Share

BAB 25

Penulis: Osmosis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tiga hari kemudian akhirnya hari pengumuman tiba, kali ini May hanya ditemani oleh Adam dan mereka tidak berangkat pagi-pagi buta seperti sebelumnya. Pagi itu Adam menyiapkan sup jamur dan roti isi telur serta segelas susu coklat yang selalu tersedia disetiap jam makannya. Pada awalnya May merasa ada yang salah dengan perlakuan ini, karena disetiap menu makan ketika orang-orang lain mendapatkan secangkir kopi, teh atau jus, dia akan selalu mendapatkan segelas susu jika memungkinkan.

Tetapi lama kelamaan perasaan tidak nyaman tersebut hilang karena May sama sekali tidak suka rasa pahit dari kopi begitu juga Levi yang mengikuti May kemanapun, jadi May dan hamsternya berbagi makanan dan minuman bersama.

Meski begitu sebenarnya Adam selal menyiapkan semangkuk kecil biji-bijian untuk Levi, tapi hamster yang rakus itu akan tetap mencoba makanan yang ada di piiring May meskipun sudah menghabiskann jatah makannya.

Saat May dan Adam akhirnya keluar dari rumah Lefron matahari sudah hampir diata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 26

    Saat May sampai ditoko Adam, ia melihat tanda di pintu toko masih bertuliskan “TUTUP” jadi ia memutar sedikit menuju ke pintu samping yang tidak di kunci. May menemukan Adam sedang duduk membaca di meja makan menuggunya, ketika Adam menyadari kehadiran May, ia melihat ekspresi May lebih dahulu untuk memastikan tidak ada raut sedih ataupun kekecewaan di wajahnya sebelum menanyakan hasilnya.“aku Lulus” kata May tersenyum, Adam dengan senyuman yang khasnya kemudian memberikan May selamat dan memberikan sebuah kantung berwarna hijau kepadanya.“tuan muda menyuruhku memberikan ini pada nona jika nona berhasil lulus ujian pertama” katanya. May menerima kantung tersebut, tetapi ia tidak langsung membuka untuk melihat isinya karena Adam memberika sebuah kotak hadiah yang lain.“dan ini adalah hadiah yang saya siapkan, saya harap anda mau menerimanya” May menerimanya dengan mata yang berkaca- kaca. “terima kasi

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 27

    Setelah beberapa lama May akhirnya memutuskan untuk menyimpan kekhawatirannya untuk di masa depan dan fokus dengan saat ini, dia yakin Lefron adalah orang yang kompeten. Setelah menata perasaan kacaunya May kemudian keluar dari kamarnya meninggalkan Levi yang entah berada di sudut mana dan melakukan apa.May menemukan Adam berada di tokonya sedang duduk dimeja kasir berbincang dengan seorang pelanggan, melihat perbincangan mereka yang sepertinya serius, May memutuskan untuk keluar melalui pintu samping.Dari kejauhan May dapat melihat bahwa alun-alun masih dikerumuni banyak orang, May memutuskan untuk menghindarinya dan berjalan menuju ke daerah yang banyak menjual barang sihir.Ujian selanjutnya adalah ujian praktik dan May sudah mencari tahu, hal ini dilakukan berdasarkan apa yang kita pilih. Seperti May yang memilih untuk masuk ke fakultas farmasi, kemungkinan ujian yang akan diberikan adalah mengenali beberapa jenis tanaman herbal dan membuat oba

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 28

    Setelah mendapatkan barang-barang yang ia butuhkan, May kemudian kembali kerumah Adam, karena ia tadi tidak berpamitan ia khawatir kalau Adam akan mencarinya jika ia berkeliaran terlalu lama.Saat May kembali ia tidak menggunakan pintu toko untuk masuk ke dalam rumah, karena ia tidak mau menganggu bisnis Adam, setelah itu ia kembali ke kamarnya.Baru saat waktunya makan malam May keluar dari kamar bersama dengan Levi, Adam berada di dapur sedang menyiapkan makan malam mereka, melihat itu May langsung membantu menyiapkan peralatan makan mereka, malam ini Adam memanggang daging sapi dan menyiapkan sebuah Pie ceri yang mnggoda selera.Melihat banyak ragam makanan yang dapat Adam masak dengan rasa dan persentasi yang sangat baik May pernah bertanya mengapa Adam tidak membuka sebuah restoran atau kafe saja. Saat itu Adam mendengarnya tertawa lalu dengan sabar menjelaskan bahwa jika ia membuka sebuah restaoran atau kafe dia akan menjadi terlalu sibuk dengan bany

