Beranda / Romansa / Ranjang Panas Sang Arjuna / Bab 91 Apa kamu akan datang ke renuni?

Share

Bab 91 Apa kamu akan datang ke renuni?

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-08 15:36:06

Langit menggelengkan kepalanya, yang berarti belum ada respon sama sekali dari pihak Nadia.

"Bersabarlah, nanti aku kabari. Kalian bersiap saja," balas Langit..

"Aku ikut," ucap Karina yang tahu Langit akan segera pergi.

"Bergegaslah," balas Langit yang menghentikan langkah sebentar lalu melanjutkan pergi dari kantor.

"Kali ini harus berhasil, aku benci melihat anak itu bahagia," ucap Lentina. "Hidupnya harus selalu dibawah Karina," imbuh Lentina saat Karina dan Langit bergandengan tangan pergi meninggalkan mereka.

"Aku juga muak dia serakah tidak mau membantu Ayahnya yang kesusahan," ucap Pak Abraham.

Mereka saling mengutuk bersahut-sahutan, bisa-bisanya Nadia menelantarkan keluarga yang selama ini membesarkannya Begitulah yang manusia parasit itu pikirkan.

"Bersabarlah, lebih baik kita membantu Langit dan Karina menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana kita," ucap Lentina.

"Kita kemana dulu hari ini?" tanya Abraham.

"Ke tempat yang akan mereka gunakan untuk reuni.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 92 Ingin Terlihat liar malam ini

    Nadia menunjukkan isi pesan itu pada Arjuna, pesan yang berisi ["Aku berharap datang sebagai pendampingmu,"]membaca pesan itu membuat Arjuna kesal bukan main. Jadi Langit betulan masih menyimpan rasa terhadap Nadia."Dasar tidak tahu diri. Menjalin hubungan dengan wanita lain tapi masih ingin berhubungan denganmu," ucap Arjuna kesal."Keparat memang!" umpat Arjuna sangat ingin meninju Langit jika ada orangnya saat ini.Jangan buang tenagamu secara percuma hanya karena manusia tidak tahu diri seperti itu," balas Nadia."Apa aku harus diam saja saat ada pria lain merayu wanitaku?" tanya Arjuna."Hmm jika itu aku pasti akan marah. Tapi daripada itu lebih baik kita juga menyusun rencana," jawab Nadia.Arjuna menyeringai tipis, seharusnya memang begitu. Menyusun rencana untuk membalas perlakuan buruk Langit dan Karina yang sudah duluan menyiapkan rencana busuk untuk membuat Nadia jatuh nama baiknya.“Nadia malam ini kamu harus menjadi yang terbaik, dandanlah yang paling cantik,” ucap Arju

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 93 Sepanas apa ranjang Arjuna

    Nadia maupun Arjuna cukup tercengang dengan gaun yang dikeluarkan oleh Maharani. Gaun dengan warna biru muda dengan aksen pita sebagai senter of interesnya. Lalu belahan paha yang tinggi menambah sisi liar tapi elegan untuk ukuran gaun malam orang kaya.“Ya ampun ini sungguh seperti apa yang aku inginkan,” ucap Nadia.“Apa kamu menyukainya?” tanya Maharani yang senyumannya mengembang.“Aku sangat menyukainya,” jawab Nadia.“Kalau begitu, ambilah,” ucap Maharani.Arjuna mengeluarkan kartu hitam miliknya, tapi maharani menggelengkan kepala tidak mau menerimanya.“Aku bilang ambil saja, tidak usah bayar,” ucap Maharani.“Kamu serius. Ini sebuah bisnis mana bisa kamu memberikan aku secara Cuma-Cuma gaun ini,” balas Nadia.“Aku menyukaimu, Nadia. Bukan orangnya, tapi tekadmu yang kuat,” ucap Maharani.“Jadi ambil saja gaun ini sebagai hadiah karena kamu sudah mampu bertahan dengan gempuran fitnahan yang sudah menghantuimu selama ini, aku suka kamu adalah wanita yang kuat,” imbuh Maharani.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 94 Apa kamu sudah siap masuk ke dalam?

