Share

Bab 11

Author: Kacang Merah
Hujan masih sering turun di penghujung bulan Mei.

Setelah Reina keluar rumah sakit, Revin sering meluangkan waktu untuk menemaninya.

Mungkin karena efek samping dari obat-obatan yang dia minum dulu, kondisi kesehatan Reina jadi lebih buruk dari sebelumnya.

Namun, semangat hidupnya sangat tinggi, kadang saat tidak nafsu makan, dia tetap memaksakan diri untuk mengisi perutnya.

Selama bersama Revin, dia tidak pernah menyebut nama Maxime sekalipun.

Setiap orang berbeda, ada tipe yang suka memendam masalah dan begitu masalah itu diungkit kembali, mereka akan merasa tersiksa sama seperti luka lama yang terbuka kembali.

Atau mungkin dia tidak ingin menyebarkan aura negatif pada orang-orang di sekitarnya.

Saat sendirian, ada kalanya Reina memandangi foto profil WhatsApp Maxime.

Dia tidak tahu bagaimana sebaiknya memulai pembicaraan untuk membahas perceraian mereka.

Hari ini, Reina pergi keluar untuk berbelanja bahan makanan dan baru saja hendak pulang.

Saat dia hendak pulang, ada seseorang berdiri di depannya.

Marshanda mengenakan kacamata hitam dan masker, rambut panjang sebahu dibiarkan tergerai. Dia memakai gaun panjang yang indah lengkap dengan sepatu hak tinggi yang membuatnya tampak memesona.

"Nana, apa ibumu tahu kamu belum mati?" Marshanda mengernyit.

Reina tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini.

Keduanya pergi ke sebuah kafe yang sepi lalu duduk di dekat jendela.

Hujan deras membasahi kaca jendela.

Marshanda melepas masker dan memperlihatkan wajahnya yang cantik. "Tenang saja, Jo bilang Diego membawa lari uang Pak Jeremy dan kabur dengan ibumu. Mereka nggak akan menyusahkanmu lagi."

Reina sudah lebih dulu mendengar hal ini dari Revin.

Karena Treya dan Diego gagal menikahkan Reina sesuai kesepakatan, mereka langsung kabur ke luar negeri hari itu juga.

Siapa sangka Keluarga Andara yang dulunya sangat kaya raya akan bangkrut karena uang 600 miliar?

Reina mendengarkan dalam diam tanpa emosi apa pun.

"Sebenarnya apa yang mau kamu katakan?"

Mata Marshanda diam-diam tertuju pada perut Reina yang masih belum terlihat membuncit.

Dia meremas tangannya dan tidak membongkar semua di hadapan Reina. "Katakan saja, apa yang kamu mau supaya bisa meninggalkan Max?"

"Sebut saja harganya, aku akan langsung setuju."

Sombong sekali.

Reina tersenyum.

Dia menatap lurus Marshanda dengan tenang. "Kami menikah selama tiga tahun, nilai harta kami bersama setidaknya bernilai triliunan, 'kan? Memangnya kamu punya uang sebanyak itu?"

Aktris papan atas sekalipun tidak mungkin sanggup membayar harga semahal ini.

Terlebih lagi, Marshanda hanya terlihat berada dari gaya berpakaian. Padahal aslinya dia tidak punya apa-apa.

Marshanda menggertakkan gigi saat dipandang rendah oleh Reina.

Yah, tapi ada benarnya. Dulu Reina adalah putri kesayangan Keluarga Andara, bagi Reina yang dulu uang hanyalah sebuah angka.

Harus dicatat, Tuan Besar Keluarga Andara yaitu kakek Reina, dikenal sebagai orang terkaya di Kota Simaliki.

Namun, coba lihat kondisinya sekarang, Reina hanya seorang wanita buangan yang tidak diinginkan siapa pun.

Begitu terpikir akan hal ini, Marshanda merasa hidup ini cukup adil, jadi dia tersenyum.

"Kamu tahu nggak siapa yang menyuruhku datang mencarimu?"

"Ibu Max berpesan, asal kamu mau pergi, uang sebanyak apa pun nggak jadi masalah."

"Anggap saja uang sedekah untuk pengemis."

Pengemis ....

Reina teringat dengan ucapan manis ibu Maxime waktu perjodohan dulu.

Apa katanya waktu itu? Ah . ... Dia bilang hanya putri Keluarga Andara yang pantas bersanding dengan Maxime. Dia juga bilang akan memperlakukan Reina seperti putrinya sendiri ....

Reina tersadar, dia tidak ingin kembali terhanyut dalam kesedihan, jadi dia bangkit berdiri. "Bawa dulu uangnya, baru kita bicara."

Reina tahu ibu Maxime tidak akan sudi memberinya uang.

Saat Reina beranjak pergi, dia mendengar Marshanda memperingatinya, "Kamu pasti menyesal."

Malamnya, Reina terbangun oleh telepon yang masuk tengah malam.

Dia mengangkatnya, lalu terdengar suara dingin Maxime dari ujung telepon.

"Aku benar-benar sudah salah menilaimu. Berapa triliun katamu?"

