Home / Romansa / Richardo Elios / 101. Pertemuan Richard Dan Rendy

Share

101. Pertemuan Richard Dan Rendy

Author: Rhilll
last update Last Updated: 2022-05-30 20:08:12

"Semuanya siap ditempat, kita akan melakukan rencananya!"

"BAIK!?" jawab semua pasukan secara bersamaan.

Richard mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dia memberikan sebuah bom kepada Arnold.

"Letakan bom ini ditempat sana, dan ditempat ini" tunjuk Richard disebuah tempat pendaratan kapal dan ditanah lapangan luas didepan mereka.

Arnold hampir menjatuhkan bom itu, dia benar-benar kaget saat Richard memberikannya dengan bom.

"Apa kau sudah gila? Bagaimana kalau Dark Devil tidak melakukan transaksi hari ini?" tanya Arnold yang khawatir jika mereka pulang dan melupakan bom yang benar-benar bisa membahayakan warga setempat.

Richard memegang pundak Arnold, tatapannya mengartikan seakan-akan untuk mempercayai semua tindakannya.

Arnold langsung menghembuskan nafasnya kasar, dan pergi berjalan untuk memasang bom ditempat yang ditunjuk

"Hei, apa kita perlu menghapus jejak ban kita? Sepertinya jejaknya akan membuat mereka waspada untuk datang ketempat ini," ucap Revano setelah mengecek jejak ban
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Richardo Elios   102. Pertempuran Dimulai

    "Lain kali, kalau ingin membicarakan hal kotor, setidaknya berdasarkan fakta, kamu pikir disaat pemakaman bundaku, aku tidak ada? Jadi jangan membicarakan sesuatu tentang bundaku dengan mulut kotormu," ucap Richard sambil melontarkan tatapan merendahkan.Semua mata dan pusat perhatian tertuju pada Richard, tak hanya itu, Arnold dan Revano juga ikut kaget saat Richard mendadak keluar dari tempat persembunyiannya.BZZTT!?"Apa yang kau lakukan Richard?" tanya Arnold mengirim sinyal suara.Richard tak menanggapi ucapan Arnold, tatapannya masih terus menatap Rendy dari kejahuan."Dimana Roger Hernandos?"Rendy mengadahkan kepalanya keatas, tak lupa tangannya masih aktif memegang dada supaya darahnya tak mengalir dengan cepat."Apa untungnya jika aku memberitahumu?" tanya Rendy dan membuat Richard menaikkan satu alisnya."Rendy akan mengalihkan perhatiannya, kalian temukan celah, lalu menembaknya," bisik Hendra kepada para anteknya.Richard memutar bola matanya malas, dia pun mengangkat ta

    Last Updated : 2022-05-30
  • Richardo Elios   103. Serangan Balik

    Keadaan sekitar makin memanas, pertempuran dari kedua pasukan menimbulkam banyak sekali kerusakan disekitar dermaga."Ukhh ..." Richard bangun dari pingsan akibat ledakan disampingnya tadi, pria itu terhempas mengenai batu dan membuatnya kehilangan kesadaran untuk sesaat.Richard menetralkan penglihatan dan nafasnya, dia merasakan sakit dibagian kepala, samar-samar dia bisa mendengar suara Rendy yang mengoceh tentang jejak ban mobil.Mata pria itu tertuju pada walkie talkienya yang terlempar, tak jauh dari tempatnya."Ukhh ... apa Arnold dan Revano baik-baik saja," batin Richard, karena suara Rendy mendominasi tempat itu, dia bisa memperkirakan pasukan mereka mungkin sedang mundur disuatu tempat."Disini Richardo Elios, mohon beritahu posisi dan keadaan kalian masing-masing," ucap Richard mengirim pesan.BZTTT!!Tak menunggu waktu lama, respon langsung dijawab oleh pasukannya."Disini Arnold dan pasukan siaga dua, kami kehilangan banyak anggota, dan sepuluh dari kami terkena luka temb

