Share

Bab 1035

Penulis: Kacang Merah
Liane merasa sangat tidak nyaman saat melihat Syena datang terburu-buru dan langsung menanyakan tentang putri kandung Liane.

"Kamu dengar dari siapa?"

Liane belum memberi tahu Syena tentang hal ini.

Syena terlihat canggung dan langsung bersikap pura-pura dewasa, "Aku datang buat ngasih tahu Ibu kalau aku punya petunjuk tentang adik."

"Apa?" Liane berdiri dengan penuh semangat, "Petunjuk apa?"

"Sejak terakhir kali Ibu kasih tahu aku tentang adik, aku juga minta seseorang menyelidiki dan ternyata dia adalah putri dari suster yang merawat Treya." Syena mengulangi ucapan sekretaris barusan.

Begitu Liane mendengar hal ini, semangat yang membara pun pupus.

"Aku sudah tahu."

"Oh Ibu sudah tahu? Kukira belum, makanya aku sengaja buru-buru datang ke sini buat ngasih tahu Ibu," ucap Syena.

Liane jadi merasa dia sudah salah paham pada Syena.

"Syena, terima kasih ya kamu sudah sangat pengertian. Kamu tenang aja, meski adikmu ketemu, posisimu di hatiku nggak akan berubah."

Syena mengangguk, "Aku ta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
April April
knp bersambung? lanjutannya kpj
goodnovel comment avatar
Syakilla Harris
lanjut thor...
goodnovel comment avatar
Uni Nelly
lanjut lanjut lanjuuut buruan donk thor,,penasaran bangettt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1036

    "Kali ini kalian harus cari cara untuk menemukan gadis itu lebih dulu dari Liane. Setelah ketemu, kalian cari cara untuk tes DNA."Syena berencana melakukan tes DNA duluan. Kalau Raisa terbukti bukan putri Liane, maka semuanya akan baik-baik saja.Kalau ya, maka Syena akan bertindak."Baik." Asistennya langsung menyanggupi.Syena kemudian menutup telepon dan melanjutkan istirahat....Setelah Reina pulang kerja, dia menyetir pulang sendirian.Dia tidak langsung pulang, tapi pergi ke rumah duka yang disebutkan Diego, di mana persiapan pemakaman Treya sudah berlangsung.Reina menatap foto hitam putih Treya dari kejauhan, cukup lama dia menatapnya dan setelah itu dia pulang.Sesampainya di rumah.Alana langsung menghampirinya, "Gimana kerjaan?""Beres. Aku sudah menyelesaikan kerjaan buat beberapa hari, jadi aku nggak perlu ngantor beberapa hari ke depan," jawab Reina."Bagus! Kita bisa masak kue bareng sambil nonton TV," ucap Alana dengan girang.Reina mengangguk.Kedua anaknya pun kelua

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1037

    Setelah itu, bagaimanapun Reina membujuk, Sisca ngotot ingin kerja sama dengan Reina."Pokoknya nggak peduli kamu kerja di perusahaan apa, intinya kami akan kerja sama denganmu."Sejak Reina membantu Sisca mengusir selingkuhan suaminya, Sisca menganggap Reina sebagai sahabatnya.Reina juga tidak sungkan pada Sisca.Alana yang berbaring di samping Reina pun merasa cemburu. "Bagus banget ya Na, sekarang di belakangku kamu punya banyak teman."Reina langsung memeluk Alana."Kamu itu sahabatku yang terbaik! Lihat, aku sudah minjemin Riko ke kamu lho, kok kamu masih cemburu."Alana berpikir, teman mana yang bisa sebaik Reina yang rela meminjamkan putranya pada orang lain?Namun, Alana kembali bertanya, "Ngomong-ngomong Nana, proyek apa yang kalian bicarakan? Apa bisa kubantu? Kalau kerjaan kamu tentang menjual barang, aku bisa bantu jualin."Sebagai seorang sahabat, Alana juga ingin membantu Reina, sahabatnya dalam karirnya.Reina baru ingat, Alana dan Riko adalah influencer dengan puluhan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1038

