melihat kartu yang diberikan padanya."Maaf, aku nggak bisa menerimanya, terima kasih."Kini Adrian yakin kalau wanita di hadapannya memang tidak kekurangan uang.Hanna terkejut melihat pemberiannya ditolak. Dia masih ingin berkomentar, tapi Diego menyela duluan."Ini pacarku, ada aku yang jagain. Sudah selesai 'kan antar minumannya? Cepat pergi sana."Diego menatap Adrian dengan dingin.Adrian tidak punya pilihan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1931

    Hanna tidak terlatih dalam minum minuman beralkohol, dia tidak bisa minum banyak.Setelah menegak beberapa gelas, Hanna mulai mabuk. Begitu banyak hal melintas di benaknya. Mulai dari orangtua yang mendesaknya menikah, teringat tentang kejadian kemarin di mana dia hampir mendapat masalah karena teman kencan butanya, Jason. Hanna punya segunung keluhan yang ingin dia ungkapkan.Diego, kamu tahu nggak sih? Aku itu capek banget hidup di dunia ini, kenapa orangtua aku maksa aku nikah?" Hanna mulai menggerutu.Melihat Hanna yang rapuh, Diego pun menggenggam tangan Hanna dengan lembut."Orangtua memang suka kayak gitu, kamu nggak usah sedih.""Aku nggak sedih, aku cuma heran aja. Aku bisa hidup sendiri dengan baik kok, aku sama sekali nggak mau menikah. Kalau tujuan mereka mendesakku menikah biar aku punya anak, aku 'kan bisa program bayi tabung." Hanna mulai terisak, "Orangtuaku itu kurang bergaul, memangnya mereka nggak lihat berita ya? Banyak lho wanita yang dibunuh karena para pria itu m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1930

    Hanna menatap Diego dengan bingung, "Bukannya aku bilang, aku yang traktir?""Ini pertama kalinya kita makan, mana mungkin aku berani minta wanita yang bayar?" Diego tampak seperti pria istimewa."Tapi ...." Hanna masih ingin mengucapkan sesuatu lagi, tapi Diego menyela, "Lain kali aja. Lain kali kamu traktir aku ya?"Bagi wanita muda seperti Hanna, Diego tahu betul bahwa Hanna tidak akan memanfaatkannya.Benar saja, Hanna mengangguk setuju, "Oke. Lain kali, aku yang bayar.""Ya."Artinya, Diego punya kesempatan lagi untuk bertemu Hanna.Hanna tidak banyak berpikir.Hanna tidak mencurigai Diego sama sekali.Mereka berdua pergi menonton opera bersama.Diego sama sekali tidak tertarik dengan hal semacam ini, tapi dia tidak menunjukkannya, malah dia duduk diam di samping Hanna.Setelah mereka berdua selesai menonton, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.Hanna sudah menganggap Diego sebagai teman dan menceritakan ucapan Hans tadi malam.Sesama pria pasti mengerti pikiran pria. Dieg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1929

    Sesampainya di rumah, Diego langsung mengirim pesan ke Hanna."Hanna, kamu suka nonton opera nggak? Temanku memberiku dua tiket opera. Besok kamu ada waktu? Mau nonton bareng aku?"Diego sudah menyelidiki Hanna. Dia berbeda dari wanita lain karena punya hobi menonton opera.Saat Hanna melihat pesan itu, dia teringat tentang kebaikan Reina padanya, juga tentang pengakuan Diego hari ini, jadi dia menjawab, "Oke, sampai jumpa besok."Tidak lama setelah Hanna membalas pesan Diego, sebuah panggilan telepon masuk ke ponselnya.Hans-lah yang menelepon."Hanna.""Hans? Ada apa?" Hanna tidak menyangka Hans akan meneleponnya."Aku mau minta maaf."Hans terdiam sesaat, "Setelah kupikir, ucapanmu hari ini benar, aku sudah menjelaskannya pada istriku."Hanna tercengang."Maksudmu, kamu dan istrimu ...."Hanna tidak berani menyelesaikan kalimatnya.Hans langsung mengaku, "Ya, aku sudah minta cerai. Ke depannya, aku mau menemukan orang yang benar-benar kusuka dan cocok denganku."Hanna tidak tahu har