    Last Updated : 2022-05-30
  • Richardo Elios   104. Pertempuran Berakhir

    "Sekarang kamu bisa lihat, siapa yang tertunduk sekarang."Suasana terbalik begitu cepat, seakan-akan kemenangan tadi hanyalah sesaat bagi Dark Devil dan Black Tiger."Sialan, kamu bersikap seakan-akan kamu sudah menang? Jangan harap kamu bisa mengalahkan kami," ucap Rendy sambil menatap tajam kearah Richard.Richard memutar bola matanya malas dan menghembuskan nafas dengan kasar. "Apa kamu tidak mau menerima kekalahan? Padahal kalian sudah terpojok dan tidak bisa berbuat apa-apa."Rendy menatap tajam Richard, dia tidak akan pernah menerima ini sebagai sebuah kekalahan, walau nyawanya sedang berada diujung tanduk."Apa kamu benar-benar akan menembak kakakmu ini?" tanya Hendra yang kini sedang mengangkat tangan karena ditodong senjata oleh Revano."Disaat-saat seperti ini baru kamu mengaku kakakku? Dimana teriakan yang bilang kalau aku anak haram? Aku ingin mendengarnya lagi," ucap Revano merasa geli melihat tingkah munafik Hendra.Hendra meneguk ludahnya kasar, dia ingin sekali memuku

    Last Updated : 2022-05-30
  • Richardo Elios   105. Musim Gugur

    Musim panas telah berlalu seminggu kemarin, dan kini telah digantikan dengan musim gugur, walau sudah berganti musim, semuanya masih sama seperti semula.Namun tidak sama dengan dunia nyata, kini didunia maya masih sama saja seminggu kemarin, berita heboh tentang penembakan serta pertempuran didermaga sebelah barat, memicu kontra dikalangan netizen dan masyarakat.Desas-desus makin tersebar, ada yang mengatakan bahwa itu adalah organisasi penculikan anak, ada juga yang bilang itu organisasi rahasia pemerintah demi mengurangi populasi manusia."Apa para penjahat itu sudah tertangkap?""Bagaimana anak-anakku bisa hidup tenang? Ada apa dengan sistem pemerintah?""Akhir-akhir ini banyak terjadi penculikan anak, sepertinya organisasi itu yang telah menculik mereka.""Aku yang orang dewasa saja takut untuk berjalan kemana-mana, kami mohon berikan keselamatan kepada kami semua!"Walau polisi sudah menyatakan bahwa semua organisasi yang terlibat sudah tertangkap dan akan diterima hukuman mati

    Last Updated : 2022-06-07
  • Richardo Elios   106. Kebenaran Yang Menyakitkan

    "Hari ini pihak kepolisian telah melakukan rapat dengan petinggi negara, dan sudah ditetapkan tanggal hukuman mati yang akan diterima oleh organisasi ini."Berita selalu update dengan kabar terbaru, tentu saja dengan perilisan tanggal tidak membuat masyarakat lega, mereka meminta eksekusinya dilakukan secara live, supaya kejadian delapan tahun yang lalu tidak terulang lagi, karena pelarian Roger Hernandos membuat mereka resah dan tak percaya dengan pihak kepolisian.Tapi ada juga yang membantah karena eksekusi itu tidak layak ditayangkan secara live, apalagi ada anak-anak dibawah umur.Pro dan kontra mulai banyak yang terjadi, jadi tak heran bagaimana berita ini masih saja memanas dikalangan masyarakat dan media sosial.Jam menunjukan pukul 20:05, terlihat seorang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya, dia tak menyangka akan tidur senyenyak itu.Kirana mengedipkan matanya berulang-ulang kali, belakangnya terasa sakit karena tidur dengan posisi yang kurang nyaman."Aku tertidur cuk

    Last Updated : 2022-06-07
  • Richardo Elios   107. Masalah Perlahan Memudar

    "Baiklah, pertanyaan terakhir tuan Richardo Elios, bagaimana bisa anda tahu bahwa organisasi gelap itu akan melakukan transaksi disana? Dan kenapa anda tidak meminta bantuan pihak kepolisian?" tanya salah satu petugas kepolisian.Richard menghela nafasnya pelan. "Salah satu adik dari organisasi itu, memberi tahu saya bahwa kakak-kakaknya akan melakukan transaksi pada hari itu di dermaga sebelah barat, dan maaf kami tidak kepikiran untuk meminta tolong pihak polisi, karena takut organisasi itu akan memakan banyak korban lagi."Polisi itu menulis semua jawaban yang diberikan Richard atas semua pertanyaan yang dia lancarkan."Terima kasih atas informasi yang anda berikan, tuan Richardo Elios," ucap polisi itu dan menjulurkan tangannya.Richard tersenyum kecil dan membalas salaman tangan polisi. "Sama-sama, jika ada yang hendak ditanyakan, saya siap untuk menjawab semampu saya."Para polis itu langsung menghormati Richard dan berjalan pergi keluar dari ruangan ini.Pagi itu Richard sudah