    "Gimana bisa bocah ini punya fans sebanyak itu? Volume penjualannya juga tinggi banget?" Melisha ingin mencari celah dalam angka penjualan mereka.Dia tidak percaya, bagaimana bisa terjual begitu cepat?Melisha tidak tahu kalau ternyata bukan hanya para ibu yang menonton siaran langsung, Tuan Besar Jacob dan Joanna juga menontonnya.Kedua orang itu adalah penggemar berat Riko.Tuan Besar Jacob sudah sangat mendukung pekerjaan Riko. Dia sering menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang yang dibawa oleh Riko, kali ini dia juga melakukan hal yang sama.Kepala pelayan sampai kehabisan kata-kata oleh sikapnya."Tuan, produk kosmetik ini nggak bisa Anda pakai." Kepala pelayan menggerutu dalam hati, "Bahkan kalau produk ini diperuntukkan untuk lelaki tua seperti Tuan, pembelian sebanyak ini sih nggak akan habis dipakai sampai mati."Tuan Besar Jacob menjawab acuh tak acuh, "Nggak apa-apa, pakai buat mandi aja.""..." Dipakai mandi juga nggak akan habis dalam waktu sebulan.Di sisi K

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1039

    Namun setelah menunggu lama, tidak ada balasan.Entah mengapa Reina merasa gelisah, dia pun langsung menelepon Maxime.Panggilan Reina langsung dijawab oleh suara mesin, "Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif ..."Maxime mematikan ponselnya?Reina ingin tahu sebenarnya apa yang sedang dilakukan Maxime, dia pun hendak menelepon Ekki. Namun tepat saat Reina hendak menelepon, Alana masuk ke kamar."Nana."Alana menyibak selimut dan berbaring di samping Reina, "Gimana? Atasanmu sudah tahu hasil kinerjamu?"Kehadiran Alana membuat Reina jadi lupa untuk menelepon Ekki."Iya, kalian memang hebat!" Reina memuji dengan tulus.Alana memegang tangan Reina dan berkata, "Aku senang banget bisa bantu kamu. Jadi merasa ada pencapaian tersendiri."Reina bersandar di bahunya, "Terima kasih, Alana.""Jangan sungkan gitu lah. Ayo tidur, besok kamu harus ke rumah duka, 'kan?" tanya Alana."Ya, ayo tidur."Besok adalah hari terakhir sebelum Treya dimakamkan.Saat itu, kerabat Keluarga Libera juga a

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1040

    "Ibunya meninggal, tapi dia nggak terlihat berduka. Apa-apaan ini," kata salah satu orang."Ya, pantas saja Treya nggak sayang sama dia. Ya dianya sendiri nggak punya hati."Beberapa orang membicarakan Reina..Takut Reina tidak mendengar ucapan mereka, mereka pun sengaja berjalan menghampiri. Di mulut sih membujuk Reina, namun dalam hati mereka sedang mencaci sikap Reina, "Reina, dari dulu juga kita diajarkan untuk menghormati orangtua, 'kan? Apalagi sekarang ibumu sudah meninggal, kami tahu dulu ibu nggak memperlakukanmu dengan baik, tapi sekarang dia sudah meninggal. Kita tinggalkan semua kesedihan masa lalu ya, biar dia bisa mati dengan tenang,""Kudengar kamu baru ke sini hari ini ya? Lihat Diego, dia sudah berjaga dua malam penuh. Malam ini harusnya gantian kamu yang berjaga di sini."Mereka mencoba menyulitkan Reina dengan aturan tata krama.Padahal saat Treya memperlakukan Reina dengan tidak baik, tidak ada satu pun dari mereka yang menasihati Treya untuk bersikap baik dan mempe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1041

    Mereka semua mengenali wajah Maxime dan mengira Morgan adalah Maxime."Ternyata pihak Keluarga Andara sudah datang." Mereka tidak melepaskan Reina dan tetap mengeluh, "Kebetulan banget kamu datang. Tolong ajari Reina nih. Masa ibunya meninggal, dia nggak mau memberi penghormatan dan pakai seragam keluarga."Diego yang melihat kedatangan Morgan langsung berlari menghampiri paman bibinya."Paman, Bibi, kalian salah orang. Ini adik kembar kakak iparku yang sekarang menjadi CEO Grup Rajawali."Diego diam-diam mengedipkan mata pada orang-orang itu.Semua anggota Keluarga Libera takut pada orang yang berkuasa. Begitu tahu pria di hadapan mereka adalah CEO Grup Rajawali, semuanya langsung berlutut."Maaf, kami salah orang."Namun, mereka terus memaksa Reina untuk bersujud, "Nana, tolong berhenti bersikap keras kepala dan bersujudlah!"Morgan pun angkat bicara."Kalian sudah pikir baik-baik? Dia sedang mengandung keturunan Keluarga Sunandar, kalau sampai terjadi sesuatu pada anaknya, apa kalia

