Home / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / LUKAS DI BAWAH GUYURAN HUJAN BULAN JUNI!

Share

LUKAS DI BAWAH GUYURAN HUJAN BULAN JUNI!

last update Last Updated: 2024-06-02 15:01:33

LUKAS DI BAWAH GUYURAN HUJAN BULAN JUNI!

"Benarkah ini? Nampaknya agak membuatku terkejut karena aku tidak pernah menyangka dia akan menghubungimu juga. Kau tahu apa yang membuatku pergi dari sana?" tanya Davina.

"Apakah teror dari Mama juga?" tebak Leo.

Davina menganggukkan kepalanya. Dia rasa sekarang tak ada lagi yang perlu disembunyikan dari Leo. Toh ada atau tidaknya Leo tidak akan berpengaruh kepada hidupnya, dia akan melepaskan Leo perlahan akan menjadi lelaki yang mandiri dan bukan menjadi kewajibannya lagi.

"Asal kau tahu saja, Leo. Mama mengancamku kalau aku tidak mau membujuk Tuan Liem atau Tuan Lukas berinvestasi di perusahaan yang dia bangun dengan om Axioo, maka dia akan menyebarkan foto-foto Tuan Lukas ke media. Memang rumor tentang kelakuan Tuan Lukas itu sudah terdengar di media beberapa tahun lalu, tapi media tidak pernah mendapatkan bukti yang sah dan entah mengapa Mama bisa mendapatkan bukti itu," terang Davina.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Gerimis Bulan Juni

    GERIMIS BULAN JUNI!"Saat gerimis di bulan Juni, aku hari ini tidak akan pergi sampai kau datang. Jadi terserah padamu datang atau tidak," tegasnya. Lukas mengirim pesan suara itu kepada Davina dan entah kebetulan atau tidak Davina sedang mendengarkan pesan suara yang sudah masuk di nomornya. Sebuah kebetulan dan ikatan batin mungkin yang memang tanpa sengaja. Davina memang sengaja mematikan nomor telpon itu, namun dia rutin mengeceknya juga. Aneh memang."Tuan Lukas," gumam Davina.Dia segera memutar esan suara itu. 'Deg' jantungnya seakan berhenti berdetak, dengan segera dia menyimak semua ucapan Lukas. Davina segera menoleh ke arah Dea. Dia melihat ke arah temannya yang sudah terlalu mabuk. Ya hari ini mereka kebetulan sedang merayakan kemenangan perusahaan mereka karena kerja nyata mereka sekarang membuahkan hasil. Banyak investor masuk dan berdatangan satu persatu mulai tertarik dan melirik terhadap bisnis yang sedang Davina geluti."Dea! Dea, bangun! Dea," perintah Davina sam

    Last Updated : 2024-06-02
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Antara Mimpi Dan Nyata

    ANTARA MIMPI DAN NYATA!"TUAN LUKASSSSSS!!!!!!!!!!!!" teriaknya.Davina segera menghambur ke arah Lukas yang dengan sigap di raih oleh Rangga. Jadi lelaki itu tak sampai jatuh di lantai. Lukas merasakan sakit kepalanya sampai dia kehilangan kesadarannya. Dia jatuh pingsan."Tuan Lukas," panggil seseorang wanita yang tak lain adalah Davina."Kita segera bawa pulang ke rumah ya," perintah Rangga."Baik. Aku akan panggilkan taksi," jawab Davina.Rangga segera membawanya pulang ke rumah. Davina pun ikut setelah di bujuk Rangga, apalagi kondisi Lukas sangat demam dan tak sadarkan diri. Untung saja dia datang disaat yang tepat karena memang Davina sengaja mengirimkan pesan kepada Rangga agar menyusul Lukas. Dan untung saja mereka dulu pernah bertukar nomor telepon saat undangan makan malam pertama kali bertemu dan kebetulan juga Rangga ada di dekat sana.Jika tidak entah apa jadinya, karena Davina sudah menelpon personal asisten Lukas yang ternyaata aThomas berada

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Gairah Rindu Bercampur Dengan Nafsu!