    Last Updated : 2022-06-07
  • Richardo Elios   108. Konferensi Pers

    "Apa kamu yakin?" tanya seorang gadis setelah memasang dasi ditubuh seorang pria yang kini sudah rapi dengan setelan jas.Richard tersenyum kecil sambil mengelus pelan kepala Kirana. "Tenang saja, aku baik-baik saja, dan aku mau menyelesaikan semuanya, supaya tidak ada berita simpan siur dikalangan orang-orang."Pagi ini Richard berencana akan mengadakan jumpa pers untuk mengklarifikasi berita yang sedang memanas.Walau dokter sudah menyatakan bahwa tubuh Richard belum sembuh sepenuhnya, karena luka bakarnya yang mungkin masih sedikit sakit jika terkena gerakan yang berlebihan.Kirana menatap punggung lebar Richard yang tengah memakai parfum ditubuhnya, gadis itu sedikit khawatir, pasalnya Richard baru kemarin saja melakukan wawancara hingga siang hari, dan pagi ini malah mau mengadakan jumpa pers."Kamu jangan terlalu memaksakan dirimu," ucap Arnold yang juga ikut mengawal Richard sebagai seorang asisten."Kalau kamu pingsan disana, aku akan membunuhmu," ancam Angelina, dia sebenarny

    Last Updated : 2022-06-07
  • Richardo Elios   109. Perpisahan Terakhir

    "Baiklah, tuan Richardo Elios, saat semuanya telah dituntas habis, dan para pelaku telah dihukum, apakah hubungan anda dan nona Kirana Putri Lestari akan selesai saat itu juga? Apa anda tidak memiliki perasaan tertentu? Maaf jika pertanyaan saya melanggar dari topik utama." Richard tersenyum sekilas. "Hubungan saya dan Kirana sudah selesai musim panas kemarin, dan kami akan memulai lagi dari awal, bukan sebagai hubungan palsu, melainkan sebagai hubungan sah suami dan istri." Jawaban tak terduga keluar dari mulut Richard, langsung membuat semua orang salut dengan publik speakingnya, pria yang menghadiri pertemuan dengan tubuh yang belum sembuh, kini dengan mudah menjawab semua pertanyaan yang tidak masuk akal itu. "Baiklah, sampai disini pembicaraan hari ini, saya Richardo Elios, mohon undur diri," ucap Richard menundukkan tubuhnya dengan hormat, lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Arnold dengan sigap memberikan minuman kepada Richard, serta kursi dan kipas untuk pria

    Last Updated : 2022-06-07

Latest chapter

  • Richardo Elios   119. Episode Spesial

    Pagi hari yang cerah membentang luas diangkasa, matahari menunjukan sinar ultra violetnya dan menyinari seluru makhluk hidup dimuka bumi.Bunga bermekaran dimana-mana sambil menunjukan keindahannya, musim semi menjadi musim yang paling ditunggu semua orang.Tak hanya bunga-bunga saja, bahkan pohon juga menunjukan buah segarnya kepada makhluk hidup lainnya.Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan, tiga tahun terlewat begitu saja, semuanya tampak normal pada umumnya.Seluruh kota masih sama seperti dulu, semua bangunan dari pribadi maupun umum masih sama seperti tahun lalu, mungkin yang berubah hanyalah anak-anak kecil yang sudah mulai perlahan beranjak remaja dan dewasa.Dipagi hari yang cerah ini, kebahagiaan mulai terpancar besar disebuah gedung mewah, terlihat banyak sekali orang yang datang menghadiri pernikahan seorang pria dan gadis muda."Selamat atas pernikahannya, Arnold Bernald dan Angelina Casanova."Tulisan tersebut terpampang dengan jelas diatas banguan meg

  • Richardo Elios   118. END

    CEKLEK!!Pintu rumah langsung terbuka dengan lebar, pintasan ingatan langsung terlintas dan membuat jantung Richard berdegub sangat kencang tak teratur."RICHARD!" teriak Kirana saat melihat Richard hampir saja jatuh kebawah.Richard menggelengkan kepalanya dengan kuat, pria itu mencoba menetralisirkan nafasnya."Kalau kamu tidak kuat, kita undur saja," ucap Kirana khawatir dengan mental suaminya itu.Richard menegakkan badannya kembali, dia menatap Kirana diselingi dengan senyuman kecil, tak lama tangannya menggenggam kuat tangan kecil milik Kirana."Aku tidak mau kabur lagi," ucap Richard masih mengeratkan pegangan tangannya.Kirana menatap suaminya itu, walau sudah berkata bahwa dia akan mengatasinya, tapi hati gadis kecil itu selalu saja merasa khwatir akan suaminya.Mereka berdua langsung melangkahkan masuk kedalam rumah, hawa keadaan sekitar langsung berubah dengan drastis.Terasa sejuk didalam, tak dingin maupun panas, seperti membuat tubuh untuk tetap betah dan tinggal disini.

