Share

20. Salah Mendarat

Tiba-tiba saja sepulang kerja Katha dihampiri oleh Kaia yang menangis. Bocah itu memaksa tantenya untuk menuntaskan janji yang sudah dibuatnya sejak lama, namun belum terealisasikan.  Karenanya, tanpa mengganti pakaian, Katha langsung membawa Kaia ke salah satu toko milik Rabu setelah memesan taksi online.

“Segini aja, ya,” ujar Katha sembari menunjuk dua bungkus keripik pisang cokelat di tangannya.

Kaia menggeleng. “Masa cuma beli dua?” protesnya.

Pegawai yang kebetulan kenal dengan Katha tertawa mendengar ucapan Kaia. “Lagian Mbak Katha masa cuma ambil dua. Tambah, Mbak, nggak usah bayar. Nggak dibolehin juga sama Pak Rabu nerima uang dari Mbak Katha.”

“Mau-maunya kamu disuruh Rabu,” canda Katha. “Lagian dia nggak tahu kalau aku ke sini.”

“Kan menjalankan amanah, Mbak.” Pegawai perempuan itu menaik-turunkan alisnya.

Katha tertawa, lalu kembali fokus pada keponakan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status