    GAIRAH RINDU BERCAMPUR DENGAN NAFSU"Tuan Lukas, aku minta maaf tapi sepertinya aku tidak percaya diri jika seperti ini. Melihatmu seperti ini justru membawaku dalam masalah baru, aku takut hubungan kita makin tak direstui oleh keluargamu," menolong Davina"Maafkan aku, Tuan Lukas," gumam Davina lirih sambil mengelus tangan Lukas."Tuhan aku sepertinya mendengar suara Davina. Apakah itu benar? Atau ini hanya mimpiku belaka? Apakah ini kenyataan? Atau khayalan?" kata Lukas dalam hati. Dia pun berusaha untuk bisa tersadar dari tidurnya meskipun matanya sangat lengket. Dan mulai membuka kedua bola matanya, dia berusaha mengintip sedikit melihat Davina dengan derai air mata sudah berdiri di sampingnya. Sosok Davina yang selama ini dicarinya benar-benar berada di sini antara sadar dan tidak Lukas pun mencoba membuka matanya dan berusaha untuk duduk."Davina! Apa ini Davina sungguhan?" pekik Lukas kegirangan."Apa aku tidak bermimpi?" tanya Lukas lirih. Dav

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   SETAHUN! AKU AKAN KEMBALI!

    SETAHUN! AKU AKAN KEMBALI! "Seharusnya aku tak terbangun agar aku bisa melihat wajah Davina. Wajah yang begitu aku rindukan," batin Lukas. "Aku bahkan masih ingat, bagaimana bisa mencium dan melumat bibirnya. Sungguh, air liur kami bersatu menjadi satu," sambung Lukas. "Davina apa yang sebenarnya kau lakukan?" gumam Lukas. Ini adalah tangis pertama Lucas untuk seorang wanita. Ya, saat dia mengingat Davina air mata Lukas langsung meleleh. Tanpa sadar sekarang dia begitu menyesal karena cinta datang dan sadar dengan terlambat. Kini Lukas hanya hidup dalam penyesalan, dia berusaha kuat dan menyembunyikan semuanya. Hari berlalu, berjalan demi hari sampai tak terasa berganti dengan Minggu lalu berganti dengan bulan dan tepat hari ini tak terasa sudah satu tahun. Ya dalam satu tahun ini Lukas sudah mencari kesana kemari tentang keberadaan Davina dan semua orang seolah menyembunyikannya. Sejak saat itu mereka tak pernah berhubungan lagi. "Entah dimana dirimu kini! Apa rencanamu aku p

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   SISI LAIN TUAN LIEM YANG TERUNGKAP

    SISI LAIN TUAN LIEM YANG TERUNGKAP "Bukankah ini seperti perjanjian kita, Tuan Liem. Aku berdiri diantara kakiku sendiri dan aku bisa membuktikan padamu bahwa perusahaanku juga cukup mumpuni dan kita tidak akan berpisah lagi," jelas Davina. Tuan Liem menyerahkan HPnya kepada Davina. Dia memperhatikan Davina dengan detail dari atas sampai bawah, dalam hati dia cukup memuji bahwa Davina ini mumpuni di bidang bisnis juga. Semua itu terlihat dari pencapaiannya yang bisa diaraih dalam setahun kebelakangan ini. Sebenarnya diam-diam Tuan Liem juga tahu bahwa Davina berada di luar negeri untuk menjalankan beberapa bisnis centernya juga. "Kenapa kau kesini? Bukankah kau tahu jika Lukas sudah pindah ke departemen store kan? Jadi sebaiknya kau segera pergi ke sana. Sudah lama dia berusaha untuk menunggumu. Jangan buat dia lebih tersiksa lagi," jawab Tuan Liem. "Hah?" sahut Davina setengah tak percaya dengan apa yang di ucapkan Tuan Liem. Rasanya bagai mimpi saja seorang Tuan Liem bisa menga

    Last Updated : 2024-06-04
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AMARAH DAVINA KARENA CEMBURU!

