Share

Suapan Mesra

Penulis: Otty A
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-05 19:28:05

Senja berjalan dengan cepat menghampiri kedua anaknya.

"Mama," sapa Shanum.

"Kalian barusan manggil dia dengan sebutan apa?" Senja bertanya dengan tegas.

"Ehm! Nenek tadi bilang, Mama kami sekarang ada dua. Mama Senja dan Mama Lily," jawab Shanum.

"Dan kalian mau mau saja mengikuti ucapan dari Nenek Ayu?" Senja bertanya dengan keningnya yang mengkerut.

"Senja, kenapa pagi pagi begini sudah membuat keributan? Mereka sedang makan pagi. Dan Lily yang membuatkan sarapan untuk mereka. Kamu seharusnya berterima kasih kepada Lily! Bukan malah marah marah seperti ini," tutur Ayu.

"Aku berterima kasih, setelah ditipu mentah mentah?"

"Senja! Jaga bicaramu!" bentak Ayu.

"Aku bicara benar kan Ma? Anak kesayangan Mama tidak memberitahuku jika dia sudah menikah sebelumnya!"

"Lalu kenapa?" Lily ikut bicara.

"Aku dan kedua anakku akan pergi dari rumah ini! Kami tidak akan tinggal di sini lagi!" Senja menarik tangan kedua anaknya. Ia sedikit memaksa kedua anaknya agar mau bangkit dari tempatnya dudu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gara Gara Obat Kuat

    Dafa berusaha menemani Senja dan kedua anaknya hingga sore hari. Ia bahkan mengambil cuti hari ini, agar bisa tetap bersama dengan Senja.Bagaimanapun juga, Dafa tidak ingin Senja merasa kecewa karena menikah dengannya."Malam ini, kita semua turun ke ruang makan untuk makan bersama ya?" Dafa membujuk."Aku aku," ucap Senja dengan wajah ragu."Aku apa? Kita turun bersama. Tidak perlu ragu." Dafa memastikan.Senja tampak mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya dengan cepat."Senja, aku menikah denganmu bukan untuk mempermainkan hidupmu. Atau melakukan hal buruk terhadapmu dan anak anakmu." Dafa mencoba untuk meyakinkan."Lalu kenapa kau menikah lagi padahal kau sudah memiliki istri?" tanya Senja."Aku ingin seorang anak. Dan Lily tidak bisa memberikannya untukku.""Kau menganggapku pabrik anak?" Senja agak tersinggung."Senja, tidak ada yang mengatakan hal seburuk itu padamu. Ayolah coba untuk berpikir positif! Kita menikah dan kita berharap memiliki seorang anak adalah hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Pesona Bagas

    Dafa menoleh ke arah Senja. Ia mengurungkan niatnya untuk sarapan dan malah mengejar Senja. Lily yang mendapati sang suami lebih perhatian kepada istri barunya tersebut, menjadi cemburu. Lily bangkit dari duduknya dan mengejar Dafa. Sedangkan Ayu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja tanpa bisa berkata apa apa."Mama kenapa Nek?" Shanum bertanya dengan wajah polosnya."Setahu Nenek, di tanggal tanggal tertentu para wanita dewasa kerap marah tanpa alasan yang jelas." Ayu beralasan."Shanum khawatir Mama akan menangis lagi. Akhir akhir ini, Mama jadi lebih banyak menangis daripada tersenyum!" "Jangan khawatir sayang. Semua akan baik baik saja. Ayah Dafa kan sedang mengejar Mama Senja."Wangi waffle membuat si kembar berhenti memikirkan Senja untuk sementara waktu."Kalian makanlah! Hari ini, Nenek menyiapkan waffle untuk sarapan." Ayu menuang sirup vanila ke atas waffle yang baru saja matang. Si kembar yang bersemangat, langsung menyantap makan pagi mereka dengan lahap.Di halaman

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Kakak Iparku Semangatku

    Bagas membawa Senja masuk ke dalam mobilnya. "Duduklah dengan manis! Kita akan jalan jalan!" "Tapi aku," ucap Senja gugup."Aku tapi apa? Kau ini butuh menghibur dirimu sendiri. Jangan bersikap konyol dengan menyiksa diri sendiri!" seru Bagas.Bagas masuk ke dalam mobil. Ia menekan klakson. Security rumah membuka pintu pagar. Mobil Bagas pun melenggang pergi dari rumah mewah keluarga Suryaningrat."Kita akan pergi kemana?" tanya Senja."Makan malam! Bukankah penampilan cantikmu ini untuk acara makan malam?" sahut Bagas."Tapi tidak denganmu!" seru Senja."Kau butuh teman. Sekeras apapun kau menyiksa dirimu, tak akan pernah mengubah kenyataan kalau Dafa memang menjadikanmu istri keduanya."Kalimat yang diucapkan oleh Bagas, langsung membuat Senja terdiam."Kau berniat keluar dari rumahku?" Bagas bertanya sembari melirik ke arah Senja."Ya! Aku ingin mengakhiri semuanya!" "Ketahuilah, keinginanmu ini sangat sulit untuk terwujud. Meski kau berusaha keras, kau sudah masuk ke dalam ruma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Dipisahkan

