Tahun 1520
Wajah pangeran Alfaris sangat tegang ketika berbicara dengan Raja Saidah, ayah dari putri Dila. beberapa tetesan keringat berjatuhan dari dahi turun ke samping pipih. "Ada hal apa? apa yang ingin di sampaikan?" tanya Raja.
Pangeran Alfaris sangat kaku untuk melanjutkan ucapanya itu "Saya berjanji akan membawa Putri Dila dengan selamat sampai ke kerajaan, maka dari itu saya mengharapkan kesediaanya untuk mengizinkan saya" sembari memberi salam hormat yang sangat hangat.
Setelah mendapatkan restu, ia segera pergi dengan sendirinya tanpa membawa satu pun pasukan untuk ikut bersamainya, rasa cinta telah mengalahkan rasa takutnya.
Kerajaan Hansai
Rasa lelah terlukis di wajahnya, Albaret sangat menghawatirkan hal tersebut. Ia mencoba untuk menenagkan gadis tersebut. Namun realita tak sesaui dengan ekspetasi, Dila terus mengeluarkan kekuatanya. Sampai pada akhirnya ia jatuh
Tahun 1520 Kerajaan Hansai "Aku janji aku akan segera membawamu pulang ke kerajaan, dan akan menikahimu. Tak akan kubiarkan kamu jatuh ke tangan orang lain," ucap pangeran Alfaris dengan penuh ambisi. Sementara itu, Dila yang sudah tak sadarkan diri langsung dibawah oleh pangeran Albaret ke kuil terdekat untuk diobati, "Sepertinya ia sangat kelelahan, tetapi dari mana ia berasal? kenapa ia bisa sampai ada dsini?" rasa penasaran membuat Albaret ingin mencari tahu siapa gadis tersebut. Sesampai di Kuil, ia segera meletakkan Dila dan langsung mencoba mengobati menggunakan kekuatanya. "Semoga ini membantu," ritual berlangsung dengan mulus. Beberapa saat kemudian Dila tersadar, dengan raut wajah yang masih pucat, tenaga yang belum stabil dan kepanikan yang makin menjadi setelah ia mengetahui pria yang ia serang sekarang telah berada di sebelahnya. Dengan was-was Albaret mencoba berjaga-jaga agar terhindar dari seranganya lagi.
Tahun 1520 Kerajaan Hansai Masih di tempat yang sama..... Sekencang apapun Dila berlari saat ini, tenaganya tak ada guna. Semua ia habiskan hanya untuk melawan Albaret yang nyatanya tak menyaikitinya. "Putri Dila, sudahlah ayo kita berdamai saja. lupakan ucapanku yang tadi, maka sebagai imbalanya aku akan mengantarkanmu ke Raja," lagi-lagi Pangeran Alfaris membujuk Dila. "Tidak! aku bahkan tak sudi berada di dekapanmu sekarang!" ucap Dila dengan sangat kasar. "Waw. Hebat, hebat sekali. Kata-katamu sunguh menamparku. Ayolah aku tak suka sikap egois seperti ini," Pangeran Alfaris terus berusaha membujuknya. Karena sudah risih, akhirnya Dila hanya bisa berteriak. Dengan sekencang-kencangnya berharap ada bala bantuan yang bisa menolongnya dari bisikan iblis. "TOLONG!!!!!" Suaranya begitu kencang, Albaret yang menyaksikan gadis yang habis berkelahi dengany
Tahun 1520Setelah berhasil berteman dengan Dila laurent, dan dirinya di angkat menjadi salah satu pengawal putri Kerajaan Wakuru yaitu pengawal pribadi Dila Laurent. Teringat proses bagaimana sampai ia bisa di terima dan di akui oleh Raja Saidah, Karena kejujuran dari Putri Dila terhadap Albaret. Kemampuanya cukup di akui di kerajaan ini, sampai-sampai muncul beberapa pertanyaan dari mana ia berasal? dan dari latar keluarga seperti apa?. Sampai sekarang ucapan itu hanya bisa di tepis dengan sangat gampang oleh Albaret.Sementara pangeran Alfaris di maafkan atas nama Raja Rembang. Waktu telah berlalu, sampai akhirnya ada perselisihan antara kedua Kerajaan. Dimana perebutan sebauh sanskerta oleh alih ahli waris Kerajaan. Tanah itu merupakan tanah dimana hasil kerjasama kedua kerajaan dalam berperang melawan kerajaan dari negeri lain. Raja Saidah berniat untuk membiarkan tanah itu begitu saja, tetapi Raja Rembang ingin merebutnya secara perlahan.Tahun