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1042

    Reina dan Alana mengernyit bingung.Rumah duka yang awalnya penuh tangisan, tiba-tiba sangat hening. "Apa mereka lagi melakukan upacara? Kok hening banget?" tanya Alana."Nggak tahu juga deh. Ayo kita cek."Begitu mereka sampai di dalam, akhirnya mereka paham mengapa situasi ini terjadi.Jovan ada di sini.Saat ini dia sedang duduk di sebuah kursi kayu, dikelilingi oleh pengawal berseragam hitam.Diego berdiri di depannya dan berkeringat dingin.Semua orang tidak berani bicara."Mana kakak iparku?" Jovan bertanya lagi.Begitu mendapat telepon dari Alana, Jovan bergegas datang namun sesampainya di sana dia tidak melihat Reina maupun Alana.Dia bukan orang yang lembut hati seperti Morgan. Dia langsung mengepung tempat ini, mengumpulkan semua orang di satu tempat dan membariskannya. Lalu menanyakan pada mereka satu per satu siapa yang sudah mengintimidasi Reina.Seketika mereka kehilangan sikap sombong, namun tidak ada yang berani mengaku.Diego menjawab sambil tersenyum, "Kakakku dan Non

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1043

    Keluarga Libera saling bertatapan, lalu meminta maaf pada Reina dan Alana."Nana, maaf. Maafkan kami, kami para orang tua ini nggak ngerti apa-apa.""Ya, ya, maaf kami kurang bijak, maaf.""Nona, tolong maafkan kami. Kami akan menanggung semua biaya pengobatanmu."Hanya mereka sendiri yang tahu betapa tulusnya permintaan maaf mereka semua.Alana menarik tangan Reina, "Nana, kita harus gimana?"Reina sudah memikirkan cara menghadapi orang-orang ini. Dia berkata, "Ya sudah, yang penting mereka tahu kalau mereka salah.""Oke." Melihat Reina tidak peduli, Alana pun menerima permintaan maaf mereka. "Lain kali jangan tindas orang lain lagi ya.""Baik."Semua orang menghela napas lega dan mengira mereka sudah terlepas dari masalah. Mereka tidak tahu kalau Reina punya rencana sendiri untuk menghadapi mereka.Nggak baik jika membesar-besarkan masalah di sini. Bagaimanapun, ini adalah rumah duka dan ada media masa yang meliput situasi di sini.Sekarang semua kerabat belum berkumpul, belum waktun

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2145

    Hanna menghilang di balik ambang pintu.Reina sedikit membeku.Putranya, Leo, mendongakkan kepalanya dan berkata pada Reina dengan suara menggemaskan, "Ibu, sudah lima."Reina kembali tersadar dan melihat ke bawah, melihat bahwa bidak hitam Leo sudah penuh, yaitu lima bidak."Sayang kamu menang, luar biasa." Reina langsung memberikan pujian beruntun.Leo tersenyum bahagia.Di sisi lain, Liam sedikit cemburu saat melihat ibunya memuji kakaknya.Dia berjalan ke arah Reina dan memeluk lengan Reina. "Mama."Reina sedikit tidak berdaya, menyentuh kepala kecilnya. "Liam juga hebat."Joanna merasakan gejolak kecil di dalam hatinya saat melihat ini.Dia mengulurkan tangannya. "Ayo, sini peluk Nenek."Liam dan Leo berbeda dengan Riki dan Riko. Mereka tumbuh bersama Joanna dan memiliki perasaan mendalam kepada neneknya ini, tidak kurang dari perasaan mereka kepada Reina.Mereka berdua berlari mendekati Joanna, ingin dipeluk.Joanna sangat gembira dan berkata kepada Reina sambil tersenyum, "Lihat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2144

    Ines berdecak, "Bukannya aku keberatan karena dia miskin, tapi keluarga yang berbeda, kelas yang berbeda, konsep hidup yang berbeda, pandangan dalam hidup pun akan berbeda.""Sekarang, darahnya sedang menggebu-gebu. Tapi, setelah darah itu mengalir ke kepalanya, dia akan lebih tenang. Saat itulah dia akan menyadari kalau dia dan Adrian berbeda."Setelah itu, Ines menoleh ke arah Reina."Nana, bukankah begitu?"Wajah Reina menegang.Dia terkejut kenapa Ines melemparkan pertanyaan itu kepadanya?"Hmm, memang benar akan ada konflik di kemudian hari, ketika kesenjangan antara status keduanya terlalu besar," kata Reina.Setelah mengatakan itu, dia mengubah topik pembicaraan, "Tapi, aku pikir kalau mereka benar-benar saling mencintai, mereka seharusnya bisa saling menemani hingga tua bersama."Dia mengatakan persetujuan untuk kedua belah pihak, jadi tidak menyinggung perasaan Hanna dan ibunya.Sejujurnya, Reina bahkan tidak tahu bagaimana Hanna dan Adrian bisa bersatu.Kalau di ingat tahun l