    AMARAH DAVINA KARENA CEMBURU!Memang tamu Lukas tadi adalah seorang wanita. Dari dandanannya terlihat sangat modis, meskipun hanya terlihat dari belakang pakaian yang dikenakan pun juga branded. Tanda bahwa dia bukan wanita yang lahir dari keluarga biasa saja."Apa itu? Apa maksudnya? Suara itu suara wanita. Apakah dia Alexandria?" monolog Davina dalam hatinya. "Jika takdir sudah mempertemukan satu sama lain lebih baik jangan ditunda-tunda lagi. Apalagi yang di cai? Mapan sudah. Tak baik menundanya lagi, jangan sampai kehilangan. Kalau memang sudah jodoh lebih baik segera saja di segerakan. Memang ada tangan Tuhan mencampurinya agar bisa menikah, tapi jangan lupa karena selalu ada tikungan di setiap Jalan," kata Lukas."Sungguh aku tidak mengira jika Tuan Lukas akan mengatakan itu padaku," kata wanita itu.Davina mencoba mengamati wanita itu lagi. Nampak wanita itu memang cantik, berkulit putih, dengan baju atasan crop top berwarna abu-abu. Dia mengenakan celana denim membuat Davin

    Last Updated : 2024-06-04
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   SALAH PAHAM!

    SALAH PAHAM!"Kau mengatakannya dengan jelas dan membuatku bersemangat sampai bisa di titik ini! Mengapa kau sekarang bisa melamar wanita lain? Hah? Bahkan di hari ketika aku sudah mendapatkan restu dari Tuan Liem," ucapnya lagi dengan nada suara bergetar."Davina..." gumam Lukas. Davina langsung menarik kerah leher Lukas lagi."Diamlah! Aku belum selesai memarahimu, Tuan Lukas!" perintah Davina."Mengapa bisa kau melakukan ini, Tuan Lukas?" cerca Davina sambil terus-terusan menyerocos membuat Lukas diam.Dia sedang menikmatinya menikmati omelan Davina yang sudah lama sekali tak pernah dia dengarkan. Lukas hanya tersenyum, justru itu menjadi sebuah ejekan bagi Davina yang sudah kepalang tanggung emosi."Mengapa? Mengapa kau tersenyum mengejek begitu, Tuan Lukas? Mengapa Tuan Lukas tak merasa bersalah seperti itu? hah? Jelaskan saja sekarang! Tak usah banyak berdrama lagi, coba kau jelaskan apa maksud dari semua ini. Jelaskan semuanya di hadapanku dan wanita itu. Mengapa kau tega men

    Last Updated : 2024-06-04
  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KESALAHPAHAMAN PEMBAWA PETAKA!

    KESALAHPAHAMAN PEMBAWA PETAKA! "Davina, kau masih begitu mencintaiku tetapi kau sendiri yang membuat semua ini menjadi gila," batin Lukas dalam hati. Davina terdiam sedang mencoba melihat semua itu bergantian. Dia bisa mendnegar dengan jelas, wanita di samping Sean pun mengatakan sayang pada nya. "Dia siapa?" tanya wanita itu kepada Sean. "Itu adalah adik iparku yang sebentar lagi akan menjadi adik iparmu juga. Adik ipar kita, artinya dia adalah istri dari Lukas yang pernah aku ceritakan. Dia pergi untuk membuktikan kepada keluarga kami, bahwa hanya dialah satu-satunya wanita yang pantas untuk Lukas. Asal kau tahu saja, padahal dia tak perlu melakukan semua itu karena Ibu nya adalah Nyonya Rita pemilih PH terbesar di negera ini," terang Sean. "Benarkah begitu?" tanya wanita itu. Sean menganggukkan kepalanya. "Waahhh kalau begitu artinya dia wanita hebat. Wanita yang selalu di ceritakan Lukas kepada semua orang kan?" tanya wanita itu. "Benar, dia adalah wanita gila yang benar-b

