Share

Bab 1186

Author: Kacang Merah
"Terus, sejak kapan Maxime bisa melihat lagi?"

Alana benar-benar penasaran.

Reina tidak bisa menjelaskan, jadi dia hanya berkata, "Ceritanya panjang. Nanti kamu tanya Jovan aja."

"Jovan sudah tahu?" Alana jadi lebih bingung.

"Kayaknya sih begitu."

Pikiran Reina sedang kacau balau. Dia juga tidak paham apa maksud tindakan Maxime.

Maxime bukan seperti seorang kakak yang membereskan kekacauan perbuatan adiknya, melainkan seperti pamer, Maxime seolah menyerang Morgan di depan semua orang.

Syena yang ada di atas panggung sangat marah. Dia baru menikah namun sudah dihina seperti ini!

Sialan!

Kalau bukan karena Liane yang mengedipkan mata pada Syena dan menyuruhnya menahan amarah, Syena pasti sudah meledak-ledak.

Morgan mengambil dokumen itu dengan tenang, "Terima kasih, Kak."

Meski nada bicara Morgan sangat lembut, tatapannya begitu dingin.

Kali ini, dia kalah telak.

Maxime memberi Morgan pelajaran yang mendalam di depan semua orang.

Setelah Ekki menyerahkan dokumen itu pada Morgan, dia pun
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Suti Fatimah
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Sulhama Arifin
awal skit lanjut
goodnovel comment avatar
Jeng Fatma
makasih dah updt banyak thor...hr ini updt lagi yg bnyak ya...q g sabar lihat keuwuan max dan reina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1187

    Morgan langsung menghampiri Syena. "Ayo pulang."Syena berdiri dengan enggan."Ya."Dia langsung pergi bersama Morgan tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Joanna.Joanna jadi makin kesal dengan menantu satu ini. Sekarang dia makin menyukai Reina.Begitu Morgan dan Syena pergi, dia langsung berkata, "Max, jadi operasi otak dan matamu itu, gimana ceritanya?"Maxime tahu meski dia memberi tahu Joanna bahwa Morgan mau membunuhnya setelah operasi, Joanna tidak bisa melakukan apa-apa.Jadi, Maxime hanya mengatakan bahwa semua penyakitnya dulu hanya gejala sisa operasi dan sekarang semua sudah kembali normal."Syukurlah. Kalau sekarang kamu sudah kembali sehat, kamu harus menikah lagi sama Nana sesegera mungkin."Sejak Reina menyelamatkannya, pandangan Joanna terhadap Reina telah berubah total.Tanpa perlu Joanna ingatkan, tujuan Maxime yang utama memang kembali menikah dengan Reina. Maxime pun mengangguk.Karena sudah larut, Maxime membawa Reina pulang ke kediamannya.Di tengah perjalan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1188

    Maxime tidak menjawab, dia memutar matanya dan langsung menegak habis anggur dalam gelasnya dalam satu tegukan.Ethan datang dan menasihati, "Kak Max, kamu 'kan baru sembuh, jangan minum banyak-banyak."Jovan baru teringat."Iya, jaga kesehatan Kak Max, jangan banyak minum."Maxime tahu tubuhnya sendiri. Begitu teringat ucapan Reina, dia merasa hanya anggur yang bisa membuatnya merasa lebih baik.Maxime pun kembali menegak segelas anggur."Sedikit aja, nggak apa-apa."Sedikit apanya?Kedua pria itu sama sekali tidak bisa membujuk Maxime.Jovan mengkhawatirkannya. Bagaimanapun sebagai seorang dokter, dia tahu betul betapa alkohol berbahaya bagi tubuh.Jovan mencari kesempatan keluar ruangan, lalu setelah memikirkannya, dia menelepon Reina.Reina yang sudah tidur pun terbangun karena dering ponselnya."Halo.""Kakak ipar, ini aku."Jovan langsung menjelaskan, "Apa sekarang ada waktu? Apa kamu bisa datang ke Klub Beautide? Dari tadi Kak Max terus minum, nggak tahu deh kenapa. Sudah kami b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1189

