Share

Bab 1029

Author: Kacang Merah
"Bagus Riko! Cih, aku nggak mau hadiah dari dia. Lagian dia tuh ya, kalau ngasih sesuatu pasti ada udang dibalik batu." Alana langsung memuji Riko.

"Ya." Riko mengangguk berulang kali.

Riki memperhatikan kakaknya yang berbohong.

Kurang ajar. Riki bisa dengan mudah tahu saat orang lain berbohong, tapi kemampuan kakaknya ini sangat luar biasa sampai Riki saja tidak tahu kalau kakaknya berbohong.

Apa kakaknya pernah membohonginya? Entahlah.

"Oke, kalian cepat mandi, terus tidur ya."

"Oke."

Kedua anak itu menjawab dengan serempak.

Setelah mengatur anak-anak supaya tidur, Reina, Gaby dan Alana pun makan sambil mengobrol di sofa.

Reina merasa mengantuk, jadi dia pamit tidur duluan.

Alana pun bertanya pada Gaby, "Gaby, gimana hubunganmu sama Ekki?"

Di mata Alana, Ekki adalah pria yang kaku dan tidak komunikatif, membuat para gadis takut untuk mendekatinya.

"Ya, baik-baik aja," jawab Gaby.

"Kalau gitu apa Ekki pernah cerita tentang Maxime belakangan ini? Aku beneran nggak ngerti kenapa Maxime
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1030

    Alana itu orang yang ceroboh. Riko dan Riki mengenakan pakaian yang persis sama hari ini."Riki, sekarang waktunya kita uji kemampuan aktingmu yang luar biasa itu," kata Riko dengan serius."Jangan khawatir, nggak akan ada masalah."Riki menjawab dengan nada manja.Kalau bukan karena hanya Alana seorang diri di rumah, Riko tidak mungkin menggunakan cara ini untuk menyelinap dari rumah. Karena begitu dia melihat Riki, dia langsung tahu kalau Riki berbeda darinya."Ya sudah, aku pergi dulu."Riki meraih lengan Riko dan berkata, "Nanti kasih tahu aku ya apa yang terjadi."Riki sangat penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada ayah berengseknya."Oke, jangan khawatir." Riko menarik tangan kecilnya dan menyelinap keluar melalui pintu belakang.Tidak lama setelah Riko pergi, Alana datang dan mengetuk pintu, "Riko, Riki, ayo turun, makan buah."Riki keluar kamar sambil memasang wajah serius, "Tante Alana, Riki lagi tidur. Biar aku aja yang makan."Alana tertegun sejenak, tapi dia tidak sadar

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1031

    Setelah turun dari mobil, Riko mulai mencari rumah sakit swasta di Jalan Maple.Riko memang hebat. Titik lokasi yang dia deteksi ternyata sangat akurat. Sesampainya Riko di Jalan Maple, dia langsung menemukan sebuah rumah sakit dengan pintu masuk tersembunyi dan banyak pengawal yang berjaga di sana.Riko menyelinap dengan hati-hati.Tubuhnya yang kecil memudahkannya menyelinap. Para pengawal juga tidak memperhatikan anak kecil.Riko akhirnya sampai di pintu rumah sakit, tapi tidak ada jalan masuk. Riko melihat ke sekeliling dan tidak mendapati adanya pintu belakang."Gimana caranya aku masuk?"Riko bersandar di pohon besar, mengambil arlojinya dan menelepon Jovan.Riko tidak tahu kalau sekarang Jovan dan sekelompok dokter sedang melakukan operasi sehingga mereka tidak membawa ponsel.Teleponnya tidak diangkat.Tiba-tiba Riko melihat dua staf medis, seorang pemuda dan pemudi berjalan masuk ke rumah sakit itu.Riko pun bertaruh dan mengikuti mereka.Benar saja, dia langsung dihentikan pe

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1032

    "Ponsel siapa sih dari tadi bunyi terus?" tanya seorang suster yang lewat.Riko langsung menutup telepon.Karena dering telepon Jovan berhenti, suster pun tidak jadi memeriksa.Awalnya Riko mau naik ke lantai tiga, tapi semua pintu tertutup. Jangankan dia, lalat saja tak bisa masuk.Riko pun akhirnya menunggu di pojok ruangan lantai dua dan menunggu sampai operasi selesai....Saat ini, di departemen penjualan Grup Rajawali.Sedari tadi Reina merasa tidak nyaman. Dia merasa ada sesuatu yang terjadi, tapi dia tidak tahu apa itu.Kalau hanya tentang kematian Treya, harusnya dia tidak merasa seperti ini."Bos, Nona Syena memintamu datang." Bawahan Reina mengetuk pintu ruangannya dan menyampaikan pesan.Reina tersadar dari lamunannya dan bertanya, "Sekarang dia ada di mana?""Di ruangan sebelah.""Oke, aku pergi sekarang. Kalian kerja yang baik ya."Reina berdiri dan langsung limbung karena kepalanya pusing. Reina pun menopang diri di sudut meja."Bos, kamu nggak apa-apa?" Bawahan Reina la