    Last Updated : 2024-06-05

Latest chapter

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   EXTRA PART

    EXTRA PART"Tuhan terima kasih! Terimakasih!" pekik Lukas sambil terus memeluk Davina, dia menciumi Davina kemudian mengelus perlahan Davina ya memang sedikit menggendut."Aku pikir kau gendut karena terlalu banyak makan, ternyata kalau hamil," gumam Lukas. Davina langsung mendelikkan matanya ke arah Lukas."Oh kalau aku gendut aku tak cantik lagi? Begitu?" protes Davina. Lukas langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan menyadari kesalahannya."Tidak Sayang, tidak. Kau mau gendut atau kurus tetap cantik, kau makin montoq dan menggairahkan saat gendut. Apalagi saat ini, kau sedang mengandung buah cinta. Mari kita periksa, kita harus segera memeriksakan kehamilanmu, Davina," jawab Lukas."Tapi benar ka, Tuan Lukas? Aku masih cantikkan?""Tentu dong. Cantikmu bertambah berkali kali lipat saat hamil, jadi jangan sampai bayi ini kenapa-kenapa ya, Sayang. Dia akan menjadi seorang yang hebat kelak karena memiliki orang tua seperti kita. Aku pastikan itu, jika dia wanita akan cantik se

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!

    KEHAMILAN MEMBAWA BERKAH!TAMAT!"Aku takut kecewa, Bu. Bagaimana kalau ini hanya sakit biasa" tanya Davina."Kalau memang kau tak hamil maka tak masalah. Toh kalian masih punya banyak waktu yang penting, kita tespek dulu agar jelas semuanya. Ibu yakin kau hamil," jawab"Entahlah, Bu. Aku takut," kata Davina."Aku takut banyak berharap. Karena selama ini aku juga tak kunjung hamil," sambungnya lagi.Tak lama Bi Sun pun kembali dengan membawa tespek yang sudah dipesan oleh Nyonya Rita. Davina ingin mengetesnya, dia sudah tak sabar sekali."Bu, bolehkah aku mengetesnya sekarang?" tanya Davina."Sebenarnya yang paling valid adalah besok pagi, Nak. Pipis pertamamu setelah bangun tidur. Tapi jika kau memang penasaran dan jujur Ibu pun juga sangat penasaran sekali. Bagaimana kalau kita cek kali ini saja? Kalau memang haslnya samar kau bisa mengulang lagi besok pagi," usulnya. Davina mengangguk setuju dengan usul Nyonya Rita."Baik, Bu," kata Davina.Untung saja Davina belum terlalu banya

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   Pergi Membeli Tespek

    Pergi membeli tespek "Kau kenapa?" tanya Ibu Davina melihat putrinya sedikit berubah. "Kau nampak tak sehat, Sayang? Kau sakit ya? Pucat sekali," sambungnya. "Benarkah aku nampak pucat, Bu?" sahut Davina. Nyonya Rita menganggukkan kepalanya. "Pantas saja Tuan Lukas khawatir," batinnya lagi. "Aku merasa tidak enak badan dari semam, Ma. Sudah beberapa hari mungkin namun aku terus menahannya. Aku rasanya seperti terkena terus-terusan masuk angin. Karena beberapa malam ini aku selalu lembur malam. Aku setiap pagi akan selalu berkali-kali muntah, entah mengapa aku merasa akhir-akhir ini begitu parah," jelas Davina. "Apa kau sudah periksa? Jangan-jangan kau terkena asam lambung. Kau setres karena pekerjaan? Apakah kau juga bekerja berat akhir-akhir ini?" tanya Nyonya Rita sambil menghampiri putrinya yang berada di sofa ruang tamu. Davina menggelengkan kepalanya lemah. "Tidak, Ma. Aku tidak pernah punya riwayat sakit maa

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   KAU KENAPA, DAVINA?