    Maxime mengambil mantelnya dan berjalan keluar.Jovan dan Ethan tidak bodoh, mereka tersenyum diam-diam."Ternyata ada bagusnya juga pria jatuh cinta. Setidaknya dia akan memikirkan tentang tubuhnya," kata Jovan sambil tersenyum.Ethan juga hendak pulang. "Aku juga pergi ya, Kak Max 'kan sudah pulang.""Ah, kita berdua 'kan bisa minum." Jovan mengambil gelas anggur.Ethan melambaikan tangannya, "Nggak, sudah lama aku berhenti."Jovan bingung, "Sejak kapan?""Setelah Erina lahir." Ethan terdiam sejenak, lalu berkata, "Kalau aku meluk dia setelah aku minum, dia bakal nangis."Setelah itu, Ethan langsung pergi.Jovan duduk sendirian dalam ruang privat yang berantakan.Dia benar-benar mabuk, kedua sahabatnya sudah berubah. Yang satu jadi budak cinta istri, yang satu lagi budak cinta anak."Gila. Oke! Tinggalin aja aku sendiri!"Jovan minum sendirian dan merasa sangat bosan. Dia pun meminta manajer memanggil orang untuk menemaninya minum.Entah ada takdir apa, dia malah bertemu seseorang ya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1190

    "Kalau begitu, harusnya kamu minta maaf sama Reina, 'kan?" tanya Jovan.Marshanda mengangguk berulang kali, "Ya, ya, aku akan minta maaf sama Nana.""Oke, kalau gitu pikirin baik-baik gimana minta maaf yang tulus." Jovan bersandar di sofa dan menatap Marshanda dengan malas-malasan.Marshanda hanya bisa menyanggupinya, "Oke."Jovan kemudian berdiri, "Kukasih waktu tiga hari. Jangan coba-coba pura-pura mati atau kabur."Jovan pun mengutus orang untuk mengawasi Marshanda, memastikan wanita ini tidak meninggalkan Kota Simaliki atau menghilang dari pandangannya.Begitu Jovan pergi, Marshanda langsung jatuh terduduk.Belakangan ini hidupnya sangat menyedihkan. Namun Marshanda tidak pernah lupa bagaimana hidupnya bisa berakhir seperti ini, bagaimana dia harus balas dendam pada Reina, bagaimana dia bisa jatuh ke tangan para pria kaya.Dia juga melihat berita dan melihat pernikahan Syena dan Morgan.Dia juga tahu kalau Treya sudah mati.Begitu banyak hal yang terjadi selama ini, sayangnya tidak

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1191

    Butuh waktu lama bagi Reina untuk bereaksi saat dicium Maxime. Begitu Reina membuka matanya lagi, ternyata Maxime sudah berbaring di sampingnya sambil menyangga tengkuk Reina yang masih diciumnya.Dia sama sekali tidak bisa melarikan diri."Mmph!"Reina tidak bisa bernapas, jadi dia menggigit bibir Maxime.Rasa sakit itu akhirnya membuat Maxime berhenti. Maxime menelan ludah, masih tercium bau alkohol yang pekat di mulutnya, "Kamu sudah bangun?"Reina mengerutkan kening, "Ngapain kamu di sini? Cepat bangun!"Maxime menolak dan memeluknya lebih erat."Nggak mau."Reina mendorong Maxime, namun Maxime makin memeluknya lebih erat.Bukan hanya dipeluk biasa, Maxime mengunci tubuh Reina dengan kakinya juga. Reina pun tidak berdaya, "Kamu ini gila ya? Bukannya kamu bilang kita sudah bercerai? Apa-apaan ini?"Telapak tangan Maxime terasa panas dan napasnya terasa berat."Kalau gitu kamu sendiri gimana? Kamu masih belum melupakan Morgan? Hm?"Semenit kemudian, Maxime langsung terusir ke ruang t

