Malam itu menjadi malam yang panjang, Asahi bersama Great Spirit Luna sedang berbincang bincang dan terkadang mereka saling bercanda. Senyum yang terukir di wajah Luna benar benar mewarnai hati Asahi. Dia belum pernah mendapatkan senyuman hangat dari orang lain selain Luna.“Senyuman ini ... akan ku jaga ...” gumam Asahi. Malam telah berganti pagi, gemuruh para pasukan sudah menggema di medan pertempuran. Dua kubu besar itu bertemu dengan kekuatan yang sama-sama menggetarkan: pasukan Grirya dengan 10.000 prajurit pemberani, melawan pasukan Besar Weismann yang kekuatan semangat juangnya luar biasa.Di medan pertempuran yang membentang luas, kedua kelompok saling menembakkan sihir mereka masing-masing. Ledakan sihir bercahaya memenuhi udara, menciptakan pemandangan yang indah namun mematikan. Dari kubu Grirya, penyihir suci melantunkan mantra mereka dengan suara yang menggema di seluruh medan.“Holy Flamma ...!!” teriak seorang penyihir suci dari Grirya. Sebuah b
Di dunia para dewa, nampak Guphienne sedang mondar mandir tanpa alasan yang tepat. Setelah itu celah dimensi terbentuk dan muncul Astaroth dari sana. Dia pun menanyakan keadaan Guphienne karena sedikit khawatir juga dengan nya.“Senpai, apa yang sedang kamu lakukan ...?” ucap Astaroth.Guphienne berbalik dan menarik nafas panjang, “Semenjak Tsukuyomi-senpai pergi, keadaan dunia replika nampak kurang stabil ...” ucap Guphienne.“Itulah kenapa senpai dari tadi muter muter gak jelas ...?” balas Astaroth.“Bukan hanya itu saja ...” lanjut Guphienne. “Hei senpai ... aku sudah mulai kehabisan energi untuk menahan semesta itu ...” ucap Astaroth.“Ya ... tunggu sebentar lagi ...” ucap Guphienne sambil melihat ke dunia replika. Di sana, Asahi nampak gelisah dengan satu sosok yang mengenakan seperti pakaian gereja. Dia berjalan dengan senyuman dan nampak tidak ada yang berani mendahului dia, bahkan tidak ada yang berani menatapnya.“Gawat ...” gumam Asahi. Pa
Setelah Varian berusaha keras untuk bangkit, Asahi pun meraih Orb itu menggunakan tangan nya. Kemudian menatap orb itu dengan wajah yang mengerikan dengan senyuman nya yang juga nampak tidak bersahabat.“Orb ini, bukanlah milikmu ... jadi ku ambil ya ...” ucap Asahi dengan santai. Varian yang menggerang kesakitan pun sedikit tidak terima oleh perlakuan Asahi kepadanya. “Orb itu bukan milikmu ... dan juga bukan milik ku ...!! itu milik Tuan Weismann ...!!” bentaknya.“Wesimann ya ...? tapi lihat ... Orb ini bersinar ketika ku pegang ...” ucap Asahi sambil menggenggam erat Orb itu.Asahi yang masih menggenggam erat Orb itu, mengamati kilauan misterius yang terpancar darinya. Cahaya itu seolah-olah meresap ke dalam kulitnya, memberikan sensasi hangat yang aneh. Senyum liciknya semakin melebar.“Tuan Weismann mungkin mengklaim Orb ini, tapi sepertinya Orb ini telah memilih tuannya yang baru,” ucap Asahi dengan nada mengejek.Varian, yang terbaring kesakitan, mencob