    "BLaM!"Bagas melayangkan satu pukulan ke arah pipi Dafa. "BLaM!" Dafa pun juga membalas pukulan yang diberikan kepadanya. Kakak beradik itu sedang beradu kekuatan."Berhenti!" Ayu berteriak kencang. Semua orang menoleh ke arah Ayu. Bagas memegangi pipinya, dan melengos pergi.Senja juga masuk ke dalam rumah. Dafa mengikuti Senja. Lily hendak mengikuti Dafa, tapi Ayu mencegahnya. Ia memegangi tangan Lily."Hentikan sikap konyolmu ini! Aku tahu sakit perutmu yang barusan hanyalah pura pura! Kau sengaja melakukan hal itu, agar Dafa dan Senja tidak jadi makan malam di luar." Ayu bicara dengan sorot matanya yang tajam."Apalagi yang harus aku lakukan untuk mendapatkan perhatian dari suamiku?" tukas Lily."Pernikahan mereka adalah hal terbaik yang memang harus dilakukan. Dengan begini, keluarga Suryaningrat akan memiliki keturunan. Andai kau bisa memberikan seorang cucu untukku, maka pernikahan ini tidak perlu terjadi." Ayu bicara sembari pergi meninggalkan Lily begitu saja."Ayu tanpa k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Dia Milikku

    Saat menjelang siang hari, Senja pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Secara tak sengaja, ia bertemu dengan Lily yang tengah membuat cake di dapur.Keduanya saling menatap dengan sinis tanpa mau bertegur sapa. Senja membuka pintu kulkas. Lily melengos melihat ke arah oven."Ting!" Oven berbunyi. Tanda kue yang dipanggang sudah matang."Muffin coklat sudah matang," ucap Lily bermonolog.Senja melirik ke arah kue muffin buatan Lily, ia jadi teringat akan kedua putrinya yang begitu menyukai kue muffin."Salsa dan Shanum sangat menyukai muffin. Apakah, Lily membuat kue itu untuk anak anakku? Tidak mungkin! Lily tidak tahu kesukaan anak anakku." Senja bicara dalam hati.Lily mengambil kotak bekal. Ia memasukkan muffin muffin buatannya ke dalam kotak bekal."Kenapa dia menaruhnya ke dalam kotak bekal?" Senja makin penasaran.Selain menaruh muffin ke dalam kotak bekal, Lily juga membuat jus alpukat. Ia menaruhnya ke dalam umbler. Hal ini, membuat Senja makin penasaran. Karena tak bisa l

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Ketahuan

    "Lily! Lepaskan Senja!" ucap Dafa dengan sorot matanya yang memandang tajam."Mas berani melotot ke arahku?" tanya Lily."Aku suamimu! Hargai aku. Sejak awal pernikahan kita, kau tak pernah menghargai aku. Lama lama aku jadi muak dengan sikapmu ini."Lily terdiam mendengar ucapan Dafa tapi tangannya masih mencengkeram pergelangan tangan Senja dengan kuat."Lily! Aku bilang lepaskan dia! Jangan membuat keributan di sini!" Dafa mempertegas ucapannya."Aku tidak peduli!" Lily balik menantang.Ia menarik rambut Senja hingga Senja meringis kesakitan. Dafa berusaha memisahkan Lily dari Senja."Lily!" "PLak!" Akhirnya Dafa menampar Lily karena tak tahan melihat perilaku Lily yang terlalu arogan.Dessy dan para tenaga pengajar yang ada di sana menutup mulut mereka karena kaget melihat perilaku Dafa."Berhenti! Aku bilang berhenti!" Dafa yang naik pitam menjadi emosi. Security sekolah mendatangi Dafa dan berusaha menenangkan kemarahan Dafa. Lily yang kecewa akan sikap Dafa, masuk ke dalam mo

