Share

Bab 1869

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-12-13 18:19:21
Saat ini Alana yang hamil muda hanya diam di rumah. Dua hari terakhir dia agak bingung karena Jovan pulang terlambat.

Dia bertanya pada pelayan, tapi pelayan ragu-ragu dan tidak bisa menjawab apa pun.

Kakek pun berkata, "Alana, Jovan 'kan suamimu. Kalau kamu mau tahu dia di mana, telepon saja atau cek langsung."

"Kalau dia marah atau nggak mau ngaku, bilang sama Kakek, nanti biar Kakek yang hukum dia."

Alana bukanlah orang yang suka ingin tahu, tapi sejak hamil dia selalu merasa khawatir.

Mungkin karena sedang hamil bayi Jovan, Alana selalu mengkhawatirkan saat Jovan sendirian di luar.

Dia takut kalau ternyata Jovan kecelakaan atau terancam bahaya lainnya.

"Oke."

Melihat Tuan Besar Jacob bersedia mendukungnya, Alana pun tidak banyak berpikir dan menelepon Jovan.

Saat ini, Jovan belum beranjak dari Klub Beautide.

"Alana? Kenapa?" Jovan melunakkan suaranya saat mengobrol dengan istrinya.

"Sekarang kamu di mana?" Alana bertanya.

Jovan melihat sekeliling, takut Alana berpikir macam-macam,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1870

    Alana menghela napas sedikit, "Jangan khawatir Nana, aku cuma kesal aja, tapi masih tenang kok."Alana menghela napas, "Aku nggak suka aja. Aku lagi hamil anak dia, dianya malah kayak gitu."Reina tidak tahu bagaimana menghibur Alana.Alana berkata lagi, "Nana, aku boleh nyamperin kamu nggak?""Oke, aku jemput." Reina tahu suasana hati wanita hamil akan terlalu berfluktuasi, Reina khawatir sesuatu akan terjadi pada Alana."Nggak perlu, aku sudah di mobil, sudah jalan kok." Suara Alana terdengar agak terisak.Dia benar-benar tidak ingin tinggal di rumah dan menonton kebohongan Jovan.Reina tidak menyangka Alana akan bertindak begitu tegas dan langsung pergi begitu saja.Reina pun menjawab, "Kalau gitu aku tungguin di pintu masuk ya.""Oke."...Di sisi lain, Jovan melihat sebuah toko bunga di pinggir jalan dalam perjalanan pulang.Dia minta sopir berhenti dan berlari keluar untuk membeli sebuket besar bunga-bunga indah berbagai warna.Setelah kembali ke dalam mobil sambil membawa sebuke

    Last Updated : 2024-12-13
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1871

    Jovan tidak dapat menemukan Alana di mana pun. Dia langsung keringat dingin dan buru-buru bertanya pada Riko dan lelaki tua itu.Tuan Besar Jacob sengaja tidak memberi tahu Jovan karena dia ingin memberikan pelajaran bagi Jovan."Ya nggak tahu, dia ada di kamar kok. Ke toilet kali, kamu sudah cari di toilet belum?" tanya balik Tuan Besar Jacob.Jovan mengernyit, "Dia nggak ada di rumah.""Aneh." Tuan Besar Jacob pura-pura cemas, "Terus ngapain kamu masih diam di sini? Cepat sana cari Alana! Ingat ya, dia lagi hamil. Kalau sampai kenapa-kenapa, kamu harus tanggung jawab!"Riko ikut menimpali, "Kayaknya Tante Alana nggak begitu senang hari ini. Apa dia kabur dari rumah?"Jovan panik setengah mati.Dia langsung pergi mencari Alana.Di sisi lain, Alana sudah tiba di rumah sakit. Alana menjenguk Liane sebentar, lalu Reina izin pada Liane untuk tidur dengan Alana malam ini."Alana, sini. Kamu sudah ngomong sama keluarga kalau kamu ke sini?" bisik Reina.Alana menggeleng, "Nggak, aku keluar d

