Share

Basketball

Author: Blue Cheetha
last update Last Updated: 2022-03-03 09:00:58

DUK! DUK! DUK!

Chris, guard him!” titah pria tampan bertubuh tinggi yang berdiri di tengah lapangan basket. Tangan kanannya sibuk memantulkan si bola oranye, sedangkan tangan kiri yang bebas mengusap keringat di dahinya.

Sayangnya, aku, yang seharusnya ikut bermain basket dengan Chris dan Adachi, malah duduk di pinggir lapangan dengan Kobayashi-san dan Reika, keponakan Adachi. Bukannya aku tidak suka duduk bersama Kobayashi-san dan Reika yang menggemaskan. Hanya, aku merasa sangat tidak adil.

Awalnya, kami sudah sepakat untuk bermain two on one secara bergantian. Namun, semua rencana langsung berubah ketika Zean datang. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (Not to) Lose

    “Kenapa mukamu merah?”“Nggak usah ngoceh yang aneh-aneh! Sana fokus jaga si bocah!” titahku kesal pada Adachi yang masih sempat-sempatnya menggodaku. Padahal Chris baru saja menembus pertahanannya dan mencetak angka dengan dunk yang cantik.“Oh, pelukan yang tadi nggak cukup, ya?” godanya lagi yang langsung kuhadiahi lirikan tajam.Bukannya kapok atau berhenti, Adachi malah menyeringai. “Ok, Boss. Pria single yang tampan ini tidak akan mengganggu bermesraan kalian.”Sebelum aku mengomel, Adachi sudah berlari menghampiri Chris yang memantulk

    Last Updated : 2022-03-04
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Yours

    SRUUG!"YESS!"Suara bola yang masuk dengan sempurna ke dalam ring, disusul oleh sorak gembira dari si pelempar yang masih berdiri tepat di area three point shot.Demi apa? Saat pandangan mata kami bertemu, kedua ujung bibir Chris tiba-tiba terangkat, membentuk senyum menyebalkan yang membuatku ingin segera menjitak kepalanya.Baiklah. Di satu sisi, aku sangat paham kalau ia sedang sangat gembira karena lemparan tiga angka-nya lagi-lagi berhasil. Akan tetapi, lirikan yang sarat akan olokan itu seharusnya juga bisa dikondisikan, bukan? Atau ia memang sengaja memprovokasi amarahku aga

    Last Updated : 2022-03-05
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Her Call

    Seketika, kakiku berhenti melangkah. Kemudian, aku menoleh, dan menatap Zean seolah pria itu baru saja mengatakan hal yang tidak masuk akal."Aren't you mine already?"Biasanya, jika Zean mengatakan hal cheesy seperti tadi, aku cenderung memberikan respon datar atau dingin. Pertanda bahwa aku ingin ia segera berhenti mengatakan hal menggelikan yang terdengar seperti omong kosong itu. Namun, kali ini berbeda.Kalau Zean mengira aku akan kalah dengan jokes cheesy-nya, ia salah besar. Setelah bertahun-tahun ia gombali dengan topik yang kurang lebih sama, mana mungkin aku tidak kebal, 'kan?

    Last Updated : 2022-03-07
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Anxious

    “Apalagi, dia juga yakin banget kalau Kak Eka belum sadar kalau ponselnya Kakak hilang. Padahal, Kak Eka pasti sudah tahu, kan ya?"EH! Sial! Kenapa tebakan Lucas tepat sasaran?"I-iya, dong! Kalau nggak, mana mungkin sekarang aku yang angkat teleponmu, ya kan? Hahaha," jawabku spontan lalu tertawa hambar.Well, yang penting sekarang, saat Rere bertanya, aku sudah tahu kalau ponselku memang sempat hilang, 'kan? Berarti, aku tidak berbohong, 'kan?"Humph!"Seketika, aku langsung menoleh ke arah asal suara yang seperti sedang menahan tawa. Benar saja. Chris sedang menatapku sambil tersenyum jahil.

    Last Updated : 2022-03-09
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Doubt

    Langit yang semula didominasi oleh warna biru yang tenang, perlahan berubah menjadi jingga dengan gradasi yang indah. Pertanda bahwa senja sudah tiba. Angin yang bertiup sepoi-sepoi memperkuat kesan syahdu saat aku menikmati pemandangan alam dari atas bukit.Biasanya, dengan melihat pemandangan indah seperti ini akan membuat perasaanku membaik. Sayangnya, cara kali ini tidak terlalu berhasil. Apalagi kalau bukan karena aku masih sering tiba-tiba teringat cerita Rere di telepon tadi."Maaf, Kak. Tadi Lucas hanya bilang begitu, terus dia pergi ke ruangan lain buat telepon. Jadi, nama kontaknya pun aku nggak tahu."Pada saat itu, otakku langsung mereka ulang adegan saat aku baru mendapat kabar bahwa

    Last Updated : 2022-03-16
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (Not) A Secret

    Semula, aku memang berencana untuk menyendiri sambil merekam pemandangan langit senja. Namun, karena ada anak-anak yang bermain baseball di bawah bukit, aku pun tertarik untuk merekam pertandingan mereka juga untuk menambah footage video yang ingin kubuat. Sayangnya, sebelum aku sempat membereskan semua barangku untuk pindah tempat, tiba-tiba seseorang datang dan mengejutkanku. “Kak Eka mau ke mana?” Spontan, aku menoleh ke arah suara. Begitu melihat sosok Chris yang berdiri di sampingku sambil berwajah sok tegas, aku pun balas menatapnya tajam. “Memangnya kenapa?”

