BRAKKK!!Suara bantingan yang terdengar cukup kuat, seorang pria kecil baru saja dibanting oleh kakaknya."Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bisa ditahan oleh Black Tiger?" tanya Hendra kakak kedua Revano, dia frustasi melihat adiknya itu.Revano berdiri dari duduknya, dia menatap tajam Hendra didepannya itu."Apa hubungan kalian dengan Black Tiger?" tanya Revano yang kini seisi kepalanya dipenuhi oleh semua pertanyaan.Hendra yang tengah frustasi langsung menatap adiknya itu. "Pertanyaan bodoh apa itu? Setelah kamu menghancurkan usaha kami, kamu tidak merasa bersalah sedikit pun?"Revano mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, dia benar-benar ingin membunuh kakaknya yang ada didepan itu."Kenapa Dark Devil bisa berhubungan dengan Black Tiger? Sejak kapan organisasi kita bisa berhubungan dengan organisasi Kriminal itu?" tanya Revano sambil mencengkram kuat kerah baju Hendra.Hendra tersenyum sinis. "Kenapa anak haram sepertimu mau menanyakan hal itu?""Brengsek!"KRIETT!!"Ada apa i
Pagi hari mulai cerah, cahaya terang mulai menyinari sebagian seisi bumi, tak hanya itu, bahkan semua orang sudah kembali aktif melakukan tugas-tugas mereka.Disebuah rumah sakit, terlihat seorang gadis yang baru saja terusik karena sinar matahari dari jendela, gadis itu mengedipkan matanya sambil menetralkan penglihatannya."Ya ampun, Kirana ... kamu sudah bangun?" Suara seorang wanita mengalihkan pandangannya, Kirana membangunkan badannya dan tak lama dibantu oleh wanita itu."I--ibu?" tanya Kirana kaget dengan suara agak serak, dia menatap ibunya, Karina yang berdiri disampingnya itu.Karina menatap anaknya itu, dia pun tersenyum pelan dan menghembuskan nafasnya kasar."Apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa seperti ini?" tanya Karina sedikit emosi karena dirinya baru sembuh, dan berbalik anaknya yang malah sakit."Ibu baik-baik sajakan? Aku pikir masih membutuhkan waktu sembuh yang lama," ujar Kirana, dia tahu bahwa ibunya berhasil operasi, tapi dia tidak tahu bahwa sembuhnya akan sec
Subuh dini hari, dikediaman Elios, terlihat banyak sekali pasukan yang sudah siap melakukan tugas mereka."Apa kau yakin mereka akan bergerak sekarang?" tanya Revano, sudah dari tadi malam mereka melakukan pengintaian didermaga sebelah barat, namun tidak ada yang datang."Apa mungkin kita salah tanggal? Atau mereka sedang mempermainkan kita?" Arnold ikut bingun dengan semua ini, apalagi biasanya transaksi perdagangan rahasia seperti ini, dilakukan dimalam hari demi mengelabui polisi.Richard menggelengkan kepala sambil mengisi pistol disaku celananya. "Gak, hari ini transaksi mereka, aku yakin."Arnold menghembuskan nafas kasar, walau dia tahu insting Richard benar-benar akurat, tapi kalau mereka salah gerakan, organisasi Black Tiger dan Dark Devil akan mengetahui rencana yang mereka jalankan."Bersiaplah, dan percayalah padaku," ucap Richard sembari menepuk pundak Revano dan Arnold.Richard langsung berjalan keluar meninggalkan kedua temannya itu, dia menatap para anak buahnya yang s
"Semuanya siap ditempat, kita akan melakukan rencananya!""BAIK!?" jawab semua pasukan secara bersamaan.Richard mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dia memberikan sebuah bom kepada Arnold."Letakan bom ini ditempat sana, dan ditempat ini" tunjuk Richard disebuah tempat pendaratan kapal dan ditanah lapangan luas didepan mereka.Arnold hampir menjatuhkan bom itu, dia benar-benar kaget saat Richard memberikannya dengan bom."Apa kau sudah gila? Bagaimana kalau Dark Devil tidak melakukan transaksi hari ini?" tanya Arnold yang khawatir jika mereka pulang dan melupakan bom yang benar-benar bisa membahayakan warga setempat.Richard memegang pundak Arnold, tatapannya mengartikan seakan-akan untuk mempercayai semua tindakannya.Arnold langsung menghembuskan nafasnya kasar, dan pergi berjalan untuk memasang bom ditempat yang ditunjuk"Hei, apa kita perlu menghapus jejak ban kita? Sepertinya jejaknya akan membuat mereka waspada untuk datang ketempat ini," ucap Revano setelah mengecek jejak ban