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1872

    Kalimat terakhir Maxime membuat ganjalan di hati Jovan terangkat."Kak Max, maksudnya si Alana lagi sama Kak Reina?""Ya." Maxime melihat sepertinya Jovan tidak menanggapi kata-katanya dengan serius, jadi Maxime mengingatkannya lagi, "Jo, dulu waktu masih lajang kamu boleh sih main-main. Tapi sekarang 'kan kamu sudah menikah, bentar lagi punya anak pula. Lain kali hati-hati lah."Jovan sudah berada dalam mobil, "Kak Max ngomong apaan? Aku sudah nggak kayak dulu tahu, main-main apanya?""Bagus deh kalau nggak.""Jadi sekarang si Alana ada di rumah sakit?" Jovan kembali bertanya."Ya."Setelah Maxime menjawab, dia menutup telepon.Hari ini Maxime harus tidur sendirian lagi.Jovan langsung pergi ke rumah sakit untuk mencari Alana.Dalam perjalanan ke sana, dia merenungkan ucapan Maxime, lama sekali.Jangan-jangan Alana salah paham?Jovan menepuk keningnya sendiri, "Bodoh banget aku! Si Alana pasti dengar suara Marshanda tadi."Jovan langsung menelepon asistennya dan meminta asistennya men

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1873

    Alana sudah tidak marah, tapi dia tetap bertanya, "Terus kok kamu nyariin dia?""Ya aku mau mastiin kondisi dia lah. Aku sudah nyuruh orang periksa kondisi kejiwaan dia. Kalau dia beneran gila, ya sudah. Tapi kalau dia cuma pura-pura, awas aja!" Jovan menjelaskan.Setelah itu Jovan menatap Alana dan berkata, "Alana, dulu tuh aku ditipu habis-habisan sama dia, kamu tahu, 'kan? Kalau dari awal aku tahu orang yang menyelamatkanku itu Kak Reina, ngapain aku bantuin si Marshanda?""Sekarang tuh aku cuma mau mastiin dia dapat pelajaran yang setimpal."Alana mendengarkan, setelah terdiam cukup lama, dia berkata pada Jovan, "Maaf aku sudah salah paham. Kupikir kamu lagi gatel sama wanita lain."Jovan pun menggoda istrinya, "Kamu ... cemburu yah?"Wajah Alana langsung memerah."Cih! Ya nggak lah! Aku tuh kesal. Kesal karena dikhianati kamu, kesal karena aku nggak punya mata makanya bisa ketipu sama kamu!""Iya, iya. Sudah nggak usah marah ya, nggak baik ibu hamil marah-marah." Jovan pun memeluk

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1874

    Melisha mengulurkan tangannya, tetapi Reina tidak menjabatnya kembali, malah menatap Melisha dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa, Nona Melisha?"Melisha memasukkan tangannya ke dalam sakunya dengan malu, lalu berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Aku cuma dengar si Syena sudah pasti dipenjara ya? Jadi aku datang buat ngasih kamu selamat."Reina tahu Melisha pasti tidak punya niat baik.Selama periode ini, Melisha dan ayah mertuanya tidak menonjolkan diri.Namun kejanggalan ini justru di mata Reina, makin menandakan situasi bahaya."Terima kasih. Kalau nggak ada urusan lain, aku kerja dulu." Reina mengangkat kakinya dan hendak pergi.Melisha yang sigap langsung meraih pergelangan tangan Reina, "Nana, kita 'kan keluarga, kamu nggak perlu bersikap dingin begini, 'kan?"Sekarang Melisha baru menganggapnya keluarga?"Sebenarnya kamu mau apa?" Reina tidak sabar."Kesehatan Tuan Besar Latief belakangan memburuk. Dia minta aku nyari kamu dan Max buat kumpul-kumpul. Malam ini bisa datang

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1875

    Ayah Maxime tinggal di luar negeri dan belum kembali.Joanna mengernyit, "Kak, kamu 'kan tahu Daniel butuh waktu buat ke sini, paling nggak butuh dua jam."Aarav mendengus dingin."Ya kalau gitu kita bicara lagi pas dia balik. Kamu itu orang luar, mendingan nggak usah ikut campur."Joanna mengertakkan giginya dengan marah, "Gimana juga aku sudah melahirkan dua putra buat Keluarga Sunandar, kenapa aku masih dianggap orang luar? Nggak bisa, aku mau tanya ke ayah kenapa dia pilih kasih!""Meski anak-anakku lebih hebat dari Rendy, masa mereka diperlakukan nggak adil?"Kekayaan Tuan Besar Latief yang ditumpuk selama ini pastinya sudah menggunung.Meski Maxime sekarang unggul, begitu kekayaan Tuan Besar Latief diberikan pada Aarav, Maxime akan berada dalam bahaya.Apalagi, Morgan butuh modal juga.Joanna tidak rela jika kekayaan Tuan Besar Latief yang begitu besar semua diberikan pada keluarga Aarav.Aarav berdiri di depan Tuan Besar Latief, "Joanna, kalau mau nyalahin ya salahin aja suamimu

