Share

Part 72

Virgo terkekeh dan menarik gemas hidungku.

“Pikiran kamu jangan ngeres terus apa, Nirmala Wulan?” Dia menyerahkan kemeja putihnya kepadaku, menyuruhku untuk memakainya dan dia mengambil tas yang ada di jok belakang lalu mengambil sebuah kaos berwarna hitam dan lekas dia kenakan.

“Kamu itu aneh, Mas. Untuk apa pake acara buka baju di tempat sepi seperti ini dan menyuruhku untuk memakainya. Kalau ada orang liat dan dikira kita lagi macem-macem dan digerebek warga bagaimana?” protesku seraya memakai kemeja yang menguarkan aroma tubuh calon suami itu.

“Jangan lupa dikancing sampai atas!”

Aku mengernyitkan dahi menatap wajah tampan lawan bicaraku. Aneh sekali.

“Buruan, Sayang. Biar kita kembali melanjutkan perjalanan!”

“Jalan tinggal jalan aja, Mas. Memangnya apa hubungannya dengan kemeja ini?”

“Nirmala Wulan, calon istriku. Pakaian yang kamu kenakan itu terlalu terbuka. Jangan sampai imanku goyah karen terus saja melihat apa yang tidak seharusnya belum boleh aku lihat.”

Aku menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status