Tahun 1520 Malam ini adalah malam yang sangat buruk baginya, sebuah ikatan janji telah terucap. Ia tak akan pernah bisa melupakan sosok gadis yang sangat berarti, kehilanganya bagaikan hidup tak bernyawa. "Aku berjanji, jika kamu hidup kembali. Maka percayalah hatimu tempat terakhirku berlabu," pernyataan yang sangat sedih, cintanya tak akan sirna. Di era teknologi yang sangat modern, tak membuat Albaret ketinngalan. Kekuataanya yang tak bisa di tandingi, caranya teleportasi dengan cepat, memindahkan sesautu hanya dengan kedipan mata, serta dapat membunuh tanpa menyentuh. Tahun yang sangat di impikan, yaitu tahun 2020. Kekhawatiran tiba-tiba muncul dari dirinya, rasa yang pernah terajdi, tak ingin terulang kembali. Perasaan yang bercampur dengan penasaran terbalut menjadi satu, malam itu hampir setengah kota ia mencari keberadaan Dila laurent. ***** Di persimpangan tepatnya menuju ke luar kota,
"Kemana ia malam-malam begini? Bikin repot saja!" Albaret sepertinya sudah malas dengan masalah manusia, tetapi hati kecilnya terus mengatakan bahwa wanita itu adalah ornag yang ia temui di tahun 1520. Langkahnya tetap maju, karena setiap suara dari hati, tembakan itu tak pernah meleset. Beberapa tempat yang biasa Dila lalui, telah di cek. Dan, hasilnya tetap sama. "Tolong, aku mohon. Jangan sakiti aku, aku akan membayar kalian jika mau." baru kali ini ia memohon sampai ayak di depan orang. Rasa gemer terus dirasakan. Dila juga terlihat sangat capek, pikirannya pendek. Jika malam ini adalah malam kehancurannya maka tamatlah semua. Salah satu pria mulai memegang bahu kanannya. Dengan suara yang kencang, kalimat yang keluar dari pertama kali adalah, 'Albaret' suara itu terdengar sangat pelan dan lemah, Pasrah rasanya. "Ayolah sayang, kita bersantai malam ini. Jangan menunda-nunda. Aku tak suka itu!" semakin kuat di keramas bahu Dila, sampai membuat sobekan kecil di bajunya. "Jangan
Tahun 1520 “Dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia perbuat! Semua yang terjadi tidak bisa dibiarkan begitu saja!” Tiba-tiba, terdengar suara derap kaki kuda dan juga suara orang-orang yang berteriak. Sepertinya mereka sedang mencari seseorang. ‘Bagaimana ini? Jika tidak berlindung maka aku tidak akan bisa hidup.’ “Kita harus menelusuri beberapa tempat di sini! Jika dia masih hidup, itu berarti dia tidak akan pergi jauh dari tempat ini.” “Tapi, bagaimana jika dia sudah mati?” “Jika dia mati, temukan jasadnya. Bawa dia dalam kondisi apa pun ke kerajaan!” ‘Sebenarnya apa yang mereka inginkan?’ Albaret langsung meninggalkan Goa di mana saat ini ia sedang bersembunyi. Tahun 2020 “Biarkan aku pergi, aku tak ingin hidup di sini!Aku bosan mendengarkan pertengkaran kalian setiap hari!” “Papa tidak mau kau pergi! Apa kau tidak tau jika di luar sana dunia itu kejam?” “Dilla rasa di rumah ini jauh lebih kejam dari pada di luar sana, Pa.” “Papa janji tidak akan bert