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1876

    Joanna juga takut pada Aarav yang menghardiknya.Joanna tidak tahu harus berkata apa, jadi dia berhenti bicara.Sekarang Joanna merasa sedih dan kecewa, kenapa suaminya membiarkannya menghadapi semua ini sendirian sedangkan suaminya malah enak-enakan di luar sana?Kekecewaan ini sebenarnya sudah menumpuk sedikit demi sedikit dari masa lalu.Malam ini, mereka semua tidak ada yang tidur.Saat Daniel datang, semua kerabat Keluarga Sunandar sudah datang.Joanna sudah memakai pakaian berkabung.Daniel pertama-tama melihat ke arah ayahnya, lalu datang ke sisi Joanna, "Kok kamu nggak ngasih tahu aku lebih awal?"Mata lelah dan tatapan kekecewaan Joanna tertuju pada Daniel."Kamu yakin aku nggak ngomong? Sebulan yang lalu, aku sudah kasih tahu kamu kesehatan ayah memburuk. Aku minta kamu pulang supaya bisa mengurus pengaturan pemakaman.""Kupikir kamu minta aku balik cuma buat memperebutkan warisan ayah!" sahut Daniel.Joanna sangat terkejut.Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan berkata, "D

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1877

    "Sudah tua nggak berarti aku mau hidupku kayak gitu aja. Aku nggak mau menyia-nyiakan waktuku buat kamu!" ucap Joanna.Setelah itu Joanna langsung berdiri dan pergi ke ruang tamu untuk beristirahat.Daniel berdiri di sana sendirian, menatap sosok Joanna yang pergi dengan tidak percaya.Daniel adalah orang yang santai, dia merasa Joanna berulah karena tidak mendapat warisan. Paling Joanna akan baik sendiri setelah dua hari berlalu, pikir Daniel.Keesokan harinya.Pemakaman Tuan Besar Latief dilakukan seperti seharusnya, teman-teman Reina juga datang berkunjung."Aku turut berbela sungkawa ya," kata Sisca.Reina mengangguk.Para tamu datang satu per satu.Yang lain mungkin murung dan sedih, tapi berbeda dengan Melisha yang senyumnya begitu lebar. Dia langsung mengumumkan pesan wasiat dari Tuan Besar Latief.Daniel dan Joanna bertengkar.Pemakaman Tuan Besar Latief diadakan selama tiga hari tiga malam.Setelah selesai, Joanna mengumumkan sesuatu pada Reina, Maxime dan Morgan."Aku dan aya

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2090

    Daniel mengangguk berulang kali. "Tentu saja, Kak."Setelah mengatakan itu, sebagai orang tua yang baik, dia langsung melangkah mendekati Tommy."Tommy, kalau kamu nggak mau pakai topeng ini, kamu nggak perlu memakainya."Daniel memaafkan Tommy atas nama Riko tanpa menanyakan apa yang terjadi hari itu.Riko mengerti orang seperti apa kakeknya, dia pun tidak marah.Tommy segera melepaskan topeng Siluman Babi itu dari wajahnya. Dia menginginkan topeng Raja Kera, siapa yang menginginkan topeng Siluman Babi.Aarav pura-pura memelototinya. "Tommy, cepat bilang terima kasih sama Kakek.""Terima kasih, Kakek.""Ini bukan apa-apa, nggak perlu berterima kasih," kata Daniel sambil tertawa.Aarav memperhatikan bahwa situasi di sini begitu harmonis dan bahagia, jadi dia mengutarakan tujuan kedatangannya."Max, karena kita keluarga, aku nggak akan basa-basi. Aku dengar IM Grup memiliki proyek di luar negeri yang membutuhkan penghubung? Bagaimana pendapatmu tentang perusahaan kita?"Maxime tahu bahw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2089

    "Ayah, kalau Ayah benar-benar ingin berubah, lebih baik bersikap baik pada Ibu dulu, itu yang utama." Maxime mengatakan ini dari lubuk hatinya yang terdalam. "Apa Ayah ingat, saat aku dan Reina ingin bercerai, bukankah Ayah menasihatiku biar nggak cerai dengannya atau aku akan menyesal nantinya.""Saat ini, apa Ayah menyesal?" tanya Maxime.Wajah Daniel sedikit menegang.Dalam hal hubungan dan perasaan, pihak yang menyaksikanlah yang akan sadar lebih jelas.Pada awalnya, dia bisa melihat sekilas bahwa Reina adalah menantu yang baik, dia pun memperlakukan Maxime dengan baik. Jika Maxime menceraikannya, dia pasti tidak akan bisa menemukan orang lain yang akan memperlakukannya dengan baik.Demikian pula, Maxime juga menerapkan situasi ini kepada ayahnya."Sayangnya, aku dan ibumu sudah tua dan berbeda darimu saat itu. Kamu nggak ngerti."Daniel masih tidak bisa melepaskan harga dirinya dengan meminta rujuk.Maxime sadar akan hal ini dan tidak mencoba membujuknya lebih jauh."Oh ya, bagaim

