Beranda / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 218. Tamparan Halus

Share

Bab 218. Tamparan Halus

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 17:58:04

“Amira!”

Seruan dari suara yang sangat Amira kenali. Raga, alias pacarnya, muncul dari balik pintu.

Seolah cowok itu tahu semua yang Amira lakukan, dan hanya menunggu waktu yang tepat untuk muncul.

“Lo udah bangun?” Raga bertanya sambil membimbing Amira kembali duduk di tepi ranjang.

“Masih pusing? Ada yang sakit enggak?”

Sekarang semuanya jadi jelas. Foto Amira yang ada di atas meja, juga fotonya bersama dengan Raga. Jelas saja, ini adalah kamar sang pacar.

“Kenapa gue bisa ada di kamar lo?”

Amira tentu saja ingat bagian pengejaran mereka semalam. Mereka berhasil menjebak William, tapi setelahnya dia tidak mengingat apa pun.

“Lo pingsan. Bikin gue kaget.” Raga menarik Amira ke dalam pelukan, menunjukkan semua kekhawatiran yang sebelumnya dia pendam.

“Gue takut elo kenapa-kenapa. Tapi pas gue bawa ke dokter, katanya lo cuma kecapekan.”

Amira menghela tanpa suara. Syukurlah. Dia sempat khawatir karena memaksakan diri untuk melihat masa depan terus-menerus.

Sepertinya sekarang Ami
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 219. Mata-mata

    “Sorry.” Amira yang memulai pembicaraan. Sejak tadi, suasana di dalam mobil hening tanpa suara, membuat Amira serba salah. “Bukan lo yang harus minta maaf!” Raga berseru kesal. “Ayah sama Ibu gue yang harusnya dengerin dulu penjelasan gue!” Amira menggeleng. “Gue salah. Gue masuk ke rumah lo tanpa izin.” Raga berdecak kesal. “Gue yang bawa lo masuk!” Amira meraih tangan Raga ke dalam genggaman. Dia mencoba menenangkan sang pacar. “Kita sama-sama salah. Lain kali jangan diulang.” Perlahan, Amira bersandar di bahu Raga. “Lebih baik dengerin apa kata orang tua lo, selagi mereka masih ada.” Amira tahu jika Raga kesal. Wajah cowok itu menekuk sempurna. Bibir Raga mengatup rapat dengan rahang yang mengeras. Bahkan sejak tadi Amira bisa mendengar gumam-gumam kemarahan dari Raga. “Tapi lo udah susah-susah bantu! Sampai pingsan begini. Harusnya lo dapet ucapan terima kasih! Kenapa malah minta maaf?!” Raga masih tidak terima. “Enggak masalah,” sahut Amira tanpa peduli. “Gue b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 220. Batas Kesabaran

    “Kamu gila!”Begitu Raga dan Amira membuka pintu kamar VIP rumah sakit, Heri menyambut dengan makian. Amira terkejut, apalagi Heri berteriak dengan suara yang memekakkan telinga. Tangan Heri, menunjuk lurus ke arah Raga. “Kamu itu cucuku, penerus keluarga Wijaya! Harusnya kamu berhati-hati!”Raga tidak menyahut. Dia membiarkan Heri meluapkan seluruh amarahnya, sampai akhirnya Heri kehabisan napas, tersengal. Suara monitor detak jantung yang sebelumnya stabil, kini berubah cepat. Ken yang sejak tadi hanya mengawasi di sudut ruangan, segera menekan tombol darurat untuk memanggil dokter. Namun, Heri mencegahnya.“Tidak usah!” Heri menggeram sambil berusaha mengendalikan napasnya. “Aku baik-baik saja!”Heri kembali memandang Raga. Kedua matanya langsung menatap tajam. Tidak ada ekspresi kesakitan di sana, hanya ketegasan juga dominasi yang tak ingin dibantah. Amira menyadari tatapan Heri yang sekarang beralih padanya. Dia menarik napas dalam, mencoba untuk tidak mengambil langkah mund

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 221. Aku, Kamu, dan Perbedaan

    “Maaf.”Tak ada lagi yang bisa Raga katakan selain satu kalimat itu. Dia sudah berusaha mencoba memperbaiki keadaan, tapi ada hal yang tidak bisa langsung berubah meski dia memaksa.“Gue bakal berusaha lebih baik lagi.”Amira memandang Raga dengan sudut mata yang memerah dan pipi yang basah. “Enggak usah!” Sekali lagi, tendangan yang Amira berikan.Raga meringis sekilas sebelum menerimanya dengan lapang. “Lo enggak usah usaha lebih banyak lagi. Biar gue aja!” Tangan Amira menyeka air mata di pipinya.Amira berdecak berkali-kali sebelum kembali bicara pada Raga.“Gue yang salah karena udah macarin anak orang kaya!”Harusnya Amira tidak nekat dengan memilih pacar pertamanya dari kalangan yang berbeda darinya.Malahan, Amira tidak tanggung-tanggung. Seorang pewaris perusahaan yang dia pilih menjadi pacar.“Kenapa juga gue suka sama lo, sih?!” Erang Amira, tak terima.Andai saja Amira menjaga hatinya baik-baik, pastinya dia tidak akan kesulitan seperti sekarang.“Dari semua cowok, kenap

