Share

Membuka Aura Nadi

last update Last Updated: 2024-01-08 14:16:47

Sang Naga yang berada di dalam tubuh Ling Li langsung membawa Ling Li berpindah tempat, sang Naga memindahkan Ling Li agar terpisah dari Duan karena banyak yang harus dirinya katakan pada Ling Li.

"Aku membawamu berpindah tempat karena ingin membantu mu," ucap sang Naga.

"Membantu ku?" Ling Li yang mendengar suara sang Naga dari dalam tubuhnya terlihat kebingungan dengan apa yang dikatakan sang Naga.

"Bukankah sangat jelas kamu lemah, aku akan membantu mu menjadi sedikit lebih kuat," ucap sang Naga.

"Kalau begitu apa yang harus aku lakukan agar menjadi kuat?" tanya Ling Li balik.

"Tidak bisa bela diri dan tidak memiliki kultivasi, kamu yang seperti ini tentu saja harus mempelajari keduanya," sahut sang Naga.

"Turuti apa yang aku katakan, sekarang kamu harus mengosongkan pikiranmu, akan aku berikan kamu pencerahan," sambung Sang Naga.

"Baiklah," ucap Ling Li cepat.

Ling Li tahu betapa susahnya seseorang yang tidak bisa bela diri, di kehidupan sebelumnya Ling Li mengutamakan ilmu bela diri untuk permulaan menjadi pembunuh itu juga saat dirinya masih kecil, saat ini tentu saja dirinya harus bisa menguasai ilmu bela diri lagi seperti dikehidupan sebelumnya.

Dari dalam dirinya Ling Li tiba-tiba merasa sesuatu memenuhi pikirannya, Ling Li berusaha mencoba mengingat dan memahami tulisan-tulisan yang terus berputar di dalam kepalanya.

"Apa kamu sudah mengerti?" tanya sang Naga.

"Aku mengerti. Yang ada di dalam pikiranku saat ini 11 teknik kuda-kuda pertahanan, 11 teknik penyerangan dan 11 titik aura nadi," ucap Ling Li.

"Itu semua harus kamu selesaikan dalam semalam," sahut sang Naga yang hanya disambut anggukan kepala oleh Ling Li.

Di kehidupannya yang dulu 11 kuda-kuda pertahanan dan 11 teknik penyerangan sudah dikuasainya, saat ini dirinya hanya perlu mengulang kembali apa yang sudah dikusainya dulu.

Hanya dalam waktu beberapa jam Ling Li berhasil menguasai 11 kuda-kuda pertahanan dan 11 teknik penyerangan, tinggal langkah terakhir 11 penyatuan aura nadi yang sama sekali tidak diketahui bagaimana cara menguasainya karena di kehidupan sebelumnya Ling Li tidak pernah mendengarnya.

"Aku tau kamu saat ini kebingungan, biar aku jelaskan," ucap sang Naga.

"Di dalam tubuh manusia memiliki 11 titik aura nadi. 2 dibagian kaki, 2 dibagian tangan 3 dibagian kepala dan sisanya menyebar keseluruh bagian tubuh lainnnya," sambung sang Naga menjelaskan.

"Lalu bagaimana cara aku menguasai 11 titik aura nadi itu?" tanya Ling Li yang memang tidak mengetahui sama sekali.

"Itu mudah, kamu hanya perlu menyatukan semua titik aura nadi menjadi satu untuk membentuk lautan nadi spiritual," sahut sang Naga.

"Baiklah aku akan mencobanya," ucap Ling Li.

Ling Li langsung menutup matanya, tepat setelah matanya tertutup Ling Li mencoba merasakan ke 11 aura nadinya yang terpencar ke beberapa bagian tubuhnya, perlahan Ling Li merasakan aura nadi yang berada di kakinya bergerak menuju titik aura nadi lainnya.

Ling Li terus berteriak menahan sakit setiap titik aura nadi menjadi satu dengan titik aura nadi lainnya, rasa sakit yang dirasakan Ling Li melebihi sakitnya tembakan yang dulu beberapa kali menyasar di tubuhnya.

Setelah berusaha sangat keras Ling Li mulai merasa titik aura nadinya hampir menyatu sepenuhnya, semakin cepat aura nadinya menyatu Ling Li semakin merasakan sakit diseluruh tubuhnya.

"Tahanlah sebentar lagi," ucap sang Naga.