    Pria yang agak lenjeh itu memperhatikan secara seksama Nadia. Wanita yang dia anggap sangat cantik itu seharusnya hanya sedikit dipoles sudah semakin bersinar. Apalagi dia memakai busana buatan Maharani. "Josua, kamu manjakan dia hari ini. Tubuhnya harus terasa rileks dan buat dia cantik paling bersinar malam ini di pesta reuni sekolahnya," jawab Arjuna. Dia meminta Josua memermak Nadia dengan sebaik-baiknya. "Itu gampang sekali, biarkan anak buahku yang bekerja memanjakan tubuhnya yang sepetinya banyak untuk bekerja, sisanya aku akan mengerjakan sendiri," balas Josua sambil menepuk tangan memberikan kode agar salah satu karyawannya ada yang datang "Silahkan sebelah sini," ucap Karyawan sambil menunjukkan jalan. "Baiklah," balas Nadia senang.Serangkaian perawatan kecantikan dilakukan oleh Nadia. Mulai dari bossy massage, wajah, dan juga rambut. Butuh waktu sekitar empat jam Nadia melakukan serangkaian proses itu. Akhirnya selesai juga, gaun yang dibawa juga sudah dipakai len

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 95 tempat reuni

    Wanita itu tertawa menertawakan Nadia yang gaunnya terkena tumpahan wine. Dia sangat menikmati Nadia yang terkejut terkena siraman wine. "Ya ampun bajumu jadi kotor," ucap Karina. "Orang iri dengki memang selalu bersikap sepertimu, apa kamu iri aku memakai baju rancangan Maharani, sementara kamu tidak sanggup membeli," ucap Nadia. Karina langsung kesal mendengar baju yang dipakai Nadia adalah rancangan Maharani. "Siapa yang percaya itu rancangan Maharani. Orang kaya saja tidak berkesempatan untuk memakainya," balas Karina kesal. "Ya, orang yang tidak mampu memang selalu berkata begitu. Tidak percaya bahwa gaun yang orang lain pakai sungguhan rancangan Maharani yang terkenal, mungkin kamu juga tidak percaya bahwa aku baru saja masuk salon Josua," ucap Nadia. Wanita yang tampil cantik malam ini sungguh memamerkan apa yang sedang dia pakai dari atas sampai bawah sampai dengan siapa dia mempercantik diri. "Mungkin semua itu hanya imitasi, lalu salon Josua sangat mahal tidak mungki

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 96 Insiden di tempat reuni.

    Karina yang mendengar itu langsung bereaksi dia menarik lengan tangan Langit kasar, "Langit apa yang kamu katakan, beraninya kau masih mendamba wanita jalang itu!" seru Karina.“Cukup Karina, jangan membuat masalah di sini,” bentak Langit.“Kamu betulan masih mencintai wanita itu, hah!” seru Karina.“Tentu saja aku masih mencintai Nadia, untuk apa aku terus melanjutkan hubungan dengan wanita tidak bisa mencari uang sepertimu,” ucap Langit.Terjadi adu debat antara pasangan itu, ditempat reuni menjadi heboh karena pertikaian antara Karina dan Langit. Banyak yang mencemooh mereka, ulah mereka berdua menjadi bahan gunjingan di ruangan reuni. Sedangkan Nadia tertawa melihat kelakuan mereka yang menjijikkan. Nadia melihat pertikaian itu sembari menyesap sampanye di tangannya.Prok ... prok … Nadia bertepuk tangan sembari mendekat ke mereka berdua.“Apa kamu senang aku dan Langit bertengkar, hah!&rd

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   bab 97 Aku cemburu ada lelaki lain setia padamu.

    Langit tampak kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Arjuna. Apa benar dia sudah menyebar undangan pernikahan.“Langit, kami sudah menerima undangan mereka,” ucap salah satu teman reuni lalu menunjukkan undangan kepada Langit di susul oleh teman-teman yang lain.“Ini tidak mungkin,” balas Langit tidak percaya setelah melihat kanan kirinya yang menunjukkan kartu undangan pernikahan Arjuna dan Nadia.“Apanya yang tidak mungkin. Kami memang akan menikah, apalagi sudah ada anak diantara kami. Anakku sangat bahagia bertemu dengan ayah kandungnya,” ucap Nadia tersenyum manis.Langit maupun Karina yang sedang tersungkur akibat tamparan Langit itu tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Bisa-bisanya Nadia akan menikah secara langsung dengan orang yang manguasai kota ini. Karina bertekad tidak akan membiarkan mereka menikah secara sah.“Dasar pelakor teriak pelakor,” ucap Karina lalu berdiri dari tempat tersungkurnya tadi.Nadia maupun Arjuan melihat ke arah wanita yang masih dirundung ra

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 98 Tolong Jaga Hasratmu itu