Dunia Replika dan Dunia dari dimensi lain memang telah bergabung dengan Dunia Replika yang menyatu dan berpindah ke semesta lain. Namun bagaimana perubahan yang ada di dunia itu setelah dua dunia tersebut di satukan. Memang tidak ada bencana alam, hanya saja perubahan tempat di Dunia Replika dan perluasan wilayah di dunia baru itu. Namun ternyata dunia itu memiliki 15 penguasa yang kejam dan mengerikan. Mereka bertiga menjadi musuh dunia yang di sebut Raja Iblis. Diantara mereka yang 15 itu, ada satu yang berhasil menembus evolusi manusia tertinggi, Saint.“Memang, Voice World telah mengumumkan Raja Iblis baru ...“ ucap seorang raja iblis.“Tuanku ... sepertinya anda tertarik dengan kekuatan itu ...” ucap bawahan nya.“Ya ... Hei Steve, aku ingin kekuatan itu ... ayo kita cari sumber nya dan ku rebut kekuatan nya ...” ucap
Di sebuah wilayah, tepatnya berada di paling timur benua ada sebuah kerajaan yang di sebut kerajaan suci timur. Walaupun bernama kerajaan suci, penduduk di sana memiliki pemimpin seorang Demon Lord. Meskipun begitu, Demon Lord itu walaupun di ketahui oleh warga, dia tetap menjalani kehidupan normal. Kerajaan suci timur, atau disebut juga Kekaisaran suci Origawa yang memiliki pemimpin yang luar biasa yaitu makhluk setengah dewa, Kitsune. Walaupun Kitsune ini adalah setengah dewa, dia bersama dengan Demon Lord yang memegang penuh kekuasaan di negri tersebut. Dan Kitsune menjadi objek pemujaan di negara tersebut, bisa di bilang kalau Kitsune ini adalah Dewa mereka dan Dewa itu memberkati Demon Lord yang jika di kaitkan dengan hal yang normal itu mustahil.“Kita akan rekrut dia ... kekuatan itu tidak bisa di abaikan dan berkeliaran ...” ucap sang Demon Lord.“Demon Lord-sama ... tapi bagaimana anda akan membawa nya kemari ...?” ucap salah satu bawahan nya.“Kita ti
Pesta Raja Iblis adalah peristiwa legendaris yang tercatat dalam literatur kuno di dunia baru, sebuah dunia yang kini telah menyatu dengan Dunia Replika. Menurut catatan kuno, Pesta Raja Iblis diadakan sekali setiap seratus tahun, sebuah ritual yang penuh misteri dan kegelapan.Selama pesta tersebut, berbagai makhluk seperti vampir, serigala jadi-jadian, penyihir hitam, dan roh jahat berbaur dalam perayaan yang penuh dengan musik gelap, tarian mistis, dan upacara pengorbanan. Konon, Raja Iblis memiliki kekuatan untuk memberikan anugerah kegelapan kepada mereka yang paling setia dan menakutkan di antara para tamu undangannya.Namun, pesta ini bukan hanya tentang perayaan. Ada makna yang lebih dalam dan tujuan yang lebih gelap. Dikatakan bahwa selama pesta, Raja Iblis merencanakan strategi dan menyusun rencana untuk memperluas kekuasaannya, tidak hanya di Dunia Baru, tetapi juga di Dunia Replika. Pesta ini adalah waktu di mana kekuatan kegelapan mencapai puncaknya, dan semua
Selama pembangunan kota Yamato yang baru, Asahi dan Rei di ajak Luna dan Leena berkeliling di istana Brirya. Kemudian Asahi melihat ada sebuah lukisan yang di tempel pada dinding istana. Di lukisan itu terdapat gambar Rei Brirya, Luna dan Asahi Minobu von Yamato yang di lukis untuk mengenang jasa mereka.“Gek,! I- ini gambar ku ...?” tanya Asahi.“Benar sekali ... dengan kemampuan lukis ku yang luar biasa, aku berikan semua imajinasi ku pada gambar ini ...” ucap Leena dengan bangga.“Ta- tapi ...” ucap Asahi sambil melihat kearah lukisan itu, “Kenapa kamu menggunakan gambar ku dengan tubuh anak anak ...!!?” ucap Asahi.“Ha- habisnya ... kamu imut sekali saat tubuh mu anak anak ... aku ingin melihatnya terus ...” ucap Lena, dan Luna mengangguk sementara Rei menahan mual.Asahi menatap Leena dengan mata terbelalak, sementara pipinya mulai memerah karena malu. "I-ini tidak adil!" serunya. "Aku sudah dewasa sekarang!"Lena hanya tertawa kecil, menutup mulutnya dengan tangan. "