Arrrrrrrrrkkkkkkkhhhhhh.

Suara teriakan keras terakhir menandakan Ling Li berhasil menyatukan 11 aura nadinya menjadi lautan nadi spiritual, Ling Li yang baru membuka mata merasakan seperti memiliki kekuatan yang mengalir di dalam tubuhnya.

"Selamat kamu sudah memiliki kultivasi, kamu yang sekarang berada di tingkat dasar bintang akhir," ucap sang Naga.

"Tapi itu sangat menyakitkan," sahut Ling Li.

"Sakit yang kamu rasakan sebanding dengan hasilnya, kamu harusnya tidak mengeluh," ucap sang Naga.

"Saat ini kamu yang berada di tingkat dasar bintang 1 akhir saja sudah sangat bagus untukmu," sambung sang Naga.

"Benarkah, apa kamu bisa memberitahuku tingkat-tingkat kultivasi," sahut Ling Li.

"Pengetahuan dasar seperti itu saja kamu tidak tau, apa kamu bercanda," ucap sang Naga.

"Aku tidak bercanda, kamu jelaskan saja tingkat-tingkat kultivasi di dunia ini," sahut Ling Li.

"Baiklah, kalau begitu biar aku jelaskan.

Tingkat kultivasi terdiri dari tingkat Dasar perunggu, Perak, emas, Tingkat bumi, Inti bumi, langit bumi, jendral dan Kaisar. Setiap tingkatan terdiri dari 3 bintang dan setiap bintang terdiri dari awal, menengah dan akhir."

Sang Naga menjelaskan dengan detail ke Ling Li, walau sang Naga penasaran bagaimana bisa ada manusia yang tidak tau tingkatan kultivasi mereka seperti Ling Li.

"Hem, ternyata seperti itu," ucap Ling Li menganggukkan kepalanya.

"Karena kamu tidak berbakat dan tubuhmu lemah walau berguru mungkin saat ini kamu masih ditingkat perak bintang 1 awal. Kamu beruntung ada aku yang memberimu pencerahan," sahut sang Naga bangga.

"Kalau begitu aku sangat berterima kasih padamu," ucap Ling Li.

"Itu sudah seharusnya," sahut sang Naga.

"Aku belum memperkenalkan diri namaku Ling Li, siapa namamu?" Ling Li memperkenalkan diri.

"Aku tidak memiliki nama dan nama tidak penting bagiku, naga lain memanggilku Pertama kamu juga bisa memanggilku seperti itu," sahut sang Naga.

"Bagiku nama itu penting, bagaimana kalau kamu aku beri nama Sin," ucap Ling Ling.

"Sin, terdengar tidak buruk juga," sahut sang Naga.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Ling Li.

"Tentu saja kamu harus menjadi lebih kuat, karena setelah kamu menjadi lebih kuat aku membutuhkan bantuanmu," sahut Sin sang Naga.

"Setidaknya untuk saat ini kamu harus berada di tingkat emas bintang 3 akhir, setelah itu aku akan memberitahumu apa yang akan kamu lakukan," sambung Sin.

"Kamu benar, lagi pula aku memang harus menjadi jauh lebih kuat karena ada dendam yang harus dibayar, jadi aku harus bagaimana agar bisa lebih kuat," sahut Ling Li.

"Inti hati hewan spiritual sangat cocok untuk meningkatkan tingkatan kultivasimu, dan hutan terlarang saat ini berada tidak jauh dari sini, kamu bisa pergi ke sana sekarang," ucap Sin.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, aku akan pergi ke sana sekarang juga," sahut Ling Li penuh semangat.

Beristirahatlah dengan tenang, serahkan semua padaku akan aku balas mereka yang dulu menindasmu," dalam hati Ling Li sambil mengepalkan tangannya.

Perjalanan menuju hutan terlarang memakan waktu tiga jam, Ling Li yang berangkat tengah malam akhirnya sampai di hutan terlarang dini hari.

Tulisan hutan terlarang terpasang jelas sebelum memasuki hutan, tanpa mempedulikan tulisan yang dibacanya Ling Li tanpa ragu langsung memasuki hutan terlarang begitu saja.

"Hei, untuk saat ini lebih baik kamu mencari hewan spiritual level 4 ke bawah, kekuatanmu yang sekarang masih belum cukup kuat untuk melawan hewan spiritual level 4 ke atas," ucap Sin memperingati Ling Li.