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2088

    Hidup memang tidak bisa diprediksi.Diego memandang Sophia yang terbaring tidak jauh dari sana melalui cahaya yang redup, tiba-tiba merasa bahwa kehidupan seperti ini tampaknya menyenangkan.Dia memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.Pada hari pertama tahun ini, ada kegembiraan di mana-mana.Reina mengajak keempat anaknya membuat boneka salju di halaman rumah, sementara Maxime mengawasi mereka dari jauh.Mereka tampak harmonis.Pada saat itu, sebuah mobil melaju di luar rumah.Morgan duduk di dalam mobil mewah, menyaksikan pemandangan ini dari jauh. Dia tidak merasakan apa pun di dalam hatinya.Simpul di tenggorokannya bergulir pelan saat dia memberi isyarat kepada pengemudi untuk menepi.Saat Morgan turun, Reina juga memperhatikannya.Baru satu atau dua bulan sejak terakhir kali Reina melihatnya, tetapi Morgan terlihat kehilangan sebagian besar berat badannya. Bahkan wajahnya terlihat sangat tirus.Dia dan Maxime adalah saudara kembar, dulu mereka terlihat persis sama. Namun, sekara

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2087

    Sophia bisa memahami pemikiran keduanya.Di masa lalu, semua orang biasanya pulang ke pedesaan untuk merayakan malam Tahun Baru, di mana kerabat dan tetangga tinggal bersama, berbicara dan mengobrol dengan gembira.Namun, Tahun Baru kali ini mereka harus tinggal di kota karena khawatir penyakit kedua orang tuanya kambuh dan tidak bisa sampai ke rumah sakit tepat waktu."Ya, kalau sudah selesai, kalian harus tidur." Sophia membujuk keduanya, seakan mereka adalah anak kecil.Erna dan Robi pun bersimpati padanya. Mereka menganggukkan kepala tanda setuju. "Ya."Diego juga menemani di samping, membicarakan tentang acara yang mereka saksikan kepada keduanya."Program-program sekarang nggak sebagus dulu. Sayang sekali, Tahun Baru sudah nggak semeriah dulu," kata Robi pelan.Dia juga tahu bahwa di pedesaan pun demikian. Semua orang bermain dengan ponsel mereka, jadi komunikasi secara langsung pun jadi berkurang."Kalau tahun depan kita pulang kampung, pasti akan lebih meriah," kata Sophia samb

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2086

    Tahun Baru hampir tiba.Reina menyiapkan banyak kebutuhan Tahun Baru, mengirimkan sebagian untuk kakek dan neneknya.Sebagian lagi, dia tetap menyimpannya di rumah sendiri.Pada malam Tahun Baru.Reina dan Maxime membawa anak-anak mereka kembali ke kediaman Keluarga Sunandar. Pertemuan ini membuat suasana menjadi sangat meriah.Namun, di meja makan, hubungan Joanna dan Daniel agak renggang.Daniel menunjukkan wajah muram. "Max, tolong hubungi Morgan. Katakan padanya bahwa hari ini, di malam Tahun Baru, dia harus kembali."Morgan sudah lama tidak kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel menghubunginya beberapa kali, tetapi panggilannya selalu ditolak."Ayah, Morgan bukan anak kecil lagi, dia akan pulang kalau memang ingin pulang. Kalau nggak, jangan diambil pusing," kata Maxime dengan tenang."Bicara apa kamu ini. Malam Tahun Baru harusnya jadi reuni keluarga, mana bisa dibenarkan kalau Morgan nggak pulang?" tegur Daniel.Di sampingnya, Joanna menyuapi Leo makanan pendamping ASI de