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1192

    Rasa sakit membuat Maxime membuka matanya, dia terlihat kesal. Namun, begitu melihat Reina bangun di sofa, suasana hatinya seketika berubah.Riki berjalan mendekat dan berkata, "Semalam mama tidur sama papa di sofa?""Kok bisa?"Riki memasang tampang polos.Wajah Reina panas terbakar dan dia tidak tahu harus menjawab apa.Maxime bangkit berdiri dari lantai. Dia sudah tidak bertingkah seperti anak-anak, dia kembali ke sikap dinginnya yang biasa, "Anak-anak jangan ikut campur urusan orang dewasa."Riki pun cemberut.Reina melangkah maju dan mengganti topik pembicaraan."Ayo sayang, mandi. Hari ini harus sekolah."Riki mengalah dan pergi ke kamar mandi.Setelah Riki pergi, Reina menghela napas lega dan kembali menatap Maxime.Pria itu sepertinya kurang tidur, wajahnya sedikit pucat.Maxime sadar Reina sedang menatapnya. Saat mata mereka bertatapan, Maxime hendak memeluknya.Sayangnya Reina sedang hamil dan masih marah."Kemarin aku agak mabuk." Maxime menjelaskan."Oh." Reina menjawab den

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1193

    Aarav juga datang ke kantor dan untuk sementara menempati kantor Rendy. Dia sedang bersantai di teras sambil menatap keluar.Melisha bergegas menghampirinya, "Ayah, ada berita tentang Rendy."Aarav pun balik badan dan bertanya."Sekarang dia di mana?"Melisha tidak menjawab, tetapi menyerahkan ponselnya dan memainkan sebuah rekaman.Dalam rekaman tersebut, Rendy sedang memohon belas kasihan dan menangis.Aarav membelalak tidak percaya, "Dari mana rekaman ini?""Aku nggak tahu, pagi tadi aku terima email berisi rekaman ini," jawab Melisha.Melisha terlihat khawatir, "Ayah, apa Rendy kenapa-kenapa ya?"Meski Rendy mengkhianatinya, dia tetap ayah dari anaknya. Keduanya telah menikah selama bertahun-tahun. Kalau terjadi sesuatu pada Rendy, bagaimana nasib Melisha dan Tommy?Aarav mengepalkan tangannya, "Siapa yang melakukannya? Berani sekali mereka menyentuh keluargaku!""Melisha, jangan khawatir. Keluarga Sunandar dan Keluarga Chalisa akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan Rendy." A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1194

    Reina sedang bekerja saat bawahannya datang melapor, "Bos, ada tamu.""Siapa?"Bawahan itu menggeleng, "Entahlah, tamunya wanita. Dia bilang sudah mengenalmu sejak kecil. Dia sedang menunggu di ruang tunggu sekarang."Reina berdiri dan berkata, "Oke, aku mengerti."Sisil sedang mencetak dokumen. Begitu mendengar ada teman masa kecil Reina yang datang, dia yang penasaran pun melongok beberapa kali.Reina berjalan mendekat dan sekilas melihat Marshanda.Terakhir kali Alana bilang, Marshanda sudah ditindas habis-habisan oleh Jocelyn. Ada urusan apa dia ke sini?Apa wanita ini mau cari masalah?Marshanda menyadari ada yang menatapnya dari pintu. Dia pun menoleh dan bertatapan dengan Reina, setelah itu Marshanda melirik perut Reina yang membesar.Reina memang hamil. Kalau dilihat dari besar perutnya sepertinya memang hamil anak kembar."Sisil, panggil satpam. Antar orang ini keluar." Reina malas berbasa-basi.Melihat Reina mengusirnya, Marshanda pun buru-buru keluar dan langsung jatuh berlu

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status