"Aku tau, tenang saja," sahut Ling Li sambil memperhatikan sekelilingnya.

Related chapters

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Berburu

    Di dalam hutan Ling Li mulai memperhatikan sekelilingnya, baru beberapa detik Ling Li berada di dalam hutan suara langkah kaki hewan spiritual terdengar berjalan mendekat ke arahnya.Hoss, hoss, hoss.Ling Li terkejut melihat kijang bertanduk emas yang berada tidak jauh darinya, perasaan takjub karena baru pertama kali melihat kijang bertanduk emas membuat Ling Li Melupakan seberapa bahayanya hewan spiritual itu."Jangan hanya diam, kalau kamu terus diam seperti itu siap-siap saja menunggu kematianmu," ucap Sin.Baru selesai Sin berbicara kijang bertanduk emas langsung berlari ke arah Ling Li dengan cepat, Refleks cepat dari kehidupan sebelumnya saat menjadi pembunuh bayaran menyelamatkan Ling Li yang berhasil menghindar sang Kijang ."Dasar Kijang sialan tidak tau diri," ucap Ling Li kesal sendiri, andai tadi dirinya tidak sempat menghindar badannya pasti sudah terkena tanduk kijang yang lancip itu."Itu bukan salahnya, cepat selesaikan," sahut Sin di dalam lautan spiritual Ling Li m

    Last Updated : 2024-01-08
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Memberi Pelajaran

    Gerbang besar kota Kyuri sudah dilewati Ling Li, Ling Li berhenti sejenak memperhatikan sekelilingnya, kota tempat pemilik tubuh sebelumnya yang merasa sangat tersiksa kini telah di pijaknya.Perasaan aneh dirasakan oleh Ling Li, sepertinya tubuh bahkan kakinya saat ini enggan untuk melangkah masuk semakin dalam."Itu bukannya Ling Li Anak gadis tidak berguna keluarga Li, bukannya dia sudah mati," bisik para warga yang melihat Ling Li berdiam diri tidak jauh dari mereka.Pendengaran Ling Li yang tajam bisa mendengar pembicaraan mereka, walau mendengarnya Ling Li hanya menyunggingkan bibirnya sambil terus berjalan begitu saja."Sepertinya kamu tidak mudah terprovokasi," ucap Sin."Heeeeh, menghadapi mereka tidak ada untungnya, jadi lebih baik berhadapan langsung dengan yang memulainya," sahut Ling Li santai."Pemikiran yang bagus," ucap Sin.Ling Li yang sudah sampai di depan rumah keluarga Li bergegas masuk, dua penjaga yang berjaga dibalik gerbang masih tidak percaya apa yang mereka

    Last Updated : 2024-01-08
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Permintaan

    Ayah Ling Li sulit percaya kalau selama ini Ling Li selalu di tindas oleh Mae Li dan Istrinya, Ayah Ling Li merasa bersalah pada Ibu Ling Li yang sudah tiada karena selama ini tidak mengetahui penderitaan Putrinya dan malah sibuk mengurusi usaha dagangnya, saat itu juga Ayah Ling Li menghukum istri dan anaknya dengan cara mengurangi uang harian keduanya.Di dalam kamarnya Ling Li langsung membaringkan tubuhnya, lelah yang dirasakannya membuatnya tanpa sadar tertidur lelap seketika.Awan putih yang dikelilingi para Naga mengejutkan Ling Li yang merasa baru saja tertidur, kedamaian di depan matanya seakan bisa dirasakannya dan itu membuatnya ikut bahagia.Tok tok tok.Ling Li membuka matanya setelah mendengar pintu kamarnya diketuk terus-menerus, Ling Li tersadar ternyata yang dilihatnya tadi hanya mimpi."Nak," panggil suara dari luar kamar Ling Li."Iya sebentar," sahut Ling Li sambil berjalan membuka pintu.Ling Li menatap wanita paruh baya di depannya sambil tersenyum, wanita itu ad

    Last Updated : 2024-01-08
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Pembalasan