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2085

    Setelah makan sampai kenyang, semua orang duduk bersama dan mengobrol cukup lama.Ketika tiba waktunya untuk tidur di malam hari, Sophia dan Diego tidur secara terpisah.Namun, Erna berpikiran sangat terbuka. "Kalian berdua akan menikah, nggak masalah kalau tidur di satu kamar.""Apa boleh begini?" Sophia sedikit tidak percaya.Dia pernah menjalin hubungan, tetapi Erna selalu menyuruhnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan hubungan badan atau apa pun sebelum mereka menikah.Sekarang, ibunya ini malah menawarinya tidur dengan Diego?"Tentu saja boleh, masyarakat sekarang sudah nggak seperti dulu lagi," kata Erna sambil tersenyum.Zaman sudah berbeda. Sekarang, kondisinya dan suaminya sudah seperti ini, jadi Sophia harus mempertahankan pria sebaik Diego."Tapi ...." Sophia masih ragu, merasa ada yang aneh dengan kedua orang tuanya.Erna mendorongnya ke kamar Diego. "Sudah, masuk sana. Ayahmu sudah ingin menggendong cucu."Kata-kata itu membuat Sophia makin tidak percaya.Dia didorong

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2084

    "Apa kakakmu sudah menikah?" Erna bertanya, mengambil alih pembicaraan.Para wanita biasanya khawatir akan memiliki seorang kakak ipar yang terlalu mendominasi di dalam keluarga mertua."Sudah menikah dan punya beberapa anak," kata Diego dengan jujur."Oh, begitu rupanya." Mata Erna tertuju pada Robi.Robi tidak basa-basi lagi dan bicara langsung pada intinya, "Diego, sejujurnya sejak bertemu denganmu, kami merasa kamu anak yang baik.""Hanya saja, kami nggak tahu bagaimana pendapatmu tentang Sophia ...."Sebelum Robi sempat menyelesaikan kalimatnya, Diego mengambil alih pembicaraan, "Aku sangat menyukai Sophia dan aku pasti akan memperlakukannya dengan baik di masa depan."Sophia menyantap makanannya dengan menunduk tanpa berkata apa-apa.Meskipun ini adalah kalimat yang telah mereka bicarakan dan sepakati, dia masih agak malu ketika mendengar ada seorang pria mengatakan bahwa dia mencintainya dan akan memperlakukannya dengan baik.Melihat Sophia bersikap seperti itu, Robi dan Erna ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2083

    Ketika Robi dan Erna mendengar bahwa orang tua Diego sudah meninggal dunia, mereka menatapnya dengan kesedihan di matanya."Orang tuamu seharusnya belum terlalu tua, kenapa mereka bisa meninggal?"Diego berkata dengan jujur, "Ayah mengalami kecelakaan mobil dan ibu meninggal karena kanker."Mendengar ini, Erna makin merasa tidak tega kepada Diego."Anak baik, jangan sedih. Mulai sekarang, kami akan jadi keluargamu."Diego mengangguk berulang kali. "Ya."Sophia berdiri di samping, melihat keakraban Diego dan kedua orang tuanya. Pembicaraan ini seakan dia dan Diego benar-benar bersama."Ayah dan Ibu, kalian bicara dulu saja, aku akan menyiapkan makanan," kata Sophia.Diego langsung berdiri. "Sophia, aku akan membantumu. Om, Tante, kalian istirahat dulu saja.""Ya."Senyum di wajah Erna dan Robi belum hilang sejak mereka melihat Diego.Ketika putri mereka dan Diego pergi ke dapur untuk memasak bersama ....Erna tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Diego anak yang sangat baik, tampan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2082

    Robi langsung bertingkah seperti orang yang sangat bersemangat. "Aku dan Ibumu merasa makin bersemangat akhir-akhir ini. Sepertinya setelah kita kembali untuk merayakan Tahun Baru, kita nggak perlu lagi dirawat di rumah sakit."Melihat wajah pucat kedua orang tuanya, Sophia tahu bahwa mereka hanya ingin menghibur dan membohonginya.Namun, dengan momen hangat seperti ini, tentu saja dia tidak akan merusaknya."Hmm, baguslah."Robi berencana untuk menanyakan identitas Diego.Sophia berdiri. "Kita kembali dulu saja dan lanjutkan pembicaraan di sana. Tempat ini terlalu kecil dan nggak ada tempat istirahat. Setelah pulang nanti, aku akan memasak makanan untuk kalian. Kalian bisa bicara dengan Diego pelan-pelan.""Ya, ya, ya."Keduanya mengangguk berkali-kali.Sejujurnya, mereka sangat ingin keluar, tidak ingin terus tinggal di rumah sakit.Namun, penyakit mereka sangat serius. Jika mereka meninggalkan rumah sakit terlalu lama, nyawa mereka mungkin akan jadi taruhannya.Sophia juga mengetahu

DMCA.com Protection Status