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 222. Keputusan Baru

    “Berapa nomor rekening lo?”Raga tertegun. Dia sangat bingung dengan pertanyaan Amira. Amira baru saja bangun tidur di kamarnya sendiri. Namun, tak ada angin tak ada hujan, Amira langsung menanyakan nomor rekening. Padahal mereka tidak membicarakan tentang uang tadi. “Buat apa? Mau ngapain?” Terdengar jelas kebingungan Raga, tapi Amira mengabaikannya. Raga terus bertanya sampai akhirnya Amira lelah, lalu membuka mulutnya sendiri. “Gue mau ngembaliin uang yang dikasih Kakek.” Amira pun jujur. Dia terus-menerus merasa tidak enak sejak Heri menyebut-nyebut masalah bayaran sebelum ini. “Gue enggak mau jadi pegawai yang makan gaji buta.” Amira menggeleng kemudian. “Salah. Gue enggak mau jadi pegawai. Gue kan pacar lo. Gue enggak mau terima bayaran buat ngelindungin orang yang gue sayang.”Raga menoleh sebentar. Dia harus mengalihkan pandangan dari Amira sampai wajahnya tidak terasa panas.Setiap kali Amira mengucapkan kata sayang, Raga selalu salah tingkah. Dia masih belum terbiasa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 223. Ambisi Amira

    Reynald mengangguk, seolah sudah menduganya. “Duduk dulu, Amira.” Sepertinya mereka perlu berbicara lebih banyak kali ini. “Saya senang memberikan beasiswa untuk siswa seperti kamu.”Amira memang sudah mendapatkan beasiswa sejak pertama masuk ke Laveire. Tapi semenjak kepengurusan berpindah tangan, dia harus memastikan beberapa hal. “Beasiswa kamu akan tetap sama seperti yang sebelumnya kamu dapatkan. Saya berjanji akan membebaskan kamu dari biaya apa pun selama kamu bersekolah di Laveire.”Amira mengangguk lalu mengucapkan terima kasih. “Saya juga sudah menawarkan pekerjaan yang mungkin untuk kamu kerjakan.”Memang, Amira jujur semalam jika dia mungkin membutuhkan uang tambahan. Dia tak malu-malu pada Reynald. Terlebih, dia memang butuh izin dari pihak sekolah jika ingin melakukan pekerjaan sambilan. “Apa masih kurang? Kenapa kamu ingin tinggal di asrama? Kamu kan sudah punya tempat tinggal.”Reynald ingin tahu alasan Amira. Apa benar semua ini dilakukan hanya demi bisa lanjut b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 224. Pacar Mesum

    “Lo nanti bakal capek banget kalau harus tampil lima kali. Latihannya juga pasti lama.”Ternyata Raga memikirkan posisi Amira yang nantinya akan menjadi vokalis. Amira jadi tidak bisa kesal lagi pada Raga. Cowoknya itu hanya membelanya. “Ya tapi ngomongnya biasa aja ke Evan, enggak usah ngegas,” tuduh Amira. Seketika, Raga berpaling–menunjukkan jika apa yang Amira tuduhkan benar. Rupanya kedua cowok itu memang bertengkar karena Raga yang mulai duluan. “Kita omongin lagi baik-baik pas mereka balik,” sambung Amira. Seolah tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja Evan dan Michelle kembali masuk ke ruang OSIS. “Nah, pas banget,” ucap Amira. Amira mengamati Evan yang masih merengut di kursinya. Meski cemberut, cowok itu tidak pergi dan tetap mendengarkan. “Gue udah ngomong sama Raga.” Amira memulai pembicaraan. Dia langsung mendapatkan perhatian dari Evan dan Michelle. “Gue setuju sama dia.”Evan menghel

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 225. Lima Tahun

    “Lo gila?!” Raga terkejut saat Amira menampar pipinya. Tangan Amira membuat bekas merah berdenyut. “Astaga!” Raga mengaduh sambil mengusap pipi yang terasa perih. “Sakit tau!”Amira tidak merasa bersalah. Dia malah balas melotot. “Habisnya lo ngajak gue check in!”Seruan Amira membuat Raga tersadar kemudian. Dia tertawa keras. “Apaan? Kenapa malah ketawa?” Amira memicing sinis. Bukannya minta maaf, Raga malah menertawakan dirinya. Apa yang lucu, coba? “Lo mikir apaan?” Raga menyindir Amira dengan tatapan. “Mikir jorok, ya?”Seketika wajah Amira memerah. Dia langsung sadar jika dirinya pasti sudah salah paham. “Terus ngapain lo ngajak gue ke hotel? Mau ngapain di sana?”Raga terkekeh sesaat. “Sekarang gue sama keluarga sementara tinggal di sana.”“Jadi gue pikir lo mau mampir. Hotel tempat gue tinggal juga deket sama mal,” sambung Raga. Amira berdecak kesal. Harusnya Rag