    Nadia mengerutkan dahi, dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Arjuna. Apa dia cemburu dengan Langit yang tadi mengajaknya balikan.Cup! Nadia mengecup pipi Arjuna yang menurutnya sedang cemburu.“Jangan cemburu seperti anak kecil seperti itu. Karena cintaku hanya untukmu,” ucap Nadia sembari tersenyum.“Apa kamu yakin, Nadia?” tanya Arjuna.“Ya,” jawab Nadia singkat disertai anggukan dan senyuman yang manis.Senyuman yang cantik itu membuat Arjuna tidak tahan untuk tidak mengecup bibir Nadia yang ranum. Mereka berciuman layaknya dua sejoli yang sedang mabuk asmara.Asyik bermesraan ada seseorang mengetuk kaca mobil mereka, sehingga mereka melepaskan pelukan yang tadinya membara.“Ibu … kenapa tidak kunjung keluar dari mobil?”“Apa yang kalian lakukan di dalam?”“Apa kalian pingsan?”Teriak seorang anak kecil yang berada di luar mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 99 Kamu harus segera menikah dengan Arjuna.

    Bu Sonia menatap tajam putrinya lalu tersenyum dan membelai lembut rambut Nadia. "Cepatlah menikah dengan Arjuna," jawab Bu Sonia."Kenapa tiba-tiba, bukankah memang aku akan segera menikah dengan Arjuna. Lalu ibu juga sudah menyetujui memajukan tanggal pernikahan kami," ucap Nadia."Untuk memperkuat posisimu, kamu emang harus segera menikah dengannya," balas Bu Sonia.Mengenai Nyonya Rana maupun Lisa, itu bisa diatur belakangan. Pak Anwar juga susah sepakat akan mengurus mereka berdua sendiri jika berani melakukan macam-macam. Sejauh ini Nyonya Rana belum ada pergerakan lagi karena sudah diancam akan diceraikan tanpa harta Gono gini jika berani menyakiti Nadia ataupun Bima darah daging dari Arjuna. Artinya Bima sudah diakui dan bisa menjadi penerus perusahaan real estate keluarga Anwar."Baiklah demi semua orang dan tidak ada lagi orang yang meremehkan aku, memang sebaiknya aku segera menikah dengan Arjuna," ucap Nadia."Maafkan Ibu yang tidak bisa terus melindungi mu. Tapi menikah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 101 Berjanji akan selalu membahagiaan

    Nyonya Rana merasa kesal karena Sonia blak-blakan meminta uang mahar besar hanya karena Nadia sudah melahirkan anak lakj-laki untuk Arjuna."Omong kosong apa itu, walau anak laki-laki dia tetap anak diluar nikah," ucap Nyonya Rana."Dia anak Arjuna, sebagai tanda juga Arjuna orang yang normal. Gosip di ajarkan sana Arjuna tidak menyukai wanita, adanya Bima bisa mematahkan rumor tersebut," balas Bu Sonia."Aku akan memberikan satu milyar!" tegas Arjuna agar tidak ada perselisihan lagi diantara kedua wanita itu.Mendengar hal itu Nyonya Rana kesal bukan main. Bukankah uang satu milyar itu sangat banyak untuk wanita yang sudah pernah melahirkan seorang anak. Padahal Arjuna masih bisa mendapatkan wanita single yang masih perawan.“Aku tidak setuju,” ucap Nyonya Rana dengan wajah yang geram.“Setuju atau tidak ini bukan uangmu. Aku tetap akan memberikan uang satu milyar untuk menantuku,” balas Pak Anwar.“Dia bahkan belum menikah dengan Arjuna. Kenapa kamu sebut menantu,” ucap Nyonya Rana.

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 100 Berani memberikan mahar berapa?

    Bertemu dengan keluarga suami berarti dia harus bertemu dengan Nyonya Rana juga. "Mau tidak mau aku harus siap," jawab Nadia."Sekarang tidurlah. Jangan takut karena Ibu akan menjadi garda terdepan untuk menjagamu," ucap Bu Sonia.Nadia mengangguk pelan dia segera pergi ke kamar dan mencoba untuk tidur. Tapi ternyata dia tidak bisa tidur, hanya berguling-guling di kasur saja hingga dini hari. Akhirnya dia bisa tidur setelah mencoba mencari posisi tidur yang pas."Selamat pagi, Ibu. Kenapa terlihat lesu lagi ini. Apa ibu sakit?" tanya Bima ketika melihat Nadia di bangku makan tapi tampak kurang tidur."Pagi juga sayangku, ibu hanya kurang tidur saja," balas Nadia."Pasti Ibu berkirim pesan pada Ayah sampai larut malam ya," tuduh Bima."Tidak sayang, ibu hanya tidak bisa tidur saja," balas Nadia sambil menggelengkan kepalanya.Bima sangat peka, dia menatap wajah ibunya lekat-lekat. Pasti ada sesuatu yang membuat Ibunya tidak bisa tidur semalam. En

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 99 Kamu harus segera menikah dengan Arjuna.

