Share

Part 33

Penulis: Rara Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alea berjalan ke arah kelasnya seraya bersenandung ria. Lorong yang dilewatinya tampak sepi karena hari masih terlalu pagi.  

Yups, Alea datang ke sekolah pagi-pagi sekali, bahkan kedatangannya tidak berselang lama dengan kedatangan pak satpam sekolah.

Grepp

Alea terkesiap, barusan ada yang menarik tangannya tanpa permisi terlebih dahulu.

“Eh!”

Hampir saja Alea terhuyung jika saja seseorang yang barusan menarik tangannya menahan keseimbangannya.

“Apaan sih, main tarik-tarik aj— eh, Leon!” Tadinya Alea ingin marah kepada si pelaku yang sudah lancang menarik tangannya hingga hampir saja tubuhnya mencium lantai sekolah, tapi saat tahu si pelaku itu adalah Leon, dengan cepat Alea mengubah raut wajahnya. Raut wajah kekesalan yang sebelumnya mendominasinya kini berubah menjadi sebuah senyuman bodoh. Leon seratus persen yakin jika saat ini Alea mati-matian menahan kekesalannya dan menunjukkan sebuah fake smil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 34

    Setelah Leon menyelesaikan sarapannya, Leon dan Alea pun pergi ke kelasnya masing-masing. Dan gosip mengenai Alea dan Leon sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Banyak di antara mereka menduga-duga jika Leon putus dari Qilla dan menjalin sebuah hubungan baru dengan Alea.“Lo jadian sama si singa, Al?”Jennie mengerutkan keningnya. Ia tidak paham siapa yang dimaksud oleh Shella yang barusan bertanya kepada Alea. “Singa?”“Itu loh, si Leon. Bahasa Indonesianya Leon 'kan singa,” jawab Shella.Jennie mendengus mendengar jawaban sahabatnya, pandangannya pun ia alihkan ke Alea yang tengah fokus membaca rangkuman biologinya, karena ada desas-desus jika hari ini guru biologi mereka akan mengadakan ulangan dadakan, soalnya minggu kemarin kelas mereka sudah menyelesaikan materi bab 5.“Enggak,” jawab Alea singkat dan padat. Jujur s

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 35

    Alea tak habis pikir dengan Qilla, bagaimana bisa ia melabrak dirinya di depan umum apalagi ini adalah kelasnya, bukan kelas Qilla. Apa perempuan itu tidak punya urat malu sebelum bertindak, tapi mengingat siapa ibu Qilla, Alea tidak heran. Syaqilla adalah titisan perempuan medusa dan tidak tahu malu.Alea berdecih. “Lo masih waras 'kan, Qil?” tanyanya dengan nada ejekkan dan membuat api yang ada dalam diri Qilla semakin membuncah.“Bukan gue yang enggak waras, tapi Lo?!”Alea menaikkan sebelah alisnya. “Tunggu, siapa yang bilang Lo enggak waras? Gue 'kan cuman tanya masih waras 'kan?”Tangan Qilla mengepal, ia tidak terima Alea bermain-main dengannya. Karena kesabarannya sudah diambang batas, Qilla pun menarik rambut panjang Alea yang hari ini digerai. Qilla menarik rambut Alea sangat keras hingga Alea memekik kesakitan.Para sahabat, dan teman sekelas Alea yang sejak tadi diam memperhatikan adu mulut mere

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 36

    Bu Lia menatap satu persatu tersangka biang kerusuhan di kelas IPA-1. Sementara itu Alea, Juna, dan Qilla menundukkan wajahnya ke bawah. Mereka tidak berani melihat wajah sang guru killer yang tengah menatap mereka dengan tatapan mautnya. “Saya ada di depan, bukan di bawah! Kenapa kalian malah melihat ke bawah?!” Alea, Juna, dan Qilla pun kompak mengangkat wajah mereka, dan menatap wajah Bu Lia dengan raut wajah memelas. Sebenarnya di ruangan itu bukan hanya mereka berempat saja yang ada di dalam ruang BK itu. Di sana ada juga Didit yang dihadirkan sebagai saksi. Selain dari Alea, Juna, dan Qilla, Bu Lia juga ingin mendengar kesaksian dari Didit yang tidak terlibat apa pun dalam pertengkaran itu. “Syaqilla, kenapa kamu ada di kelas IPA-1, bukannya kamu berasal dari kelas IPS-3?” Bu Lia mengawali interogasi dari Qilla. “Emm ... a-anu sa-saya ....” Qilla meneguk air liurnya dengan sulit. Lidahnya kelu, ia tidak tahu harus berkata apa pad