Dalam sebuah dunia yang dibangun dari bayang-bayang dan kegelapan, di tengah-tengah kerajaan sang True Demon Lord, sebuah pesta raja iblis yang penuh kemegahan sedang berlangsung. Istana yang menjulang tinggi di atas tanah yang retak dan dipenuhi dengan aura kejahatan menjadi tempat berkumpulnya makhluk-makhluk paling menakutkan di dunia ini.Di sana, di dalam aula besar yang diterangi oleh nyala api berwarna ungu yang tampak seperti hidup, duduklah 14 Raja Iblis. Mereka adalah makhluk yang diakui oleh sang True Demon Lord sebagai pemegang gelar Raja Iblis, masing-masing memiliki kekuatan dan kengerian yang tak terbayangkan.Namun, pesta ini bukanlah pesta biasa. Di antara tawa dan percakapan yang penuh dengan sindiran, terdapat satu tujuan utama: menyaksikan penderitaan dan kehancuran para Raja Iblis baru atau mereka yang cukup berani untuk menantang kekuasaan yang ada.Dalam setiap senyuman ada keganasan, dalam setiap tawa ada kehancuran yang tersembunyi. Ini adalah momen di mana kek
Asahi mengundang semuanya ke ruang tamu yang megah di dalam istana. Para tamu, termasuk Haruto dan bawahannya, dengan senang hati menerima tawaran baik Asahi dan mengikuti langkahnya ke dalam ruangan yang besar dan nyaman.Setelah semua orang duduk, suasana sedikit tenang namun penuh dengan rasa penasaran. Haruto, yang biasanya ceria, kali ini menunjukkan ekspresi serius. Bawahannya juga duduk dengan sopan, menunggu apa yang akan dibahas oleh sang Demon Lord yang telah mereka hormati dan takuti."Asahi," Haruto memulai, suaranya penuh kehati-hatian, "Kami semua di sini tahu bahwa kau baru saja menghadapi sesuatu yang luar biasa. Namun, kami juga tahu bahwa kau pasti sudah memikirkan apa yang akan kau lakukan selanjutnya."Asahi mengangguk pelan, menatap mereka satu per satu sebelum akhirnya berbicara. "Memang benar. Apa yang terjadi belum lama ini bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Vernie… dan segala yang berkaitan dengannya, telah mengacaukan banyak hal, termasuk wakt
Dengan satu gerakan, dia mengangkat tangan dan membanting suaka itu ke tanah dengan kekuatan yang menghancurkan, menciptakan gelombang kehancuran yang mengguncang Vurfield.Namun, Asahi belum selesai. Dia menggunakan sihirnya untuk memanipulasi daratan, membawa suaka itu ke kastilnya dan menjadikannya lantai utama dari istana Vurfield. Suaka yang dulunya penuh dengan kekuatan Vernie kini berada di bawah kendali Asahi sepenuhnya.Pedang yang telah menyatu dengan dirinya muncul kembali di tangan Asahi. Dengan satu tebasan ringan, dia menghancurkan hukum suaka tersebut, menciptakan hukum baru yang menyatakan bahwa suaka itu kini adalah sumber kehancurannya, dan akan selamanya menjadi bagian dari kastilnya."Ini belum berakhir, Vernie... aku akan membuatmu menyesal telah mempermainkan seorang Demon Lord," gumam Asahi, kekuatan barunya menyatu dengan ambisinya yang semakin besar.Asahi berdiri di hadapan tangga yang menjulang tinggi, langkahnya tenang namun dipenuhi dengan tujuan yang jela