    KAU KENAPA, DAVINA? "Lalu? Kenapa kok diam begitu tiba-tiba? Aku kira aku tak menginginkan anak dariku," kata Lukas sambil cemberut. "Tentu itu tidak mungkin, Tuan Lukas. Aku juga sangat mencintaimu dan memiliki anak darimu juga adalah salah satu impianku. Tapi bukankah ini aneh sekali, Tuan Lukas?" tanya Davina menoleh ke arah Lukas dengan wajah yang susah di artikan. "Aneh? Apanya yang aneh?" sahut Lukas. "Jika dipikir-pikir kita hampir melakukannya setiap hari. Bahkan kau tak pernah melakukan itu menggunakan pelindung kan? Tapi kenapa aku belum hamil juga ya?" gumam Davina. Lukas mengelus kepala Davina. Bukan tanpa alasan dia sangat yakin jika Tuhan pastilah tahu mana yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk mereka memiliki anak. Karena kalau di pikir lagi memang benar apa yang dikatakan Davina itu. "Waktu Tuhan pasti yang terbaik, Davina. Apakah itu berarti kau mau kan memiliki anak dariku?" tanya Lukas.

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   ANAK DARI DAVINA?

    ANAK DARI DAVINA? "Sekarang urusan kita sudah selesai kan? Ayo kita cepat masuk dan selesaikan apa yang kita lakukan di pagi hari lagi," aja Lukas. "Lagi?" tanya Davina. Lukas langsung mengangguk denga semangat. "Tentu! Kenapa kau terlihat seperti tidak tahu apa-apa dan meragukan kemampuanku begitu. Sudah aku bilang padamu untuk menyelesaikannya sekali di pagi hari tapi kau menundanya, aku baru keluar sekali. Kurang dua kali," bisik lukas sambil memeluk Davina. "Ck! Baiklah. Karena itu permintaanmu maka aku akan lakukan dengan senang hati, Tuan Lukas. Andai Ibu tahu apa alasan ku terlambat tadi dua puluh menit adalah kau harus melayani Tuan Lukas, akankah dia mengomel?" gumam Davina. "Tak akan berani," sahut Lukas mengecupnya. Ya, kini Lukas memang memiliki kebiasaan baru jika badannya pegal maka dia akan meminta Davina untuk memijatnya setelah bercumbu mesra. Mereka pun segera mengendarai mobil itu pulang ke rumah. Davina

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   AYO KITA SELESAIKAN LAGI

    AYO KITA SELESAIKAN LAGI"Aku tidak bisa merasa lebih baik tentang hal itu, kau akan menjadi Ibu suatu saat nanti. Jadi kau tak akan pernah mengerti bagaimana sakitnya hatiku. Tidak peduli seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkannya, aku hanya ingin kau tahu saja apa alasanku memperlakukanmu," sambungnya. Davina tersenyum sinis."Tunggu saja sampai aku merasa kasihan padamu," ujar Davina kekeh.Jujur saja, sebenarnya hatinya sudah terusik sekali ingin segera membantu Mama angkatnya tapi mengingat lagi semua perlakuan lama angkat yang selama ini membuatnya cukup sakit hati. Apalagi Mama angkatnya juga tak pernah mengatakan maaf sekalipun, baru kali ini dia mendengar ucapan maaf dari mama nya.Tnpa diduga tiba-tiba mama angkat Davina berdiri dari kursinya. Kemudian di langsung menjatuhkan dirinya, dia terduduk di lantai bersimpuh. Ini adalah hal yang mustahil dilakukan oleh mama angkat Davina jika tidak dalam situasi yang sangat mendesak dan itu sempat membuat Davina terpe

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!