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 37

    Berita pertengkaran Alea dan Qilla pun menjadi trending topik di SMA Cendikia Bakti. Banyaksekali siswa dan siswi yang menyayangkan sikap dan tindakan yang dilakukan Alea dan Qilla, terlebih Alea. Padahal Alea adalah siswi kebanggaan sekolah, banyak menorehkan prestasi untuk sekolah, bisa-bisanya dia terlibat skandal seperti itu.Selain gara-gara pertengkaran itu, seluruh murid Cendikia Bakti juga terkejut mendengar pengakuan Juna yang mengatakan jika Alea dan Leon akan bertunangan dalam waktu dekat ini. Semua orang tampak bertanya-tanya, jadi siapa yang menjadi orang ketiga dalam hubungan itu? Alea atau Qilla?Bahkan sebagian murid yang tadinya membela Qilla, kini lebih memilih mendukung Alea. Mereka berbalik arah mendukung Alea, karena mereka menjadi tidak respect dengan Qilla. Dan banyak juga yang menuduh jika Qilla 'lah orang ketiga dalam hubungan itu.“Lea, Lo beneran enggak apa-apa?” tanya Windy untuk kesekian kalinya.

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 1

    Di sudut ruangan yang sangat minim cahaya, tampak seorang gadis cantik tengah memegang ponselnya sambil menghadap ke luar jendela.“Papa enggak jadi pulang, ya hari ini? Padahal Alea kangen sama Papa,” ucap seorang gadis cantik berparas ayu yang bernama Alea Bagaskara.“Iya, hari ini Papa enggak bisa pulang. Maafin Papa, Sayang,” balas Fian di seberang sana.Alea mendesah pelan. Padahal malam ini ia sudah memasak untuk papanya, tapi ternyata papanya tidak bisa pulang ke rumah.“Maafin Papa ya, Sayang.” Di seberang sana Fian merasa bersalah kepada putri sulungnya karena tidak bisa pulang.“Iya, enggak apa-apa.” Nada bicara Alea terdengar lesu.Alea kecewa, kenapa papanya lagi-lagi berbohong kepadanya. Ia tahu papanya sudah pulang dari Bandung kemarin malam. Saat ini papanya tengah ada di rumah istri keduanya. Alea tahu karena tadi ia tidak sengaja melihat insta story milik Syaqila. Mereka dan pa

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 2

    Saat ini Leon tengah berada di taman belakang sekolah bersama dengan Syaqila, pacarnya. Setelah berhasil lepas dari Alea, Leon pergi ke kelas pacarnya, mengajak pacarnya itu pergi ke taman belakang sekolah, menghabiskan waktu bersama mumpung tadi Alea dipanggil oleh pak Hendro untuk mengajari adik kelasnya yang akan melakukan olimpiade fisika.“Sayang, tau enggak tadi kata temen aku Alea dipanggil ke ruang TU,” ucap perempuan yang bernama Syaqila Bagaskara atau yang lebih akrab disapa Qila itu.Leon diam mendengarkan semua perkataan pacarnya seraya mengelus lembut rambut panjang Qila yang digerai bebas. Dalam hati Leon berkata, “Oh”. Jadi itu alasan tadi ia bertemu Alea di depan ruang TU.“Kata temen aku, Alea nunggak bayar SPP selama tiga bulan,” lanjut Qila seraya memainkan squisy miliknya yang berbentuk buah apel. Squisy itu pemberian Leon saat mereka pergi ke pasar malam.“Kok bisa sampai nunggak?”