    Last Updated : 2022-03-18
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Knight

    Bukannya langsung menjawab, Chris justru menatapku heran."Tahu apa?" Eh, pemuda itu malah bertanya balik.Otomatis, aku langsung menatapnya bingung. Berarti tadi Chris asal tebak? Jika ia memang asal menebak, aku tidak boleh sampai memperlihatkan kalau tebakannya benar! Ini bisa jadi bahan untuk meledekku, and who knows what will he do if he knew. So he better don’t know.Maka, aku pun menggeleng. Kemudian, dengan santainya, aku kembali membereskan barang-barangku untuk pindah lokasi meditasi."Lho? Rekam langitnya sudah selesai

    Last Updated : 2022-03-21
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Secret Agent(s)

    Bohong jika aku bilang bahwa aku percaya sepenuhnya pada adik bungsuku yang akan tutup mulut tentang ini. Justru, saat ini aku sedang mengetes kesetiaannya. Kepada siapa ia akan berpihak.Aku akui, selama ini, Chris berhasil beberapa kali membuktikan kemampuannya sebagai penjaga rahasia yang baik. Namun, karena tingkah anehnya belakangan ini, aku mulai meragukan kredibilitasnya.Pasalnya, ketika kami jalan-jalan, kami sering berpencar karena memang punya tujuan yang berbeda saat mengunjungi suatu tempat. Jadi, biasanya pemuda itu tidak pernah keberatan jika kami berpencar, dan bertemu lagi di titik dan waktu yang sudah ditentukan.Anehnya, selama kami berada di Jepang, ia terus mengikutiku. Padahal, biasanya ia selalu punya agenda sendiri. Seringnya juga, agenda kami hampir tidak ada yang cocok.

    Last Updated : 2022-03-28

Latest chapter

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Gone

    Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang. "HAHAHAHA!" Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung. Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu? Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor! Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Entrapped

    "Apakah seharusnya aku tidak mengingat lagu itu?" Sengaja, kuungkapkan salah satu prasangkaku. Selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari tempat Zean. Namun, saat aku akan memeriksa layar gawaiku, memastikan bahwa telepon masih tersambung, tiba-tiba terdengar suara tawa. Ya. Zean memang tertawa, tetapi entah kenapa aku merasa kalau tawa Zean terdengar sedih. "Bukan begitu, Anna. Aku justru senang Anna mengingatnya, karena aku sendiri hampir melupakannya." Kali ini Zean terdengar tulus. Sama sekali tidak berusaha menutupi nada sedih seperti beberapa detik yang lalu. "Terima kasih karena masih mengingat dan menyanyikan lagu itu untukku, Anna. I think I'll have a really nice dream tonight." Kedua ujung bibirku tak kuasa terangkat. Dalam benak, aku membayangkan Zean, dengan wajah letihnya, sedang tersenyum saat mengatakannya. "Istirahatlah, Zean. Thank you for the best present ever. Good night. Sleep tight." "My pleasure, Princess. Good night." ***** "Ma," panggilku lirih

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Lullaby

    "HOAAEEEMM!" Tiba-tiba Zean menguap. "Can we talk about it next time, Anna? Please?" mohonnya dengan nada lelah. Apakah Zean sedang berusaha menghindar? "Karena ini akan jadi pembahasan yang panjang, Anna. Dan menurutku, akan lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung padamu. Bagaimana?" "Lagipula, aku juga tidak ingin menyita waktu istirahatmu lebih lama dari ini," imbuh Zean lagi setelah jeda sedetik. Usai menimbang keputusan selama beberapa saat, aku mengangguk pelan. Ketika aku melihat jam dinding, ternyata sudah jam dua subuh. Pantas saja tadi Zean bicara begitu. "Baiklah. Ini sudah terlalu larut, dan kamu juga perlu beristirahat." Diam-diam, aku menghela napas panjang. Menyesali kebodohan dan tingkahku yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya aku sempat berpikir untuk menginterogasi Zean saat ini juga demi memuaskan rasa penasaranku. "Should I sing you a lullaby?" tanya Zean tiba-tiba. Setelah berkedip dua kali dan mencerna kata-katanya, aku spontan tertawa. "Kan