  • Richardo Elios   117. Hari Peringatan

    Pagi hari yang selalu diawali dengan cerahnya matahari, kini berganti menjadi mendung seperti musim dingin pada umumnya.Awan menghitam dari subuh, namun air hujan tak kunjung turun setitik pun, dunia seperti sedang bersedih hari ini.Jam menunjukan pukul 07:00, terlihat kedua pasangan yang sudah memakai pakaian serba hitam, mereka akan pergi untuk memperingati hari seseorang."Apa tidak ada yang ketinggalan?" tanya Richard kepada Kirana.Gadis yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, tanpa menunggu waktu lama, mobil langsung menuju dengan cepat dijalan raya.Sepanjang perjalanan, Richard tak terlalu membicarakan sesuatu, mungkin kenangan-kenangan pahit itu muncul lagi diingatannya, apalagi Richard belum sepenuhnya melupakan kejadian yang menyeramkan itu.Kirana menatap awan hitam yang membentang luas diatas, langit seperti mengetahui bahwa mereka sedang bersedih hari ini."Seperti biasanya, aku benci awan seperti ini," ucap Richard membuka obrolan.Kirana yang tengah

  • Richardo Elios   116. Berkunjung

    CKITT!!Mobil hitam pekat itu mendarat disebuah rumah sakit pusat kota, keempat orang itu turun dan menatap bangunan didepan.Didalam perjalanan mereka sempat membatalkan janji untuk pergi jalan-jalan, dan terpaksa mengunjungi seseorang dirumah sakit ini."Apa ayah sudah melakukan pemeriksaan?" tanya Richard dan mendapat anggukan pelan dari Kenneth."Kemarin sudah melakukan pemeriksaan terakhir, mungkin ayah saat ini berada diruang rawatnya," jawab Kenneth.Richard menatap Kirana yang tengah membawakan bungkusan kue untuk Justin.Tanpa menunggu waktu lama, mereka langsung berjalan masuk kedalam rumah sakit. Berasa dejavu, Richard teringat kembali saat dia berada dirumah sakit sebulan yang lalu, setelah insiden Black Tiger dan Dark Devil.Semuanya terjadi begitu cepat, bahkan Richard masih ingat bagaimana Andy, musuh mereka yang mati dengan terhormat.Tak mau memikirkan masa lalu yang suram itu, Richard menepuk pelan pipinya supaya tersadar, dan menatap masa depan yang cerah.CKELEK!P

  • Richardo Elios   115. Batal Hiburan

    Pagi hari yang cerah mulai menyapa, seperti hari-hari biasa lainnya, semua orang kembali melakukan aktivitas mereka, dari pekerja kantoran sampai anak-anak sekolahan.Disebuah hotel, terlihat banyak sekali orang-orang yang sudah siap bepergian pulang karena menginap semalaman ditempat ini, ada juga yang menetap menikmati masa liburan mereka."Apa tidak ada yang ketinggalan lagi?" tanya Kirana kepada Keynest, karena gadis kecil itu membawakan banyak sekali buku-buku belajar.Pandangan Kirana tertuju pada Serani dan Acha yang berjalan mendekat, mereka berpelukan dengan Kirana sebelum berpamitan pulang."Kami duluan yah, maaf gak bisa pulang barengan," ucap Serani tak tegaan, karena keadaan membuat mereka seperti ini.Serani dan Acha mereka bekerja disatu perusahaan batik yang terkenal diindonesia, mereka beruntung mendapat cuti libur sehari, dan hari ini terpaksa pergi ke kantor.Kirana tersenyum menatap kedua sahabatnya itu. "Gak apa-apa, setidaknya kalian masih menyempatkan diri untuk