Ketika kedua kekuatan tersebut bertemu di tengah, terjadi ledakan kolosal yang menyilaukan dan menggetarkan seluruh dimensi. Cahaya terang dan kegelapan saling bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang menyapu bersih segala sesuatu di sekitarnya. Waktu seolah berhenti sejenak saat kekuatan-kekuatan tersebut beradu, menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, ledakan tersebut perlahan mereda. Asap dan debu tebal menyelimuti medan pertarungan, membuat pandangan menjadi samar. Saat debu mulai mengendap, terlihatlah sosok Asahi berdiri tegak, meski dengan luka dan kelelahan yang jelas terlihat namun regenerasinya benar benar diatas batas normal. Di hadapannya, Vernie terjatuh berlutut, aura cahayanya memudar dan kekuatannya tampak terkuras habis."Asahi... bagaimana bisa...?" Vernie berbisik lemah, matanya kehilangan kilauannya. Asahi berjalan mendekati Vernie, men
Gak ada Prolog, jadi lanjut aja ...Kedepan akan menceritakan bagaimana keadaan dunia 500 tahun yang lalu. Sebagai Demon Lord, Asahi telah menjadi ancaman seluruh dunia. Bukan hanya satu dunia, ribuan semesta yang ada telah menganggap dirinya adalah sebuah kehancuran abadi.Flashback sedikit,Tanpa peringatan, Vernie mengangkat tangannya, dan dari langit yang gelap, muncul kilatan petir yang menyambar ke arah Asahi. Petir itu bukan petir biasa—setiap kilatan membawa energi pemusnahan yang bisa meluluhlantakkan apa saja. Namun, Asahi dengan sigap melompat ke udara, menghindari petir tersebut dengan kecepatan yang tidak mungkin ditangkap mata manusia. Vernie, tidak terkejut, langsung meluncurkan serangan kedua. Dengan satu gerakan tangan, tanah di bawah kaki Asahi terbelah, dan dari dalamnya muncul makhluk-makhluk kegelapan yang berwujud kabut, mencoba merangsek ke arah Asahi. Makhluk-makhluk ini tidak memiliki bentuk pasti, tetapi setiap sentuhan mereka bisa menguras energi
Lima ratus tahun yang lalu, sebelum dunia sepenuhnya memahami ancaman yang dibawa oleh satu sosok yang sangat berbahaya dan keji, sudah ada upaya dari para dewa untuk menghentikan kebangkitannya. Sosok ini, yang kelak dikenal sebagai salah satu ancaman terbesar dalam sejarah, telah menunjukkan tanda-tanda kegelapan yang tidak bisa diabaikan. Para dewa, yang melihat bahaya besar yang akan datang, mencoba segala cara untuk menghentikannya. Mereka menggunakan kekuatan mereka yang paling besar, mengerahkan segala usaha untuk membunuh sosok tersebut. Namun, meskipun berkali-kali dicoba, upaya mereka selalu gagal. Seolah-olah hukum alam, atau mungkin takdir itu sendiri, menolak kematian sosok itu. Meskipun kekuatan para dewa mampu menghancurkan gunung dan membelah laut, mereka tidak bisa menembus perlindungan yang tampaknya diberikan oleh hukum yang tidak tertulis. Bahkan para dewa, yang biasanya tidak terbatas oleh aturan dunia fana, menemukan diri merek
Lima ratus tahun yang lalu, saat dunia masih belum sepenuhnya berada dalam cengkeraman kegelapan. Asahi, Demon Lord yang perkasa, berdiri di puncak kekuasaannya. Namun, di balik wajah dingin dan hati yang mulai dipenuhi kebencian, dia masih menyimpan jejak kemanusiaan. Meskipun sudah lama meninggalkan kehidupan lamanya, ada sesuatu yang mengganggu hatinya—sesuatu yang dia sendiri tak bisa jelaskan. Suatu malam, di tengah kesunyian istananya, Asahi merasakan kehadiran yang tidak biasa. Udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi dingin, dan bayangan gelap muncul tanpa peringatan. Asahi, yang tidak pernah takut pada apapun, merasakan dorongan untuk berbalik dan melihat siapa yang berani mengganggu kedamaiannya. Di balik bayangan, sesosok hitam yang misterius muncul, berdiri dengan anggun namun memancarkan aura mengancam. Sosok ini tidak seperti apa pun yang pernah dilihat Asahi sebelumnya. Tubuhnya berkilauan dengan energi gelap yang tidak bisa dijelaskan,