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Another Clue

    Aku menyipitkan mata menatap Papa. “Papa tidak percaya pada kemampuanku? Atau Papa tidak suka aku magang di sana?” Sejujurnya, aku sedikit terluka dengan cara Papa mengucapkannya. Aku tak kuasa merasa bahwa Papa meremehkanku. Atau memang sejak awal, Papa tidak memiliki ekspektasi apa pun padaku? Karena itu, ia berpikir kalau kepercayaan diri tentang hasil studiku adalah hal yang menggelikan? Papa menatapku sekilas, lalu menggeleng. “Maksudku bukan begitu.” Ia berdehem sekilas, lalu melanjutkan bicara. "Aku yakin kau akan diterima magang di sana. Hanya, aku tidak yakin kau akan betah magang di sana." Alisku berkedut. Dahiku mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Sayang? Astaga! Ternyata kau ada di sini!" Seketika, pembicaraan kami terputus. Fokus mata kami beralih pada sosok yang baru saja memasuki dapur. Dengan langkah lebar dan wajah penuh kelegaan, perempuan cantik yang mengenakan camisole dress dengan motif yang sama dengan piyama Papa itu menghampiri kami. Ia menarik kursi di samp

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Sweet Tooth

    Papa mengangguk santai."Ada 'Tikus' di perusahaan yang membawa kabur dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Sialnya, ternyata dia cukup cerdik dan licin karena butuh waktu yang agak lama untuk menangkapnya," cerita Papa sambil mengambil lagi sepotong puding mangga ke dalam mangkuknya."Kebetulan, peristiwa itu juga terjadi pada saat kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus. Jadi, efeknya cukup berat, dan tuntutan dari para pemegang saham membuat situasi menjadi lebih buruk lagi."Papa diam sejenak sambil menatapku beberapa saat, seolah sedang memeriksa reaksiku. Jadi, aku balas menatapnya dengan tatapan menyimak."Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku.Papa menarik salah satu ujung bibirnya dan membentuk seringai s

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Unusual

    Langit di luar sana masih gelap. Angka yang berfungsi sebagai penunjuk waktu di layar gawaiku juga menegaskan bahwa sekarang masih tengah malam. And here I am, tiduran di atas tempat tidur dengan benak dan mata yang masih terjaga seratus persen. Jadi, daripada aku membuang waktu tidak jelas karena tidak bisa tidur, lebih baik aku membuat susu hangat. Well, rencananya sih begitu. Tetapi ketika aku membuka pintu lemari es, hatiku langsung dicobai. Bagaimana tidak? Padahal tadi pagi aku cek lemari es ini hanya berisi sayur dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada camilan. Namun, di depanku sekarang ada dua kotak besar dengan logo toko dessert kesukaanku yang ditata bersisian di sab tengah. "TUNGGU DULU! Jangan-jangan ini puding dan fruit cake yang Mama bilang tadi?" Daripada bimbang terlalu lama, aku nekat mengeluarkan salah satu kotak dan memeriksanya. Kalau memang isinya bukan dessert yang kuinginkan, aku tinggal mengembalikan ke tempat semula, 'kan? Dengan hati-hati, aku letakka

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Open Up

    Dari segala situasi yang pernah kualami, saat ini adalah momen terlangka dalam hidupku. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini berkoar-koar akan selalu memihakku, malah berada di seberang, tempat "lawanku" berpijak. Sementara sosok yang selama ini kupikir sama sekali tidak menyukai eksistensiku, malah mengeluarkan statement seolah ia berada di pihakku. Well, secara keseluruhan, yang diucapkan Papa Ian memang terdengar normal. Netral. Tidak berpihak. Namun, pada saat yang sama, aku merasa sedang dibela. "Kau sudah makan malam?" Pertanyaan Papa Ian kemudian membuatku kembali terkejut.

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (His) Betrayal(?)

    Suasana di sekitarku perlahan menjadi senyap. Sambil menatapnya menyimak, aku berusaha fokus mendengarkan suara Zean.“Lho? Kak Eka sudah pulang?”ASTAGA!Seketika aku terlonjak kaget. Kemudian, aku segera menoleh ke arah asal suara.Rencananya, aku hendak memarahi adik bungsuku karena memanggilku tiba-tiba dan membuat Zean mengurungkan penjelasannya. Namun, ketika aku melihat Chris yang sedang berjalan ke arahku sambil memberiku tatapan bingung, aku langsung membatalkan niatku.Memarahinya di lokasi yang masih bisa didengar oleh Papa Ian tidak akan memberikan kesan yang baik pada reuni kami. Jadi, aku hanya menghela napas panjang, berusaha menenangkan jantungku yang masih berdegup kenca

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The (Best) Present

    Awalnya, aku memang ingin menyerah untuk menebak hadiah dari Zean. Sayangnya, rasa penasaranku jauh lebih besar. Jadi, meskipun aku terus berusaha mengalihkan pikiran, imajinasiku selalu kembali memikirkan segala kemungkinan yang bisa menjadi hadiah pria itu.“Kamu nggak kasih hadiah yang berbahaya ‘kan, Zean?” tanyaku curiga seraya melirik Zean tajam ketika kami berdiri di depan pintu rumahku.Pria yang berdiri di sampingku itu langsung menahan tawa setelah mendengar pertanyaanku.“Kalau Anna memang sepenasaran itu, bagaimana kalau kuberitahu saja apa hadiahnya?” tawarnya sambil menatapku menggoda.Segera, aku menggeleng tegas. “Nggak! Nggak usah! Jangan spoiler

DMCA.com Protection Status