Share

Bab 1021

Author: Kacang Merah
Syena buru-buru kembali berbaring di kasurnya, dia sengaja tidak merias wajah sedikit pun supaya terlihat pucat dan menyedihkan.

"Syena, gimana kondisimu?"

Liane buru-buru masuk ke kamar rawat Syena dan bertanya dengan begitu cemas.

Syena menjawab dengan lemah, "Sudah jauh lebih baik, nggak terlalu sakit lagi. Barusan kupikir aku akan mati."

Syena memasang tampang sedih dan berkata, "Kalau aku mati, gimana nasib Ibu sendirian?"

Syena langsung memeluk Liane.

Liane menepuk pundak Syena dan menghiburnya, "Sudah, nggak apa-apa. Mana mungkin putriku mati?"

Syena yang masih terisak pun menjawab, "Barusan aku mikir, coba aja adikku masih ada. Aku jadi nggak perlu khawatir karena meski aku mati, dia bisa menemani Ibu."

Liane awalnya khawatir Syena tidak senang hati kalau dia mencari putri kandungnya, namun dengan Syena berujar seperti ini, Liane tidak ingin lagi menyembunyikan hal ini dari Syena.

"Syena, Ibu nggak pernah menyerah mencari adikmu. Tuhan nggak tidur, Ibu pasti bisa menemukannya."
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1022

    Barusan Treya mimpi buruk, Anthony menolak memaafkannya dan semua orang meninggalkannya.Waktu Treya terbangun, dia memeluk lututnya dan termenung.Ternyata itu semua bukan mimpi, ini semua fakta karena sekarang Treya memang sendirian, tidak ada seorang pun di sisinya."Duar!"Suara petir yang menggelegar membuat Treya melihat ke langit di luar jendela dan entah mengapa malah merasa sangat bersemangat.Treya menyelesaikan syal yang belum rampung dirajutnya, lalu memasukkan semua peninggalan yang dia siapkan ke dalam kotak besar.Treya juga menulis sebuah surat.Setelah melakukan semua ini, dia kembali berbaring di kasur.Rasa sakit di perutnya mulai kambuh, seolah ada jutaan pisau mengaduk-aduk perutnya. Treya tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya, dia ingin memanggil dokter, namun tidak ada yang datang.Treya sadar, malam ini adalah malam terakhirnya.Treya bahkan tidak punya kekuatan untuk membalikkan tubuh. Dia tidak ingin mati sendirian begini, dia sangat takut.Dia ingin seseoran

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1023

    "Ibu!"Waktu Diego melihat tubuh Treya yang sudah membujur kaku dan dingin, dia langsung berteriak dan matanya memerah.Meski dia tidak peduli pada Treya karena selalu pilih kasih pada Syena, sekarang Diego sungguh merasa kehilangan sosok ibu."Ibu! Kenapa Ibu meninggal? Ibu!" Diego berteriak sambil menangis.Reina hanya berdiri di samping kasur, entah mengapa tenggorokannya terasa sakit.Meski Treya bukan ibu kandungnya dan tidak pernah memperlakukannya seperti anaknya, mereka berdua sudah melewati hidup bersama lebih dari belasan tahun.Reina tidak ingin melihat pemandangan menyesakkan ini, jadi dia keluar dari kamar mayat itu.Dia berjongkok di koridor dan membenamkan kepalanya dalam pelukannya sendiri.Tiba-tiba, cahaya di depannya terhalang sesuatu dan Reina merasa ada seseorang berdiri di hadapannya.Reina mengangkat kepalanya perlahan dan melihat Morgan yang memakai jas berdiri di hadapannya, "Kamu nggak apa-apa?"Reina langsung membuang muka supaya Morgan tidak melihat matanya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1024

    Reina tidak ingin surat itu, jadi dia menolaknya. Namun, dia langsung merebut surat itu dari tangan Reina."Kak, biar aku yang lihat ya apa yang ibu katakan."Diego sudah tahu bahwa Treya memenangkan gugatan perceraian dan menerima harta gono gini dalam jumlah besar.Diego membuka surat itu dengan penuh semangat, namun ternyata yang ada di dalam surat itu semua hanya tentang Reina."Nana, maaf. Aku tahu pembelaan apa pun yang kuberikan sekarang nggak ada gunanya, tapi aku tetap mau minta maaf. Aku bukan manusia, aku nggak pantas jadi ibumu. Tapi untungnya aku memang bukan ibumu ...."Diego merasa ada yang janggal saat membaca surat ini.Apa maksudnya untung dia bukan ibu Reina?Namun, Diego tidak berpikiran macam-macam.Dia terus membaca isi permintaan maaf Treya dan akhirnya pada beberapa kalimat terakhir, Diego melihat informasi yang dia inginkan."Aku sudah mempercayakan semua asetku pada seorang pengacara, semua harta itu untukmu."Kalimat ini seketika membuat kepala Diego berdengu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1025

    Sebelum Morgan sempat menjawab, Diego sudah menyindir lebih dulu, "Kamu sebagai putri kandung 'kan nggak berniat datang, jadi tentu Kak Morgan yang statusnya baru calon menantu yang datang. Jangan pikir semua orang itu nggak punya hati kayak kamu."Sebuah sinar dingin melintas di mata Syena setelah ditegur Diego di depan banyak orang."Diego, kamu pikir kamu siapa berani ngajarin aku? Kalau bukan karena aku, mana mungkin Morgan mau bantuin kamu?"Diego tersedak.Syena melihat sekeliling dan tidak melihat Treya.Suster yang baik hati sepertinya paham maksud Syena, dia berkata, "Nyonya Treya ada di kamar mayat. Kalau Nona mau lihat, mari kuantar.""Siapa juga yang mau melihat orang mati? Nggak lihat apa aku lagi hamil? Kamu mau bikin aku tertimpa sial ya?" Wajah Syena penuh dengan rasa jijik.Suster itu seketika tidak bisa berkata-kata.Syena melihat sebuah kotak kardus yang di letakkan di lantai, isinya ada syal dan sarung tangan rajut. Syena pun menendang kotak itu dengan jijik."Kenap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1026