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1033

    Saat ini di rumah sakit Jalan Maple.Riko masih bersembunyi di pojok ruangan. Detik demi detik berlalu, sekarang sudah siang hari tetapi operasi di lantai atas belum selesai.Tidak ada dokter yang pergi makan.Riki mengirimi Riko pesan, "Kak, gimana?""Aku dapat beberapa informasi, tapi aku baru bisa balik nanti," balas Riko.Tidak lama kemudian, dia melihat pintu yang tadinya tertutup rapat pun terbuka, para dokter pun turun, salah satunya adalah Jovan.Jovan berujar dengan serius, "Terima kasih atas kerja keras kalian semua, aku sudah pesankan makanan, silakan kalian istirahat dulu.""Terima kasih, Tuan Jovan."Riko memperhatikan segerombol dokter berjas putih yang turun dari lantai atas, semuanya adalah tenaga medis profesional.Ada satu orang yang dikenal Riko. Bukannya itu ... ahli otak ternama?Riko langsung paham.Orang yang mereka operasi pasti ayah bajingannya, Maxime."Kenapa nggak ngasih tahu mama? Kenapa mesti bercerai?" Saat ini pandangan Riko terhadap Maxime pun berubah.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1034

    Riko mengernyit bingung, "Kok kamu bisa bilang gitu?" Memangnya kamu sudah pernah lihat?"Riki merebut laptop Riko dan melihat foto-foto bagian luar kantor Grup IM."Iya, ini kayaknya kantor papa deh."Riko tercengang.Bagaimana bisa?Sekarang Grup IM adalah perusahaan yang paling ditakuti di seluruh Kota Simaliki bahkan sampai secara nasional. Perusahaan sehebat ini ternyata punya Maxime?Bukannya Maxime buta? Gimana dia bisa membuka perusahaan sebesar ini?"Kamu salah ingat deh," kata Riko."Nggak kok. Ingatanku soal angka atau huruf memang nggak sebaik kamu Kak, tapi kalau soal gambar sih oke kok." Riki menunjuk ke sebuah bangunan di foto, "Aku sudah ke sana beberapa kali, kita masuknya lewat sini."Riko melihat ke titik yang Riki tunjuk dan tempat itu bukan milik Grup IM. Jadi Riko pikir kebetulan saja kalau perusahaan Maxime dan Grup IM bersebelahan."Ini nggak termasuk wilayah Grup IM, kayaknya perusahaan dia bukan perusahaan besar," ucap Riko.Setelah mendengar jawaban Riko, Rik

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1035

    Liane merasa sangat tidak nyaman saat melihat Syena datang terburu-buru dan langsung menanyakan tentang putri kandung Liane."Kamu dengar dari siapa?"Liane belum memberi tahu Syena tentang hal ini.Syena terlihat canggung dan langsung bersikap pura-pura dewasa, "Aku datang buat ngasih tahu Ibu kalau aku punya petunjuk tentang adik.""Apa?" Liane berdiri dengan penuh semangat, "Petunjuk apa?""Sejak terakhir kali Ibu kasih tahu aku tentang adik, aku juga minta seseorang menyelidiki dan ternyata dia adalah putri dari suster yang merawat Treya." Syena mengulangi ucapan sekretaris barusan.Begitu Liane mendengar hal ini, semangat yang membara pun pupus."Aku sudah tahu.""Oh Ibu sudah tahu? Kukira belum, makanya aku sengaja buru-buru datang ke sini buat ngasih tahu Ibu," ucap Syena.Liane jadi merasa dia sudah salah paham pada Syena."Syena, terima kasih ya kamu sudah sangat pengertian. Kamu tenang aja, meski adikmu ketemu, posisimu di hatiku nggak akan berubah."Syena mengangguk, "Aku ta

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1036

    "Kali ini kalian harus cari cara untuk menemukan gadis itu lebih dulu dari Liane. Setelah ketemu, kalian cari cara untuk tes DNA."Syena berencana melakukan tes DNA duluan. Kalau Raisa terbukti bukan putri Liane, maka semuanya akan baik-baik saja.Kalau ya, maka Syena akan bertindak."Baik." Asistennya langsung menyanggupi.Syena kemudian menutup telepon dan melanjutkan istirahat....Setelah Reina pulang kerja, dia menyetir pulang sendirian.Dia tidak langsung pulang, tapi pergi ke rumah duka yang disebutkan Diego, di mana persiapan pemakaman Treya sudah berlangsung.Reina menatap foto hitam putih Treya dari kejauhan, cukup lama dia menatapnya dan setelah itu dia pulang.Sesampainya di rumah.Alana langsung menghampirinya, "Gimana kerjaan?""Beres. Aku sudah menyelesaikan kerjaan buat beberapa hari, jadi aku nggak perlu ngantor beberapa hari ke depan," jawab Reina."Bagus! Kita bisa masak kue bareng sambil nonton TV," ucap Alana dengan girang.Reina mengangguk.Kedua anaknya pun kelua

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1037

    Setelah itu, bagaimanapun Reina membujuk, Sisca ngotot ingin kerja sama dengan Reina."Pokoknya nggak peduli kamu kerja di perusahaan apa, intinya kami akan kerja sama denganmu."Sejak Reina membantu Sisca mengusir selingkuhan suaminya, Sisca menganggap Reina sebagai sahabatnya.Reina juga tidak sungkan pada Sisca.Alana yang berbaring di samping Reina pun merasa cemburu. "Bagus banget ya Na, sekarang di belakangku kamu punya banyak teman."Reina langsung memeluk Alana."Kamu itu sahabatku yang terbaik! Lihat, aku sudah minjemin Riko ke kamu lho, kok kamu masih cemburu."Alana berpikir, teman mana yang bisa sebaik Reina yang rela meminjamkan putranya pada orang lain?Namun, Alana kembali bertanya, "Ngomong-ngomong Nana, proyek apa yang kalian bicarakan? Apa bisa kubantu? Kalau kerjaan kamu tentang menjual barang, aku bisa bantu jualin."Sebagai seorang sahabat, Alana juga ingin membantu Reina, sahabatnya dalam karirnya.Reina baru ingat, Alana dan Riko adalah influencer dengan puluhan

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status