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Cincin Warisan

    Lily yang terlanjur panik, mencengkeram leher sang asisten rumah tangga sembari melotot."Jika kau berani bicara macam macam kepada Nyonya Ayu, maka aku tak akan ragu lagi untuk mengh4bisimu!" Bi Sari melongo kaget melihat sikap Lily yang kasar dan mengintimidasi dirinya. Ia tak mengangguk ataupun merespon. Bi Sari hanya diam saja melihat Lily yang tengah memberikan ancaman tegas pada dirinya."Jangan ganggu urusanku, jika kau ingin aman!" Lily kembali memperingatkan.Lily melepaskan cengkraman tangannya sembari mendorong kepala Bi Sari ke belakang. Hingga secara tak sengaja, kepala wanita paruh baya itu terbentur dinding."Aku akan lakukan hal yang lebih buruk lagi, jika kau tidak bisa diam!" Lily menunjuk ke arah wajah Bi Sari. Setelah itu, Lily meninggalkan Bi Sari. Bi Sari menghembuskan nafas dalam dalam. Jantungnya berdegup kencang."Kenapa Non Lily jadi berubah kasar seperti ini?" ucap Bi Sari dalam hati.Sementara Lily berjalan dengan santai menuju ke dalam kamar Ibu mertuany

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Digendong Kakak Ipar

    "Ma!" Senja berteriak memanggil Ibu mertuanya, tepat ketika sang Ibu mertua hendak masuk ke dalam mobil.Ayu menoleh ke arah Senja. Ia melihat wajah menantunya yang tampak kesal. Sementara Lily tersenyum sinis melihat Senja yang hendak melabrak sang Ibu mertua."Ya! Ada apa?" sahut Ayu."Ma, aku mau bertanya," ucap Senja dengan ragu."Tanya apa? Tanyakan saja!" "Cincin yang ada di jari manis Mama, dimana Mama membelinya?" Ayu melihat cincin bermata mutiara dan tersenyum ke arah Senja."Mama tidak tahu. Mama merasa tidak pernah membelinya. Cincin ini, tiba tiba saja berada di dalam laci lemari. Karena cantik, Mama memakainya." Ayu menjawab sambil tersenyum."Oh begitu," sahut Senja."Aku sudah terlambat. Kita ngobrol lagi nanti!" Ayu masuk ke dalam mobil. Senja pergi masuk ke dalam kamar. Dafa mengikuti di belakangnya. Sebelum Dafa sampai di kamar Senja, Lily membuntutinya dan menarik tangan Dafa."Mas! Aku mau ngomong!" "Ngomong apa lagi? Kamu mau protes soal yang tadi?""Iya!" Li

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15

Bab terbaru

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Ending

    Bagas menyodorkan selembar tissue ke arah Senja. Senja pun lantas melihat ke arah Bagas."Jangan menangis. Aku ada di sini. Entah kau mau menerimanya atau tidak, tapi aku akan tetap ada di dekatmu." Bagas bicara sembari menatap Senja, lekat lekat.Senja melihat ke arah Ethan yang tertidur lelap dalam dekapan Bagas."Dia sudah tertidur, kau juga sebaiknya pergi tidur. Jaga kesehatanmu. Anak anak membutuhkan dirimu. Aku pun sama!" seru Bagas.Mendengar hal ini, perasaan Senja jadi tak karuan. Antara senang dan juga ragu, bercampur jadi satu dalam benaknya.Senja pergi keluar dari kamar anaknya. Ia tidur di kamarnya sendiri.*****Malam ini, Lily duduk terdiam menatap ke arah pintu keluar penjara. Ia sedang meratapi nasibnya.Suasana terasa begitu sepi. Tak ada suara yang terdengar. Polisi yang bertugas untuk menjaga penjara, semuanya sedang tertidur pulas. Narapidana lain juga tampak tertidur pulas."Bisa bisanya mereka tidur senyenyak itu!" Lily menatap benci ke arah para Polisi. Wani

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Wasiat Suami

    Setelah hampir tiga jam mereka menunggu di depan ruangan operasi, akhirnya Dokter keluar."Bagaimana keadaan Dafa?" Ayu bertanya dengan wajah panik."Kami minta maaf. Kami telah melakukan yang terbaik untuk pasien. Tapi kondisi pasien, masih tak ada perubahan dan semakin memburuk."Senja melongo hingga terjatuh ke lantai. Ayu pun sama kagetnya dengan Senja. Dunianya seakan berhenti ketika mendengar penjelasan dari Dokter."Mama. Senja. Kalian harus kuat!" Bagas mencoba untuk menenangkan mereka berdua."Pak Bagas, harapan hidup pasien sangat tipis. Alat bantu bernafas, jika tidak begitu membantu. Jadi semua peralatan medis yang menunjang kehidupan pasien, akan kami lepas.""Tidak!" Ayu berteriak."Jangan! Berapapun biayanya akan aku bayar! Jangan lepas selang infus atau apapun dari tubuh Dafa. Aku yakin, Dafa akan sehat! Dia akan kembali pulih!" Ayu melanjutkan ucapannya."Baik Bu. Tenanglah. Anda harus kuat dan tabah. Semuanya hanya bisa kita pasrahkan kepada sang pemberi kehidupan."