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 226. Berdiri Sejajar

    “Mau nyaingin lo,” jawab Amira. Raga memasang wajah bingung. Dia tidak mengerti. Menyaingi apa? Kenapa mereka harus bersaing?Amira tidak sabar melihat ekspresi Raga yang bingung. Dia mengulurkan tangan, mengambil garpu yang ada di atas mangkuk mi. Raga menggeleng saat Amira menunggu mulutnya terbuka untuk menyuapkan makanan. “Enggak,” tolak Raga. “Jawab dulu.”Amira bergeming. “Makan atau gue colok ke hidung lo.”Ancaman itu membuat Raga berdecak. Mau tak mau dia membuka mulutnya. Amira mengangguk puas saat Raga mulai mengunyah. “Gue enggak mau kalah sama lo.”“Masa pacar gue pewaris, gue cuma meringis? Enggak lucu, kan?” Amira meminta Raga untuk memahami keadaannya. “Gue enggak mau jadi orang enggak pantes berdiri di samping lo.”Mungkin Raga tidak merasa ada masalah, tapi Amira tak bisa begitu. Dia tidak mau malu dan memalukan. “Tapi gue–” Amira kembali menyuapkan ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24

Bab terbaru

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 255. Lebih Jahat

    “Raga!” Amira tidak bisa menghentikan langkah Raga. Pacarnya itu langsung pergi berlalu. Memang, hanya tinggal Charly yang tersisa. Seluruh anak buahnya sudah tumbang. Meski begitu, seorang Charly mungkin saja mampu melenyapkan mereka semua. Alex dan Evan terluka, tersisa Raga. Amira dan Michelle mungkin tidak masuk hitungan jika harus menghadapi lelaki dengan tubuh raksasa, lengkap dengan kemampuan profesional dalam menggunakan senjata.Charly, memang bukan lawan yang mudah. Bahkan untuk seorang Alex. “Enggak. Gue harus cari cara lain.” Amira menggumam pelan. Saat itulah, dia mendengar suara grasak-grusuk dari kegelapan. Sosok Vivian tertangkap dalam penglihatannya. “Benar juga.” Amira mengangguk puas. “Gue bisa pakai dia, kayak dia pakai gue!”Vivian menculik Amira untuk menarik Raga keluar. Jadi tidak salah jika Amira menyandera Vivian untuk membuat Charly tidak berdaya.“Itu rencana bagus,” ucap Amira pada dirinya sendiri. Dengan senjata di tangan, Amira mendekat. Dia haru

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 254. Lanjutkan Sampai Tuntas

    “Amira!” Raga mendorong Amira menjauh. Mereka terguling di atas tanah yang keras diiringi suara letusan. “Kenapa lo malah nyamperin?! Bukannya kabur!” Raga mengomel kesal.Dia menarik Amira menjauh, menghindar dari tembakan beruntun yang tertuju pada mereka.“Pistolnya!” Amira memekik karena senjata yang dia bawa terjatuh. Sekarang, mereka tidak memegang apa pun. Bagaimana caranya bisa selamat?!“Jangan keluar!” Raga menarik Amira bersembunyi di belakang pohon. “Kita bisa mati!”Amira menggeleng. “Terus kalau di sini, gimana caranya kita kabur?!”Suara letusan kembali terdengar. Kali ini disusul dengan suara teriakan Alex. “Kita enggak bisa terus di sini, Raga! Kita harus bantuin Pak Alex!” Amira berujar panik. Jika Raga tidak memegangi Amira, gadis itu pasti sudah berlari keluar dari persembunyian mereka.“Cari sesuatu!” Tangan Raga menyambar apa pun yang bisa dia temukan di atas

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 253. Bidikan di Tengah Kegelapan

    “Ck!” Evan mengeluh saat tembakannya meleset. Dua pengawal sudah semakin dekat ke arah mereka. Mereka juga menembak tanpa henti, membuat Evan dan Michelle terpaksa mundur mencari tameng untuk berlindung dari peluru. “Bentar!” Michelle mengumpulkan batu yang ada di dekatnya. Malam memang sangat gelap, lemparannya mungkin akan meleset. Namun, lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.Buk!Satu lemparan Michelle mengenai kaki musuh. Dia menggeram kesal. “Gue meleset!” Michelle mengeluh. Mereka terpaksa mundur dan bersembunyi sesaat. Michelle pun mencoba lagi setelahnya. Kali ini, dia berdoa sebelum melempar. ‘Kalau lemparan ini kena, nanti gue bakal nyatain perasaan gue ke Evan!’Dia melempar. Buk!Kali ini, doa Michelle terkabul. Batu besar yang dia lempar mengenai kepala salah satu pengawal.Pengawal itu terhuyung, memegangi kepalanya yang mengeluarkan darah.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status