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 3

    Alea mendatangi Chandra di kantin dan membawa laki-laki itu keluar dari sana menjauh dari teman-temannya. Padahal di sana juga ada Leon, namun untuk sementara ini Leon tidak menarik di mata Alea, urusannya kali ini jauh lebih penting daripada mendekati Leon.“Ada apa, Al? Tumben lo nyariin gue?” tanya Chandra, ia merasa heran karena tiba-tiba Alea mencarinya dan menariknya ke sebuah lorong yang sepi.“Gue mau nanya Chan, Lo bilang kakak Lo punya kafe ‘kan?” Alea langsung to the point dengan maksud dan tujuannya mencari Chandra.“Ah itu, iya, kakak gue baru buka kafe sebulan yang lalu. Emangnya kenapa, Al?”“Gini, Lo tahu kan kalau gue punya hutang banyak banget sama Juna. Sekarang gue butuh kerjaan, Lo bisa enggak bantuin gue biar kerja di tempat kakak Lo. Gue butuh banget kerjaan buat nyicil utang gue sama Juna, tempat laundry tetangga gue dijual,” pinta Alea. Wajahnya terlihat memelas sekali.

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 4

    Leon berdecak kesal saat Alea menghalangi jalannya.“Lo bisa enggak sih jauh-jauh dari gue!” bentak Leon, bahkan ia tak segan-segan mendorong tubuh Alea agar menjauh darinya.Hampir saja Alea jatuh tersungkur, namun Alea sangat baik dalam menjaga keseimbangan tubuhnya hingga ia tidak jadi jatuh.“Leon kdrt mulu sama Lea! Baru juga pacaran gimana nanti kalo kita udah nikah coba?” ucap Alea tanpa dosa, padahal di samping Leon ada Qila, namun Alea tidak peduli. Alea menganggap Qila seperti sosok yang tak kasat mata.“Apaan, sih! Dasar cewek gila!” maki Leon tepat di depan wajah Alea.Bukannya marah Alea justru tertawa. “Iya, Leon. Alea juga sayang kok sama Leon,” balasnya sambil terkikik geli.Alea sama sekali tidak sakit hati dengan ucapan Leon. Sudah biasa Alea mendengar Leon mengatainya dengan kata-kata kasar lainnya. Alea tidak peduli, sangat tidak peduli. Lagi pula ada yang lebih sakit diband

Bab terbaru

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 37

    Berita pertengkaran Alea dan Qilla pun menjadi trending topik di SMA Cendikia Bakti. Banyaksekali siswa dan siswi yang menyayangkan sikap dan tindakan yang dilakukan Alea dan Qilla, terlebih Alea. Padahal Alea adalah siswi kebanggaan sekolah, banyak menorehkan prestasi untuk sekolah, bisa-bisanya dia terlibat skandal seperti itu.Selain gara-gara pertengkaran itu, seluruh murid Cendikia Bakti juga terkejut mendengar pengakuan Juna yang mengatakan jika Alea dan Leon akan bertunangan dalam waktu dekat ini. Semua orang tampak bertanya-tanya, jadi siapa yang menjadi orang ketiga dalam hubungan itu? Alea atau Qilla?Bahkan sebagian murid yang tadinya membela Qilla, kini lebih memilih mendukung Alea. Mereka berbalik arah mendukung Alea, karena mereka menjadi tidak respect dengan Qilla. Dan banyak juga yang menuduh jika Qilla 'lah orang ketiga dalam hubungan itu.“Lea, Lo beneran enggak apa-apa?” tanya Windy untuk kesekian kalinya.

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 36

    Bu Lia menatap satu persatu tersangka biang kerusuhan di kelas IPA-1. Sementara itu Alea, Juna, dan Qilla menundukkan wajahnya ke bawah. Mereka tidak berani melihat wajah sang guru killer yang tengah menatap mereka dengan tatapan mautnya. “Saya ada di depan, bukan di bawah! Kenapa kalian malah melihat ke bawah?!” Alea, Juna, dan Qilla pun kompak mengangkat wajah mereka, dan menatap wajah Bu Lia dengan raut wajah memelas. Sebenarnya di ruangan itu bukan hanya mereka berempat saja yang ada di dalam ruang BK itu. Di sana ada juga Didit yang dihadirkan sebagai saksi. Selain dari Alea, Juna, dan Qilla, Bu Lia juga ingin mendengar kesaksian dari Didit yang tidak terlibat apa pun dalam pertengkaran itu. “Syaqilla, kenapa kamu ada di kelas IPA-1, bukannya kamu berasal dari kelas IPS-3?” Bu Lia mengawali interogasi dari Qilla. “Emm ... a-anu sa-saya ....” Qilla meneguk air liurnya dengan sulit. Lidahnya kelu, ia tidak tahu harus berkata apa pad