    Mendengar apa yang dikatakan Sin Ling Li terdiam sesaat, dirinya tidak memiliki siapapun di tempatnya saat ini, Sin adalah satu satunya yang membantunya menjadi kuat, tidak mungkin dirinya melupakan kebaikan nya dan mengabaikan permintaan nya."Aku akan membantumu walau aku tidak yakin apa aku mampu," Ucap Ling Li."Selama ada aku kamu pasti mampu, tapi sebelum itu aku Ingin mengatakan sesuatu," ucap Sin."Katakan saja," sahut Ling Li."Setiap Naga memiliki kemampuan yang berbeda, karena terlalu lama di luar Dunia Naga kemungkinan mereka tidak akan mudah memberikan permata mereka sepertiku, jadi kamu harus berusaha untuk meyakinkan mereka bagaimanapun caranya," ucap Sin."Lalu apa aku juga harus melawan mereka?" tanya Ling Li."Tentu saja, maka dari itu perjalananmu masih panjang, kamu harus memperkuat tingkat pelatihanmu," sahut Sin."Baiklah, aku juga tidak ingin terus menjadi lemah," ucap Ling Li."Kalau begitu tunggu apa lagi, sekarang saatnya kita pergi," sambung Ling Li yang lan

    Last Updated : 2024-02-12
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membalas Dan Menang

    Ling Li berlari memutar dengan cepat ke arah Mae Li, sesuai apa yang dipikirkannya saat ini Mae Li terlihat kebingungan ingin mencambuk Long Xu ke arah mana.Wheeeeeessssss.Wheeeeeeesssssssss.Ling Li menyeringai sambil mengayunkan pedangnya dua kali berturut-turut ke arah Mae Li, dua sayatan pedang yang sengaja diarahkan ke tangan lawannya membuat Mae Li tidak lagi bisa mengayunkan cambuknya.Arrrrrrrrkkkkkhhhhh.Jeritan Mae Li disambut senyum lebar oleh Ling Li, tanpa mempedulikan jeritan adik tirinya yang berdiri di depannya Ling Li bersiap kembali mengayunkan pedangnya."Jangan bunuh Anakku," teriak Ibu tiri Ling Li."Tapi kenapa? bukankah ini pertarungan hidup dan mati," ucap Ling Li."Haaaah, ya sudahlah. Ini benar-benar membosankan, orang lemah berpura-pura kuat berakhir hanya seperti ini memalukan," sambung Ling Li."Nak Ling Li sudah menjadi kuat ya, sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menindasmu," ucap Bibi Ae."Terima kasih karena Bibi mempercayaiku," sahut Ling Li.Da

    Last Updated : 2024-02-12
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Perjalanan

    Ling Li bergegas pergi setelah tau sang Iblis menyadari kehadirannya, Ling Li berlari sekencang mungkin sebelum sang Iblis mengejarnya."Makananku mau lari ke mana, bau wanita muda menyegarkan," teriak sang Iblis yang langsung mengejar Ling Li.Ling Li terdiam mematung saat melihat sang Iblis sudah ada di depannya menghalangi jalannya, melihat Iblis secara langsung dengan matanya membuat Ling Li menelan ludah, di kehidupan sebelumnya iblis tidak nyata dan sekarang wujud iblis benar benar ada di depannya."Ternyata seperti ini bentuk Iblis," dalam hati Ling Li."Daging muda segar, jadilah makanan yang baik jangan lari-lari lagi," ucap sang Iblis menjulurkan lidahnya."Kalau kamu hanya diam saja kamu pasti mati," ucap Sin."Jadi apa aku harus melawannya," sahut Ling Li pelan."Tentu saja, walau tidak ada harapan untukmu menang itu lebih baik dari pada hanya diam," ucap Sin.Ling Li menatap sang Iblis di depannya yang terus menjulurkan lidahnya, Ling Li merasa sedikit merasa sendiri memb

    Last Updated : 2024-02-13
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Melawan Pria Elf

    Sepanjang jalan menuju Aula Me Ling Li terus berpikir ras Elf yang tidak memiliki kultivasi melainkan sihir, Ling Li berpikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa menang di pertarungan nanti melawannya."Heeeh, sebenarnya mustahil kamu bisa menang melawan pria bangsa Elf itu, bangsa Elf bisa merubah benda apa saja menjadi senjata, sihir mereka juga sangat kuat," ucap Sin seakan tau apa yang dipikirkan Ling Li."Setiap makhluk hidup memiliki kelemahan, aku yakin pria Elf itu juga pasti punya kelemahan," sahut Ling Li.Setelah mendaftar Ling Li langsung disuruh turun ke arena bertarung, dari arena Ling Li bisa melihat pinggiran arena bertarung yang dipenuhi penonton.Ling Li yang berdiri di arena dikejutkan oleh pria tampan dengan telinga runcing yang berjalan ke arahnya, tatapan membunuh dari pria itu sempat membuat Ling Li sedikit gugup walau hanya sebentar."Ras Elf, elf.""Elf, elf."Penonton terus bersorak meneriaki nama Lulang pria bangsa Elf yang ada di depannya, tentu saja