    Reina bersandar di sofa dan meringkuk sendirian.Dia benar-benar ingin mengobrol dengan seseorang, dia merasa kesepian.Sayangnya ... tidak ada ....Wajah Maxime spontan muncul di benaknya, tapi Reina langsung menghapusnya.Maxime sudah menceraikannya.Detik demi detik terasa sulit dan berat. Reina tidak bisa tidur, dia membuka ponselnya dan melihat tidak ada seorang pun yang mengiriminya pesan.Reina merasa tertekan, dia menelusuri daftar kontak dan tanpa sadar menyentuh nama Maxime.Entah apa yang merasuki dirinya, Reina menelepon nomor itu.Di rumah sakit.Besok, Maxime akan dioperasi. Maxime dengar ponselnya berdering, namun dia menahan diri dan mematikan panggilan itu.Melihat panggilannya diputus, cahaya di hati Reina pun pupus.Dia langsung memasukkan kontak Maxime ke daftar hitam.Maxime tidak tahu kalau Treya meninggal. Dia berbaring di ranjang rumah sakit untuk menenangkan diri. Di mulut dia memang bilang tidak takut, namun bohong kalau hatinya tidak merasa takut.Hati keciln

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1027

    Alana melirik perut Reina dan berkata, "Kamu sudah periksa kondisi kandungan? Gimana kabar si dedek bayi? Sudah mulai bergerak belum?"Alana mengelus perut Reina.Reina tersenyum, "Ya belum lah, masih kecil dia.""Oh gitu." Alana bersandar di bahu Reina dan berkata, "Dua hari ini aku temenin kamu tidur ya? Nggak keberatan, 'kan?""Ya nggak dong." Saat ini Reina memang sangat membutuhkan seseorang menemaninya.Karena kalau dia sendirian, pikirannya akan melantur ke mana-mana."Oke, aku minta orang antarin bajuku.""Oke."Setelah Alana datang, rumah Reina jadi terasa dihuni manusia.Tidak lama kemudian, Gaby pun pulang. Seketika rumah itu jadi ramai dan hangat, menghilangkan hawa dingin yang meliputi Reina.Saat ini, Riko dan Riki sama-sama mengkhawatirkan kondisi mamanya.Riko bertanya pada Riki, "Kenapa pria bajingan itu tiba-tiba minta cerai?""Ngapain nanya? Sudah pasti karena dia punya simpanan di luar."Sebenarnya sebelum mereka pulang ke kota ini, Riko sudah menyelidiki Maxime. Di

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1028

    Riko pun melakukan panggilan video dengan Jovan.Jovan masih mendiskusikan operasi otak untuk Maxime besok dengan sekelompok ahli medis dan mengernyit saat melihat Riko meneleponnya.Karena saat ini Jovan sedang menampilkan layar ponselnya, semua orang pun bisa melihat saat notifikasi telepon masuk. 'Bocah nakal penagih hutang kehidupan sebelumnya', inilah nama Riko yang tersimpan di ponsel Jovan.Jovan langsung menghentikan tampilan layarnya, keluar ruangan dan menjawab telepon itu. Tidak lama, wajah tampan Riko yang besar pun muncul di depan mata Jovan."Ada apa?" Jovan cemburu saat menatap wajah tampan Riko.Riko memperhatikan lingkungan di belakang Jovan, "Om Jovan sekarang lagi di Maldina?"Jovan tidak tahu kalau Riko sedang menyelidikinya, jadi dia dengan santai berbohong."Iya, kenapa? Kakek nyariin aku?"Riko memperhatikan taman yang ada di belakang Jovan, semua pohon itu adalah ciri khas Kota Simaliki, bukan Negara Maldina.Seperti biasa, Jovan ini memang ceroboh."Nggak, Tant

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1029

    "Bagus Riko! Cih, aku nggak mau hadiah dari dia. Lagian dia tuh ya, kalau ngasih sesuatu pasti ada udang dibalik batu." Alana langsung memuji Riko."Ya." Riko mengangguk berulang kali.Riki memperhatikan kakaknya yang berbohong.Kurang ajar. Riki bisa dengan mudah tahu saat orang lain berbohong, tapi kemampuan kakaknya ini sangat luar biasa sampai Riki saja tidak tahu kalau kakaknya berbohong.Apa kakaknya pernah membohonginya? Entahlah."Oke, kalian cepat mandi, terus tidur ya.""Oke."Kedua anak itu menjawab dengan serempak.Setelah mengatur anak-anak supaya tidur, Reina, Gaby dan Alana pun makan sambil mengobrol di sofa.Reina merasa mengantuk, jadi dia pamit tidur duluan.Alana pun bertanya pada Gaby, "Gaby, gimana hubunganmu sama Ekki?"Di mata Alana, Ekki adalah pria yang kaku dan tidak komunikatif, membuat para gadis takut untuk mendekatinya."Ya, baik-baik aja," jawab Gaby."Kalau gitu apa Ekki pernah cerita tentang Maxime belakangan ini? Aku beneran nggak ngerti kenapa Maxime

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status