  • Richardo Elios   114. Truth Or Dare

    Piknik liburan berakhir dengan cepat hingga malam hari, mereka semuanya setuju untuk melakukan penginapan malam ini.Hawa dingin malam mulai menerpa seluruh tubuh orang-orang, walau tadi pagi cuacanya sedang bagus, tak menutup kemungkinan, karena ini adalah musim dingin.Dari arah pantai, terlihat seorang gadis yang berjalan menyusuri pasir. Dingin yang ia rasakan, walau sudah memakai jaket tebal, tapi dinginnya angin malam ini, benar-benar membuat seluruh tubuhnya seperti membeku.Langkah kakinya terhenti tepat didepan air laut, dia menatap air yang begitu tenang, serta ingatan waktu ia jatuh cinta untuk pertama kalinya, langsung terlintas begitu saja."Kirana!" teriak seseorang dan membuatnya membalikkan badan kebelakang.Senyumannya mengembang menatap pria yang tengah berlari cemas kearahnya, dengan cepat pelukan hangat langsung dia terima dengan kedatangan pria itu."Kamu dari mana saja? Aku khawatir saat kamu gak ada dihotel," ucap Richard sambil memeluk erat tubuh Kirana.Kirana

  • Richardo Elios   113. Piknik Bersama

    Musim kian berganti dan berlalu dengan cepat, semua aktivitas mulai kembali dengan normal layaknya seorang manusia pekerja dipagi hari.Hidup terasa menjadi ringan dan bermakna, lika-liku yang selama ini diperjuangkan, kini telah usai dan diganti dengan sebuah kebahagiaan.Matahari mulai menyapa sebuah rumah mewah, terlihat cahayanya yang mulai masuk melalui celah-celah rumah, dan mengganggu indra seorang gadis yang tengah tertidur pulas.Gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali, dan menetralkan penglihatannya, iris matanya pun teralihkan dengan seorang pria yang kini tengah tertidur disampingnya."Sudah bangun?" tanya pria itu sembari membuka mata dan memiringkan tubuhnya kedepan gadis itu.Kirana kaget dan menatap Richard cukup lama, ternyata pria itu sudah bangun dari tadi, dan mungkin sedang mengumpulkan tenaga untuk bangun.Seminggu setelah pernikahan berlalu, Kirana dan Richard resmi menjadi seorang pasangan baru, dan baru tadi malam saja mereka melakukan kegiatan yang biasa d

  • Richardo Elios   112. Pernikahan Yang Bahagia

    Acara selamatan dari semua pengunjung pun berakhir, kini kedua pasangan itu dapat beristirahat dan menikmati pertunjukan dari para penari maupun penyanyi."Akhirnya kalian bisa duduk dengan tentram," ucap Angelina dan Arnold yang kini tengah menghampiri kedua pasangan itu."Jangan bahas itu lagi, kaki ku seakan-akan mau terlepas saja," ucap Richard sambil memijit pelan betisnya."Iya, bahkan sepanjang selamatan, Richard selalu memohon supaya semua ini cepat berlalu," canda Kirana, dia merasa lucu ketika melihat tingkah Richard yang cemberut akibat acara selamatan yang tak kunjung selesai.Mereka bertiga langsung tertawa dan menistakan Richard, sehingga membuat pria yang diejek hanya bisa pasrah dengan keadaan.Dari kejahuan, terlihat kedua orang gadis yang tengah menatap Kirana tersenyum bahagia bersama teman-teman barunya itu."Apa dia melupakan kita? Dia bahkan tidak menceritakan pernikahan kontrak itu sekali pun," ucap Acha yang kini merasa kesal karena tingkah Kirana.Serani menco

  • Richardo Elios   111. Acara Salaman

    Pesta pernikahan digelar dengan begitu meriah, setelah kedua pasangan dinyatakan sah menjadi suami dan istri, pesta tarian maupun nyanyian dari artis terkenal, langsung memeriahkan acara tersebut.Orang-orang berpesta ria sambil mencicipi makanan serta minuman yang telah disediakan.Kedua pasangan yang menjadi topik utama itu, kini sedang bersalamah dan berfoto dengan orang-orang yang hadir diacara pernikahan mereka.Acara salaman memakan waktu yang cukup lama untuk bersalaman dengan semua orang yang hadir diacara itu, dari sekian banyaknya orang, hingga akhirnya tersisa sedikit orang saja untuk menyelesaikan acara salaman."Bagaimana perasaan kalian berdua?" tanya Angelina dan Arnold yang kini naik untuk berpegangan tangan dengan kedua mempelai."Lelah, lebih baik kalian berdua turun saja, biar acara salaman ini cepat berakhir," ucap Richard yang sudah lelah dengan salaman terus menerus.Arnold menahan tawanya, baru kali ini dia melihat Richard kesusahan seperti orang yang mau mati.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status