    Last Updated : 2024-02-14
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Naga Kedua

    Mata Ling Li terus memperhatikan sekelilingnya, ternyata benar setelah melewati dua pohon besar tadi mereka sampai di dunia bangsa Elf, Ling Li sebelumnya berpikir kalau dunia Elf berbeda dengan dunia manusia ternyata dirinya salah."Sepertinya tidak ada bedanya dengan dunia manusia," ucap Ling Li"Memang, semua yang ada di sini sama seperti yang ada di dunia manusia, tapi di sini selalu dingin walau ada matahari di sini tidak akan kepanasan," sahut Lulang."Lulang sudah pulang," teriak Anak perempuan yang berlari ke arah Lulang."Can kenapa ada di sini?" tanya Lulang sambil mengelus kepala Anak perempuan Elf yang memeluknya."Can sudah menunggu Lulang sangat lama, Can senang Lulang sudah pulang," ucap Can penuh semangat."Hehehehe, Alang pasti membawa banyak makanan kali ini. Ayo berikan pada Canlin," sambung Can penuh semangat dan matanya berbinar-binar."Baiklah, mari pulang dulu," ucap Luang."Ikuti aku, nanti aku akan mengantarmu ke suatu tempat," sambung Lulang."Hemmmm," sahut

    Last Updated : 2024-02-15

Latest chapter

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Neraka

    Ling Li menarik nafas panjang menatap ke anak tangga di depannya, setelah yakin sudah siap Ling Li melangkah naik ke anak tangga pertama. Breeeeeees. Di anak tangga pertama Ling Li merasa seperti disiram air yang cukup panas, Ling Li menatap ke tangannya yang masih baik-baik saja setelah tersiram air itu. "Ini baru anak tangga pertama," ucap Ling Li. Tap tap tap. Ling Li kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga kedua, di tempatnya saat ini berdiri Ling Li merasa hawa panas mengelilinginya, hawa panas yang dirasakannya berbeda dari yang pernah dirasakannya selama ini. Sambil menahan hawa panas yang mengelilinginya Ling Li melangkah naik ke tangga ketiga, hawa panas seketika menghilang, dari bawah Ling Li tiba-tiba merasa kakinya kepanasan seperti menginjak bara api. Ling Li menundukkan kepalanya, setelah melihat kakinya menginjak bara api yang sangat panas Ling Li mengeluarkan unsur airnya menyiram bara api dibawahnya dan langsung naik ke anak tangga selanjutnya.

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Surga

    Sin yang terbang menuju tempat sebelumnya tiba-tiba terpikirkan sesuatu, Ling Li sangat terobsesi dengan menjadi kuat sepertinya ada tempat yang bisa membuatnya menjadi kuat selain menyerap inti monster. "Jika aku katakan ada tempat yang bisa membuatmu menjadi kuat apa kamu akan pergi ke sana?" tanya Sin. "Itu tentu saja," sahut Ling Li. "Kalau begitu aku akan membawamu ke sana ke tempat yang bisa membuatmu menjadi lebih kuat," ucap Sin. "Kenapa tidak mengatakannya dari awal, kalau begitu Cepat bawa aku ke sana," sahut Ling Li penuh semangat. Sin langsung terbang dengan kecepatan penuh selama beberapa hari, Setibanya di suatu tempat Sin bergegas turun ke bawah membuat Ling Li yang masih berada di atasnya terus memperhatikan menara di depannya. "Di menara itu terdapat menara surga dan neraka Aku sangat yakin di tempat itu Cocok untukmu," ucap Sin. "Kalau begitu aku tidak akan membuang waktu lagi," sahut Ling Li yang bergegas turun dari Sin dan Sin kembali masuk ke dalam lar