    PERTEMUAN DENGAN MAMA ANGKAT!"Kau tahu karena ulahmu buku tabungan barang-barang rumah tangga dan semuanya disita! DAN ITU ULAHMU, KAN?" cerca Mama Davina."Ulahku?" tanya Davina heran."Ya. Ka kan yang membuaat semuanya?" tuduh Mama Angkat Davina."Hahaha. Kau koyol sekali, Tante. Menduhku tanpa bukti. Baiklah kalau begitu, tidak ada lagi alasan bagiku untuk tetap di sini sambil mendengar hal-hal yang menggangguku. Sepertinya kau belum mengerti jika ada kata-kata yang mengganggu telingaku. Sekali lagi aku akan pergi dan aku tidak berkenan mendengarkan umpatan dari mulutmu," tegas Davina."Jadi sebaiknya kau hati-hati!" lanjutnya. 'Glek' mama angkat Davina langsung meneguk ludahnya dengan kasar. Dia tak menyangka anak angkatnya sekarang kini sudah berani berbicara kepadanya seperti itu. Mama angkat Davina terdiam dan memperhatikan Putri angkatnya itu. Dia melihat semua yang dipakai putri angkatnya adalah barang-barang branded salah satu desainer ternama. Bahkan dia mengenakan tas

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   DAVINA DAN TITIK BALIKNYA!

    DAVINA DAN TITIK BALIKNYA! "Pokoknya tidak, Tuan Lukas! Tidak ada acara bercinta siang atau sore hari. Pokoknya bercinta hanya akan dilakukan pada malam hari. Karena aku akan keluar untuk bermain di siang hari. Asal kau tahu saja, Tuan Lukas. Aku sudah menyiapkan banyak baju untuk outfit beitupun dengan bajumu. Seperti layaknya pengantin baru! Ini sangat tidak adil jika kita pergi ke sana dan tidak melakukan apa-apa," protes Davina. "Ya, ini tidak adil. Aku juga merasa sama sekali tidak adil, Davina. Karena aku lebih suka memelukmu seharian dari pada harus berlarian di tepi pantai," sahut Lukas mengeratkan pelukannya sampai dada Davina menempel di badannya. "Kau kan bisa melakukannya kapanpun, Tuan Lukas," jawab Davina. "Ya, tapi aku selalu merasa kurang. Bahkan rasanya satu juta kali lebih banyak daripada waktu luang yang bisa aku lakukan di sana akan ku habiskan untuk memelukmu seperti ini," kata Lukas. "Tapi itu tidak akan berhasi

  • Ranjang Panas Milik Tuan Lukas   PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI!

    PERGI BULAN MADU KE MALDIVES LAGI! "Sekarang, makanlah! Aku sudah menyiapkannya," perintah Davina. "Kau tidak berencana memberi aku makan ini lagi kan?" tanya Lukas. "Kenapa memangnya?" sahutnya. "Apa kau lupa, Davina? Kau pernah memberiku makanan ini, kau berkata memasaknya dengan spesial. Kau juga bilang melakukan semua untuk melayaniku dengan sempurna. Tapi apa nyatanya? Kemudian kau menghilang dan pergi begitu saja kan? Kau ingat tidak terakhir kali kau memberi makanan apa? Ini kan?" cerca Lukas. "Kau mengatakan makanan ini penuh kenangan dan memorial. Dan benar, makanan ini juga yang membuatku trauma kehilanganmu, Davina. Karena apa yang kau katakan saat itu sangat membekas dalam benak dan ingatanku. Dimana aku menjadi frustasi dan hampir gila karena kau meninggalkanku setahun lalu dari rumah ini," sambung Lukas. "Sungguh aku takut itu akan terulang lagi, Davina. Aku tak ingin itu terjadi, Davina. Pertama kau merayuku

DMCA.com Protection Status