"Setelah menghilang berhari-hari, yang ada di otakmu ternyata ide seperti ini?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Licha Licha
makin menarik cerita nya
goodnovel comment avatar
Ahmal Huda
maafkan kesalahan & kehilafan AHMAL , tanpa bantuan Anda semua kami bukan apa apa ,terimakasih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 12

    Reina baru paham maksud peringatan Marshanda tadi, ternyata dia akan mengadukan pembicaraan mereka tadi pada Maxime.Sebelum Reina sempat menjawab, Maxime sudah kembali melanjutkan."Perceraian ini urusan kita berdua, kamu nggak perlu melukai Marshanda sampai membuatnya masuk rumah sakit."Reina tertegun sesaat, tetapi langsung paham situasinya.Dia tidak menyangka Marshanda menggunakan cara kotor untuk menjebaknya dan bisa-bisanya Maxime percaya."Terserah mau percaya atau nggak. Tadi kami hanya bertemu untuk mengobrol sebentar, aku nggak melakukan apa pun padanya."Setelah berkata Reina langsung menutup telepon.Ekspresi Maxime yang sedang menemani Marshanda di rumah sakit sangat tidak enak dilihat.Marshanda sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dahinya terbalut perban.Tadi setelah bertemu Reina, dia sengaja melukai dahinya dan memfitnah Reina."Awalnya aku cuma mau bicara baik-baik dengannya, nggak kusangka dia malah ...."Sebelum Marshanda selesai berbicara, dia mengeluarkan s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 13

    Apanya yang menyarankan? Jelas-jelas ini memberi pelajaran pada Reina.Semua anggota keluarga Maxime, Ekki bahkan semua pembantu di kediaman utama berhak mengajari Reina.Reina harus berterima kasih dan menerima dengan senyum.Namun, sekarang Reina tidak ingin lagi menyalahkan dirinya sendiri ....Reina mengepalkan tangannya.Dia menatap Ekki dengan dingin. "Dia marah? Bukan urusanku.""Kalau nggak ada urusan lain, aku permisi dulu."Hati Ekki bergetar saat melihat tatapan dingin Reina.Ekki baru akan menjawab saat Reina sudah lebih dulu menutup pintu.Ini adalah pertama kalinya Ekki ditolak mentah-mentah.Selama ini hanya Ekki seorang yang mengabaikan Reina, kenapa sekarang posisi mereka terbalik?Apa Reina serius ingin bercerai?...Reina tahu Ekki pasti akan melaporkan hal ini pada Maxime.Jadi, Reina duduk lemas di sofa sambil menunggu Maxime memarahinya.Persis seperti dugaan Reina, Ekki memang melapor kejadian barusan pada Maxime.Hari ini angin bertiup sangat kencang, kaca jende

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 14

    Reina sangat ketakutan melihat Maxime yang menyerangnya penuh nafsu, dia hanya bisa melindungi perutnya dengan hati-hati.Entah setelah berapa lama barulah Maxime berhenti."Reina, jangan membuatku marah," ujar Maxime dengan napas yang tersengal-sengal.Perkataan Maxime terdengar samar-samar di telinga Reina.Dengan tatapan kosong, dia bertanya, "Bukannya kamu yang bilang nggak akan pernah menyentuhku?""Sekarang apa maksud semua ini?"Reina membenamkan wajahnya di bantal, Maxime tidak menyadari wajahnya yang pucat.Reina menambahkan, "Apa pacarmu tahu perbuatanmu ini? Dia pasti akan sangat marah kalau tahu."Dulu Reina merasa Maxime itu kejam, tetapi ada kalanya penuh kasih sayang.Sekarang, Reina hanya merasa Maxime itu pria jahat.Pacar?Maxime tahu yang Reina maksud adalah Marshanda."Apa kamu pernah memikirkan hal ini waktu bersama Revin?"Mereka saling menyerang.Maxime tidak akan pernah menyalahkan diri sendiri demi seorang wanita, apalagi wanita itu Reina.Maxime mengejek tanpa

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 15

    Setelah tahu Reina hamil, Jovan meminta pihak rumah sakit untuk selalu mengabarinya tentang kondisi Reina.Entah kenapa, tiba-tiba firasat Maxime menjadi buruk."Ada apa?""Aku nggak tahu apa yang terjadi. Waktu hari ini aku ke rumah sakit, dokter bilang Reina meninggal!"Ucapan Jovan itu membuat Maxime merasa seperti tersambar petir di siang bolong!Meninggal?Mustahil!Semalam Reina masih baik-baik saja!Maxime sontak bangkit berdiri, kepalanya terasa berputar. "Apa yang sebenarnya terjadi?""Dokter bilang semalam Reina masuk rumah sakit dan hari ini dinyatakan meninggal setelah jantungnya berhenti berdetak."Tanpa berbasa-basi lagi, Maxime mengambil jas yang dia lemparkan ke atas kasur dan berjalan keluar.Setelah itu, Maxime segera mengemudikan mobilnya ke rumah sakit.Sepanjang jalan, Maxime mengingat kembali perkataan Reina kemarin malam."Pak Maxime, apa kamu sedih kalau aku mati?"Entah kenapa, saat ini Maxime merasa sulit bernapas.Dia sudah melepas dua kancing teratas kemejan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 16

