Selamat Membaca
HAVE A NICE DAY
Raja Mahatra mendatangi Dandelion yang ada di balik jeruji. Menyadari kedatangan Raja Mahatra yang bernama Kantapala, kemudian Dandelion mengaum dengan suaranya yang mampu membuat siapapun merinding.
"Kantapala oh maksudku Raja Mahatra, apa makananku sudah siap?" tanya Dandelion.
"Semuanya sudah Aku siapkan, tapi sepertinya makananmu kali ini sedikit berbeda." Raja Mahatra tampak berpikir.
"Bagus, sudah lama Aku tidak memperlihatkan kekuatanku." Dandelion tampak senang, Dia menjilati tangannya yang berwujud Singa.
"Kau harus berhati-hati," kata Raja Mahatra.
"Jangan meragukan kekuatan yang kumiliki." Dandelion menatap sinis pada Raja Mahatra.
"Sama sekali tidak." Raja Mahatra tidak mau berdebat dengan Dandelion yang lebih sakti darinya.
Ketika waktu yang ditentukan tiba, kemudian Raja mengumpulkan semua orang. Rakyat dapat melihat Dandelion berjalan-jalan di balik jeruji yang sesungguhnya
Selamat Membaca"Aku tahu di dunia ini tidak ada yang instan atau gratis dan Aku tahu kalau ada harga beserta risikonya dalam setiap tindakan Petinggi Kerajaan Lin, tapi bukan berarti Aku akan mundur. Karena Aku berbeda, akan Aku temukan jalanku." dengan tegas Rasi yang sebagai Freya menolak untuk mundur."Baiklah, perlu Kau ingat. Kau maju, artinya sudah ada diantara hidup dan mati." Petinggi Kerajaan Lin membuka salah satu gerbang yang ada di sebelah kanan tempat Rasi berdiri."Siapa mereka?" tanya Rasi."Mereka adalah tahanan seumur hidup, sudah banyak sekali penderitaan yang mereka alami. Mereka adalah pencuri, pemberontak Kerajaan, kemudian Mereka di kurung dalam satu sel. Freya Jika Kau kalah, maka yang akan menanggung pertama kalinya adalah mereka. Sebaiknya Kau mundur!" Petinggi Kerajaan Lin kembali mengingatkan Rasi."Jika Aku mundur, akan seperti apa nasib mereka? Kau sudah berjanji tidak akan ikut campur, kalau Kau berniat untuk melindun
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aku baik-baik saja, hanya sedikit kesemutan pada kakiku," jawab Raja Mahatra."Apa perlu Saya memanggil pelayan untuk memijat Yang Mulia? Atau, sebaiknya Yang Mulia beristirahat dahulu dan Kita hentikan pertandingan sementara waktu?" tanya Petinggi Kerajaan Lin."Apa-apaan Kau ini Petinggi Kerajaan Lin, bagaimana bisa pertandingan ini dihentikan? Seharusnya Freya langsung menghadapi Dandelion, tapi Dia malah meminta hal yang tidak perlu." Petinggi Kerajaan Ling kembali memojokkan Rasi."Sepertinya Petinggi Kerajaan Ling tidak suka dengan permintaanku, hal itu Aku maklumi. Tapi, Petinggi Kerajaan Ling sepertinya tidak perhatian pada Yang Mulia Raja." Rasi tanpa ampun menyemprot Petinggi Kerajaan Ling di hadapan semua Raja dan Pangeran."Dia tidak pantas sebagai anggota dari petinggi Kerajaan, seorang Petinggi harusnya seperti Petinggi Kerajaan Lin dan Petinggi-petinggi yang lainnya. Mereka memperhatikan Raja d
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYMendengar penjelasan tersebut, kemudian Raja menoleh pada Petinggi Kerajaan Lin untuk mendapatkan jawaban darinya. Petinggi Kerajaan Lin mengangguk, Ia membenarkan hal yang dikatakan oleh Freya. Raja memberikan ijin pada Freya untuk menemui Ibunya Nilam. Rasi berjalan ke arah Ibunya Nilam berada, tepat di samping Dandelion di kurung."Kau Ibunya Nilam?" tanya Freya pada Wanita tersebut."Iya, Aku...Aku Ibunya Nilam. Tolong selamatkan Putraku, hanya Dia harta yang paling berharga dalam hidupku." Wanita itu menangis, terlihat sorot matanya yang lemah."Entah penderitaan seperti apa yang sudah Kau alami, tapi Aku pasti akan membebaskan Mu dan Putramu." Rasi iba pada wanita tersebut."Kau harus mengalahkanku untuk membebaskan Mereka," ucap Dandelion."Ah, gawat. Apakah Dia?" tanya Rasi dalam hatinya."Aku bisa mengetahui isi pikiranmu," ucap Dandelion."Aku tidak perduli! Kau bisa mengetahuiny
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYRaja Mahatra mencari cara untuk bisa bebas dari pengawasan anak buah Freya, tetapi seperti yang Freya katakan. Sebelum Dirinya sempat bicara, maka nyawanya dipastikan melayang. Sungguh ironis, tapi Freya sepertinya tidak main-main. Raja Mahatra kemudian menatap tajam ke arah Dandelion, merasakan amarah dari Raja Mahatra, Dandelion mengetahui kalau ada dendam di dalam kemarahannya itu.Amarah menghancurkan segalanya, hal itu benar dalam hal ini. Dendamnya pada Freya telah menutup hati dan pikirannya, meski dari awal Raja Mahatra sudah tak memiliki hati. Semakin marah, Raja Mahatra semakin tersesat. Dia bahkan sampai lupa apa yang seharusnya Dia lindungi dari musuhnya, seperti pepatah 'dari kejam menjadi terancam' sangat cocok untuk Raja Mahatra.Dandelion merebahkan tubuhnya yang sekarang ada dalam bentuk singa buas dari Kerajaan Mahatra, Dia pikir Freya hanya cerdik. Dia pikir, Dialah yang terkuat. Tak dipikirkan sekalipun,