Peperangan kembali berkobar dengan dahsyat. Pasukan Demon Lord, yang dipimpin oleh para jenderal terkuat, maju dengan kekuatan besar, penuh dengan kebencian dan dendam yang telah mendidih sejak kekalahan sebelumnya. Mereka tidak lagi menahan diri, setiap serangan ditujukan untuk menghancurkan segala sesuatu di hadapan mereka. Tujuan mereka jelas—merebut kembali Chloe dari tangan manusia dan memulihkan harga diri yang telah tercabik-cabik. Di garis depan, barisan iblis dan monster berderap maju, memaksa para ksatria suci dari Brirya dan sekutu-sekutunya untuk bertahan mati-matian. Serangan demi serangan dari pasukan iblis menghujani pertahanan Brirya, membuat tanah bergetar dan langit menjadi merah dengan percikan darah. Mereka datang dari segala arah, mengepung dan menyudutkan kota Brirya seperti ombak yang tak henti-hentinya menghantam karang. Di tengah kekacauan itu, Rei berdiri teguh di antara para ksatria lainnya, mengayunkan Excalibur dengan ke
Setelah perang usai, suasana di Brirya dipenuhi dengan sorak-sorai kegembiraan. Para ksatria dan rakyat bersuka cita menyambut para pahlawan yang berhasil memukul mundur pasukan Iblis. Jalanan kota dipenuhi dengan tawa dan keceriaan, seolah beban perang yang berat telah terangkat sepenuhnya. Meja-meja panjang penuh dengan makanan dan minuman, dan semua orang tampak bersenang-senang, bergurau dan bercanda satu sama lain. Di salah satu sudut, Rei, Chloe, dan Luna duduk bersama di meja yang dikelilingi oleh para ksatria. Mereka ikut makan, menikmati momen damai yang langka. Namun, di tengah keceriaan itu, ada keheningan yang tak terucap di antara mereka, terutama di wajah Luna yang terlihat termenung. Saat semua orang mulai berdiri untuk menari mengikuti musik yang dimainkan oleh para musisi, Luna hanya bisa melihat mereka dengan tatapan kosong. Ia tidak ikut menari, hanya duduk dan memandangi sekelilingnya.“Damai sekali…” ucap Luna pelan, nyaris sepe
Dalam senja yang merona di atas medan pertempuran, dua kekuatan dahsyat berhadapan, menggetarkan tanah dan langit. Di satu sisi, pasukan Iblis yang dipimpin oleh tiga Demon Lords: Chloe, Sang Fallen Hero yang pernah menjadi pahlawan umat manusia sebelum terjatuh ke dalam kegelapan; Azusa, Sang Queen Arachne yang memerintah dengan kecerdikan dan kekejaman; dan Auriel, Sang Arachne Origin, sumber dari segala kutukan dan kekuatan Arachne yang telah menanamkan teror di hati musuh-musuhnya. Di sisi lain, pasukan gabungan dari empat kerajaan berkumpul, terdiri dari para ksatria suci dan ahli sihir terhebat. Holy Kingdom Brirya dipimpin oleh Rei, Luna, dan Kashaa, tiga ksatria yang dikenal sebagai pilar kekuatan dan kebijaksanaan. Holy Kingdom Aschyam membawa Arthur, ksatria dengan pedang suci yang memancarkan cahaya keadilan. Dari Magical Kingdom of Tamenia datanglah Putri Tania, ahli sihir yang dikatakan mampu mengendalikan elemen dengan kedipan mata. Ki