    Ini pasti hanya kebetulan!Pasti!Jika memang Reina yang menyelamatkannya, kenapa Jovan tidak pernah mendengar Reina mengungkit soal itu?Lalu, jika memang Reina yang menyelamatkannya, perbuatan Jovan selama ini pada wanita itu ....Jovan pun menutup rekam medis Reina.Dia kembali ke kantornya dan hanya duduk termangu sepanjang malam.Keesokan paginya, Jovan menelepon Marshanda. "Marsha, ayo ketemu. Ada yang ingin kubicarakan."Di dalam ruangan privat sebuah restoran.Marshanda datang dengan pakaian yang tampak memukau.Pelayan pun menghampirinya dan mengambil mantelnya.Jovan langsung memperhatikan lengan putih Marshanda yang mulus tanpa bekas luka.Empat tahun lalu, Jovan mengalami kecelakaan mobil.Jovan yang tidak sadarkan diri dan berlumuran darah terjebak di dalam.Jovan diselamatkan oleh seorang gadis yang mengulurkan tangan melalui pecahan kaca jendela untuk membuka pintu secara paksa. Gadis itu benar-benar tidak peduli dengan risiko yang mungkin terjadi.Sewaktu mengulurkan ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 17

    Tentu saja Marshanda tidak ingat.Namun, dia sangat pandai membaca tatapan orang. Marshanda menyambungkan benang merah akan sikap aneh Jovan hari ini, lalu bagaimana Jovan terus memperhatikan lengannya saat dia baru datang.Marshanda sontak menyadari sesuatu, dia pun berpura-pura bernostalgia bersama Jovan."Tentu saja aku ingat. Waktu itu aku takut banget melihatmu yang berlumuran darah.""Aku ingat waktu itu aku menarikmu keluar dari mobil yang akan meledak. Aku membuka pintu dengan paksa dan lenganku terluka.""Kamu tahu nggak, setelah lukaku sembuh, bekas luka di lenganku terlihat sangat mengerikan. Untunglah setelah itu aku menjalani operasi, jadi bekas lukanya memudar ...."Marshanda memang tahu betul tentang bekas luka di lengan itu.Karena hari itu dia melihat Reina dan bertanya apa yang terjadi ....Sebelumnya, Jovan pasti akan langsung percaya pada Marshanda, tetapi sekarang dia malah merasa ragu.Karena waktu itu, gadis yang menyelamatkannya berulang kali memberitahunya, "Ka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 18

    Jovan mengambil cangkir teh yang ada di atas meja, lalu menenggaknya habis dan berkata, "Sudahlah, Kak Max. Reina 'kan sudah meninggal."Begitu berkata seperti itu, Jovan sontak menyadari bahwa dia sedang membela wanita tuli itu ....Maxime tidak menyadari ada yang berbeda dari sikap Jovan hari ini, dia terus membaca rekam medis Reina.Tepat saat dia nyaris selesai membaca, ponselnya berdering.Maxime mengambil ponselnya, ternyata yang meneleponnya adalah Ekki. Asistennya berujar dari ujung telepon, "Pak Maxime, kami berhasil menemukan Revin pergi ke mana."Ekki pun mengirimkan alamatnya kepada Maxime.Maxime membukanya, ternyata Revin sedang berada di daerah terpencil bernama Kabupaten Sariang.Nama itu terdengar tidak asing, tetapi Maxime tidak ingat di mana dia pernah mendengarnya.Karena Maxime tidak kunjung bicara, Jovan pun bertanya, "Ada apa?"Maxime bangkit berdiri, lalu berkata, "Aku harus pergi. Telepon aku kalau ada apa-apa."Setelah itu, Maxime mengambil mantelnya dan langs

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 19

    "Lyann kasihan juga, ya. Dia nggak punya anak perempuan, sementara bayi yang dia besarkan dengan susah payah juga sudah meninggal.""Ya, 'kan? Aku masih ingat Reina, benar-benar anak yang cerdas dan pintar. Kenapa dia pergi secepat ini?""Ternyata lahir dari keluarga kaya juga nggak enak, ya. Waktu terakhir kali ketemu Reina, dia tampak beda banget. Dia kelihatan sangat kurus kering, sudah seperti tulang dibalut kulit.""Lyann dan Reina selalu bilang suami Reina baik banget, tapi aku yakin mereka lagi bohong. Masa sudah menikah selama tiga tahun, tapi nggak pernah menemani Reina pulang ...."Ucapan mereka semua membuat tenggorokan Maxime terasa tercekat.Dia tidak bisa menunggu Lyann ataupun Reina lagi.Maxime pun bersandar di kursi kayu, lalu tidur dengan pulas. Dia baru tertidur selama beberapa saat ketika tiba-tiba terbangun.Dia bermimpi melihat Reina meninggal ....Begitu membuka mata, sekeliling Maxime terasa begitu sunyi dan gelap. Tidak ada Reina yang menemani.Saat ini, Maxime

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status