    Bu Sonia menatap tajam putrinya lalu tersenyum dan membelai lembut rambut Nadia. "Cepatlah menikah dengan Arjuna," jawab Bu Sonia."Kenapa tiba-tiba, bukankah memang aku akan segera menikah dengan Arjuna. Lalu ibu juga sudah menyetujui memajukan tanggal pernikahan kami," ucap Nadia."Untuk memperkuat posisimu, kamu emang harus segera menikah dengannya," balas Bu Sonia.Mengenai Nyonya Rana maupun Lisa, itu bisa diatur belakangan. Pak Anwar juga susah sepakat akan mengurus mereka berdua sendiri jika berani melakukan macam-macam. Sejauh ini Nyonya Rana belum ada pergerakan lagi karena sudah diancam akan diceraikan tanpa harta Gono gini jika berani menyakiti Nadia ataupun Bima darah daging dari Arjuna. Artinya Bima sudah diakui dan bisa menjadi penerus perusahaan real estate keluarga Anwar."Baiklah demi semua orang dan tidak ada lagi orang yang meremehkan aku, memang sebaiknya aku segera menikah dengan Arjuna," ucap Nadia."Maafkan Ibu yang tidak bisa terus melindungi mu. Tapi menikah

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 98 Tolong Jaga Hasratmu itu

    Nadia mengerutkan dahi, dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Arjuna. Apa dia cemburu dengan Langit yang tadi mengajaknya balikan.Cup! Nadia mengecup pipi Arjuna yang menurutnya sedang cemburu.“Jangan cemburu seperti anak kecil seperti itu. Karena cintaku hanya untukmu,” ucap Nadia sembari tersenyum.“Apa kamu yakin, Nadia?” tanya Arjuna.“Ya,” jawab Nadia singkat disertai anggukan dan senyuman yang manis.Senyuman yang cantik itu membuat Arjuna tidak tahan untuk tidak mengecup bibir Nadia yang ranum. Mereka berciuman layaknya dua sejoli yang sedang mabuk asmara.Asyik bermesraan ada seseorang mengetuk kaca mobil mereka, sehingga mereka melepaskan pelukan yang tadinya membara.“Ibu … kenapa tidak kunjung keluar dari mobil?”“Apa yang kalian lakukan di dalam?”“Apa kalian pingsan?”Teriak seorang anak kecil yang berada di luar mobil.

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   bab 97 Aku cemburu ada lelaki lain setia padamu.

    Langit tampak kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Arjuna. Apa benar dia sudah menyebar undangan pernikahan.“Langit, kami sudah menerima undangan mereka,” ucap salah satu teman reuni lalu menunjukkan undangan kepada Langit di susul oleh teman-teman yang lain.“Ini tidak mungkin,” balas Langit tidak percaya setelah melihat kanan kirinya yang menunjukkan kartu undangan pernikahan Arjuna dan Nadia.“Apanya yang tidak mungkin. Kami memang akan menikah, apalagi sudah ada anak diantara kami. Anakku sangat bahagia bertemu dengan ayah kandungnya,” ucap Nadia tersenyum manis.Langit maupun Karina yang sedang tersungkur akibat tamparan Langit itu tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Bisa-bisanya Nadia akan menikah secara langsung dengan orang yang manguasai kota ini. Karina bertekad tidak akan membiarkan mereka menikah secara sah.“Dasar pelakor teriak pelakor,” ucap Karina lalu berdiri dari tempat tersungkurnya tadi.Nadia maupun Arjuan melihat ke arah wanita yang masih dirundung ra

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 96 Insiden di tempat reuni.