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menyerap Inti Monster

    Sin yang melihat Ling Li berjalan menuju perkotaan bergegas ke luar dari dalam tubuhnya, Sin lupa memberitahu Ling Li satu hal inti hati monster sangat sulit di dapat orang biasa yang tidak mengetahui kelemahannya, jika Ling Li menyerapnya di kota pendekar dari beberapa penjuru pasti akan mendatanginya dan berusaha merebutnya Sin yang tiba-tiba ke luar mengejutkan Ling Li, tidak seperti biasanya jika ingin ke luar Sin akan bilang dulu padanya tapi sekarang Sin tiba-tiba saja ke luar dan berdiri di depannya. "Ada apa?" tanya Ling Li. "Cepat naik," ucap Sing membuat Ling Li semakin tidak mengerti. Ling Li langsung menaiki Sin tanpa banyak bertanya, baru saja Sin membawa Ling Li terbang dari beberapa arah Ketua dari berbagai perguruan mendatangi tempat Ling Li sebelumnya. "Ada apa? tidak biasanya kamu langsung ke luar begitu saja," ucap Ling Li. "Apa kamu tidak sadar beberapa orang sedang ke arahmu," sahut Sin. "Aku memang merasakan getaran, tapi aku tidak terpikir jika mer

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Reruntuhan Arkas

    "Apa kamu akan langsung berburu?" tanya Sin yang melihat Ling Li yang berulang kali menarik nafas panjang. "Tidak, aku masih harus singgah ke sebuah tempat," sahut Ling Li. "Tempat apa?" tanya Sin lagi. "Nanti juga kamu akan mengetahuinya," ucap Ling Li. Ling Li langsung terbang kembali menuju kediaman keluarga Li yang sudah di bakarnya. Ling Li berdiri di antara kuburan ayah pemilik tubuh dan bibi Cie, setelah mengucapkan beberapa kata Ling Li menundukkan kepala memberi penghormatan terakhir. "Ahhhhh, ternyata datang kemari," ucap Sin. Kali ini semua yang berkaitan dengan tubuh asli sudah terlepas olehnya, Ling Li merasa jauh lebih tenang seakan tubuh yang digunakannya saat ini benar-benar miliknya seutuhnya. "Haaaaaaah," Ling Li menghela nafas panjang sambil berjalan pergi, sekarang dirinya sudah bisa kembali ketujuan awalnya. "Jadi apa kamu akan pergi ke reruntuhan Arkas sekarang?" tanya Sin. "Tentu saja, bukankah itu tujuan awal kita," ucap Ling Li. "Setelah

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Adiknya

    Ling Li berjalan pergi meninggalkan rumah ibu tirinya yang penuh dengan genangan darah, satu tugasnya selesai Ling Li bergegas ke Pangeran Yan yang berada tidak jauh dari istana. "Bagaimana?" tanya Pangeran Yan pelan. "Selesai," ucap Ling Li sambil tersenyum puas. "Apa kita serang sekarang?" tanya Pangeran Yan lagi. "Pasukan yang kamu bawa kalau banyak dengan mereka, aku akan pergi ke barak prajurit setelah selesai aku akan bertelepati padamu," ucap Ling Li. "Baiklah, akan ku tunggu," sahut Pangeran Yan. Salah satu prajurit yang melihat Pangeran Yan selalu menuruti perkataan Ling Li memutuskan untuk bertanya, sebenarnya apa yang membuat Pangeran Yan selalu menurut pada Ling Li. "Kamu tidak akan tau, karena semua yang direncanakannya sudah pasti berhasil, aku sudah membuktikannya sendiri," ucapan Pangeran Yan membuat prajurit yang bertanya terdiam. Di tempat berbeda Ling Li yang mendatangi barak prajurit langsung mengeluarkan racunnya, Ling Li sengaja hanya menyebarkan racunnya

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Ibu Tiri

    Ketua Along tersenyum tipis sambil bersiap menyerang Ling Li, Ketua Along meyakini dirinya memiliki pertahanan yang sangat kuat dan penyerangan yang sangat cepat, dirinya sangat yakin pria yang akan menjadi panglima perangnya tidak sehebat dirinya sendiri. Wheeeeeeeessssss. Ketua Along bergerak cepat menyerang Ling Li yang hanya diam, diamnya Ling Li menjadi kesempatan untuk Ketua Along menyerangnya bertubi-tubi. Serangan kaki tangan yang sudah dikerahkan Ketua Along sama sekali tidak membuat Ling Li merasa kesakitan, Ling Li sengaja hanya diam membiarkan Ketua Along menyerangnya agar merasa puas. Ini tidak mungkin, kenapa serangan ku tidak berpengaruh padanya, aku akan mencobanya sekali lagi," dalam hati Ketua Along. Buuuug, buuuuuug, buuuuuuug. Ketua Along terus menendang Ling Li tanpa henti, setelah merasa kelelahan sendiri Ketua Along menghentikan usahanya dan menatap Ling Li. "Apa sudah selesai?" tanya Ling Li. "Sekarang giliranku," ucap Ling Li dengan nada serius