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 35

    Alea tak habis pikir dengan Qilla, bagaimana bisa ia melabrak dirinya di depan umum apalagi ini adalah kelasnya, bukan kelas Qilla. Apa perempuan itu tidak punya urat malu sebelum bertindak, tapi mengingat siapa ibu Qilla, Alea tidak heran. Syaqilla adalah titisan perempuan medusa dan tidak tahu malu.Alea berdecih. “Lo masih waras 'kan, Qil?” tanyanya dengan nada ejekkan dan membuat api yang ada dalam diri Qilla semakin membuncah.“Bukan gue yang enggak waras, tapi Lo?!”Alea menaikkan sebelah alisnya. “Tunggu, siapa yang bilang Lo enggak waras? Gue 'kan cuman tanya masih waras 'kan?”Tangan Qilla mengepal, ia tidak terima Alea bermain-main dengannya. Karena kesabarannya sudah diambang batas, Qilla pun menarik rambut panjang Alea yang hari ini digerai. Qilla menarik rambut Alea sangat keras hingga Alea memekik kesakitan.Para sahabat, dan teman sekelas Alea yang sejak tadi diam memperhatikan adu mulut mere

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 34

    Setelah Leon menyelesaikan sarapannya, Leon dan Alea pun pergi ke kelasnya masing-masing. Dan gosip mengenai Alea dan Leon sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Banyak di antara mereka menduga-duga jika Leon putus dari Qilla dan menjalin sebuah hubungan baru dengan Alea.“Lo jadian sama si singa, Al?”Jennie mengerutkan keningnya. Ia tidak paham siapa yang dimaksud oleh Shella yang barusan bertanya kepada Alea. “Singa?”“Itu loh, si Leon. Bahasa Indonesianya Leon 'kan singa,” jawab Shella.Jennie mendengus mendengar jawaban sahabatnya, pandangannya pun ia alihkan ke Alea yang tengah fokus membaca rangkuman biologinya, karena ada desas-desus jika hari ini guru biologi mereka akan mengadakan ulangan dadakan, soalnya minggu kemarin kelas mereka sudah menyelesaikan materi bab 5.“Enggak,” jawab Alea singkat dan padat. Jujur s

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 33

    Alea berjalan ke arah kelasnya seraya bersenandung ria. Lorong yang dilewatinya tampak sepi karena hari masih terlalu pagi.Yups, Alea datang ke sekolah pagi-pagi sekali, bahkan kedatangannya tidak berselang lama dengan kedatangan pak satpam sekolah.GreppAlea terkesiap, barusan ada yang menarik tangannya tanpa permisi terlebih dahulu.“Eh!”Hampir saja Alea terhuyung jika saja seseorang yang barusan menarik tangannya menahan keseimbangannya.“Apaan sih, main tarik-tarik aj— eh, Leon!” Tadinya Alea ingin marah kepada si pelaku yang sudah lancang menarik tangannya hingga hampir saja tubuhnya mencium lantai sekolah, tapi saat tahu si pelaku itu adalah Leon, dengan cepat Alea mengubah raut wajahnya. Raut wajah kekesalan yang sebelumnya mendominasinya kini berubah menjadi sebuah senyuman bodoh. Leon seratus persen yakin jika saat ini Alea mati-matian menahan kekesalannya dan menunjukkan sebuah fake smil