Tahun 1520“Sepertinya aku harus segera kembali ke kerajaan. Aku harus memastikan siapa saja yang masih bertahan.”Albaret pun langsung bergegas pergi menuju ke kerajaan Hansai.“Paduka, sampai saat ini kami belum bisa mendapatkan di mana putra kerajaan Hansai ... Pangeran Albaret berada. Seluruh pasukan juga sudah mencari ke beberapa tempat yang letaknya jauh dari kerajaan,” lapor pimpinan perang.“Firasatku mengatakan jika ia berada tidak jauh dari medan perang. Kalian cari dia sampai dapat!” ujar Paduka.“Baik, Paduka yang mulia. Kami akan melaksanakan titah Paduka.”Sementara itu Albaret terus menuju ke istana.“Tuan putri mau ke mana? Jangan jauh-jauh,” ujar salah satu pengawal putri raja.“Tidak kok, saya hanya ingin berkeliling menggunakan casper saja,” ujar Dila laurent.Casper merupakan kuda kesayangan putri Dila la
Tahun 1520“Baru kali ini, aku melihat pemandangan yang begitu indah. Ya ampun burung-burung itu!” pekik Dila dengan gembira. Ia sedang asik melihat pemandangan dengan mata lentiknya yang indah dan menawan.“Hey mau ke mana? Jangan pergi jauh-jauh.”Dila berteriak ke arah kumpulan burung merpati yang indah itu. Namun, sepertinya ada yang aneh dengan burung itu. Selama mata memandang ke arah burung, rasanya seperti ada yang mengendalikan diri kita sendiri.Dila terus memacu kudanya tanpa henti. Hingga akhirnya ia menghentikan kudanya di gerbang sebuah kerajaan.Tahun 2020Dila langsung masuk ke dalam apartemennya.“Eits, kalian mau ke mana? Nggak usah ikut! Sudah pulang aja sana! Aku mau langsung istirahat,” ujar Dila yang tadinya berjalan masuk tiba tiba berhenti secara mendadak.Sementara asisten dan manage
"Kemana ia malam-malam begini? Bikin repot saja!" Albaret sepertinya sudah malas dengan masalah manusia, tetapi hati kecilnya terus mengatakan bahwa wanita itu adalah ornag yang ia temui di tahun 1520. Langkahnya tetap maju, karena setiap suara dari hati, tembakan itu tak pernah meleset. Beberapa tempat yang biasa Dila lalui, telah di cek. Dan, hasilnya tetap sama. "Tolong, aku mohon. Jangan sakiti aku, aku akan membayar kalian jika mau." baru kali ini ia memohon sampai ayak di depan orang. Rasa gemer terus dirasakan. Dila juga terlihat sangat capek, pikirannya pendek. Jika malam ini adalah malam kehancurannya maka tamatlah semua. Salah satu pria mulai memegang bahu kanannya. Dengan suara yang kencang, kalimat yang keluar dari pertama kali adalah, 'Albaret' suara itu terdengar sangat pelan dan lemah, Pasrah rasanya. "Ayolah sayang, kita bersantai malam ini. Jangan menunda-nunda. Aku tak suka itu!" semakin kuat di keramas bahu Dila, sampai membuat sobekan kecil di bajunya. "Jangan
Tahun 1520 Malam ini adalah malam yang sangat buruk baginya, sebuah ikatan janji telah terucap. Ia tak akan pernah bisa melupakan sosok gadis yang sangat berarti, kehilanganya bagaikan hidup tak bernyawa. "Aku berjanji, jika kamu hidup kembali. Maka percayalah hatimu tempat terakhirku berlabu," pernyataan yang sangat sedih, cintanya tak akan sirna. Di era teknologi yang sangat modern, tak membuat Albaret ketinngalan. Kekuataanya yang tak bisa di tandingi, caranya teleportasi dengan cepat, memindahkan sesautu hanya dengan kedipan mata, serta dapat membunuh tanpa menyentuh. Tahun yang sangat di impikan, yaitu tahun 2020. Kekhawatiran tiba-tiba muncul dari dirinya, rasa yang pernah terajdi, tak ingin terulang kembali. Perasaan yang bercampur dengan penasaran terbalut menjadi satu, malam itu hampir setengah kota ia mencari keberadaan Dila laurent. ***** Di persimpangan tepatnya menuju ke luar kota,
