Share

Bab 1863

Penulis: Kacang Merah
Ibu Carlos masih bisa berpikir jernih. Waktu melihat Cath hampir kehabisan napas, dia langsung membujuk putranya.

"Carlos, cepat lepaskan dia, jangan sampai dia mati di tanganmu."

Carlos tersadar dan langsung menghempaskan Cath.

Cath terhempas ke lantai dengan keras hingga terbatuk berulang kali.

Carlos sudah tidak punya rasa kasihan pada Cath. Dia menghampiri Cath dan menendangnya, "Aku tanya sekali lagi, di mana uangnya?"

Cath terbatuk sambil menggeleng, "Beneran ... Uhuk! Uhuk! Sudah ... dicuri."

Carlos terlalu malas terus bicara dengan Cath, jadi dia minta bantuan ibunya untuk menggeledah seluruh ruangan untuk memastikan apa Cath membohonginya atau tidak.

Sayangnya, setelah mencari lebih dari setengah jam mereka tidak menemukan apa pun.

Saat ini Cath sudah lebih tenang, wajahnya berlinang air mata.

"Aku nggak bohong, benar-benar sudah dicuri, kalau nggak aku sudah terbang ke luar negeri."

"Kurang ajar!" Carlos menendangnya lagi.

Ibu Carlos hanya bisa menuding Cath, "Bahkan meski ka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yaa-yuuk Darmoyo
cerita sudah melenceng ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1864

    Sisca menutup telepon dan bersiap untuk istirahat.Namun ponselnya berdering lagi, telepon masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.Sisca mengangkat telepon itu sambil mengernyit bingung."Sisca? Ini Sisca bukan?"Suara Ibu Carlos terdengar.Ibu Carlos sudah memblokir kontak Sisca setelah Sisca dan Carlos bercerai.Sekarang dia meminjam ponsel orang lain untuk menelepon Sisca.Supaya Sisca tidak langsung menutup telepon, ibu Carlos-lah yang menghubungi Sisca.Sisca mengernyit, "Ya.""Oh syukurlah, akhirnya Ibu bisa menghubungimu. Sisca, kapan kamu punya waktu? Ayo main ke rumah kami, nengok Ibu." Ibu Carlos berusaha sekuat tenaga untuk terdengar baik.Sisca merasa geli, "Nyonya, apa Anda lupa kalau aku dan anakmu sudah cerai? Ibuku bukan kamu."Ucapan sinis Sisca membuat ekspresi ibu Carlos berubah.Namun kini, nasib Keluarga Winston bergantung pada Sisca.Ibu Carlos hanya bisa menahan rasa malu dan berujar dengan sabar yang dibuat-buat, "Sisca, Carlos-lah yang duluan mau selingkuh, dar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1865

    Ibu Carlos menelepon lagi, tetapi tidak dapat tersambung.Carlos langsung bertanya, "Gimana?""Sisca ini mau mutusin hubungan dengan kita." Ibu Carlos terlihat sangat kesal.Cosco ikut terlihat kesal, "Papa, Nenek, aku mau pulang. Aku mau mainan pesawat, kapan kita bisa pulang?"Carlos juga terlihat tidak sabar, "Jangan bikin masalah, emangnya kamu nggak lihat di rumah sekarang lagi ada masalah?"Cosco tidak terlalu peduli."Aku mau makan kue coklat buatan Bibi Indah, cepat suruh Bibi Endah balik."Setelah Keluarga Winston bangkrut, Carlos memecat Indah, pembantu mereka.Ibu Carlos langsung membujuk cucu kesayangannya, "Cucuku sayang, tunggu sebentar lagi ya. Nanti kami minta Bibi Endah buat balik dan bikinin kue coklat untukmu.""Nggak, aku maunya sekarang ... " Karena sudah terbiasa dimanja, Carlos pun terus merengek."Makan! Makan! Makan! Kamu cuma tahunya makan aja, mau kupukul?" bentak Carlos.Ini adalah pertama kalinya Cosco dimarahi oleh ayahnya, dia langsung berhenti menangis,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1866

    Begitu masalah Syena terungkap, banyak orang mengetahuinya termasuk Marshanda yang sedang bersembunyi di rumah.Selama ini Marshanda hidup seperti tahanan karena takut dituntut. Hati kecilnya juga sedang menyiapkan diri, dia takut sekali suatu hari Reina dan Maxime akan memberikan pelajaran padanya.Marshanda tidak sadar, Reina memang sengaja melakukan ini untuk membuatnya ketakutan setiap hari.Setelah Reina selesai menyelesaikan masalah Syena, dia juga bertanya pada Deron bagaimana keadaan Marshanda akhir-akhir ini.Deron memberitahunya bahwa Marshanda bersembunyi di rumah kontrakan dan tidak berani keluar kecuali untuk mengambil makanan untuk dibawa pulang setiap hari."Sepertinya sekarang dia cukup baik-baik saja," ucap Reina.Marshanda sudah mencelakai Reina dengan kejam dan hampir melukai Alana.Reina tidak akan melepaskan Marshanda begitu saja."Sudah waktunya membiarkan dia menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Nggak bisa aman damai lagi," ucap Reina.Deron mengerti maksud Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1867

