Beranda / Pernikahan / Rayuan Sang Pelakor Bayaran / part 10. Kemarahan Bagas

Share

part 10. Kemarahan Bagas

Amiera sedang menyuapi anaknya sarapan. Dari pagi Amel terus merengek ingin bertemu dengan ayahnya. Tapi sudah berkali-kali di telepon, Bagas tidak mengangkatnya.

Selain merasa kesal, Amiera juga kecewa.

“Makanlah yang banyak, Nak.” Amiera terus membujuk putrinya. Tapi gadis kecil itu justru menutup mulut dengan kedua tangan mungilnya.

“Eh, kenapa gadis cantik Paman gak mau makan?” Tiba- tiba Satria datang dan langsung duduk di samping Amel.

“Gak mau makan, maunya Ayah,” ucap Amel dengan suara serak menahan tangisnya.

Satria melihat ke arah Ameira sekilas. Dia mengambil alib makanan yang ada di tangan Amiera.

“Makan dulu, ya. Nanti Paman kasih kamu hadiah,” bujuknya.

Wajah Amel berubah ceria. Dia langsung membuka mulutnya.

Satria menyuapi Amel hingga nasi yang ada di piring hampir habis, itu membuat Amiera berkaca-kaca.

Seandainya, jika lelaki yabg begitu perhatian pada Amel itu adalah suaminya, dia pasti akan sangat bahagia.

“Apa yang kamu lihat, Ra?”

Satri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status