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 29

    Setelah memastikan semua yang ia kerjakaan mempunyai hasil yang baik dan cukip puas May kemudian melabeli botolnya, merapikan meja kerjanya lalu ia keluar dari bilik ujian.ketika ia keluar May sangat kaget karena semua orang yang menjadi pengawas tiba-tiba memelototinya.sambil memegangi botol obatnya dia melirik dengan gelisah ragu untuk bertanya."anu... mm.." May gagap, "oh! sudah selesai" tiba-tiba kata seorang pengawas wanita yang May lihat di hari pertama ujian, dia yang memiliki wajah yang terlihat masih sangat muda.mendengarnya pengawas yang lain kemudian mengalihkan pandangannya dari May dan semua itu membuat May lega. Ia kemudian mengangguk."kemarilah " kata perempuan itu lagi. May mendekatinya, dan ia menyodorkan hasil yang ia dapatkan."maafkan kami, ini pertama kalinya ada orang yang menyelesaikan ujian dengan waktu yang sangat singkat" perempuan itu menjelaskan kepada May sambil tertawa riang.Ia memberikan May sebuah kartu setelah meminta May untuk mengisi data dori

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 30

    “Cit cit cit cit “ suara cicitan Levi hari itu sangat nyaring dengan frekuensi yang lebih banyak dibandingkan hari-hari lainnya. Hal ini terjadi karena Lira berhasil menyuap hamster gembul itu dengan tanaman tanaman herbal yang ia bawa di keranjang sihirnya.Pada akhirnya hari itu Lira dan May menghabiskan waktu bersama hingga larut malam, jika bukan karena Lira mendapatkan panggilan dari keluarganya untuk pulang, dan jalanan di Ibu kota relatif aman, Lira mungkin akan menginap bersama May hari itu.Sekitar jam delapan malam sebelum Lira mendapatkan panggilan dari keluarganya, kartu yang diberikan saat ujian hari ini akhirnya membuat aktivitas setelah mereka memasukan identitas mereka, keduanya mendapatkan kabar bahwa mereka Lulus menjadi murid akademi di fakultas farmasi dan di wajibkan datang dua hari lagi untuk melakukan pendaftaran ulang serta mengurus asrama mereka agar mereka bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru karena pelajaran akan dimulai

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 31

    May dan Lira mendapatkan kamar di lantai paling atas dan paling ujung, kamarnya cukup luas dengan kamar mandi di dalam dan kapasitas empat orang, tapi saat itu baru mereka saja yang menempatinya.Kamar mandinya bahkan mempunyai bak besar untuk berendam, tempat tidurnya merupakan tempat tidur bertingkat dengan meja belajar di masing-masing ranjangnya.May mencoba tempat tidur tersebut, kasurnya cukup empuk meskipun akan sangat jauh dari kenyamanan kasur yang ia tiduri di rumah Lefron, tetapi tidak terlalu berbeda jauh dengan kasur saat ia tinggal d asrama militer.“aku mau di atas” seru Lira ia segera menaiki ranjang yang ada di atas ranjang yang sedang May duduki. May berpikir akan merepotkan jika ia harus naik atau turun tangga dahulu saat tengah malam jika ingin pergi ke kamar mandi jadi ia memutuskan untuk menempati ranjang itu saja, selain itu penempatan ranjang mereka lebih dekat dengan pintu balkon ruang dan tidak berada dekat dengan kamar mand