    Karina yang mendengar itu langsung bereaksi dia menarik lengan tangan Langit kasar, "Langit apa yang kamu katakan, beraninya kau masih mendamba wanita jalang itu!" seru Karina.“Cukup Karina, jangan membuat masalah di sini,” bentak Langit.“Kamu betulan masih mencintai wanita itu, hah!” seru Karina.“Tentu saja aku masih mencintai Nadia, untuk apa aku terus melanjutkan hubungan dengan wanita tidak bisa mencari uang sepertimu,” ucap Langit.Terjadi adu debat antara pasangan itu, ditempat reuni menjadi heboh karena pertikaian antara Karina dan Langit. Banyak yang mencemooh mereka, ulah mereka berdua menjadi bahan gunjingan di ruangan reuni. Sedangkan Nadia tertawa melihat kelakuan mereka yang menjijikkan. Nadia melihat pertikaian itu sembari menyesap sampanye di tangannya.Prok ... prok … Nadia bertepuk tangan sembari mendekat ke mereka berdua.“Apa kamu senang aku dan Langit bertengkar, hah!&rd

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 95 tempat reuni

    Wanita itu tertawa menertawakan Nadia yang gaunnya terkena tumpahan wine. Dia sangat menikmati Nadia yang terkejut terkena siraman wine. "Ya ampun bajumu jadi kotor," ucap Karina. "Orang iri dengki memang selalu bersikap sepertimu, apa kamu iri aku memakai baju rancangan Maharani, sementara kamu tidak sanggup membeli," ucap Nadia. Karina langsung kesal mendengar baju yang dipakai Nadia adalah rancangan Maharani. "Siapa yang percaya itu rancangan Maharani. Orang kaya saja tidak berkesempatan untuk memakainya," balas Karina kesal. "Ya, orang yang tidak mampu memang selalu berkata begitu. Tidak percaya bahwa gaun yang orang lain pakai sungguhan rancangan Maharani yang terkenal, mungkin kamu juga tidak percaya bahwa aku baru saja masuk salon Josua," ucap Nadia. Wanita yang tampil cantik malam ini sungguh memamerkan apa yang sedang dia pakai dari atas sampai bawah sampai dengan siapa dia mempercantik diri. "Mungkin semua itu hanya imitasi, lalu salon Josua sangat mahal tidak mungki

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 94 Apa kamu sudah siap masuk ke dalam?

    Pria yang agak lenjeh itu memperhatikan secara seksama Nadia. Wanita yang dia anggap sangat cantik itu seharusnya hanya sedikit dipoles sudah semakin bersinar. Apalagi dia memakai busana buatan Maharani. "Josua, kamu manjakan dia hari ini. Tubuhnya harus terasa rileks dan buat dia cantik paling bersinar malam ini di pesta reuni sekolahnya," jawab Arjuna. Dia meminta Josua memermak Nadia dengan sebaik-baiknya. "Itu gampang sekali, biarkan anak buahku yang bekerja memanjakan tubuhnya yang sepetinya banyak untuk bekerja, sisanya aku akan mengerjakan sendiri," balas Josua sambil menepuk tangan memberikan kode agar salah satu karyawannya ada yang datang "Silahkan sebelah sini," ucap Karyawan sambil menunjukkan jalan. "Baiklah," balas Nadia senang.Serangkaian perawatan kecantikan dilakukan oleh Nadia. Mulai dari bossy massage, wajah, dan juga rambut. Butuh waktu sekitar empat jam Nadia melakukan serangkaian proses itu. Akhirnya selesai juga, gaun yang dibawa juga sudah dipakai len

  • Ranjang Panas Sang Arjuna   Bab 93 Sepanas apa ranjang Arjuna

    Nadia maupun Arjuna cukup tercengang dengan gaun yang dikeluarkan oleh Maharani. Gaun dengan warna biru muda dengan aksen pita sebagai senter of interesnya. Lalu belahan paha yang tinggi menambah sisi liar tapi elegan untuk ukuran gaun malam orang kaya.“Ya ampun ini sungguh seperti apa yang aku inginkan,” ucap Nadia.“Apa kamu menyukainya?” tanya Maharani yang senyumannya mengembang.“Aku sangat menyukainya,” jawab Nadia.“Kalau begitu, ambilah,” ucap Maharani.Arjuna mengeluarkan kartu hitam miliknya, tapi maharani menggelengkan kepala tidak mau menerimanya.“Aku bilang ambil saja, tidak usah bayar,” ucap Maharani.“Kamu serius. Ini sebuah bisnis mana bisa kamu memberikan aku secara Cuma-Cuma gaun ini,” balas Nadia.“Aku menyukaimu, Nadia. Bukan orangnya, tapi tekadmu yang kuat,” ucap Maharani.“Jadi ambil saja gaun ini sebagai hadiah karena kamu sudah mampu bertahan dengan gempuran fitnahan yang sudah menghantuimu selama ini, aku suka kamu adalah wanita yang kuat,” imbuh Maharani.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status