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Pangeran Shankar Kau memang harus banyak belajar dariku. Supaya Kau bisa menjaga Adikku nantinya," ucap Raja Mahatra."Apa maksudnya? Apa Dia akan menjodohkan Adiknya denganku? Tidak...Aku jelas tidak mau!" batin Pangeran Shankar.Pangeran Shankar hanya tersenyum, meski sebenarnya hatinya memberontak. Dia masih mencoba mengulik kelemahan dari Magaleyar, karena yakin Raja Mahatra tahu kelemahannya."Yang Mulia, Aku ingin mencoba mengalahkan Magaleyar." Pangeran Shankar membuat Raja Mahatra terkejut."Tidak bisa Pangeran, Kau tidak bisa mengalahkan Magaleyar." Raja Mahatra tidak mengijinkan Pangeran Shankar melawan Magaleyar."Mengapa tidak Yang Mulia? Jika Dandelion bisa, tentu Aku juga harus bisa. Aku harus lebih kuat dari Freya, jika Aku dikalahkan oleh Magaleyar pasti Adik Yang Mulia lebih memilih Freya dibandingkan Aku." Pangeran Shankar membuat rencana untuk tahu kelemahan dari Magaleyar."F
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Bagaimana Kau bisa tahu?" tanya Petinggi Kerajaan Ling."Aku tahu dari mana, lalu apa pentingnya? Aku ingin bekerja sama denganmu," ucap Shankar."Kau ingin bekerjasama, tapi Kau mengikat Aku seperti ini. Bagaimana Aku bisa mempercayaimu?" tanya Petinggi Kerajaan Ling."Mudah saja...Aku tidak bisa mempercayaimu. Jadi, untuk membuktikan kesetiaan Dirimu ini yang harus Aku lakukan. Lagi pula, Kau tidak mungkin mempertaruhkan nyawa hanya demi Raja." Pangeran Shankar tersenyum penuh arti. Dia membuat Petinggi Ling berpikir."Lalu apa keuntungannya untukku?" tanya Petinggi Kerajaan Ling."Kau akan mendapatkan hadiah dariku dan tentunya Aku akan membantumu untuk mendapatkan kepercayaan Raja, Kau pasti tidak suka kalau Raja terus saja memuji Petinggi Kerajaan Lin." Pangeran Shankar mempengaruhi Petinggi Kerajaan Ling, terlihat Petinggi Kerajaan Ling mulai terpengaruh."Selama ini Raja selalu saja memuj
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYSaat Freya menyelamatkan Ibunya Nilam, keadaan saat itu kacau. Bahkan, perhatian dari Sena teman Rasi teralihkan. Dia yang sebelumnya bertugas untuk mengawasi Raja Mahatra justru berhasil dikalahkan oleh Raja."Freya, jangan menyerah!" teriak Sena."Ayo Freya, Kau harus memilih! Apa hanya demi kemenangan Kau akan mengorbankan teman? Hahaha, pengecut." Raja Mahatra menyandera Sena dan mengancam Freya.Di sisi lain Dandelion telah dikepung oleh berbagai jenis binatang, di antaranya ular, harimau, singa, kuda, gajah, kalajengking raksasa, monyet, jerapah dll. Mereka tidak membiarkan Dandelion ke luar dari lingkaran itu.Sedangkan, Magaleyar telah menghancurkan pintu keluar dari kerajaan Mahatra. Di tempat itu hanya ada Rasi, Sena, Raja Mahatra, Dandelion, Magaleyar dan semua hewan yang muncul ketika Nilam meniup terompet yang diberikan oleh Rasi."Kalau Kau tidak melepaskan Sena, maka Dandelion juga akan h
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Raja Mahatra, lihat hasil dari kekejaman Mu! Kerajaanmu hancur dan Rakyatmu pun pergi meninggalkanmu, apa Kau masih bersikukuh ada pada kejahatan?" tanya Freya."Kau tidak tahu apapun Freya!" bentak Raja Mahatra."Hei, Aku bilang pelankan suaramu! Kalau Magaleyar bangun Dia akan menghabisimu, apa Kau mau itu terjadi?" tanya Freya menakuti Raja Mahatra.Sena, Pangeran Shankar dan Pandu menahan tawa melihat tingkah Freya yang mengerjai Raja Mahatra. Mungkin suasana memang cukup mencengkram, akan tetapi Freya membuat teman-temannya sama sekali tidak merasakan ketakutan."Aku tidak bertindak atas perintahmu Freya, Kau bukan siapa-siapa. Aku Rajanya di sini, kalau pun Dandelion sudah tidak ada. Aku akan melawanmu!" ujar Raja Mahatra."Bukan Freya yang akan melawanmu." Pangeran Shankar muncul dari balik reruntuhan, diikuti oleh Pandu dan juga Sena."Pengkhianat!" ucap Raja Mahatra."Kau yang pe