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Jalan Buntu

    Willy baru saja sampai di kantor polisi. Ia bahkan belum memarkirkan mobilnya, tapi seorang kawannya yang berprofesi sebagai seorang Polisi sudah mendatangi dirinya."Pak! Lily ditangkap!""Saya tahu itu! Makanya saya datang ke sini. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa kamu nggak bisa mengatur bawahan kamu?" Willy bicara sembari menyetir pelan dan memarkirkan mobil miliknya.Willy keluar dari mobil. "Saya bisa apa Pak? Mereka mengikuti Lily dan menangkap basah Lily melakukan tindakan pidana." Willy tak banyak bicara. Ia menyerahkan sejumlah uang kepada teman Polisinya tersebut."Ambil uang itu. Mintalah berapapun yang kamu inginkan. Tapi pastikan Lily lolos dari kasus hukum!" "Saya tidak berani berjanji. Tapi saya akan mengusahakannya.""Ingat! Awak media jangan sampai memberitakan mengenai masalah ini!""Sampai sekarang, kami tak mengizinkan awak media masuk ke sini.""Kalau kamu gagal membela anak saya, maka saya akan temui kolega saya yang jabatannya jauh di atas kamu! Dan saya aka

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Darah Terpercik

    Bagas akhirnya melepaskan Lily. Ia berjalan menjauh. Sementara itu, Irwan sudah memanggil ambulans.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu, mobil ambulans sudah terdengar. Dafa dan Senja masuk ke dalam mobil ambulans. Begitu juga dengan Bagas. Tangan Bagas terus mengeluarkan darah. Darah juga merembes dari dada Dafa."Maafkan aku. Gara gara aku, kalian berdua jadi terluka." "Tidak ini bukanlah salahmu!" sahut Dafa.Setelah mengatakan hal ini, Dafa pingsan tak sadarkan diri.****Mobil ambulans akhirnya sampai di rumah sakit. Dafa dibawa ke ruangan ICU. Bagas dibawa ke UGD. Semuanya sedang mendapatkan perawatan medis.Sementara itu, Irwan menghubungi rekan kerjanya yang lain untuk membantunya mengamankan lokasi serta membantunya membawa mobil milik para korban dan tersangka.Irwan tak lupa menghubungi Ayu dan mengabarkan kejadian buruk ini."Apa! Dimana? Kenapa bisa seperti itu!" Ayu berteriak karena kaget ketika Irwan menceritakan kronologi yang terjadi."Mereka sudah dibaw

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Terkapar Tak Berdaya

    Kelima lelaki yang berdiri di hadapan Senja, mulai melepas pakaian mereka lalu disusul dengan celana yang mereka kenakan. Kelimanya menyeringai dan tertawa tak jelas melihat Senja yang ketakutan.Sementara itu, Bagas masih ada di luar. Saat ia mengendap masuk ke dalam, seseorang berdiri di belakangnya."PRak!" Lelaki asing itu memukul Bagas menggunakan kayu.Bagas memegangi kepalanya. Ia meringis kesakitan sembari menoleh ke belakang dan menatap wajah si pria."Siapa kau!" si pria berteriak dengan marah."Hai ada penyusup di sini!" si pria memanggil teman temannya yang ada di dalam gudang.Lily yang ada di dalam gudang dan mendengar teriakan si pria, segera keluar dari gudang, untuk memeriksa apa yang terjadi.Namun Bagas tak kalah cekatan dengan si pria. Belum satu orang pun datang ke tempat itu, Bagas meraih balik kayu dari tangan si pria. Ia mengayunkan balik kayu ke kepala si pria."BRak! PRak!" Si pria mengaduh kesakitan. Bagas mengambil pisau kecil yang menyembul di dekat saku

