Share

Bab 1039

Penulis: Kacang Merah
Namun setelah menunggu lama, tidak ada balasan.

Entah mengapa Reina merasa gelisah, dia pun langsung menelepon Maxime.

Panggilan Reina langsung dijawab oleh suara mesin, "Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif ..."

Maxime mematikan ponselnya?

Reina ingin tahu sebenarnya apa yang sedang dilakukan Maxime, dia pun hendak menelepon Ekki. Namun tepat saat Reina hendak menelepon, Alana masuk ke kamar.

"Nana."

Alana menyibak selimut dan berbaring di samping Reina, "Gimana? Atasanmu sudah tahu hasil kinerjamu?"

Kehadiran Alana membuat Reina jadi lupa untuk menelepon Ekki.

"Iya, kalian memang hebat!" Reina memuji dengan tulus.

Alana memegang tangan Reina dan berkata, "Aku senang banget bisa bantu kamu. Jadi merasa ada pencapaian tersendiri."

Reina bersandar di bahunya, "Terima kasih, Alana."

"Jangan sungkan gitu lah. Ayo tidur, besok kamu harus ke rumah duka, 'kan?" tanya Alana.

"Ya, ayo tidur."

Besok adalah hari terakhir sebelum Treya dimakamkan.

Saat itu, kerabat Keluarga Libera juga a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ety Naeti
Mimin terlalu lama up loadnya .....
goodnovel comment avatar
Syakilla Harris
dikit banget up nya thor...rasanya ga puas bacanya
goodnovel comment avatar
Bunda Hafiz
kpn baru selesai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1040

    "Ibunya meninggal, tapi dia nggak terlihat berduka. Apa-apaan ini," kata salah satu orang."Ya, pantas saja Treya nggak sayang sama dia. Ya dianya sendiri nggak punya hati."Beberapa orang membicarakan Reina..Takut Reina tidak mendengar ucapan mereka, mereka pun sengaja berjalan menghampiri. Di mulut sih membujuk Reina, namun dalam hati mereka sedang mencaci sikap Reina, "Reina, dari dulu juga kita diajarkan untuk menghormati orangtua, 'kan? Apalagi sekarang ibumu sudah meninggal, kami tahu dulu ibu nggak memperlakukanmu dengan baik, tapi sekarang dia sudah meninggal. Kita tinggalkan semua kesedihan masa lalu ya, biar dia bisa mati dengan tenang,""Kudengar kamu baru ke sini hari ini ya? Lihat Diego, dia sudah berjaga dua malam penuh. Malam ini harusnya gantian kamu yang berjaga di sini."Mereka mencoba menyulitkan Reina dengan aturan tata krama.Padahal saat Treya memperlakukan Reina dengan tidak baik, tidak ada satu pun dari mereka yang menasihati Treya untuk bersikap baik dan mempe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1041

    Mereka semua mengenali wajah Maxime dan mengira Morgan adalah Maxime."Ternyata pihak Keluarga Andara sudah datang." Mereka tidak melepaskan Reina dan tetap mengeluh, "Kebetulan banget kamu datang. Tolong ajari Reina nih. Masa ibunya meninggal, dia nggak mau memberi penghormatan dan pakai seragam keluarga."Diego yang melihat kedatangan Morgan langsung berlari menghampiri paman bibinya."Paman, Bibi, kalian salah orang. Ini adik kembar kakak iparku yang sekarang menjadi CEO Grup Rajawali."Diego diam-diam mengedipkan mata pada orang-orang itu.Semua anggota Keluarga Libera takut pada orang yang berkuasa. Begitu tahu pria di hadapan mereka adalah CEO Grup Rajawali, semuanya langsung berlutut."Maaf, kami salah orang."Namun, mereka terus memaksa Reina untuk bersujud, "Nana, tolong berhenti bersikap keras kepala dan bersujudlah!"Morgan pun angkat bicara."Kalian sudah pikir baik-baik? Dia sedang mengandung keturunan Keluarga Sunandar, kalau sampai terjadi sesuatu pada anaknya, apa kalia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1042

    Reina dan Alana mengernyit bingung.Rumah duka yang awalnya penuh tangisan, tiba-tiba sangat hening. "Apa mereka lagi melakukan upacara? Kok hening banget?" tanya Alana."Nggak tahu juga deh. Ayo kita cek."Begitu mereka sampai di dalam, akhirnya mereka paham mengapa situasi ini terjadi.Jovan ada di sini.Saat ini dia sedang duduk di sebuah kursi kayu, dikelilingi oleh pengawal berseragam hitam.Diego berdiri di depannya dan berkeringat dingin.Semua orang tidak berani bicara."Mana kakak iparku?" Jovan bertanya lagi.Begitu mendapat telepon dari Alana, Jovan bergegas datang namun sesampainya di sana dia tidak melihat Reina maupun Alana.Dia bukan orang yang lembut hati seperti Morgan. Dia langsung mengepung tempat ini, mengumpulkan semua orang di satu tempat dan membariskannya. Lalu menanyakan pada mereka satu per satu siapa yang sudah mengintimidasi Reina.Seketika mereka kehilangan sikap sombong, namun tidak ada yang berani mengaku.Diego menjawab sambil tersenyum, "Kakakku dan Non