Tahun 1520Setelah berhasil berteman dengan Dila laurent, dan dirinya di angkat menjadi salah satu pengawal putri Kerajaan Wakuru yaitu pengawal pribadi Dila Laurent. Teringat proses bagaimana sampai ia bisa di terima dan di akui oleh Raja Saidah, Karena kejujuran dari Putri Dila terhadap Albaret. Kemampuanya cukup di akui di kerajaan ini, sampai-sampai muncul beberapa pertanyaan dari mana ia berasal? dan dari latar keluarga seperti apa?. Sampai sekarang ucapan itu hanya bisa di tepis dengan sangat gampang oleh Albaret.Sementara pangeran Alfaris di maafkan atas nama Raja Rembang. Waktu telah berlalu, sampai akhirnya ada perselisihan antara kedua Kerajaan. Dimana perebutan sebauh sanskerta oleh alih ahli waris Kerajaan. Tanah itu merupakan tanah dimana hasil kerjasama kedua kerajaan dalam berperang melawan kerajaan dari negeri lain. Raja Saidah berniat untuk membiarkan tanah itu begitu saja, tetapi Raja Rembang ingin merebutnya secara perlahan.Tahun
Tahun 1520 Kerajaan Hansai Masih di tempat yang sama..... Sekencang apapun Dila berlari saat ini, tenaganya tak ada guna. Semua ia habiskan hanya untuk melawan Albaret yang nyatanya tak menyaikitinya. "Putri Dila, sudahlah ayo kita berdamai saja. lupakan ucapanku yang tadi, maka sebagai imbalanya aku akan mengantarkanmu ke Raja," lagi-lagi Pangeran Alfaris membujuk Dila. "Tidak! aku bahkan tak sudi berada di dekapanmu sekarang!" ucap Dila dengan sangat kasar. "Waw. Hebat, hebat sekali. Kata-katamu sunguh menamparku. Ayolah aku tak suka sikap egois seperti ini," Pangeran Alfaris terus berusaha membujuknya. Karena sudah risih, akhirnya Dila hanya bisa berteriak. Dengan sekencang-kencangnya berharap ada bala bantuan yang bisa menolongnya dari bisikan iblis. "TOLONG!!!!!" Suaranya begitu kencang, Albaret yang menyaksikan gadis yang habis berkelahi dengany
Tahun 1520 Kerajaan Hansai "Aku janji aku akan segera membawamu pulang ke kerajaan, dan akan menikahimu. Tak akan kubiarkan kamu jatuh ke tangan orang lain," ucap pangeran Alfaris dengan penuh ambisi. Sementara itu, Dila yang sudah tak sadarkan diri langsung dibawah oleh pangeran Albaret ke kuil terdekat untuk diobati, "Sepertinya ia sangat kelelahan, tetapi dari mana ia berasal? kenapa ia bisa sampai ada dsini?" rasa penasaran membuat Albaret ingin mencari tahu siapa gadis tersebut. Sesampai di Kuil, ia segera meletakkan Dila dan langsung mencoba mengobati menggunakan kekuatanya. "Semoga ini membantu," ritual berlangsung dengan mulus. Beberapa saat kemudian Dila tersadar, dengan raut wajah yang masih pucat, tenaga yang belum stabil dan kepanikan yang makin menjadi setelah ia mengetahui pria yang ia serang sekarang telah berada di sebelahnya. Dengan was-was Albaret mencoba berjaga-jaga agar terhindar dari seranganya lagi.