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 32

    “kalian dari fakultas farmasi? Sepertinya kalian tidak buruk” Seli memperhatikan May dan Lira. “aku Seli aku teman sekelasnya Oliv” katanya lagi .“halo” May dan Lira menyapa secara bersamaan. Seli mengangguk. Oliv sudah berdiri di dekat ranjang Siroh.“kudengar angkatan kalian cukup lumayan, ada anak yang mendapatkan nilai hampir sempurna di ujian masuk kali ini, sayangnya kehormatan untuk menyampaikan pidato awal tahun kali ini harus diserahkan pada kedua putra raja ckckck” Seli berkata. May yang mendengarnya tambah kebingungan dengan nada sinis yang ia dengar dari Seli.Tapi wajar saja, jika ia siswi tersebut mungkin ia akan merasa kesal juga, tapi May agak sedikit bingung bukankah akademi ini menyuarakan persamaan dan tidak pandang bulu, kenapa hal ini bisa terjadi. Tapi pikiran itu kemudian hilang begitu ia mendengar pertanyaan dari Oliv.“apakah ranjang atas yang belum ada pemiliknya” May m

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 33

    Keributan yang disebabkan oleh kedua orang tersebut baru berakhir saat Makanan yang ada di piring May habis.“wow” kata May akhirnya. “ingat jika kau melihat mereka segeralah berlari” bisik Lira pada May, dia menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan orang-orang yang ada disekitar mereka tidak mendegar apa yang ia katakan.“lalu kenapa kau tadi tidak lari?” tanya May sambil berbisik juga, meski begitu matanya memancarkan tawa yang tidak sesuai dengan raut wajah seriusnya.“ck” Lira kemudian pergi meninggalkan May untuk mengembalikan piring, melihat wajah marah Lira May bangun dengan terburu-buru mengekor di belakang Lira.“kamu serius? Maafkan aku, memangnya kau pernah punya masalah apa dengan mereka?” bisik May. Mendengar permintaan maaf May Lira menghentikan langkahnya. Tetapi tidak lama ia meneruskan kembali langkahnya tanpa melihat kearah May yang berjalan di belakangnya, namun dengan ri

Bab terbaru

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 113

    Tidak ada yang mengobati luka - luka May setelah hari itu, beberapa kali sang raja menemuinya untuk menambah luka yang masih belum sembu. Hal itu terus berlangsung hingga waktu yang cukup lama. Suatu hari, ada orang yang kembali mengunjunginya. awalnya May mengira itu hanyalah kunjungan biasa yang dilakukan oleh sang raja, tetapi setelah mendengarkan dengan seksama, langkah kaki itu terdengar lebih cepat dan lebih banyak jumlahnya. "May!" Seakan bermimpi May mendengar suara Lefron yang sudah lama sekali tidak ia dengar, ia bahkan tidak tahu apakah Lefron bisa sembuh dari keracunannya yang membuat May berpikir dia sudah menjadi terlalu gila dan mulai mendapatkan delusi - delusi dalam kepalanya. May masih belum sadar sampai akhirnya Lefron memotong jeruji besi yang mengelilingi May dan akhirnya memegang pundaknya. "maafkan aku" kata Lefron, suaranya yang biasa selalu memiliki ketenangan, tapi kali ini May mendengar suaranya bergetar.

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 112

    Sepuluh hari May habisskan waktu di dalam penjara bawah tanah yang suram tersebut, tapi bagi May, itu merupakan sepuluh hari paling lama yang oernah ia rasakan. Rasanya jika ia dibiarkan beberapa hari lagi saja, May merasa dirinya bisa menjadi gila, setiap saat sekujur tubuhnya selalu merasa dingin dan menggigil. Tanpa cahaya matahari ataupun lampu - lampu yang hanya akan menyala jika seseorang sedang mengantarkan makanan kepadanya, hidup May menjadi sangat gelap, kali ini May tidak bisa membaca buku atau melakukan sesuatu untuk menghabiskan waktunya. Di saat May hampir kehilangan semangat dan cahayanya, seseorang datang pada jam selain jam makannya. Orang itu adalah orang yang pernah May temui. Ia adalah kepala pengurus rumah tangga istana. Lelaki tua itu datang bersama dengan dua orang wanita yang berpakaian seperti pelayan istana. "kita bertemu lagi nona" katanya pada May yang mengacuhkannya. Orang itu