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gudang Tua

    Dari kejauhan, Bagas yang baru saja keluar dari rumah sakit sesuai menjenguk temannya, terperanjat melihat Lily dan beberapa laki laki yang berdiri menghadap ke arah sebuah mobil."Apa yang mereka lakukan? Kenapa Lily ada di sini? Pasti ada yang tidak beres!" Bagas bicara dalam hati. Ia bersembunyi di balik dinding dan mengamati pembicaraan mereka dengan seksama."Cepat bawa dia ke gudang tembakau kita yang ada di perbatasan kota!" Lily memerintahkan anak buahnya."Siapa yang akan dia bawa ke sana?" Bagas bicara dalam hati.Dua orang lelaki masuk ke dalam mobil. Mereka memindahkan tubuh Senja ke kursi belakang kemudi. "Kami berangkat sekarang!" Dua anak buahnya pamit."Aku akan menyusul!" Lily menjawab.Mobil hitam melaju tepat di hadapan Bagas. Bagas melongo kaget karena ia tersadar jika mobil yang baru saja lewat adalah milik Dafa."Apakah yang di dalam mobil adalah Senja?" Bagas pun berinisiatif untuk mengikuti mobil itu.Ia masuk ke dalam mobil dan dengan lihai mengikuti mobil

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Tipuan Tingkat Tinggi

    "Kualitas sperma pasien, sangat buruk. Hal ini akan menyebabkan, pasien mengalami kesulitan untuk memiliki momongan.""Apa?" Ayu melongo mendengar penjelasan Dokter."Nggak mungkin Dok. Saya pernah cek kesuburan, aman kok! Nggak ada masalah! Sekarang kenapa bisa bermasalah!" Dafa protes."Bisa anda katakan dimana anda melakukan tes itu?""Di Rumah Sakit Goldy Health. Waktu itu saya dan mantan istri saya melakukan tes bersama."Dokter hanya menggelengkan kepalanya sembari menyodorkan selembar kertas berisi catatan medis."Dafa, menurut Mama, Dokter Alin ini lebih bisa dipercaya. Sebab, dulu kamu tes. Katanya Lily yang susah punya anak. Divonis mandul segala macam. Nyatanya? Dia bisa hamil!" seru Ayu."Iya ya." "Sudahlah Mas. Nggak perlu bahas soal anak lagi. Kalau memang tiba waktunya, kita punya momongan, kita pasti akan punya!" seru Senja."Kemungkinannya sangat tipis sekali untuk bisa memiliki momongan." Dokter menyahut.Dafa tampak shock dengan ucapan Dokter. Ia menundukkan wajahn

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Adik Untuk Ethan

    Bangkai tikus itu telah dimasukkan oleh security rumah, ke dalam kantong plastik. Namun meskipun begitu, bau busuknya masih tercium oleh semua orang."Siapa yang berani membuang bangkai ke sini Pak? Perumahan ini dijaga ketat. Kenapa sampai ada orang yang berani keliaran di sini dengan tujuan yang tak baik." Dafa mulai emosi."Setahu saya semenjak Pak Mulyo sudah pensiun dari security perumahan, mereka membebaskan orang orang untuk keluar masuk wilayah ini.""Nggak beres ini! Lama lama perumahan kita akan jadi kumuh." Suara keributan yang terjadi, membuat Ayu ikut keluar dari rumah."Ada apa? Kenapa semuanya berkumpul di sini?""Ada yang melemparkan bangkai tikus ke sini, Ma." Dafa menjawab."Jorok! Itu paling kerjaan orang iseng. Pengangguran yang iri dengan kehidupan orang lain. Sudahlah abaikan saja!" seru Ayu.Ayu melenggang masuk lagi ke dalam rumah. Pak Man mengantarkan Bi Sari berbelanja.Dafa dan Senja juga masuk ke dalam rumah. "Ada apa Ma?" tanya Ethan yang ikut penasaran.

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Teror

    Sembari fokus menyetir, Senja meraih ponselnya dan menelepon Dafa."Mas!" Terdengar suara istrinya yang sedang gemetar karena panik."Ada apa sayang? Kenapa suaramu berubah menjadi seperti orang yang sedang panik?""Mas, aku takut! Ada orang yang sejak tadi mengikuti aku!""Mengikuti? Maksudnya?""Di belakang mobilku, ada orang yang menggunakan sepeda motor. Dia mengejar mobilku. Aku belok ke kanan, dia juga ikut belok ke kanan.""Tenang! Jangan takut dan jangan panik! Kamu fokus melihat ke arah depan saja. Jangan pikirkan orang itu. Dan jangan menyetir ke tempat sepi. Aku akan menyusulmu sekarang. Katakan dimana posisimu!" seru Dafa."Jembatan Helly!" sahut Senja."Baiklah! Di dekat Jembatan Helly ada sebuah pasar yang cukup besar. Menyetir lah ke arah pasar itu. Lalu minta bantuan pada orang orang yang ada di pasar. Penjahat seperti mereka akan berpikir ulang, jika kau sudah ada di dalam pasar.""Baiklah!" Senja menutup ponselnya.Dafa segera masuk ke dalam mobil dan menyusul istrin

DMCA.com Protection Status