Tahun 1520 Wajah pangeran Alfaris sangat tegang ketika berbicara dengan Raja Saidah, ayah dari putri Dila. beberapa tetesan keringat berjatuhan dari dahi turun ke samping pipih. "Ada hal apa? apa yang ingin di sampaikan?" tanya Raja. Pangeran Alfaris sangat kaku untuk melanjutkan ucapanya itu "Saya berjanji akan membawa Putri Dila dengan selamat sampai ke kerajaan, maka dari itu saya mengharapkan kesediaanya untuk mengizinkan saya" sembari memberi salam hormat yang sangat hangat. Setelah mendapatkan restu, ia segera pergi dengan sendirinya tanpa membawa satu pun pasukan untuk ikut bersamainya, rasa cinta telah mengalahkan rasa takutnya. Kerajaan Hansai Rasa lelah terlukis di wajahnya, Albaret sangat menghawatirkan hal tersebut. Ia mencoba untuk menenagkan gadis tersebut. Namun realita tak sesaui dengan ekspetasi, Dila terus mengeluarkan kekuatanya. Sampai pada akhirnya ia jatuh
Tahun 1520 "Sudahlah tak usah banyak omong, jika kau berani maka lawanlah aku sekarang juga! aku tak takut. Sekalipun kau seorang lelaki maupun ksatria bajak udara, laut, api, aku tak takut!" Dila terus mengeleluarkan kekuataanya, tanpa ia sadari dirinya makin lemah. Sementara Albaret yang menyadarinya jika gadis yang menyerangnya adalah seorang manusia yang tak biasa. "Hey .... cobalah untuk mengontrol emosi yang kau punya, aku saja belum melakukan apa-apa terhadapmu," tutur Albaret yang terus menghindar. Karena Dila yang terus menyerangnya, akhirnya Albaret melakukan satu hal agar Dila stop mengeluarkan kekuatan yang sama sekali hanya sia-sia. "Nie orang jika dibiarkan begini saja bakal kasihan juga lama-lama, anaknya siapah sih! orang ngasih tau malah ngeyel," ujar Albaret yang prihatin dengan sikap gadis yang tak bisa mengontrol emosinya sendiri. Keraja
Tahun 1520 Kerajaan Wakuru Beberapa pasukan telah disiapkan, semua Pangeran-Pangeran dari berbagia Kerajaan sahabat telah berangkat terlebih dahulu. Sang Permaisuri sudah bersiap-siap untuk ikut serta dalam mencari keberadaan putrinya berada. "Permaisuri, paduka Raja mengatakan bahwa engkau tak bisa ikut dalam pencarian ini, apalagi perjalananya sangat jauh," ucap salah satu pengawal pribadi keluarga Kerajaan. Dengan cepat ia langsung segera menemui sang Raja untuk meminta izin agar dirinya bisa ikut dalam mencari putrinya. "Dimana Raja berada?" "Paduka sedang berada di ruang bawah tanah." Mendengar jawaban tersebut, ia segera menuju ke ruangan bwah tanah. Kerajaan Hansai "Menjauhilah dariku! jika kamu inign selamat, jika tidak maka tanggung akibatnya sendiri," sembari beberapa kekuataan ia kelurkan untuk mengalahkan Albaret. Tapi tidak dengan Albaret, ia hanya menghindar tanpa
Tahun 1520"Sepertinya aku punya siasat yang sangat buruk terhadap putri kerajaan," ucap salah satu peramal kerajaan dari arah belakang. Ia sangat terkenal di kerajaan karena kesaktianya dalam meramal segala sesuatu yang akan terjadi.Sang Raja langsung menghampiri peramal kerajaan tersebut. "Beritahu aku dimana Putriku Dila berada," ucap rRaja yang sudah sangat penasaran dengan keberadaan Putrinya. Baru kali ini ia terkejut lantaran Putri Dila tak ijin jika ia ingin keluar Istana"Dia sedang berada di suatu tempat dimana letaknya tak jauh dari kerajaan, tapi aku merasa bahwa ia dalam keadaan baik-baik saja," ucap peramal yang masih menerawang tentang keberadaan Putri Raja berada.Semua penghuni kerajaan sangat penasaran dengan kepergian Dila sang Putri Raja, sampai-sampai beberapa kerajaan yang berteman baik dengan kerajaan Wakuru turut dalam pencarian sang Putri kerajaan berada, Pangeran-Pangeran kerajaan