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 111

    Sudah setengah jam sejak May sampai di kota Linos, saat ini dia disekap di dalam kantor Ilo dengan tangan dan kaki yang juga terikat.May tidak tahu kenapa mulutnya tidak turut di bungkam seperti yang ia lihat pada Ilo, mungkin karena sejak awal May tidak mengeluarkan suara apapun. "Levi..." May memanggil Levi yang bersembunyi di dalam pakainnya setelah memastikan bahwa tidak akan ada orang yang memasuki ruangan tersebut. May bersusah payah mengeluarkan inti biji daun biru dan transporter yang sidah dimodifikasi dengan tangan terikat. Keranjang sihir May berbentuk seperti sebuah tas selempang kecil dan karena ia menggunakan jubah, Tas tersebut tidak akan terlihat dari luar. Orang - orang yang menahannya tidak berupaya untuk memeriksa dan menyita keranjang sihirnya. "bisakah kau menolongku untuk mengantarkan kedua benda ini pada Lefron?" May berbisik pada Levi yang mengeluarkan kepala kecilnya dari dalam kantung bajunya. "cit" kata Levi yang juga pelan.

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 110

    "omong - omong, apa kau benar - benar tidak khawatir dengan profesor Idris?" "anak itu akan baik - baik saja" Felix menjawab tanpa terlihat khawatir sedikitpun. "anak?" kata May ragu dengan pendengarannya. Ia menatap wajah Felix yang kekanak - kanakan tersebut. May sudah tahu bahwa Felix memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan penampilannya. Tapi May tidak tahu seberapa jauh perbedaannya tersebut. Selain itu, Felix memiliki beberapa ciri - ciri khusus yang belum pernah May temui ataupun May baca dari beberapa ras orang yang ia tahu dari informasi yang di dapatnya. "oh benar, aku sudah menerima bukumu. Terimakasih itu sangat membantu" kata May. Wajah Felix yang santai berubah sedikit tegang ketika May membahas tentang hadiah yang ia berikan pada May itu. "kenapa kau memberikannya padaku? aku pikir kau sangat menyayangi buku tersebut?" May berkata lagi ketika dirinya tidak mendapatkan jawaban dari Felix. Kali ini wajah Felix berubah merah, ia kemudian memalingkan

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 109

    Perlahan tapi pasti, May akhirnya dapat sampai ke perpustakaan tanpa dicurigai siapapun.Sevenarnya May tidak tahu apakah dirinya menjadi salah satu orang yang ada dalam daftar pencarian atau sama sekali tidak terkait dengan kasus yang mengikat keluarga Mandala.Dengan jantung yang masih berdetak kencang karena adrenalin, May melangkahkan kakinya menuju lorong sepi yang akan membawanya ke tempat Profesor Idris.Dalam perjalanannya itu, May tidak menemukan ada orang lain, dan membuat kewaspadannya menurun lebih dari setengahnya ketika ia sampai di hadapan tangga yang hanya bisa membawanya ke satu tempat tersebut."Haa ..." May menghela nafasnya lega, dengan langkah yang lebih ringan, satu persatu anak tangga May pijak hingga sampai di penghujungnya.Pintu kayu tua tersebut ada dalam kondisi tertutup, May mengetuknya pelan. Tuk tuk.Tapi tidak ada respon yang ia dapatkan, ketika tangannya hendak mengetuk kembali, tiba - tiba pintunya berkerit dan membuka sedikit. Saat itu May merasa s