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1043

    Keluarga Libera saling bertatapan, lalu meminta maaf pada Reina dan Alana."Nana, maaf. Maafkan kami, kami para orang tua ini nggak ngerti apa-apa.""Ya, ya, maaf kami kurang bijak, maaf.""Nona, tolong maafkan kami. Kami akan menanggung semua biaya pengobatanmu."Hanya mereka sendiri yang tahu betapa tulusnya permintaan maaf mereka semua.Alana menarik tangan Reina, "Nana, kita harus gimana?"Reina sudah memikirkan cara menghadapi orang-orang ini. Dia berkata, "Ya sudah, yang penting mereka tahu kalau mereka salah.""Oke." Melihat Reina tidak peduli, Alana pun menerima permintaan maaf mereka. "Lain kali jangan tindas orang lain lagi ya.""Baik."Semua orang menghela napas lega dan mengira mereka sudah terlepas dari masalah. Mereka tidak tahu kalau Reina punya rencana sendiri untuk menghadapi mereka.Nggak baik jika membesar-besarkan masalah di sini. Bagaimanapun, ini adalah rumah duka dan ada media masa yang meliput situasi di sini.Sekarang semua kerabat belum berkumpul, belum waktun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1044

    Morgan tersenyum tipis."Sepertinya dia dalam bahaya."Jovan yang kesal langsung mencengkeram kerah Morgan, "Kamu bilang apa?"Morgan menatapnya dengan tenang, "Kamu nggak pandai berbohong."Jovan memang orang yang terus terang."Kamu itu saudara kandungnya. Sebegitu bencinyakah kamu sama dia? Kamu mau dia mati?"Ekspresi Morgan tidak berubah, dia menjawab, "Kamu dan Maxime juga sahabat. Kamu berani jamin kamu nggak akan iri atau nggak pernah terpikir membuatnya menghilang?""Tentu saja tidak." Jovan menjawab dengan keyakinan penuh.Dulu waktu masih kecil, Jovan memang cemburu pada Maxime. Dia tidak ingin terus mengekor Maxime. Namun seiring bertambahnya usia, dia mengerti bahwa setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing dan tidak perlu bertengkar dengan orang lain dalam segala hal, terutama dengan teman-teman.Morgan menatap Jovan dengan tenang, seolah bisa memahami isi hatinya.Jovan melepaskan kerah Morgan, entah kenapa mengkhawatirkan kondisi Maxime.Saat ini, tidak ada yang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1045

    Mereka saling berbisik, membicarakan ulah apalagi yang akan dilakukan Reina."Nana, maaf untuk perbuatan kami tadi. Jangan dimasukkan ke hati ya."Mereka yang sudah menghina Reina takut Reina balas dendam.Syena dan Tanu ikut berdiri dengan mereka dan bertanya-tanya apa yang akan dilakukan atau apa yang akan dikatakan Reina.Reina mengabaikan mereka dan mengeluarkan sebuah laporan, "Ini adalah hasil tes DNA, aku bukan putri kandung Treya."Reina langsung mengumumkan hal ini secara terbuka.Semua orang tercengang, termasuk Syena dan Diego.Diego tidak pernah menyangka kakaknya yang tumbuh bersama sejak kecil ternyata bukan darah Keluarga Andara."Kakak, jangan bercanda." Diego tersenyum lembut.Reina menatap Diego dan berkata, "Aku nggak bercanda, supaya kalian semua nggak mencurigai aku, aku sudah memeriksanya ke semua rumah sakit besar untuk identifikasi. Aku memang bukan putri dari Keluarga Andara, juga bukan Putri Treya."Mereka semua terhenyak.Tidak ada seorang pun yang memercayai

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1046

    Syena tidak menyangka Reina diam-diam merekam percakapan keduanya.Syena langsung berkata pada wartawan, "Berhenti meliput."Namun meski para wartawan tidak meliput, orang-orang di sana pun bisa merekam sendiri."Jadi Syena putri kandung Treya? Syena itu darah Keluarga Yunandar atau Andara?"Tanu berseru dengan nada marah, "Dia putri kandungku!""Ah, kalau gitu Treya selingkuh?"Orang-orang dari Keluarga Andara yang datang untuk menghadiri pemakaman langsung mengundurkan diri."Konyol. Jadi selama ini Treya selingkuh sama si Tanu dan merugikan Anthony?"Keluarga Andara dan Keluarga Libera langsung bertengkar.Reina merasa miris melihat pertengkaran kedua keluarga.Alana menopang Reina.Morgan berdiri tidak jauh dari situ. Awalnya dia mengkhawatirkan Reina, tapi sekarang sepertinya Reina tidak akan lagi diganggu seperti sebelumnya.Diego juga terkejut dengan pemandangan di depannya.Dia tidak bisa bereaksi sama sekali. Bagaimanapun, orang-orang dari kedua keluarga adalah kerabatnya.Rei

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1047

    Alana mengangguk, "Ya, mereka sombong banget. Aku kesal kalau ingat-ingat kejadian tadi."Reina menelepon pengawalnya.Alana mendengar Reina meminta pengawalnya memukuli orang yang sudah melukai Alana."Maksudnya?"Alana masih tidak mengerti.Sopir menyalakan mesin mobil dan menyetir ke titik di mana mereka bisa melihat kondisi di dalam rumah duka.Baru pada saat itulah Alana mendapati orang-orang yang tadi mendorongnya sudah dihajar habis-habisan."Nana, ini ....""Aku nggak masalah kalau mereka menindasku, tapi aku nggak akan tinggal diam kalau mereka menindasmu." Reina berkata.Hati Alana sangat tersentuh, dia langsung memeluknya, "Nana, kamu baik banget! Uuuuh, cinta sejatiku muah muah!"Reina tersenyum."Bodoh, kamu itu sahabatku. Kalau kamu membelaku, tentu saja aku akan membelamu."Reina bukan lagi sosok yang tidak bisa atau tidak punya apa-apa. Sekarang dia punya uang dan menghabisi orang seperti ini adalah hal yang mudah baginya.Alana mengangguk berulang kali, "Iya, kita simb

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status