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 32

    Entah ada angin apa, tiba-tiba Leon pergi ke rumah Alea. Ia melupakan niatnya membeli mie goreng dan martabak keju pesanan kakaknya. Namun saat Leon tiba di tikungan komplek perumahan Alea, netra Leon tak sengaja menangkap sosok Alea dan sang sahabat—Chandra.Leon mengerutkan keningnya, ia heran kenapa malam-malam Chandra ada di depan rumah Alea?“Atau jangan-jangan selama ini mereka punya hubungan, ya? Waktu itu 'kan si Chandra pernah curhat sama gue kalau dia lagi suka sama cewek,” batin Leon bertanya-tanya.Entah kenapa ada perasaan asing yang hinggap di dadanya saat melihat kedekatan Alea dan Chandra. Ia merasa panas dan tidak suka melihat Alea yang tertawa lepas karena ulah Chandra. Tawa yang jarang Alea perlihatkan padanya.Dengan cepat Alea pun menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba mengusir pemikirannya itu dari dalam benaknya.“Enggak-enggak, ngapain gue mikirin mereka. Mau Alea punya hubungan sama Chandra ju

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 31

    Sejak tadi Qila terus mengkode kepada mamanya agar mamanya cepat mengatakan kepada papanya mengenai masalah perjodohan itu. Qila ingin papanya berpihak kepadanya, dan mencoba membatalkan perjodohan yang diusulkan oleh opanya.“Pa—““Tadi aku ketemu sama Ilham di depan kompleks.”Mila pun kembali mengatupkan bibirnya.Mila jelas terkejut mendengar suaminya bertemu dengan Ilham di depan kompleks. Sedang apa mantan suaminya di depan kompleks perumahannya? Atau jangan-jangan mantan suaminya itu berencana membalas dendam kepadanya?Seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya, Alvian pun kembali memperjelas pertemuan singkatnya dengan Ilham. “Tadi Ilham lagi beli martabak, itu loh yang sebelah tukang es campur yang tadi Papa beli.”“Oh.”Kenapa sangat kebetulan sekali. Tadi siang ia yang bertemu dengan Ilham di mall, lalu barusan suaminya

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 30

    Saat masuk ke ruang istirahat karyawan, Alea terkejut mendapati Chandra tengah duduk lesehan di lantai sembari memainkan ponselnya. Tetapi bukan itu yang membuat Alea terkejut, melainkan Chandra yang tengah memakai seragam kafe kak Yuna.“Chan, ngapain Lo di sini?” tanya Alea yang masih mempertahankan raut terkejutnya.Chandra terkekeh geli melihat ekspresi Alea yang menurutnya sangat menggemaskan itu.“Mulai hari ini gue magang di sini,” jawab Chandra.“What?!”Chandra mengerutkan keningnya melihat respons Alea. “Emangnya kenapa? Kok Lo kayak yang kaget, emangnya salah ya gue kerja di sini?”Alea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bukan seperti itu maksudnya, Alea justru senang sekali Chandra ikut bekerja di kafe kak Yuna, jadi ia ada teman sefrekuensi. Namun yang membuat Alea heran adalah kenapa Chandra mendadak ingin bekerja di kafe kakaknya?“Ya enggak salah, itu &lsq

  • Resentment, Dendam Sang Pewaris   Part 29

    Alea membolakan matanya melihat sosok laki-laki yang sedang duduk di motornya sembari memainkan ponsel. Alea jelas sangat tahu siapa sosok laki-laki itu.Tak jauh berbeda dengan Alea, Yuki yang berdiri di sebelah Alea ikut terkejut mendapati pacar sahabatnya itu.Yuki pun menyenggol lengan Alea. “Lea, itu kak Sean.”Alea mengerjap, sebelum menghampiri pacarnya Alea lebih dulu mengamati sekitar.“Udah cepet sana, mumpung udah lumayan sepi.” Yuki sedikit mendorong tubuh Alea agar cepat-cepat menghampiri Sean sebelum ada yang menyadari, dan membuat gosip baru.Alea pun berlari menghampiri pacarnya.“Kak!”Sean yang tengah asyik bermain game online pun mendongakkan wajahnya saat mendengar suara yang sangat ia kenali betul itu.Senyum Sean terbit melihat Alea.“Ayo Kak, aku udah telat nih!” Alea buru-buru naik ke motor pacarnya.Sean pun mengangguk, ia memberikan he

DMCA.com Protection Status