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 108

    "aku akan pergi" kata May dengan tegas. "tidak, kau tunggulah disini, katakan dimana tempat itu. May menggeleng, "kalian tidak akan dengan mudah menemukannya tanpa aku" ia bersikeras. Sudah dua hari sejak kedatangan May ke tempat itu, May dan Andrea Mandala terus bersikeras dengan pendapat mereka masing - masing. "dengar, semakin lama kita berdebat, semakin kecil harapan hidup Lefron. Anda harus tetap disini dan mengurus yang lainnya, aku tidak akan lama" kata May. "kau tidak mengerti, keadaan di ibu kota saat ini tidak aman, terutama bagi dirimu" "kalau itu yang menjadi kekhawatiranmu aku punya solusinya" May dan Andrea Mandala melihat kearah Sally yang baru saja memasuki ruangan. "gunakan ini" katanya pada May melemparkan sebuah wig berwarna pirang. May menatap Sally lalu ia mencobanya, wig itu ringan dan ketika dia memakainya di kepalanya, ia tidak merasakan ketidaknyamanan. "hmm... tidak buruk" kata Sally yang memperhatikan May, ia juga memberikan sebuah cermin

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 107

    "sebenarnya aku masih tidak mengerti apa yang sedang kalian rencanakan. Lalu siapa orang - orang yang ada bersama kita?" Lefron menghela nafas, ia tidak langsung mengajak May kembali ke rumah mereka di Ilinos, ia mengajak May berjalan - jalan. "setelah ayahku mendengar apa yang terjadi padamu, dia memutuskan untuk ikut pergi kesana dan menemui ibu. Kurasa dia ingin meninggalkan semuanya disini, jadi dia membawa seluruh yang berharga baginya" "tunggu, maksudmu ayahmu ingin merelokasi seluruh keluarga Mandala ke dalam hutan terlarang?" May menatap Lefron dengan tatapan tidak percaya. "mungkin" "dengan semua kesatria yang kemarin ada? apakah mereka semua menyetujuinya?" Lefron terkekeh. "tenang lah, ayahku sudah memberikan mereka semua pilihan. Mereka - mereka yang kau lihat kemarin adalah orang - orang yang bersedia mengikutinya tanpa paksaan. Kebanyakan dati kesatria keluarga Mandala adalah orang - orang yang sudah tidak memiliki keluarga lagi, mereka menganggap diri mereka

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 106

    Lefron menyuruh May untuk duduk, dia kemudian dengan santai menceritakan bagaimana ia bertemu dengan Leo, dia memberikan informasi mengenai pergerakan istana yang mencurigakan, jadi untuk berjaga – jaga Lefron meminta tolong ayahnya untuk menjemput May.“er... kau tidak akan menjelaskan bagaimana disini bisa ada banyak orang?”“oh... mereka adalah tentara keluarga Mandala”“oh”Lalu terdiam.“lalu kenapa kita bersama mereka? Kalian tidak mencoba melakukan sesuatu yang berbahaya kan?”“sebenarnya ayahku sudah muak dengan keluarga kerajaan. Dia bertahan hanya karena menunggu ibu.” Lefron berkata.“apa maksudmu dengan muak? Apa kau akan elakukan semacam kudeta?”Lefron tidak memberikan jawaban positif ataupun negatif. Tapi dari apa yang terlihat oleh May, kemungkinan Andrea Mandala melakukan hal itu sangat besar. Apakah Andrea Mandala ingin menggan

  • Redemption: Identitas dan Masa lalu   BAB 105

    “Hallo May” Profesor Idris menyapanya.“Hallo Professor”“Sayang sekali, akademi ini jarang sekali kedatangan murid berbakat sepertimu” katanya membuat May merasa malu dan canggung.“terima kasih profesor” May akhirnya menjawab.“Idris” kata Andrea Mandala.“baiklah – baiklah, kau masih saja tidak sabaran seperti dulu” kata Profesor Idris sambil mengaktifkan gerbang sihir tersebut.Siapa yang sangaka di tempat sepi seperti terdapat sebuah gerbang sihir, May curiga gerbang sihir tersebut ilegal.Profesor Idris seperti mendengarkan apa yang dikatakan oleh May dalam pikirannya berbalik dan berkata sambil tersenyum.“gerbang ini dulunya digunakan untuk keadaan darurat, hanya saja sudah lama sekali diabaikan”.May hanya bisa tersenyum malu. “Baiklah, semuanya sudah siap, semoga kita bisa bertemu kembali” Ujar Profesor I

DMCA.com Protection Status