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2143

    Setelah permintaan Tommy kepada pengawal tidak membuahkan hasil, dia kembali ke ruang kelas dengan marah.Dia memelototi Alfian. "Jangan berpikir kalau aku nggak bisa melakukan apa pun kepadamu. Setelah pulang nanti, aku akan bilang Kakek agar perusahaanmu nggak bisa bergerak di pasaran."Saat membahas masalah perusahaan, sikap tegas Alfian berubah, dia pun menjadi khawatir.Dia hanya anak kecil, Tommy mungkin hanya akan melakukan sesuatu kepadanya. Namun, terkait perusahaan ....Jika ibu dan ayah tahunya tentang hal itu, mereka pasti akan menyalahkannya.Kemarahan Alfian barusan perlahan memudar. Dia hendak mengaku kalah, tetapi Riko tiba-tiba bicara, "Tommy, selain mengancam orang lain, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Tommy menatapnya dengan keterkejutan."Aku ... aku ...."Dia menjawab terbata-bata.Mata sedingin es Riko tertuju pada wajahnya. "Aku kasih saran, kalau kamu ingin belajar dengan tenang di kelas ini, lebih baik nggak usah buat masalah."Tommy menatap Riko seperti seek

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2142

    Riko bahkan tidak menatap Tommy dan menjawab ringan, "Nggak perlu, terima kasih."Tangan Tommy yang terangkat membeku."Riko, kamu yakin nggak mau? Aku pernah lihat kalau kamu punya banyak konsol game di kamarmu. Ini yang terbaru, apa kamu nggak mau main?""Main?" Riko menatapnya, lalu melanjutkan, "Apa kamu salah paham? Konsol-konsol di kamarku bukan buat dimainkan, tapi buat dibongkar pasang."Dibongkar pasang?Benak Tommy dipenuhi dengan kebingungan, tidak mengerti mengapa Riko harus membongkar konsol game yang bagus seperti ini.Riko tidak ingin menjelaskan, menundukkan kepalanya dan terus menulis sesuatu.Melihat hal ini, Tommy tidak punya pilihan selain menarik tangannya dan datang ke depan Riki.Bahkan sebelum dia bisa membuka mulutnya, Riki menguap dengan malas, kemudian berkata kepadanya dengan sorot mata dingin, "Singkirkan konsol game mu. Aku nggak mau."Sudut mulut Tommy bergerak pelan.Dia memaksa dirinya untuk menahan amarah di dalam hatinya dan berpura-pura tidak peduli.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2141

    Harus diakui bahwa di dunia ini, uang adalah satu-satunya hal yang paling berpengaruh.Melihat gadis yang duduk di samping Alfian berasal dari keluarga biasa-biasa saja, guru itu berjalan menghampiri dan berkata kepada gadis itu dengan suara hangat, "Nak, Tommy anak baru, jadi bolehkah kursimu diberikan kepadanya?"Mata gadis itu terlihat berair setelah mendengar ini.Dia tidak berani mengatakan tidak, hendak beranjak dan pindah meja.Namun, Alfian tidak bisa duduk diam."Pak, masih banyak kursi kosong di kelas, kenapa dia harus duduk di meja Lily?"Wajah guru yang bernama Amar terlihat kaku. Dia tidak dalam posisi yang tepat untuk memberi tahu Alfian tentang dunia orang dewasa dan pentingnya menghindari bahaya."Alfian, Lily saja nggak keberatan, kenapa kamu keberatan?"Alfian menatap Lily. "Lily, bukannya kamu sudah bilang bakal duduk denganku terus?"Ketika Lily mendengar Alfian mengatakan ini, matanya memerah dan dia menggosok matanya."Tapi ...."Suaranya tercekat.Alfian melindun