    "Nana, aku sadar aku sudah salah. Tolong bantu aku." Marshanda meraih tangan Reina dan menatap Reina penuh harap, "Benar-benar nggak ada yang bisa bantu aku lagi. Setelah aku diboikot dari dunia entertainment, aku banyak utang dan seumur hidup aku nggak bisa lunasin itu semua."Reina menatap Marshanda dengan tenang, "Kenapa kamu mikir aku mau bantuin kamu lunasin utang?"Marshanda tercengang.Selama ini, Marshanda terus bermimpi tentang masa lalu.Dia bermimpi ketika hubungannya dengan Reina masih sangat baik. Waktu itu Reina begitu baik padanya, Reina akan melindungi Marshanda dari orang-orang yang menindasnya dan selalu membantu Marshanda tanpa syarat.Ayah Reina juga sangat baik padanya. Bukan hanya membiayai studinya, tetapi juga mengizinkannya bersekolah di sekolah yang sama dengan putrinya, Reina.Terkadang saat terbangun dari mimpi, Marshanda merasa segala sesuatunya sekarang terasa aneh."Nana, aku sangat menyesal. Seharusnya aku nggak melakukan begitu banyak hal yang menyakiti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1868

    Saat ini ada seseorang yang menatap Marshanda dengan tajam.Marshanda juga bisa merasakan tatapan tajam itu. Dia menoleh dan beradu pandang dengan mata gelap Jovan.Jovan tidak ada pekerjaan hari ini, jadi dia membawa beberapa kliennya untuk makan malam.Saat melihat ketidakberdayaan Marshanda, sorot mata Jovan terlihat angkuh.Marshanda sendiri malah melihat Jovan seperti seorang penyelamatnya. Dia buru-buru merangkak menghampiri Jovan dan menangis tersedu-sedu, "Jovan!"Marshanda bergegas menghampiri Jovan.Tapi pengawal di sekitar Jovan langsung menghentikan Marshanda.Wajah Marshanda basah karena air mata, dia masih berteriak, "Jovan! Jovan! Tolong dengarkan aku dulu."Jovan mengernyit.Klien di sampingnya bertanya, "Tuan Jovan, kamu kenal dia?"Jovan mengalihkan pandangannya."Mana mungkin aku kenal wanita kayak itu?""Ya, benar juga." Klien itu langsung tertawa dan minta maaf, "Aku salah ngomong. Sekali lihat kita juga tahu, wanita ini bukan orang baik. Dia pasti mau menjilatmu."

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1869

    Saat ini Alana yang hamil muda hanya diam di rumah. Dua hari terakhir dia agak bingung karena Jovan pulang terlambat.Dia bertanya pada pelayan, tapi pelayan ragu-ragu dan tidak bisa menjawab apa pun.Kakek pun berkata, "Alana, Jovan 'kan suamimu. Kalau kamu mau tahu dia di mana, telepon saja atau cek langsung.""Kalau dia marah atau nggak mau ngaku, bilang sama Kakek, nanti biar Kakek yang hukum dia."Alana bukanlah orang yang suka ingin tahu, tapi sejak hamil dia selalu merasa khawatir.Mungkin karena sedang hamil bayi Jovan, Alana selalu mengkhawatirkan saat Jovan sendirian di luar.Dia takut kalau ternyata Jovan kecelakaan atau terancam bahaya lainnya."Oke."Melihat Tuan Besar Jacob bersedia mendukungnya, Alana pun tidak banyak berpikir dan menelepon Jovan.Saat ini, Jovan belum beranjak dari Klub Beautide."Alana? Kenapa?" Jovan melunakkan suaranya saat mengobrol dengan istrinya."Sekarang kamu di mana?" Alana bertanya.Jovan melihat sekeliling, takut Alana berpikir macam-macam,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1870

    Alana menghela napas sedikit, "Jangan khawatir Nana, aku cuma kesal aja, tapi masih tenang kok."Alana menghela napas, "Aku nggak suka aja. Aku lagi hamil anak dia, dianya malah kayak gitu."Reina tidak tahu bagaimana menghibur Alana.Alana berkata lagi, "Nana, aku boleh nyamperin kamu nggak?""Oke, aku jemput." Reina tahu suasana hati wanita hamil akan terlalu berfluktuasi, Reina khawatir sesuatu akan terjadi pada Alana."Nggak perlu, aku sudah di mobil, sudah jalan kok." Suara Alana terdengar agak terisak.Dia benar-benar tidak ingin tinggal di rumah dan menonton kebohongan Jovan.Reina tidak menyangka Alana akan bertindak begitu tegas dan langsung pergi begitu saja.Reina pun menjawab, "Kalau gitu aku tungguin di pintu masuk ya.""Oke."...Di sisi lain, Jovan melihat sebuah toko bunga di pinggir jalan dalam perjalanan pulang.Dia minta sopir berhenti dan berlari keluar untuk membeli sebuket besar bunga-bunga indah berbagai warna.Setelah kembali ke dalam mobil sambil membawa sebuke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1871

    Jovan tidak dapat menemukan Alana di mana pun. Dia langsung keringat dingin dan buru-buru bertanya pada Riko dan lelaki tua itu.Tuan Besar Jacob sengaja tidak memberi tahu Jovan karena dia ingin memberikan pelajaran bagi Jovan."Ya nggak tahu, dia ada di kamar kok. Ke toilet kali, kamu sudah cari di toilet belum?" tanya balik Tuan Besar Jacob.Jovan mengernyit, "Dia nggak ada di rumah.""Aneh." Tuan Besar Jacob pura-pura cemas, "Terus ngapain kamu masih diam di sini? Cepat sana cari Alana! Ingat ya, dia lagi hamil. Kalau sampai kenapa-kenapa, kamu harus tanggung jawab!"Riko ikut menimpali, "Kayaknya Tante Alana nggak begitu senang hari ini. Apa dia kabur dari rumah?"Jovan panik setengah mati.Dia langsung pergi mencari Alana.Di sisi lain, Alana sudah tiba di rumah sakit. Alana menjenguk Liane sebentar, lalu Reina izin pada Liane untuk tidur dengan Alana malam ini."Alana, sini. Kamu sudah ngomong sama keluarga kalau kamu ke sini?" bisik Reina.Alana menggeleng, "Nggak, aku keluar d

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status