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1928

    Diego dan Hanna berjalan menghampirinya.Saat Hanna melihat Reina, dia langsung menyapanya, "Nana."Diego juga menyapanya, "Kakak."Wajah Reina kaku."Ya." Dia mengangguk, lalu bertanya, "Kapan kalian berdua kenal?""Barusan." Hanna berkata pada Reina, "Kalau bukan karena Diego, aku pasti sudah ditipu oleh orang munafik.""Memang ada apa?" Reina tampak bingung.Kebaikan apa yang adiknya lakukan?Hanna memberi tahu Reina tentang Hans yang sudah menyembunyikan status pernikahan."Dia mau kencan buta sama aku, tapi dia nggak bilang kalau sudah menikah atau bahkan belum bercerai, tapi dia mulai mencari pasangan. Dia juga bilang nggak punya perasaan terhadap istrinya. "Reina mendengarkan dalam diam dan melihat sisi baik Diego.Dalam hal ini, Diego melakukan pekerjaannya dengan baik.Namun, Reina ingin memberi tahu Hanna bahwa adik laki-lakinya tidak lebih baik dari laki-lakinya yang munafik itu, yang jelas-jelas seorang bajingan.Saat Diego tidak punya uang, dia tega menjual kakak perempua

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1927

    Dulu Hans sering memberikannya hadiah, tetapi seiring berjalannya waktu, Hans berhenti memberikannya.Hans bilang karena usia pernikahan yang sudah tua, tidak ada gunanya mereka seperti pasangan muda.Hans juga bilang, istrinya bisa beli apa yang dia butuhkan dan Hans akan membayarnya.Hans juga terkejut dengan pertanyaan istrinya, "Ya ngasih aja, apanya yang kenapa?"Istrinya tertegun lalu memeluk pinggang ramping Hans."Makasih sayang, aku suka banget."Hans menegang, seolah tak terbiasa dipeluk oleh istrinya.Setelah sekian lama, dia menepuk bahu istrinya dan berkata, "Aku mau ngomong sesuatu.""Apa?""Aku mau bercerai."Istri Hans tertegun dan tidak bereaksi dalam waktu lama.Suasana seketika jadi sunyi. Begitu tersadar, istri Hans buru-buru mengembalikan kalung itu, "Hans, aku nggak mau hadiah apa-apa, kamu jangan bercanda."Suaranya bergetar.Keduanya sudah lama menikah, mereka hampir tidak pernah bertengkar apalagi bercerai.Hans tidak berani menatap mata istrinya dan berkata sa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1926

    Hans tidak menyangka Hanna akan membantu Diego seperti ini.Citra baik yang awalnya dia buat di depan Hanna kini telah hilang.Karena tidak ada gunanya tinggal di sini lebih lama lagi, Hans pun tersenyum dan berkata, "Nona Hanna bisa saja, aku 'kan cuma nanya. Ah, acara 'kan sudah selesai, aku pergi dulu ya, masih ada urusan."Setelah berkata demikian, Hans buru-buru pergi.Saat mereka keluar, Melisha bertanya."Hans, gimana?""Nggak bagus, sudah hancur," kata Hans.Melisha terkejut, "Siapa? Siapa yang berani merusak urusanmu?""Adik Reina." Hans terdiam, "Sekarang kamu nggak perlu bekerja keras lagi. Hanna sudah tahu aku sudah menikah, bahkan meski aku cerai pun, kayaknya nggak ada kesempatan."Setelah berkata demikian, Hans masuk ke dalam mobil.Melisha mematung di tempat dan menghentakkan kakinya dengan marah."Adik Reina sialan!"Hans sedang duduk di dalam mobil saat ponselnya bergetar. Dia mengangkatnya dan melihat pesan dari istrinya."Hans, malam ini pulang jam berapa?" Di akhir

DMCA.com Protection Status