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2140

    Es mencair dan sudah waktunya sekolah dimulai.Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar, mereka berdua berada di sekolah yang sama.Meskipun mereka sudah menjalani satu semester, Riki masih merasa baru dalam segala hal."Kakak, kenapa menekuk wajahmu begitu? Di sekolah bisa dapat teman banyak, apa kamu nggak senang?" Riki bertanya dengan penuh curiga.Riko duduk tegak dan menatapnya. "Apa yang membuatmu senang?"Baginya, pergi ke sekolah dasar terlalu membosankan dan tidak menantang.Namun, Mama bilang bahwa di usianya sekarang, lebih baik mencari teman.Sesampainya di pintu masuk sekolah, sopir menatap kepergian keduanya."Hati-hati, Tuan Muda Riki dan Riko."Riko dan Riki berjalan masuk ke dalam sekolah secara berdampingan, langsung menarik perhatian banyak gadis.Sosok kecil yang tidak asing melambaikan tangan ke arah mereka. "Riko, Riki."Orang yang berbicara itu adalah keponakan Alana, Alfian.Setelah tidak bertemu dengannya selama liburan, berat badannya bertambah.Dia b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2139

    Setelah tiba, Maxime langsung berjalan ke rumah dan langsung mempercepat langkahnya saat melihat Reina dan anak-anak."Nana."Reina langsung merasa nyaman saat melihat kedatangannya.Joanna yang duduk di sampingnya langsung bertanya, "Bukankah kamu bilang hari ini cukup sibuk dan akan pulang telat? Kenapa pulang lebih cepat dari biasanya?""Istirahat sebentar," jawab Maxime, kemudian duduk di sebelah Reina.Joanna memandangi keduanya, hatinya terasa sedikit masam.Putranya ini benar-benar sangat protektif terhadap istrinya.Maxime merendahkan suaranya dan bertanya pada Reina, "Apa yang terjadi?"Reina mengeluarkan ponselnya dan mengetik, lalu mengirimkannya kepadanya."Kita bicarakan setelah pulang nanti."Maxime juga menyadari bahwa Morgan masih ada di sini. Dia mengirim Emoji mengiakan, tidak lupa dengan Emoji peluk.Dia awalnya tidak memiliki Emoji ini di ponselnya. Itu semua karena Reina yang sering mengirimkannya, jadi dia mulai terbiasa.Reina melihat pelukan yang Maxime kirimkan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2138

    Morgan melangkah lebih dekat ke arah Reina."Nana, apa kamu sudah lupa kalau Syena mengirim seseorang untuk mencelakai anakmu, Riko? Aku melakukan ini karena ingin memberinya balasan yang setimpal, agar dia bisa merasakan rasa sakit ketika anak disakiti. Tapi ...."Ekspresi di wajah Morgan sedikit berubah. "Nggak disangka waktu itu bahkan nggak peduli sama anaknya sendiri. Mengerikan sekali."Mendengar Morgan bicara seperti ini, Reina malah berpikir bahwa Morgan jauh lebih mengerikan."Morgan, kamu benar-benar sangat menakutkan."Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas melewatinya, kembali masuk ke dalam rumah.Morgan berdiri diam, tubuh rampingnya begitu ringkih.Setelah berdiri diam untuk beberapa saat, dia kembali masuk ke dalam rumah.Di ruang tamu.Beberapa anak kecil sedang bermain-main.Reina duduk di samping, Joanna juga duduk di sofa, sesekali menggoda anak-anak.Melihat Morgan masuk, Joanna memintanya untuk duduk."Morgan, kamu baru sembuh, kenapa malah keluar? Di luar san

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2137

    Setelah keluar dan melihat langit yang cerah, Reina tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya.Apa yang dikatakan Syena padanya benar-benar menembus persepsinya.Awalnya, dia mengira Morgan sudah cukup gila, tetapi dia tidak menyangka bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanyalah puncak dari gunung esnya.Dia menarik napas dalam-dalam, tidak tahu bagaimana cara memberitahu Sisca tentang hal ini.Panggilan Sisca datang tidak lama kemudian.Reina menimbang kata-katanya sebelum mengatakannya secara perlahan.Setelah Sisca mendengarnya, dia juga terdiam cukup lama sebelum berkata dengan tidak percaya, "Morgan terlihat seperti orang yang lembut, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?""Entahlah, pokoknya mulai sekarang, kamu nggak perlu menyelidiki ayah kandung Talitha lagi. Besarkanlah Talitha dengan baik. Dengan adanya kamu, dia akan hidup dengan sangat bahagia."Sisca pun memahami hal ini.Untuk bisa melakukan hal seperti itu, pastilah ayah kandung Talitha bukanlah orang baik.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status