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Kesepakatan

    Setelah berhasil menghentikan penyebaran racun Ling Li langsung mengambil pil mahkota Dewi miliknya, Ling Li menelankan pilnya ke Pangeran Yan dan kembali duduk di sebelahnya. Hanya beberapa menit racun di dalam tubuh Pangeran Yan perlahan menghilang, Ling Li yang melihat usahanya berhasil menghela nafas lega dan duduk bersandar. "Heeeeeh, setelah berburu monster bagaimana jika kamu membuka pengobatan saja dan menjadi tabib," ucap Sin. "Aku tidak berminat, lagipula mengobati orang membutuhkan kesabaran ekstra," sahut Ling Li. "Emmm, benar juga harusnya aku tau kalau kamu tidak memiliki kesabaran ya," ucap Sin. Ling Li yang duduk di samping Pangeran Yan Su melihat mata Pangeran Yan terbuka perlahan, Pangeran Yan yang habis bermimpi bertemu seseorang langsung menatap ke arah Ling Li tanpa berkedip. "Apa aku masih bermimpi," ucap Pangeran Yan. Plaaaaaaaaaak. "Bangun, sudah bukan waktunya tidur lagi," sahut Ling Li yang baru menepuk pundak Pangeran Yan. "Kamu? apa ini be

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menemui Pangeran Yan

    Sebelum membakar rumah keluarga Li Ling Li menemukan sebuah giok berlambang kerajan. Selain kelompok pembunuh bayaran darah merah salah satu anggota kerajaan pasti ikut andil dalam pembantaian keluarganya. "Kita mulai dari kelompok pembunuh bayaran darah merah dulu," ucap Ling Li. "Ahhhhh aku ingat, aku pernah mendengar markas pembunuh bayaran darah merah berada di bukit tengkorak," sahut Sin. "Apa kamu tau tempatnya?" tanya Ling Li. "Tentu saja," sahut Sin. "Bawa aku sekarang juga ke sana," ucap Ling Li yang langsung menaiki Sin. Sin mengepakkan sayapnya terbang menjauh meninggalkan rumah keluarga Li yang terbakar habis, Sin yang bisa merasakan hawa membunuh Ling Li sangat kuat memutuskan untuk tetap diam tanpa bertanya apa yang akan Ling Li lakukan setelah sampai di sana. Hanya membutuhkan waktu 1 jam bagi Sin untuk tiba di bukit tengkorak, Sin langsung menurunkan Ling Li dan menunjuk ke arah balik bukit tempat markas pembunuh bayaran darah merah berada. "Kamu ingin me

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   100

    Dari kejauhan Wei Yan hanya bisa menatap ayahnya yang berjalan pergi, dari dalam lubuk hati Wei Yan merasa bersalah sudah berkata seperti itu pada ayahnya tapi penderitaan yang selama ini dirasakannya sendiri juga dari ayahnya, apakah salah yang sudah dilakukannya tadi pikir Wei Yan yang menangis dalam diamnya. Ling Li yang melihat Wei Yan menangis tanpa sadar langsung memeluknya, Ling Li berulang kali mengatakan pada Wei Yan kalau yang dilakukannya tadi sudah benar. "Ehem, sangat jarang melihat mu berinisiatif terlebih dulu," ucap Sin bertelepati. Ling Li bergegas melepaskan pelukannya, tepat setelah melepaskan pelukannya Wei Yan yang berhenti menangis membuat Ling Li merasa lega sendiri. "Terima kasih," ucap Wei Yan memalingkan wajahnya. "Untuk apa?" tanya Ling Li. "Karena kamu sudah membantu ku tadi, tidak hanya itu kamu juga bahkan sudah menyembuhkan wajahku, andai ada yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu," ucap Wei Yan sambil menatap Ling Li. "Jangan pi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status