"Lain kali, kalau ingin membicarakan hal kotor, setidaknya berdasarkan fakta, kamu pikir disaat pemakaman bundaku, aku tidak ada? Jadi jangan membicarakan sesuatu tentang bundaku dengan mulut kotormu," ucap Richard sambil melontarkan tatapan merendahkan.Semua mata dan pusat perhatian tertuju pada Richard, tak hanya itu, Arnold dan Revano juga ikut kaget saat Richard mendadak keluar dari tempat persembunyiannya.BZZTT!?"Apa yang kau lakukan Richard?" tanya Arnold mengirim sinyal suara.Richard tak menanggapi ucapan Arnold, tatapannya masih terus menatap Rendy dari kejahuan."Dimana Roger Hernandos?"Rendy mengadahkan kepalanya keatas, tak lupa tangannya masih aktif memegang dada supaya darahnya tak mengalir dengan cepat."Apa untungnya jika aku memberitahumu?" tanya Rendy dan membuat Richard menaikkan satu alisnya."Rendy akan mengalihkan perhatiannya, kalian temukan celah, lalu menembaknya," bisik Hendra kepada para anteknya.Richard memutar bola matanya malas, dia pun mengangkat ta
Keadaan sekitar makin memanas, pertempuran dari kedua pasukan menimbulkam banyak sekali kerusakan disekitar dermaga."Ukhh ..." Richard bangun dari pingsan akibat ledakan disampingnya tadi, pria itu terhempas mengenai batu dan membuatnya kehilangan kesadaran untuk sesaat.Richard menetralkan penglihatan dan nafasnya, dia merasakan sakit dibagian kepala, samar-samar dia bisa mendengar suara Rendy yang mengoceh tentang jejak ban mobil.Mata pria itu tertuju pada walkie talkienya yang terlempar, tak jauh dari tempatnya."Ukhh ... apa Arnold dan Revano baik-baik saja," batin Richard, karena suara Rendy mendominasi tempat itu, dia bisa memperkirakan pasukan mereka mungkin sedang mundur disuatu tempat."Disini Richardo Elios, mohon beritahu posisi dan keadaan kalian masing-masing," ucap Richard mengirim pesan.BZTTT!!Tak menunggu waktu lama, respon langsung dijawab oleh pasukannya."Disini Arnold dan pasukan siaga dua, kami kehilangan banyak anggota, dan sepuluh dari kami terkena luka temb
"Sekarang kamu bisa lihat, siapa yang tertunduk sekarang."Suasana terbalik begitu cepat, seakan-akan kemenangan tadi hanyalah sesaat bagi Dark Devil dan Black Tiger."Sialan, kamu bersikap seakan-akan kamu sudah menang? Jangan harap kamu bisa mengalahkan kami," ucap Rendy sambil menatap tajam kearah Richard.Richard memutar bola matanya malas dan menghembuskan nafas dengan kasar. "Apa kamu tidak mau menerima kekalahan? Padahal kalian sudah terpojok dan tidak bisa berbuat apa-apa."Rendy menatap tajam Richard, dia tidak akan pernah menerima ini sebagai sebuah kekalahan, walau nyawanya sedang berada diujung tanduk."Apa kamu benar-benar akan menembak kakakmu ini?" tanya Hendra yang kini sedang mengangkat tangan karena ditodong senjata oleh Revano."Disaat-saat seperti ini baru kamu mengaku kakakku? Dimana teriakan yang bilang kalau aku anak haram? Aku ingin mendengarnya lagi," ucap Revano merasa geli melihat tingkah munafik Hendra.Hendra meneguk ludahnya kasar, dia ingin sekali memuku
Musim panas telah berlalu seminggu kemarin, dan kini telah digantikan dengan musim gugur, walau sudah berganti musim, semuanya masih sama seperti semula.Namun tidak sama dengan dunia nyata, kini didunia maya masih sama saja seminggu kemarin, berita heboh tentang penembakan serta pertempuran didermaga sebelah barat, memicu kontra dikalangan netizen dan masyarakat.Desas-desus makin tersebar, ada yang mengatakan bahwa itu adalah organisasi penculikan anak, ada juga yang bilang itu organisasi rahasia pemerintah demi mengurangi populasi manusia."Apa para penjahat itu sudah tertangkap?""Bagaimana anak-anakku bisa hidup tenang? Ada apa dengan sistem pemerintah?""Akhir-akhir ini banyak terjadi penculikan anak, sepertinya organisasi itu yang telah menculik mereka.""Aku yang orang dewasa saja takut untuk berjalan kemana-mana, kami mohon berikan keselamatan kepada kami semua!"Walau polisi sudah menyatakan bahwa semua organisasi yang terlibat sudah tertangkap dan akan diterima hukuman mati